PP Muhammadiyah: Awasi Khutbah Lebih Berbahaya dari Kampanye Hitam

Sabtu, 31 Mei 2014

JAKARTA --  Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay mengatakan tindakan mengawasi khatib lebih berbahaya dari kampanye hitam. Sebab, tindakan pengawasan itu sudah bagian dari kampanye hitam.

"Tidak tanggung-tanggung, yang dituduh melakukan kampanye hitam adalah para ustadz yang selama ini bekerja keras membina umat," ujarnya.

Saleh menduga para penggagas pengawasan terhadap khotbah tidak memahami fungsi masjid secara baik dan memahami esensi dakwah Islam. Demi kepentingan politik sesaat, mereka mudah melemparkan tuduhan yang tidak bertanggung jawab.

"Fungsi mesjid itu banyak. Selain untuk ibadah, mesjid juga sering difungsikan untuk pemberdayaan umat baik dalam bidang ekonomi, budaya, sosial, dan juga politik. Mesjid tidak pernah difungsikan untuk menyebar fitnah. Para ustadz pasti tahu bahwa menyebar fitnah adalah perbuatan keji," pungkasnya.

Sebelumnya, salah satu anggota tim sukses Jokowi-JK, Eva Kusuma Sundari tidak menampik bahwa timnya menjalankan aksi intelijen untuk mengawasi adanya kampanye hitam dalam khotbah Jumat di masjid. [rol]
Read Post | komentar

GEMA Sumbar: Sosok Prabowo-Hatta Jelas Bibit, Bebet dan Bobotnya

Gerakan Muda Sumatera Barat akan menggalang seluruh dukungan, terutama kepemudaan pada 19 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

PADANG  - Gerakan Muda (Gema) Indonesia wilayah Sumatera Barat memantapkan dukungannya terhadap Prabowo-Hatta dengan menggelar deklarasi terbuka di Basko Hotel, Kota Padang, Jumat (30/5) sore.

Ketua Gema Indonesia Wilayah Sumatera Barat, Erick Hariyona mengatakan, deklarasi ini merupakan murni bentuk dukungan kepada pasangan Capres dan Cawapres, Prabowo-Hatta. Ia menyebut, GEMA Indonesia merupakan sekelompok anak muda lintas profesi, suku dan organisasi.

“Kita spontan untuk mendukung Prabowo-Hatta dengan tulus ikhlas. Kita akan berupaya sekuat mungkin menggalang dukungan untuk 9 April mendatang,” katanya.

Ia menambahkan, deklarasi ini juga rentetan dukungan yang telah oleh GEMA Pusat sebelumnya. Serentak, GEMA yang tersebar di seluruh Indonesia mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo-Hatta.

“Sebelumnya, GEMA Pusat sudah deklarasi, diikuti oleh Gema Aceh, Riau dan Jabar. Hari ini, kami dari GEMA Sumatera Barat mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Hatta,” jelasnya.

Selain itu, alasan dari dukungan kepada Prabowo-Hatta menurut Erick karena sosok keduanya yang jelas bibit, bebet dan bobotnya. “Kami lahir untuk mengawal kepemimpinan nasional yang berkarakter, jujur dan tegas. Terpenting sosok Prabowo-Hatta itu jelas bibit, bebet dan bobotnya, serta bisa dipertanggungjawabkan,” tuturnya.

Kedepan, GEMA Sumatera Barat akan menggalang seluruh dukungan, terutama kepemudaan pada 19 Kabupaten/Kota. “Kita akan terjun langsung pada 19 Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Barat untuk menggalang dukungan sekuat mungkin,” katanya.

Deklarasi sendiri dihadiri oleh ratusan orang dari puluhan kelompok dan organisasi kepemudaan. [jaringnews]
Read Post | komentar

Survey Puskaptis : Popularitas Jokowi-JK Menurun, Prabowo - Hatta Meningkat

Kedua tim sukses harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan 16 persen suara dari kalangan menengah keatas

JAKARTA - Berdasarkan survei yang dilakukan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) pada 20-24 Mei 2014 di 33 provinsi, tingkat elektabilitas pasangan Jokowi-JK mencatat angka 43 persen, sementara Prabowo-Hatta sebesar 40,28 persen.

Dengan hasil itu, pasangan Jokowi-JK unggul 3,44 persen. Meski begitu, peluang keduanya untuk 'memenangkan pertarungan' sama kuat. Titik penentunya ada pada 16 persen pemilih mengambang yang berasal dari kalangan menengah keatas.

