PKS Minta Kasus Bus Transjakarta dan BKTB Rusak serta Berkarat Tak Dipolitisir

Rabu, 12 Februari 2014

DPRD DKI Jakarta tampaknya tak mau ikut-ikutan atas temuan bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang baru dioperasikan rusak dan berkarat.

Ketua Komisi B DPRD DKI, Slamet Nurdin menilai kasus tersebut lebih baik ditangani Pemprov. Artinya, Ketua Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta yang bertanggung jawab.

"Saya kira semua sudah dibuka di publik. Kalau misalkan berdampak lebih lama, baru kita panggil," ujarnya saat dihubungi, Rabu (12/2).

Politikus PKS ini menilai, respons Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama atas kasus tersebut sudah cukup. Jadi, DPRD tidak perlu lagi masuk ke ranah tersebut.

"Kan Pak Jokowi sudah ngomong, Ahok sudah ngomong, Dishub sudah ngomong, ada komentar dari masyarakat. Menurut saya itu sudah bagian dari kontrol," jelasnya.

Lebih lanjut Nurdin menjelaskan, publik mestinya memaklumi kegagalan Dishub ini. Pasalnya, bagi Dishub DKI ini kali pertama memesan rangkaian bus dalam jumlah besar. Bila memang harus ada investigasi itu pun menurutnya tanggung jawab Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Yang penting ada perbaikan. Lagian kan juga belum ada audit BPK. Selain ini dishub juga baru pertama kali pengadaan dalam jumlah besar," imbuhnya.

Nurdin juga berharap agar permasalahan bus tersebut tidak dibawa ke ranah politik. Karena dikhawatirkan akan banyak campur tangan pihak lain. Menurutnya, Gubernur DKI mampu menangani kasus ini dengan baik *


Read Post | komentar

[VIDEO] Gubahan Syair Cinta Sejati Sang Gubernur

Terbenam” dalam urusan protokoler, seakan nyaris membuat Gubernur Sumbar Irwan Prayitno kehilangan sisi humornya. Namun siapa sangka, putra Kuranji Kota Padang itu, ternyata pandai “mencuri” waktu guna menikmati hidup sebagai orang kebanyakan.

Sambil memetik gitar, pria berkacamata itu terlihat enjoy melantunkan lagu bergenre religius. Sesekali tatapan matanya tertuju pada sesosok perempuan berkerudung biru di sampingnya. Senyum mengembang, tak mau lepas di wajah perempuan berjilbab itu.

Tak ada yang menonjol dalam video klip yang diupload di Youtube pertengahan tahun lalu itu.

Selain sangat sederhana, suasana romantis yang harusnya bisa dijual dalam klip itu, nyaris tak terlihat. Malah terkesan kaku, dan terlalu dipaksakan.

Namun, bukan itu sebetulnya yang menjadi nilai jual video klip berlatar gedung Gubernuran Sumbar itu. Tapi, kedua sosok yang tampil dalam video klip tersebut. Keduanya bukan orang biasa. Bukan artis, bukan pula penyanyi berkelas.

Ya, itulah Gubernur Sumbar Irwan Prayitno bersama istrinya, Hj Nevi. Lagu “Kau Istriku” memang secara khusus diciptakan Irwan buat sang istri. Itulah luapan kerinduan Irwan ketika dibunuh sepi, ditinggalkan istrinya ketika menjalani ibadah umrah ke Mekkah pertengahan tahun lalu.

Di awal – awal kemunculan klip lagu itu, sempat mencuri perhatian masyarakat Sumbar. Kendati begitu sederhana, namun di situlah orang tahu bahwa orang nomor satu di sumbar itu, memiliki jiwa seni. Bukan sekadar menyanyikan lagu orang lain, namun lagu ciptaan sendiri.

“Klip lagu itu memang tak digarap secara serius. Serba mendadak. Idenya muncul selepas santap sahur Ramadhan tahun lalu. Waktu itu, Aris (eksekutif produser padang TV) mengusulkan bagus juga dibikin klip lagu “Kau Istriku”. Tanpa banyak pertimbangan, ya muncullah klip itu,” papar pria yang sudah menulis 40-an judul buku itu.

Awalnya, klip video yang direkam menggunakan video kamera digital biasa itu, hanya untuk konsumsi terbatas. Namun atas inisiatif Aris, klip lagu itu di upload ke youtube. Hanya melalui informasi mulut ke mulut, lagu itu banyak diklik berbagai kalangan. Sejak diupload, tercatat sudah 11 ribu-an orang mengklik lagu itu.

“Ini (lagu Kau Istriku,red) adalah penghargaan pada istri saya, dan begitu pula hendaknya bagi para suami. Selama ini lagu-lagu dari segi cinta, janda dan selingkuhan lebih banyak. Makanya, saya khusus menciptakan lagu untuk istri saya,” kata Irwan.

Lagu Kau Istriku bukanlah lagu pertama dan terakhir yang diciptakan bapak 10 orang anak itu. Paling kurang sudah enam lagu berhasil diciptakannya. Selain Kau Istriku, suami Nevi Zuairina juga menciptakan lagu Kepada Mu, Anakku Penyejuk Hatiku, Ayahku, Allah Taala, dan Rasul Teladanku.
“Semuanya bergenre lagu religi,” aku Irwan yang di tengah kesibukannya masih menyempatkan diri berbagi ilmu dengan mengajar di Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta. Setiap semester (enam bulan, red), Irwan mengajar 12 kali, biasanya setiap Sabtu.

Sebetulnya, tak ada darah seni mengalir dalam diri pria kelahiran 20 Desember 1963 ini, baik dari sang bapak maupun ibunya. Boleh dibilang, Irwan “terpaksa” bersentuhan dengan dunia seni. Bila boleh dibilang, sebuah “kecelakaan”.

Ya, semua itu terjadi sejak Irwan menjadi gubernur. Boleh jadi Irwan “terperangkap” dalam ungkapan “belum bisa menjadi pejabat, bila tak bisa menyanyi”. Biasanya, setiap ada acara, pastilah Irwan diminta membawakan lagu.

“Saya menyukai musik sejak tahun 2012. Setelah menjadi gubernur. Karena, setiap acara, gubernur sering diminta untuk nyanyi. Akhirnya (terpaksa) belajar nyanyi dan juga belajar main drum,” tutur penyuka olahraga ekstrim itu.

Sudah menjadi karakternya, professor ini tak mau setengah-setengah menggeluti sesuatu. Bila sesuatu sudah diputuskannya, sosok Irwan bersungguh-sungguh mencapai keinginan itu. “Sampai pukul 00.00 pun, pastilah akan saya pelajari. Alhamdulillah, akhirnya bisa,” kata Irwan menjelaskan perjuangannya sampai bisa bermain musik dan melagu.

Rinaldi, salah seorang sahabat dekat Irwan, mengakui seperti itulah (bersungguh-sungguh,red) seorang Irwan. “Beliau tak akan pernah berhenti, bila keinginannya belum tercapai. Begitu juga dalam belajar nyanyi atau main drum. Selepas seluruh pekerjaannya selesai, dia terus belajar sampai berhasil,” aku Rinaldi.

Nah, berkat kerja kerasnya belajar menyanyi dan bemain music, kini Irwan bertambah percaya diri.  Bahkan, pada penutupan Pameran Teknologi Tepat Guna di GOR H agus Salim, Irwan berkolaborasi dengan grup band GiGi menyanyikan lagu “Akhirnya”.  Jumat (7/2) lalu, Irwan disaksikan seribu pasang mata tampil membawakan lagu “kau Istriku” diiringi orchestra di Institut Seni Indonesia Padang Panjang (ISI). *


Nikmati yuukkk......





Read Post | komentar

2800 Mata Pasien Katarak Sembuh Lewat Pengabdian Caleg PKS Ini

gresik bebas katarak pks
Kerja-kerja kader PKS ditengah-tengah masyarakat terbukti telah banyak membantu ditengah-tengah berbagai permasalahan sosial yg saat ini tidak kunjung tak ada solusi konkrit dan efektif. 

Lewat Klinik Mata Utama Caleg PKS asal Gresik ini sejak tiga tahun yg lalu sudah menunjukkan bukti perhatiannya terhadap kesehatan masyarakat, khususnya penderita mata katarak. 

Lewat programnya Gerakan Gresik Bebas Katarak (GBK) yg juga sudah mendapatkan apresiasi dan dukungan dari Menteri Sosial ini dan merupakan Katarak Center yg pertama di Gresik ini sudah melayani dan melakukan 2800 operasi mata gratis.

Muhammad Rusli, ST, M.Mt itulah pionir dari gerakan ini yg kini diamanahkan untuk mengabdi ke gedung rakyat pada Pemilu 2014 di Dapil 1 Gresik - Kebomas dari PKS.

Kini lewat pengabdiannya para penderita katarak di Gresik sudah merasakan manfaat dari kehadiran kader-kader PKS ditengah-tengah mereka, karena PKS selalu berkomitmen dangan aksi-aksi nyata untuk memberikan perhatian kepada mereka dengan cinta. (def)
Read Post | komentar

Simpatisan PKS : Urip Mati Aku Isih PKS

Kerja-kerja kader di bawah ternyata mampu membuktikan bahwa PKS tidak berubah, faktanya para simpatisan dan pendukung PKS yang bertahun-tahun bersama, hingga sekarang masih setia dengan PKS dan siap membantu meraih kemenangan di pemilu 2014. Bapak Sihono adalah salah satu relawan yang loyal dengan PKS hingga sekarang.

Bapak Sihono adalah warga RW 1 Kelurahan Gedawang Banyumanik, Beliau sejak pemilu 2004 sudah ikut membantu PKS pada saat pemilu baik Pemilu legislatif, Pilwalkot, Pilgub ataupun Pilpres.
Pak Sihono berpendapat, PKS tidak berubah karena kerja-kerja kader di lapangan masih seperti yang dulu. "Urip Mati aku isih PKS mas, kader PKS tidak berubah, masih tulus melayani hingga sekarang" Ungkapnya. Pak Sihono juga berpesan kepada semua kader PKS untuk tetap percaya diri dan terus bergerak. "Yakin mas, partai panjenengan masih yang terbaik" ungkapnya.

Tidak hanya itu, Pak Sihono meminta khusus agar PKS mengadakan baksos didaerahnya, Pak Sihono inisiatif meminta langsung kepada Anton Purwiyanto sebagai salah satu caleg PKS di dapil 5 Kota Semarang. Pak Anton menyambut baik permintaan itu dan akan baksos akan dilaksanakan dua minggu lagi. "Pak Sihono loyal dengan PKS, bahkan lebih militan di banding kader, semua kader harus mencontoh beliau" ungkap Anton. *



Read Post | komentar

Subhanallah, Pengobatan Gratis PKS Kudus Tembus 1200 Pasien

KUDUS - Ratusan orang silih berganti mendatangi pos pengobatan gratis di Desa Ngembalrejo RW 06, Kecamatan Bae, Minggu (9/2) kemarin. Pengobatan gratis yang digelar sejak pagi hingga siang itu merupakan rangkaian kegiatan penanganan pasca banjir yang dilakukan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Kudus.

"Kegiatan pengobatan gratis ini bukan yang pertama kali, namun sudah empat hari berturut-turut sejak Kamis sampai Minggu ini kami adakan di empat tempat yang berbeda. Pada kamis (6/2) kami adakan di desa Wates Kecamatan Undaan, Jumat (7/2) di daerah kampung sosial Desa Demaan Kecamatan Kota, Sabtu (8/2) di Desa Bulungcangkring Kecamatan Jekulo dan hari ini berada di desa Ngembalrejo," papar Ketua Panitia acara, Mal’at.

Mal’at menambahkan sebelum pemeriksaan dokter, pasien dicek tensi darahnya kemudian diperiksa dokter dan diberi obat. "Sebelum pulang kami beri sebungkus paket berisi roti dan susu, total 1200 paket kami sediakan dalam rangkain kegiatan ini, karena 300 lebih paket habis di setiap pengobatannya,” ungkapnya.

Dalam aksi pengobatan ini, partai bernomor urut 3 itu menerjunkan tim kesehatan para dokter dan perawat yang merupakan kader partai sendiri.

warni (37) salah satu warga bulungcangkring Kecamatan Jekulo yang rumahnya sampai kemarin (8/2) digenangi air dengan ketinggian 30-50 cm mengaku sangat senang dengan adanya pengobatan gratis dari PKS ini.

“Sudah dua minggu rumah saya kebanjiran, selama kebanjiran kemarin PKS memberikan nasi bungkus dan mie instan, dan Alhamdulillah sekarang ada pengobatan gratis,” ujarnya. *



Read Post | komentar

Warga : PKS Ini Lho, Ndak Banyak Poster, Tapi Banyak Kader

Pemilu yang semakin dekat membuat semua caleg-caleg dari berbagai macam partai berlomba-lomba memperkenalkan diri dan mengambil simpati masyarakat. Wal Hasil, hampir di semua sudut-sudut perkampungan penuh dengan spanduk dan poster caleg. Berbeda dengan partai lain yang royal dalam alat peraga kampanye, PKS justru masih terkesan ngirit. Ada beberapa alat peraga namun masih kalah jauh dengan partai yang lain.

Minimnya poster PKS yang terpasang ini justru mendapatkan apresiasi dari warga, Pada saat kegiatan baksos dan pengobatan PKS, warga memuji langkah-langkah dan strategi PKS dalam berkampanye. "PKS ini lho, ndak banyak poster, tapi banyak kader, kadere ning ngendi ngendi" ungkap ibu Iin salah satu peserta pengobatan gratis PKS.

PKS memang lebih mengandalkan kerja kader di bandingkan memasang atribut yang banyak. Hari sabtu dan minggu semua kader sibuk berkeliling desa dan mengetuk rumah satu persatu mengenalkan PKS. Apalagi setelah di deklarasikan Gaspol, kader PKS semakin siap dan melaju dengan kecepatan tinggi untuk meraih 2 besar suara pemilu 2014. *



Gambar : Ilustrasi
Read Post | komentar

Apa Yang Terjadi Ketika Adik Atut Coba Beri Mobil Mercy Ke Aleg PKS ?

BANTEN – Agus Puji Raharjo, anggota DPRD Banten dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui menerima mobil Mercedez seri C200 dari Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan.

Mobil warna hitam itu diterimanya pada tahun 2010.Ketika menerima mobil itu, Agus Puji menjabat sebagai Ketua Badan Anggaran DPRD Banten.

Agus menceritakan, suatu siang di tahun 2010, datang kepadanya orang suruhan Wawan mengantarkan mobil Mercedez C200 Kompressor warna hitam. Mobil itu diberikan kepadanya tannpa STNK (surat tanda nomor kendaraan) dan BPKB (bukti pemilikan kendaraan bermotor).

Ia kemudian melaporkan pemberian mobil itu kepada pimpinan PKS Banten, dalam hal ini Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Banten Irfan Maulidi.

Menyikapi laporan Agus Puji, Irfan segera menggelar rapat pengurus DPW Banten malam harinya. Rapat memutuskan mobil tersebut harus dikembalikan.

Siang hari berikutnya, Agus Puji langsung menemui Wawan untuk mengembalikan mobil tersebut. Menurut Agus, Wawan heran dan sempat tertegun melihat aksi Agus Puji ini.

“Biasanya yang dari saya tidak pernah kembali,” kata Agus menirukan ucapan Wawan saat menerima pengembalian mobil pemberiannya itu.

“Jadi saya tidak pernah sekali pun menggunakan mobil itu. Mobil itu saya kembalikan,” terang Agus, Rabu (12/2) di Banten.

Agus Puji Raharjo bersama sejumlah anggota DPRD Banten lainnya diberitakan menerima pemberian mobil dari Wawan, yang tidak lain adalah adik kandung Gubernur Banten Ratu Atut Choisiyah.

Pemberian mobil tersebut kini ditelusuri penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga berkaitan dengan kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang dilakukan Wawan.*


Read Post | komentar

Tifatul : Pers Sehat, Bahasa Harus Diperbaiki

Jumat, 07 Februari 2014

Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, gemar memamerkan keahliannya berpantun. Termasuk ketika menjadi keynote speaker di acara Literasi Media dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) di Universitas Bengkulu, pagi tadi.