"Karenanya, kedua tim sukses harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan 16 persen suara itu," kata Direktur Puskaptis  Husen Yazid, saat merilis hasil  mengenai persepsi dan perilaku publik terhadp elektabilitas capres/cawapres pada pilpres 9 Juli 2014, di Jakarta, Jumat (30/5).  
Meski elektabilitas pasangan Jokowi-JK 'menang tipis', namun tren popularitas pasangan itu menurun. Berbeda kala Jokowi belum disandingkan dengan Jusuf Kalla. Sedangkan pasangan capres/cawapres Prabowo-Hatta, trennya meningkat.

"Tren penurunan popularitas pasangan Jokowi-JK terjadi di pulau Jawa dan Sumatera. Dua pulau dengan penduduk terbanyak di Indonesia. Karenanya, tim sukses harus bekerja keras menaikkan tren ini," tandasnya.

Menurutnya, titik penentu kemenangan pasangan Jokowi-JK ada di pulau Jawa bagian Timur. Di sini, ada 30 juta pemilih. Namun, saat ini terjadi perpecahan suara nahdliyin melalui tokoh-tokohnya. Gerakan politik yang dilakukan tokoh NU berdampak pada pecahnya suara kalangan nahdliyin.

"Saat ini Jokowi dalam keadaan titik stagnan dan cenderung mengalami penurunan, sebaliknya tidak dengan pasangan Prabowo-Hatta," tambahnya.

Pasangan Jokowi-JK berdasarkan survei itu memang unggul di Indonesia bagian Timur meliputi wilayah Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua, sementara pasangan Prabowo-Hatta hanya unggul di dua wilayah, yaitu Sumatera dan Kalimantan.

Namun, menurut Husen, komposisi penduduk di wilayah Indonesia Timur itu hanya 20 persen dari total penduduk Indonesia. Tidak cukup untuk mendongkrak suara. Kerja keras tim sukses pasangan Jokowi-JK di wilayah Indonesia Timur juga tidak serta merta mengungguli pasangan lain.

Tim sukses harus meningkatkan perolehan simpati publik di wilayah Pulau Jawa karena penduduknya sekitar 59% dari total penduduk Indonesia. Terlebih Jawa Barat dan Jawa Timur penduduknya heterogen dan religius.

"Artinya, wilayah pulau Jawa harus diperhatikan sebagai penentu kemenangan. Juga harus mempertahankan perolehan suara di luar Jawa, terutama pulau Sumatera," tambahnya. [jaringnews]
Read Post | komentar

Jauh sebelum Nyapres, Prabowo sering Bantu dan Tolong Banyak Orang

Kubu pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa mengungkapkan jauh sebelum maju sebagai calon presiden (capres), sosok mantan Komandan Kopassus tersebut sudah dikenal dan dikagumi banyak orang.

Hal itu disampaikan salah satu tim relawan pemenangan pasangan Prabowo-Hatta, Ahmad Riza Patria. Ahmad Riza menjelaskan sosok Prabowo dikagumi banyak orang karena sering membantu dan menolong.

"Jadi kalau kita belajar tentang perjalanannya, dia termasuk luar biasa. Orang baik banyak, tapi beliau orang baik yang sangat tulus. Contohnya beliau sering membantu dan menolong orang bukan karena dia capres, tapi sejak lama," ungkapnya dalam diskusi tentang “Di Balik Tim Sukses Capres–cawapres Pengawasan Relawan, Siapa Berperan?” di Kompleks Bawaslu, Jakarta, Jumat (30/5/2014).

"Bahkan dalam membantu, dia tidak mengharapkan pamrih. Dan beliau senang menolong siapa saja yang datang bukan karena kenal atau prenah bekerja dengan beliau," tambahnya.

Selain itu, menurutnya, Prabowo adalah seorang yang berani dan tegas, peduli dan bertanggung jawab. "Kasus terakhir itu, dia bantu Wilfrida," ujarnya.

Lebih lanjut, dia jelaskan Prabowo memiliki nasionalisme tinggi, tidak memandang suku, agama, dan siapa saja. "Beliau optimistis dan meyakini apapun bisa asal kita melakukan secara keseluruhan. Dan beliau ingin memperjuangkan kedaulatan bangsa, " tandasnya.

Karena itu, jelas dia, ketika Prabowo menjadi capres, banyak sekali bermunculan relawan. Dukungan relawan pun tidak hanya di pusat, tapi juga di seluruh daerah. Maklum, Prabowo dinilai memiliki kapabilitas.

"Jadi banyak yang sama-sama ingin berjuang untuk membangun bangsa kedepan. Beliau selalu ingin melibatkan sebanyak mungkin masyarakat mulai dari kalangan elit hingga ke bawah," tuturnya. [tribunnews]
Read Post | komentar
 
© Copyright Indonesia Bangkit ! 2013 - Redesigned by @defio84 | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all