Menteri asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu membuka pidato dengan salam dan pantun.

"Buah mengkudu diaduk secara merata, kalau sudah di Bengkulu malas balik ke Jakarta," tutur Tifatul dan disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang didominasi mahasiswa universitas negeri di daerah berjulukan Rafflesia itu.

Tifatul mengatakan alasan dirinya kerap berpantun di berbagai kesempatan, karena ingin mengenalkan ke publik bahwa bangsa Indonesia kaya akan bahasa dan sastra.

"Menggunakan pantun mengenalkan kayanya bahasa dan sastra kita," kata Tifatul yang kemarin membuka secara resmi rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) ke 68 di Sport Centre, Bengkulu.

Tifatul menambahkan, dengan berpantun juga bisa menjelaskan pesan yang ingin disampaikan sebanyak dua halaman folio. Dicontohkan, jika ingin menyampaikan pesan panjang namun tempat yang disediakan tak memadai seperti update di twitter yang cuma 150 karakter, maka pantun jawabannya.

"Seperti kondisi saat ini Jakarta sering hujan, banjir, kemudian kita ingin menyampaikan pesan, bisa dengan pantun. Anak burung berdasi cokelat biar mendung tetap semangat," tutur Tifatul.

Dalam rangka menyambut hari pers nasional ini, Tifatul mengajak seluruh media mengajarkan bagaimana berbahasa yang baik. Menurutnya, kalau ingin pers sehat, bahasa yang digunakan juga harus sehat. Pers harus mengajarkan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

"Pers sehat, bahasa harus diperbaiki," tambah Tifatul.

Rangkaian acara Literasi Media ini pun dilanjutkan dengan diskusi panel. Tampak hadir, Ketua Dewan Pers Prof. Bagir Manan, Rektor Universitas Bengkulu, Dr, Ridwan Nur Azi, Ketua Persatuan Wartawan (PWI) Pusat Margiono.

Adapun rangkaian acara HPN ke 68 hari ini adalah persemian perpusatakaan pers Bengkulu di Kantor PWI bengkulu, Seminar Nasional dan Workshop Literasi Media. *


Read Post | komentar

PKS : Koalisi Sesama Partai Islam, Wacana Positif

Kamis, 06 Februari 2014

Jakarta - Partai poros tengah yang digawangi beberapa partai Islam diwacanakan melakukan koalisi dalam Pemilu 2014. Bagi PKS, koalisi sesama partai Islam sangat memungkinkan untuk dilakukan.

"Kalau saya melihat adanya koalisi antara partai Islam itu wacana positif. Kemungkinan itu terjadi cukup besar. Platform Islam, basis massa Islam, yang diperjuangkan kepentingan umat Islam," ujar Anggota Fraksi PKS DPR Indra.

Menurutnya, koalisi sesama partai Islam lebih mudah di realisasikan dari pada menjajaki partai lain untuk berkoalisi. "Kemungkinan koalisi partai Islam lebih besar dibandingkan partai lain," katanya.
Ia menegaskan, dengan adanya koalisi sesama partai Islam akan menambah suara yang kuat. Sebab, potensi partai Islam untuk meraup suara pada pemilihan umum nanti masih sangat besar.

"Karena partai Islam punya peran strategis yang perlu diperhitungkan," tukas Indra.*


Read Post | komentar

Saksi PKS Mumpuni, Dana Saksi No Problem !

Partai Keadilan Sejahtera tak ambil pusing jika akhirnya dana saksi itu tak jadi biayai negara. Sebab, menurut Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Mahfudz Siddiq, Rabu 5 Februari 2014, partainya sudah mempersiapkan dana untuk saksi.

DPP PKS, kata Mahfud, sudah memutuskan dana saksi di TPS akan dibiayai sendiri oleh para caleg DPRD tingkat II, DPRD tingkat I dan DPR.

"PKS menyiapkan dua orang, 1 saksi di dalam TPS dan 1 saksi di luar TPS. Selain itu juga siapkan 2 saksi di tingkat PPS, PPK dan 3 saksi KPU tingkat Kab/Kota dan KPU Provinsi serta saksi untuk KPU Pusat," kata Mahfud di Gedung DPR, Jakarta.

Para saksi itu, mayoritas adalah saksi yang dipakai untuk pemilu 2009 lalu, sehingga sudah terlatih dan berpengalaman.

"Mereka juga dilengkapi sistem dan sarana komunikasi informasi yang memungkinkan dokumentasi data rekap secara lengkap dan valid," kata dia.

Pada pemilu sebelumnya, dana untuk para saksi ini ditanggung oleh partai politik. Rencana pengalokasian uang negara untuk membiayai para saksi menimbulkan pro dan kontra. *


Read Post | komentar

Bukan Sekedar Retorika Mencintai Karya Anak Bangsa

gubernur sumbar
JAKARTA — Gubernur Irwan Prayitno atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menerima Penghargaan Cinta Karya Anak Bangsa dari Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (5/2). 

Penghargaan yang  diselenggarakan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia berdasarkan penilaian kepada seluruh daerah dalam Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN).

Dari hasil penilaian Tim Pusat, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berhasil menduduki Peringkat II lingkup Pemerintah Provinsi dari 15 Provinsi. Menurut Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, penghargaan ini merupakan sebuah motivasi yang baik untuk selalu memperhatikan produksi anak-anak bangsa di tengah persaingan global. Dia berharap perhatian dan komitmen bersama para bupati/wali kota, pengusaha dan stakeholder lainnya memberikan peluang besar terhadap produksi dalam negeri. “Terutama produksi anak-anak bangsa di Sumatera Barat,’ujarnya.

Menurutnya penghargaan tersebut  merupakan kebanggaan bersama masyarakat Sumatra Barat. Demi kemajuan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, kita tingkatkan kualitas dan kuantitas serta kita pergunakan produksi anak-anak bangsa sebagai kebanggaan bersama.”Cintailah produksi negeri sendiri, sebagai semangat meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” imbaunya.

Dari hasil evaluasi Tim  P3DN Provinsi Sumatera Barat, penggunaan produksi dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa dil ingkungan pemprov Sumbar mencapai Rp 52,75 miliar (68,66 %) dan nilai pengadaan barang dan jasa Rp 76.83 miliar. Pengadaan barang impor dilakukan pada barang-barang, yang belum diproduksi secara cukup baik.*




Read Post | komentar

Siapapun Kita Berhak Menggoreskan Succes Story

Siapapun berhak menggoreskan success story, termasuk para pengamen jalanan. Profesi yang sering kita pandang dengan sebelah mata, meskipun sering mendoakan kita di bus AKAP “Semoga selamat sampai tujuan”. Biasanya kita pura – pura tidur kalo ndak punya uang recehan.

Untuk menjadi bintang, banyak pihak yang mengikuti kursus, menggabungkan diri dengan agency sampai mengikuti ajang pencarian bakat. Namun, banyak juga yang menempuh cara berbeda. Mereka juga tetap bisa menggapai mimpinya. Siapa saja contohnya?

Pertama, Mbah Surip
Sosok ini termasuk pengikutnya Bob Marley. Lagu Hits-nya tentu saja “Tak Gendong”. Sayang, ternyata puncak kariernya berada di ujung usianya. Mungkin karena kelelahan atau hal – hal lain, beliau akhirnya tutup usia. Hm,.. yang jelas karena masa kontraknya habis.

Kedua, Tegar
Sosok ini masih bocah, sekitar 12-an tahun. Lagu Hits-nya tentu saja “Aku yang dulu bukanlah yang sekarang”. Tegar Septian memang besar sebagai anak jalanan. Semoga kita bisa kembali menikmati kreasinya, karena jalannya yang masih panjang.

Ketiga, Pujiono

Ini bukan Syekh Puji, tapi Pujiono yang berasal dari Cilacap City (sedikit ‘ashobiah nich). Lagunya “Manisnya Negeriku” sedang naik daun. Sedikit mengingatkan kita dengan lagu-lagunya Koes Plus, atau Jamal Mirdad dengan Nusantaraku. Kita mulai mengenalnya diajang Indonesia Idol season 5. Meski ditolak para juri, namun diterima oleh publik. Dia kalah dipanggung kontes, tapi memenangkan hati rakyat. Saluuut… Angkat topi pokoknya.


Sederhana, ceria, penuh keluguan. Mereka tampil PD, penuh improvisasi dan kreativitas. Lirik lagunya bagus, karena sejak awal tidak ada niat untuk dikomersilkan. Benar – benar karya emas seniman jalanan. Merekalah The Real Idol.

Pesannya sederhana. Siapapun kita, kita berhak menggoreskan success story. No matter what they call us. Man Jadda wa Jada !!! *


*fb status Eko Jun
Read Post | komentar

PKS Usul Dana Saksi Dialihkan untuk Pengamanan Pemilu

Dana saksi pemilu sebesar Rp 700 miliar lebih baik dialihkan untuk pengamanan pemilu.

Demikian disampaikan Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboebakar Alhabsy, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Kamsi, 6/2).

"Kami sendiri dari PKS sudah menyiapkan dana saksi secara mandiri. Insya Allah tanpa dibantu oleh dana dari pemerintah, kami akan mengupayakan pemenuhan saksi untuk setiap TPS," tegas Aboebakar yang juga anggota Komisi III.

Soal pengalihan dana, Aboebakar mengingatkan bahwa pengamanan pemilu harus dipersiapkan dengan matang dan harus menjadi prioritas. Hal ini untuk memberikan jaminan agar hajatan nasional ini bisa berlangsung dengan aman, damai, jujur dan demokratis.

Menurut Aboebakar, bila Kementerian Keuangan tidak dapat dipenuhi anggaran standar yang diajukan oleh Polri, seharusnya juga dapat diupayakan anggaran minimal yang selama ini sudah disebut yaitu Rp 1,6 triliun.

Pengalihan dana saksi ini diyakini Aboebakar bisa menutupi kekurangan anggaran pengamanan,. *


Read Post | komentar

PKS Kampar Siapkan Tim Khusus Untuk Kampar Yang Lebih Kuat

Rabu, 05 Februari 2014

BANGKINANG - Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Kampar Darmis,S.Pd, mengucapkan selamat hari jadi Kabupaten Kampar yang ke-64, dan mengajak semua kompenen untuk bahu-membahu demi mewujudkan Kabupaten Kampar menjadi Kabupaten termaju di Provinsi Riau.

Hal itu ia sampaikan saat ditemui disela-sela rapat pengurus harian (BPH) di Kantor DPD PKS Kampar Rabu (5/2/2014) pagi. Selain menyampaikan ucapan selamat hari jadi Kampar, ia juga menambahkan bahwa PKS siap untuk membangun Kampar yang lebih kuat.

Dan untuk itu pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah, termasuk membentuk tim khusus untuk melakukan kajian dan menyusun program real yang tepat dan bisa dilakukan untuk membangun Kampar yang lebih kuat itu.

''Saya kira semua kita sepakat, bahwa usia 64 itu bukan lagi usia muda untuk ukuran sebuah Kabupaten. Baik secara pengalaman maupun bidang lainnya sesungguhnya kita memiliki banyak keunggulan dibanding Kabupaten yang lain. Nah ini yang akan menjadi konsen kerja kita kedepan, dan untuk itu kita telah menyiapkan Tim yang akan secara berkala melakukan kajian dan menyusun program yang tepat sebagai upaya membangun Kampar yang lebih kuat,'' ujarnya.

Ditambahkannya, langkah pertama yang akan dilakukan pihaknya untuk mewujudkan Kampar yang lebih kuat itu adalah dengan memenangkan PKS pada Pemilu 9 April mendatang. ''Sebab dengan menjadi mayoritas di DPRD, maka insyaallah peluang kita akan lebih mudah melakukan sinergi dengan pemerintah dalam membuat kebijakan serta mengusulkan program- program konkrit dan itu akan mudah diterima sebab kita mayoritas,'' terangnya.

Saat disinggung terkait kegiatan apa yang dilakukan PKS untuk hari jadi Kabupaten Kampar yang ke-64 ini, Darmis menyampaikan bahwa DPD PKS Kampar secara khusus memang tidak membuat kegiatan besar, tapi menyerukan kepada semua kader untuk terlibat di kegiatan yang ditaja oleh Pemerintah Daerah (Pemda).

Pihaknya juga melakukan kunjungan ke tokoh- tokoh masyarakat Kampar sebagai upaya menggali dan mendengarkan masukan serta saran untuk membangun Kabupaten Kampar yang lebih kuat kedepan.*



*goriau
Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Kampar Darmis,S.Pd, mengucapkan selamat hari jadi Kabupaten Kampar yang ke-64, dan mengajak semua kompenen untuk bahu-membahu demi mewujudkan Kabupaten Kampar menjadi Kabupaten termaju di Provinsi Riau.
Hal itu ia sampaikan saat ditemui disela-sela rapat pengurus harian (BPH) di Kantor DPD PKS Kampar Rabu (5/2/2014) pagi. Selain menyampaikan ucapan selamat hari jadi Kampar, ia juga menambahkan bahwa PKS siap untuk membangun Kampar yang lebih kuat.

Dan untuk itu pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah, termasuk membentuk tim khusus untuk melakukan kajian dan menyusun program real yang tepat dan bisa dilakukan untuk membangun Kampar yang lebih kuat itu.

''Saya kira semua kita sepakat, bahwa usia 64 itu bukan lagi usia muda untuk ukuran sebuah Kabupaten. Baik secara pengalaman maupun bidang lainnya sesungguhnya kita memiliki banyak keunggulan dibanding Kabupaten yang lain. Nah ini yang akan menjadi konsen kerja kita kedepan, dan untuk itu kita telah menyiapkan Tim yang akan secara berkala melakukan kajian dan menyusun program yang tepat sebagai upaya membangun Kampar yang lebih kuat,'' ujarnya.

Ditambahkannya, langkah pertama yang akan dilakukan pihaknya untuk mewujudkan Kampar yang lebih kuat itu adalah dengan memenangkan PKS pada Pemilu 9 April mendatang. ''Sebab dengan menjadi mayoritas di DPRD, maka insyaallah peluang kita akan lebih mudah melakukan sinergi dengan pemerintah dalam membuat kebijakan serta mengusulkan program- program konkrit dan itu akan mudah diterima sebab kita mayoritas,'' terangnya.

Saat disinggung terkait kegiatan apa yang dilakukan PKS untuk hari jadi Kabupaten Kampar yang ke-64 ini, Darmis menyampaikan bahwa DPD PKS Kampar secara khusus memang tidak membuat kegiatan besar, tapi menyerukan kepada semua kader untuk terlibat dikegiatan yang ditaja oleh Pemerintah Daerah (Pemda).

Pihaknya juga melakukan kunjungan ke tokoh- tokoh masyarakat Kampar sebagai upaya menggali dan mendengarkan masukan serta saran untuk membangun Kabupaten Kampar yang lebih kuat kedepan.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/politik/pks-siap-bangun-kampar-yang-lebih-kuat.html?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook#sthash.Qp7uFQGl.dpuf
Read Post | komentar

Ipar SBY Puji Daerah Pimpinan Aher

gubernur jawa barat
Bandung - Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo memuji pembangunan di Jawa Barat.

"Saya melihat Jawa Barat sebagai salah satu daerah yang bisa menjadi contoh bagi pembangunan di wilayah lain di Indonesia," ujarnya di sela-sela debat bernegara, di Bandung, Rabu (5/2/2014).

Debat bernegara diikuti oleh 11 peserta konvensi. Sekitar 1.000 undangan dari berbagai kalangan disebar untuk bisa menyaksikan debat ini.

Menurutnya, provinsi yang dipimpin Ahmad Heryawan (Aher) ini memiliki industri kreatif. Kota Bandung bukan lagi menjadi destinasi wisata domestik. Banyak turis Malaysia, Brunai dan Singapura datang.

"Kewirausahaan industri pakaian jadi, makanan siap saji, dan hiburan berkembang pesat di wilayah ini," imbuh adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.

Pramono Edhie akan fokus untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat Jawa, dimulai dengan Jawa Barat. Hampir setengah dari jumlah populasi Indonesia tinggal dan bekerja di pulau Jawa.

"Otomotis menempatkan Jawa dalam posisi yang strategis dalam usaha perkenalan diri saya sebagai salah satu peserta konvensi calon presiden," jelas anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini.

Ia meminta seluruh kader Demokrat dan pemuda berpartisipasi aktif dalam pesta demokrasi. Berperilaku bersih dan santun dalam berpolitik.

"Jangan nodai perjuangan seluruh kader Demokrat dengan sikap yang kurang terpuji. Jadilah wakil rakyat yang bisa di percaya dan membawa amanah dengan baik," tutupnya.*


Read Post | komentar

Demokrat Sejak Berdiri Tidak Dimaksudkan Menjadi Partai Kader Seperti PKS

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman kemarin menegaskan partainya itu harus menghilangkan ketergantungan terhadap nama besar Susilo Bambang Yudhoyono.

Apalagi, SBY yang akan mundur sebagai Ketua Umum usai Pemilihan Umum 2014, sebelumnya pernah menyampaikan jika partai selalu bergantung pada dirinya itu sebuah kekeliruan. 

Menurut pengamat politik senior AS Hikam, walaupun secara substantif pandangan Hayono Isman itu benar, namun secara kultural dan pragmatis, Partai Demokrat tak mungkin bertahan lama tanpa figur SBY. Alasannya, Demokrat memang sejak lahirnya bukan dimaksudkan untuk menjadi partai kader, seperti PKS, tetapi benar-benar partai untuk mobilisasi dukungan bagi figur SBY.

"Kendati terdengar kurang sedap, julukan 'fans club' yang sering dilontarkan orang terhadap partai ini tidaklah terlalu meleset. Memang 'raison d'etre' PD adalah untuk mendukung Pak SBY, dan konsekuensinya, ia akan 'selesai' masa berlakunya jika beliau tidak lagi menongkronginya, pasca-Pemilu 2014," jelas Hikam (Rabu, 5/2).

Terlepas dari segala retorika dan sesumbar yang mencoba menampilkan citra yang berbeda, lanjut Hikam, Demokrat tidak pernah tumbuh dan berkembang sebagai partai kader. Bahkan munculnya fenomen Anas Urbaningrum (AU) yang sempat sebentar meroket, justru menjadi bukti lebih kuat bahwa Demokrat bukanlah partai yang diciptakan untuk survive lebih dari masa jabatan Presiden SBY.

"Jika PD ingin survive, satu-satunya cara adalah dengan mencari figur yang memiliki kualitas yang mirip SBY dan tentu saja harus direstui beliau. Tanpa prasyarat itu, apa yang terjadi pada AU Dkk akan berulang," beber Hikam.

Sayangnya, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas masih terlalu prematur untuk muncul sebagai sang putera mahkota, kendati sudah dicoba dipaksakan dengan memberinya posisi strategis sebagai Sekretaris Jenderal.

 "Tapi semua orang tahu, alih-alih Demokrat terdongkrak menjadi lebih kuat, justru sebaliknya," demikian akademisi dari President University yang pernah menjadi Menristek era Presiden Gus Dur ini.*



Read Post | komentar

Tombol Panik, Solusi Ridwan Kamil Lindungi Warga Bandung

Tweeps dan Facebooker mendukung rencana pemasangan tombol panik sebagai langkah penanggulangan aksi kejahatan di kota Bandung, Jawa Barat. Publik dunia maya berharap pemasangan tombol panik ini juga dilakukan di Jakarta.

Facebooker bernama Rizky Perdana menyarankan, tombol panik kelak dipasang di tempat yang rawan kejahatan, mulai dari gerai-gerai minimarket, perbankan, dan sejumlah tempat lainnya. Kelak tombol panik ini bisa dipasang mulai di setiap polsek hingga para pengendara motor.

Facebooker Keke Andreeva optimistis tombol panik akan mengurangi tingkat tindakan kriminal secara signifikan di Kota Bandung.

“Program bagus nih Gan. Seharusnya kota-kota lain juga mengikuti langkah Bandung pasang tombol panik,” tulisnya.

Facebooker Pipinvin menyarankan, pemasangan tombol panik juga dilakukan di Jakarta. Sebab, kata dia, ibukota rawan dengan tindak kriminal. “Ibukota banyak penjahat. Pasang sebanyak-banyaknya ditempat-tempat strategis,” sarannya.

Di Twitter, account @Tiadi23Ridwan menyatakan, tingkat kejahatan di kota-kota besar saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. “Untuk itu solusi kreatif semacam ini memang benar-benar dibutuhkan,” kicaunya.

Tweeps Seno Guntur Pambudi @senogp mengingatkan, dalam pengadaan alat tombol panik benar-benar sesuai dengan mekanisme yang berlaku. “Jangan jadikan program bagus ini untuk mengeruk keuntungan pribadi,” ingatnya.

Walikota Bandung Ridwan Kamil menyatakan, dalam waktu dekat tombol panik akan segera dipasang di tempat yang rawan kejahatan di kota Bandung. “Kita sedang menyiapkan teknologi tombol panik. Di semua Polsek, sampai pemotor bisa pakai ini. Nanti kalau ada warga yang memencet tombol panik ini, akan bunyi,” katanya.

Menurut Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, konsep tombol panik ini memang sudah banyak diaplikasikan di sejumlah negara. Tombol semacam ini juga sudah banyak di pasaran. Hanya saja belum diterapkan secara massal di Kota Bandung.

“Jadi, nanti yang punya tombol ini harus registrasi dulu. Tombolnya banyak di pasaran, tapi sistem servernya dari pemerintah. Kalau untuk belinya dimana, masih dimatangkan dulu. Bunyi tersebut tidak akan berhenti sebelum polisi membaca lokasi kejadian,” ujarnya.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi menyatakan, akan segera merealisasikan tombol panik. Kata dia, langkah tersebut akan lebih mudah membantu masyarakat bagi yang membutuhkan polisi. Ide tersebut sebelumnya pernah akan diterapkan, hanya belum terealisasi hingga saat ini.

“Nah ternyata Pak Wali dengan kita ini sama. Nanti selain di polsek juga akan disimpan di perbankan dan toko mas, selain untuk perorangan,” pungkasnya.*


Read Post | komentar

Pemira Dilarang, Kini Bakal Capres PKS Diberi Kebebasan Pakai Timses

JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menentukan tiga orang kadernya yang akan diusung sebagai bakal calon presiden (capres) pada pemilu tahun ini. Mereka adalah Anis Matta, Hidayat Nurwahid, serta Ahmad Heryawan.

Ketiganya akan berkompetisi secara sehat untuk merebut tiket capres PKS. Partai berbasis umat muslim ini pun berjanji tidak akan mengistimewakan Anis Matta, meskipun dia menjabat sebagai presiden partai.

"Ketiganya dianggap sama oleh kader PKS. Nanti masing-masing bakal (capres) akan road show atau silaturahim ke beberapa daerah dan tokoh-tokoh nasional," kata Anggota Majelis Syuro PKS, Refrizal kepada Okezone di Jakarta, Selasa (4/2/2014) malam.

Sementara Ketua DPP PKS, Jazuli Juwaini menambahkan, masing-masing kandidat itu nantinya akan membentuk tim sukses di internal PKS. "Mereka diberikan kebebasan, masing-masing berhak mempunyai tim," kata dia.

Sementara untuk penentuan capres, kata Jazuli, hal itu akan diputuskan langsung oleh masyarakat melalui responsnya berdasarkan hasil riset lembaga survei yang bekerja sama dengan PKS.

"Tergantung publik respons pada figur yang mana. Setelah pileg (pemilihan legislatif) nanti kita lihat hasilnya, mana yang paling diminati, bisa diuji melalui survei," ungkap Jazuli. *


Read Post | komentar

Nge-Warkop, Warga Titipkan Harapan ke Caleg PKS


Dua bulan menjelang perhelatan demokrasi dalam Pemilihan Umum 2014, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus melakukan sosialisasi ke masyarakat dengan cara blusukan ke Warung Kopi (Warkop) yang ada disudut Kota Depok, seperti yang dilakukan Calon Anggota Legeslatif (Caleg) dari PKS, Abdul Ghofar.

Caleg PKS Daerah Pemilihan (Dapil) Pancoran Mas (Panmas) ini, mendatangi warkop-warkop bersama Struktur DPC PKS Panmas dalam rangka menjalin silahturahmi dengan masyarakat.

“ ya, saya tidak canggung untuk sekedar ngopi dan bertatap muka di warung kopi, agar lebih dekat dekat dan mudah dalam menyerap aspirasi dari warga,” ungkap Ghofar, Senin (03/02/14).

Sementara itu, Ketua RT 01/02 Kelurahan Rangkapan Jaya baru, Kecamatan Panmas, Amdani menuturkan warganya semakin paham tabiat politikus yang hanya mengumbar janji-janji palsu.

“ Berkali-kali politikus datang ke tempat kami, namun setelah mereka jadi anggota dewan sudah lupa dengan janjinya, saya berharap dengan politisi PKS tidak mengikuti politikus yang lain yang seperti itu,” ujarnya.

Salah satu pengunjung Warkop, Abdul Mujib mengatakan, dirinya mendukung dan mendoakan PKS menjadi pemenang di Pemilu 2014 nanti.

“Insya Allah, PKS menang, saya bulat akan mendudung PKS agar terus Berjaya,” pungkas lelaki berprofesi pengurus makam ini. *






Dua bulan menjelang perhelatan demokrasi dalam Pemilihan Umum 2014, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus melakukan sosialisasi ke masyarakat dengan cara blusukan ke Warung Kopi (Warkop) yang ada disudut Kota Depok, seperti yang dilakukan Calon Anggota Legeslatif (Caleg) dari PKS, Abdul Ghofar.
Caleg PKS Daerah Pemilihan (Dapil) Pancoran Mas (Panmas) ini, mendatangi warkop-warkop bersama Struktur DPC PKS Panmas dalam rangka menjalin silahturahmi dengan masyarakat.
“ ya, saya tidak canggung untuk sekedar ngopi dan bertatap muka di warung kopi, agar lebih dekat dekat dan mudah dalam menyerap aspirasi dari warga,” ungkap Ghofar, Senin (03/02/14).
Sementara itu, Ketua RT 01/02 Kelurahan Rangkapan Jaya baru, Kecamatan Panmas, Amdani menuturkan warganya semakin paham tabiat politikus yang hanya mengumbar janji-janji palsu.
“ Berkali-kali politikus datang ke tempat kami, namun setelah mereka jadi anggota dewan sudah lupa dengan jankinya, saya berharap dengan politisi PKS tidak mengikuti politikus yang lain yang seperti itu,” ujarnya.
Salah satu pengunjung Warkop, Abdul Mujib mengatakan, dirinya mendukung dan mendoakan PKS menjadi pemenang di Pemilu 2014 nanti.
“Insya Allah, PKS menang, saya bulat akan mendudung PKS agar terus Berjaya,” pungkas lelaki berprofesi pengurus makam ini.
- See more at: http://depoknews.com/warkop-jadi-sasaran-pks-depok-untuk-mendulang-suara/#sthash.1s4kRoT8.dpuf
Read Post | komentar

Mengawal Kebijakan Ala Ridwan Kamil

Selasa, 04 Februari 2014

BANDUNG — Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Penataan dan Pembinaan PKL di Kota Bandung salah satunya mengatur biaya paksa sebesar Rp 1 juta bagi pembeli di zona merah, mulai diberlakukan 2 Februari 2014.

Begitu juga denda Rp 1 juta untuk PKL ada di Perda Nomor 11 Tahun 2005 tentang Ketertiban Kebersihan dan Keindahan, diberlakukan mulai 2 Februari 2014. Namun, sampai Senin (3/2/2014), belum ada yang terjaring dan terkena sanksi tersebut.

Padahal, masih ada pedagang yang berjualan mencuri-curi kesempatan di saat petugas lengah. Pedagang yang nekat berjualan, ketika ditanya alasannya, enggan berkomentar dan langsung menghindar.

Beberapa pedagang memilih menawarkan dagangan di depan pertokoan Kings, Jalan Kepatihan, dan berdiri di tangga sehingga ketika ada petugas, mereka beralasan tidak sedang berjualan di zona merah.

Ira, warga Antapani, mengaku takut membeli barang di PKL karena takut terkena sanksi Rp 1 juta. "Daripada didenda Rp 1 juta, tak akan membeli, tapi apakah aturan ini akan terus ditegakkan atau hanya hangat-hangat kotoran ayam," kata Ira setengah bertanya.

Menyamar
Menanggapi masih adanya transaksi di zona merah, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku terus mencari cara terbaik untuk menegakkan Perda dengan keterbatasan personel yang ada.

"Jika masih ada yang bandel harus ditindak, kami tidak akan berhenti dan tidak akan menyerah untuk membersihkan zona merah dari PKL," ujar Ridwan.
Ridwan mengakui, masih ada kekurangan dalam penegakan aturan dan kekurangan yang terjadi di lapangan harus dibenahi.

Menurut Ridwan, penempatan meja penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) untuk menindak pelanggar di Jalan Kepatihan yang semula di depan Yogya Kepatihan harus dipindahkan ke depan Kings karena banyak transaksi di sana.

"Saya semalam menyamar melihat langsung situasi di Jalan Kepatihan dan saya lihat pedagang saat ada petugas lari ke sebuah gang dan berkelit sebagai wilayah pribadi," ujarnya.

Modus PKL yang berlari ke gang akan ditindak sebab sudah jelas mereka berjualan di zona merah. Jika masuk gang, bukan berarti bebas hukum.

Perlu waktu
Ditemui secara terpisah, Ketua Komisi A DPRD Kota Bandung Haru Suandharu mengatakan, mengubah budaya dan kebiasaan warga agar tak membeli barang dari pedagang kaki lima (PKL) di zona merah memerlukan waktu.
Meski begitu, Pemkot Bandung harus tetap sabar dan konsisten menjalankan aturan tersebut hingga warga memahami dan penuh kesadaran tak melanggar aturan.

Menurut Haru, biaya paksa yang diterapkan bagi pembeli dari PKL di zona merah ini merupakan upaya positif dalam penataan PKL di Kota Bandung.

Penerapan Perda Nomor 4 Tahun 2011, khususnya Pasal 24 Ayat 2 tentang biaya paksa, ini pun bukan cara mencari pendapatan asli daerah, dan juga bukan menyengsarakan PKL. "Ini ada tranformasi budaya. Jika tidak tegas, khawatir PKL kembali menjamur," ujar Haru. *


Read Post | komentar

PKS Pilih Capres Tunggal Usai Pileg 2014

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat ini mengusung tiga nama sebagai bakal capres, yaitu Hidayat Nur Wahid, Anis Matta dan Ahmad Heryawan. Usai Pileg 2014 nanti, akan dipilih seorang capres dari tiga nama tersebut.

"Nanti setelah Pileg, majelis syuro akan kembali rapat, setelah melihat hasil pileg," kata Wasekjen PKS Mahfudz Siddiq kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2014).

Saat ini PKS akan melihat kinerja ketiga capresnya mendongkrak suara di Pileg 2014. Ketiga capres juga akan diminta mencari dukungan kepada pihak-pihak di luar PKS.

"Mereka harus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak," ujarnya.

Mengenai lawan politik dari ketiga capres itu, seperti Jokowi yang menjadi primadona di survei capres, PKS tak khawatir. Apalagi Jokowi belum dicapreskan oleh partainya.

"Saya khawatir hujan berkepanjangan ini makin memperkecil peluang Jokowi jadi capres," tutur Ketua Komisi I DPR ini.*


Read Post | komentar

[VIDEO] PKS = Peduli Korban Sinabung

pks bantu korban sinabung
Kepedulian PKS terhadap korban-korban bencana di Indonesia bukan hanya ditunjukkan pada masa-masa pemilu, jauh hari diluar pemilu PKS dengan kader-kadernya yg peduli selalu siap mengulurkan tangan kepada sesama. Terbukti bencana terbesar di negeri ini sewaktu tsunami aceh ribuan kader PKS dari seluruh Indonesia turun membantu korban mulai dari masa tanggap hingga masa pemulihan walaupun di setiap momen pemillu dan pilkada PKS tidak menang di bumi serambi Mekah itu.

Kini, memasuki tahun 2014 yg disebut-sebut orang tahun politik, negeri ini kembali harus menghadapi bencana - bencana, seperti banjir di Jakarta dan mayoritas daerah-daerah di Pulau Jawa, banjir bandang di Manado, dan Erupsi Gunung Sinabung.

Subhanallah, kader-kader PKS kembali menunjukkan eksistensinya sebagai partai yg peduli, gerakan kader-kader PKS di seluruh daerah terkena bencana selalu ditunggu-tunggu oleh warga.

Hari ini (4/1), Presiden PKS Anis Matta sedang berada di Sumatra Utara dan akan berkunjung ke Sinabung untuk mengunjungi para pengungsi dan memberikan harapan dan menebar cinta kepada warga Tanah Karo itu.

Apa yg sudah dilakukan kader-kader PKS dan Gubernur Sumatra Utara, Gatot Pujo Nugroho yg juga kader PKS bagi korban erupsi Gunung Sinabung ?, mari kita saksikan video berikut ini :(def)

Read Post | komentar

Sentilan : Dulu Petani Tak Punya Bapak, Sekarang Ada Bapaknya

suswono mentan ri
Diskusi alot antara Petani dan Menteri Pertanian Suswono tampak hangat pada program Sentilan Sentilun METRO TV tadi malam (3/1) bertema Habis Manis Petani Tebu Dibuang. 

Slamet Rahardjo selaku Pak Sentilan memuji Mentan Suswono asal PKS ini atas perhatiannya kepada para petani : "Aku baru tau artinya seorang Bapak, selama ini gak ada Bapaknya"
Butet  Kertaradjasa selaku Pak Sentilun : Sekarang ?, Ada Bapaknya, sambung Pak Sentilan, disambut riuh tepuk tangan.

Hal ini juga terlihat dari ungkapan harapan dari para petani tebu yg hadir, diwakili oleh salah seorang petani yg berkesempatan menanyakan perihal pupuk bersubsidi :
  
"Pak Menteri, teman-teman petani sangat merindukan seorang pemimpin seperti panjenengan, tepuk tangan buat Pak Menteri" ujar salah seorang petani tebu yg hadir, disambut riuh tepuk tangan petani lainnya.

Perhatian yg lebih juga ditunjukkan oleh Mentan Suswono kepada para petani, dimana semua para petani memiliki nomor hp pribadinya, sehingga jika ada hal yg perlu dipertanyakan, Mentan mempersilahkan para petani untuk mengirimkan sms kepadanya langsung. (def)


Penasaran bagaimana keseruannya, nonton lagi yukkk..............

Read Post | komentar

Pengamat LIPI : Politik Uang Cuma Hasilkan Pemimpin Semu

Politik uang jangan sampai mewarnai pelaksanaan Pemilihan Umum 2014 karena akan melahirkan kepemimpinan kuasi (semu), demikian harapan yang disampaikan Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia R. Siti Zuhro.

"Jika lebih berorientasi pada faktor akseptabilitas semu dan mengabaikan faktor visi, kapabilitas, dan integritas, akan melahirkan 'quasi leadership' (kepemimpinan kuasi/kuasipimpinan, red.)," kata dia, ketika dihubungi dari Semarang, Minggu (2/2).

Menyinggung soal pemimpin yang mumpuni hingga sekarang belum muncul, Prof. Wiwieq--sapaan akrab R. Siti Zuhro--mengungkapkan bahwa selama ini ada deviasi yang mewabah dalam proses rekrutmen pemimpin di banyak bidang yang lebih berorientasi pada faktor akseptabilitas semu.

"Akseptabilitas semu yang semata-mata didasarkan atas popularitas, koneksitas (nepotisme), uang (money politics), nasab (keturunan)," kata dosen tetap pada Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Riau itu.

Alumnus Curtin University, Perth, Australia, itu lantas memaparkan tiga karakter kepemimpinan kuasi, yakni "attitude", lebih sebagai politikus daripada pemimpin; "behaviour", lebih transaksional daripada transformatif; dan "actions/decisions", lebih simbolis daripada fungsional.

Prof. Wiwieq lantas menjelaskan indikator perilaku politikus versus pemimpin. Kalau politikus lebih "power oriented" atau berusaha memperoleh, mengelola, dan mempertahankan kekuasaan. Dalam hal ini, kekuasaan adalah tujuan.

Sebaliknya, pemimpin lebih berorientasi pada idealisme/tujuan dengan memanfaatkan kekuasaan yang diberikan atau tidak terpesona dengan kekuasaan, dan berani kehilangan kekuasaan demi cita-cita yang diyakini.

"Contohnya Hatta dan Gandhi yang menjadikan kekuasaan alat untuk mencapai tujuan," kata Prof. Wiwieq yang juga alumnus jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember. *


Read Post | komentar

Survei : HNW - Jokowi = 72 %, Jokowi - Anis Matta : 28 %

Alhamdulillah, Hasil Survei tanggal 29 Januari 2014 selesai diolah dan dianalisa, Sasaran Survei kali ini adalah Anak Muda 25 - 35 Tahun dengan komposisi 50 % Pria dan 50 Persen Wanita, Screening Nara Sumber (obyek Survei) nya adalah anak muda yang beraktifitas sebagai Profesional muda, pembaca berita media Online Detik.com, Kompas.com, Okezone.com dan Media Islam dengan komposisi pembaca media Islam di Internet 50 % daripada media mainstream lainnya. 

Kemudian Nara Sumber yang disasar dalam survey ini adalah Penikmat media 70 % TV One, 15 % Metro TV dan 15 % Kompas TV, Karakteristik lainnya adalah Menjaga Sholat 5 waktu tanpa tertinggal baik secara sendiri maupun berjama’ah, Tilawah Qur’an rata-rata 2 x seminggu, dan Anggota dari Fans Page Islami setidaknya 5 Fans Page Islam, selain itu bukan Partisan, bukan Kader Partai manapun, Bukan Simpatisan, Bukan Anggota Partai apapun. Tidak ikut pengajian apapun dalam kurun waktu 5 tahun. Inilah screening dari Nara Sumber/Obyek Survei yang digunakan dalam jajak pendapat kali ini. 

Ketika disodorkan nama-nama Bakal Calon Presiden, ditemukan fakta dalam survei ini adalah TIDAK AKAN memilih Prabowo Subianto dengan alasan kasus reformasi 97 dan kejahatan HAM, TIDAK AKAN memilih Abu Rizal Bakrie dengan alasan Ical seorang Pengusaha yang memungkinkan untuk menjadikan Pemerintahan sebagai alat untuk memperkaya diri dan melindungi perusahaanya, Selain itu kemunculan ICAL yang hanya saat akan menjadi Capres dari Golkar dan pendapat penjawab survei menyebutkan bahwa Ical menjadi Ketua Umum Golkar dimungkinkan karena pengaruh uang yang dimilikinya dan banyaknya perusahaan yang dimiliki Abu Rizal Bakri.

Nama WIRANTO muncul sebagai kandidat yang layak sebagai Presiden RI tetapi dianggap terlalu lembek sebagai Pemimpin dan kemungkinan akan mengekor dengan Pengusaha yang membiayai kampanyenya dalam hal ini Hary Tanoe Sudibyo dkk.

Ketika dimunculkan nama-nama Kandidat Capres dari PKS (Partai Keadilan Sejahtera) seperti Hidayat Nurwahid, Anis Matta dan Ahmad Heryawan, dalam Survei ini menyebutkan 89 % menyatakan semua Tokoh Nasional dari PKS layak dijadikan Presiden atau Wakil Presiden dengan faktor Religius dan Dedikasinya untuk Indonesia yang terlihat bagaimana mereka membangun Partai Keadilan Sejahtera dan aktivitas Kader PKS yang dirasakan banyak manfaatnya oleh masyarakat Indonesia. 

Ketika disebutkan nama Megawati dan Puan Maharani dari PDI-P penjawab survei menyatakan TIDAK AKAN memilih dua tokoh ini dengan alasan sudah tua dan dari kalangaan perempuan, alasan berfikirnya “Jika masih banyak Laki-Laki, Mengapa Harus memilih Perempuan“, Namun nama Jokowi muncul sebagai tokoh alternatif jika PDI-P mencalonkannya maka akan memilih Jokowi sebagai Presiden atau Wakil Presiden, tetapi dalam survei ini menyebutkan tidak akan memilih Jokowi apabila disandingkan dengan Megawati ataupun Puan Maharani karena walau bagaimanapun dalam pandangan Penjawab Survey yang dilihat bukan Wakil Presiden tetapi Siapa Presidennya. 

Tokoh alternatif sebagai Presiden dalam survei ini menyebut nama DAHLAN ISKAN sebagai kandidat Presiden dengan alasan semangat kerja kerasnya dan konsistensi dalam melakukan setiap pekerjaannya, tetapi dalam survei ini menegaskan Dahlan Iskan tidak layak sebagai Presiden, layaknya hanya sebagai Wakil Presiden karena tipe Dahlan Iskan yang menjadi pelaksana dan spontanitas mirip seperti Jusuf Kalla di era Pemerintahan Yudhoyono pada periode pertama.

Sedangkan nama-nama tokoh Nasional lainnya seperti Gita Wiryawan, Anis Baswedan, Ali Masykur Musa disebut tidak mengenal 3 nama tokoh ini sehingga tidak akan memilihnya, sedangkan Rhoma Irama, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, Hatta Rajasa, Yusril Ihza Mahendra dan yang lainnya disebut tidak layak sebagai Presiden RI 2014 - 2019. 

Ketika diperdalam dengan pertanyaan “Mengapa melihat semua Kader PKS dianggap layak menjadi Presiden RI 2014 - 2019?” 91 % menjawab bahwa PKS nol Korupsi, sedangkan kasus yang menimpa LHI berdasarkan informasi berita yang berimbang tidak ditemukan kejelasan apa yang menjadi kesalahan LHI, Jika LHI bersalah seharusmya Suswono yang saat ini menjadi menteri Pertanian dari PKS itu menjadi bersalah, hingga saat ini menurut penjawab survei lebih mempercayai pendapat Pakar Hukum seperti Prof. Romli ketimbang KPK dalam kasus LHI. 

Menurut penjawab survei Seharusnya Kasus LHI itu mirip dengan kasus Hambalang dimana tidak hanya Anas Urbaningrum sebagai Ketua Partai Demokrat yang menjadi tersangka tetapi Andi Malaranggeng sebagai Menteri Pemuda dan OlahRaga dari Partai Demokrat menjadi tersangka juga. Sulit mempercayai LHI bersalah ketika Suswono yang kader PKS dan saat ini menteri Pertanian tidak terjerat hukuman, Penjawab survei menyebutkan bahwa melihat Kasus yang menimpa LHI sebagai bentuk rekayasa sekolompok orang yang ingin membuat Opini bahwa tidak ada Partai yang bersih di Indonesia, Sampai kasus LHI dijadikan tersangka oleh KPK, PKS masih dalam kondisi bersih dan nol Korupsi demikian penjawab survey menegaskan jawabanya mengapa mereka memutuskan bahwa Kader PKS di level Nasional semuanya layak menjadi Presiden atau Wakil Presiden RI 2014 - 2019.

Ketika ditanya soal JOKOWI para penjawab survei melihat jika boleh memilih Jokowi sebaiknya fokus terlebih dahulu di Jakarta dan akan matang di tahun 2019 sebagai Presiden RI, tetapi jika tetap maju maka pasanganya dianggap lebih tepat Tokoh Nasional dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ketika diminta memilih kandidat Presiden dan Wakil Presiden, ditemukan 2 pilihan besar : 

Hidayat Nurwahid - Jokowi              : 72 %
Jokowi - Anis Matta                          : 28 %

Dalam Survei ini ditemukan fakta bahwa 97 % memilih PKS sebagai Partai pilihanya pada Pemilu 9 April 2014 mendatang dengan alasan sebagaimana sudah disebutkan diatas dan penjawab survei mengharapkan PKS menjadi pemenang Pemilu 2014, Salah satu alasan yang terkuat penjawab Survei memilih PKS selain alasan diatas adalah PKS dinilai tidak boros dan tidak menghambur-hamburkan uang baik dalam membesarkan Partainya, iklan Kampanye dan Biaya Saksi, jika sebagian Kader Partai lain bisa menghabiskan milyaran rupiah sebagian besar PKS justru bahkan hanya habis satu juta saja, bahkan Biaya Saksi lebih kepada urunan Kader Partai ketimbang dari Calegnya, Perkiraan dari penjawab survei dana-dana yang dimiliki PKS lebih banyak digunakan untuk membantu masyarakat di rawan bencana dengan membeli peralatan antisipasi bencana dan pengobatan, Demikian penjawab survey menjelaskan alasanya.

Pandangan penjawab survey tentang pasangan : Hidayat Nurwahid - Jokowi 

Kemampuan retorika Hidayat Nurwahid dan hubungan Internasional Hidayat Nurwahid dinilai mumpuni dan bisa diimbangi Jokowi yang bisa bekerja dengan skala Nasional melalui metode terjun langsungnya, Sama-sama tidak pernah korupsi dan telihat sama-sama memiliki kenegarawanan yang baik untuk keduanya.

Kemudian untuk pasangan Jokowi - Anis Matta dinilai mampu memadukan kesederhanaan dari sisi Jokowi dan Nasionalisme dari Anis Matta, paduan sangat istimewa, Pluralistik Religius, Jokowi dapat membangun dari sisi Anti Korupsi secara menyeluruh sedangkan Anis Matta dari sisi perbaikan moralitas bangsa yang semakin hari semakin merosot karena pengaruh budaya barat yang tidak terbendung, demikian penjawab survey menjelaskan. 

Ketika ditanya apakah faktor kasus LHI berpengaruh atau tidak dalam memilih, hanya 9 % yang menyatakan berpengaruh sedangkan 91 % menyatakan bahwa Kasus LHI merupakan rekayasa Politik dari kelompok yang ingin menggembosi PKS yang sudah terlanjur dinilai bersih selama ini, tidak adanya bukti dan banyaknya saksi dan pakar hukum yang membela LHI menguatkan jika kasus LHI adalah rekayasa penguasa atau rekasaya kelompok Anti Islam yang tidak ingin Partai Islam di Indonesia a berkembang demikian penjawab survei menjelaskan jawabanya. 

Ketika ditanya soal bahwa informasi semua media semuanya menyudutkan PKS, penjawab survei menyatakan informasi pembanding untuk urusan Islam dan KeIslaman mereka lebih percaya pada situs-situs Islam dan Fans Page Islami di Facebook ketimbang media Nasional yang mereka baca dan lihat. 

Pertanyaan berikutnya yang diberikan dalam survei ini adalah apakah mereka sudah mengetahui PKS sebelumnya, 78 % penjawab survey justru baru tahu tentang PKS setelah banyaknya media nasional yang memberitakan Kasus LHI sehingga sebagian besar mengoogling ke situs-situs sumber Aslinya terutama website-website PKS yang mereka temukan. 

Demikianlah hasil survey dipenghujung Januari 2014, Semoga bisa jadi pertimbangan bagi kader Partai apapun untuk menentukan sikap dan strategi.

Keyakinan Saya menyatakan bahwa PARTAI APAPUN yang menjadi Pemenang Pemilu 2014 dan Presiden mana yang terpilih nanti sudah ditulis ALLAH SWT Di Lauhul Mahfudz, sudah tertulis sebelum Dunia ini ada. Jadi Kita nantikan saja… *

SELAMAT MENIKMATI DEMOKRASI Bung!
Jakarta, 2 Februari 2014
ADI SUPRIADI / Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan

Read Post | komentar
 
© Copyright Indonesia Bangkit ! 2013 - Redesigned by @defio84 | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all