Terbenam” dalam urusan protokoler, seakan nyaris membuat Gubernur
Sumbar Irwan Prayitno kehilangan sisi humornya. Namun siapa sangka,
putra Kuranji Kota Padang itu, ternyata pandai “mencuri” waktu guna
menikmati hidup sebagai orang kebanyakan.
Sambil memetik gitar, pria berkacamata itu terlihat enjoy melantunkan
lagu bergenre religius. Sesekali tatapan matanya tertuju pada sesosok
perempuan berkerudung biru di sampingnya. Senyum mengembang, tak mau
lepas di wajah perempuan berjilbab itu.
Tak ada yang menonjol dalam video klip yang diupload di Youtube pertengahan tahun lalu itu.
Selain sangat sederhana, suasana romantis yang harusnya bisa dijual
dalam klip itu, nyaris tak terlihat. Malah terkesan kaku, dan terlalu
dipaksakan.
Namun, bukan itu sebetulnya yang menjadi nilai jual video klip
berlatar gedung Gubernuran Sumbar itu. Tapi, kedua sosok yang tampil
dalam video klip tersebut. Keduanya bukan orang biasa. Bukan artis,
bukan pula penyanyi berkelas.
Ya, itulah Gubernur Sumbar Irwan Prayitno bersama istrinya, Hj Nevi.
Lagu “Kau Istriku” memang secara khusus diciptakan Irwan buat sang
istri. Itulah luapan kerinduan Irwan ketika dibunuh sepi, ditinggalkan
istrinya ketika menjalani ibadah umrah ke Mekkah pertengahan tahun lalu.
Di awal – awal kemunculan klip lagu itu, sempat mencuri perhatian
masyarakat Sumbar. Kendati begitu sederhana, namun di situlah orang tahu
bahwa orang nomor satu di sumbar itu, memiliki jiwa seni. Bukan sekadar
menyanyikan lagu orang lain, namun lagu ciptaan sendiri.
“Klip lagu itu memang tak digarap secara serius. Serba mendadak.
Idenya muncul selepas santap sahur Ramadhan tahun lalu. Waktu itu, Aris
(eksekutif produser padang TV) mengusulkan bagus juga dibikin klip lagu
“Kau Istriku”. Tanpa banyak pertimbangan, ya muncullah klip itu,” papar
pria yang sudah menulis 40-an judul buku itu.
Awalnya, klip video yang direkam menggunakan video kamera digital
biasa itu, hanya untuk konsumsi terbatas. Namun atas inisiatif Aris,
klip lagu itu di upload ke youtube. Hanya melalui informasi
mulut ke mulut, lagu itu banyak diklik berbagai kalangan. Sejak
diupload, tercatat sudah 11 ribu-an orang mengklik lagu itu.
“Ini (lagu Kau Istriku,red) adalah penghargaan pada istri saya, dan
begitu pula hendaknya bagi para suami. Selama ini lagu-lagu dari segi
cinta, janda dan selingkuhan lebih banyak. Makanya, saya khusus
menciptakan lagu untuk istri saya,” kata Irwan.
Lagu Kau Istriku bukanlah lagu pertama dan terakhir yang diciptakan
bapak 10 orang anak itu. Paling kurang sudah enam lagu berhasil
diciptakannya. Selain Kau Istriku, suami Nevi Zuairina juga menciptakan
lagu Kepada Mu, Anakku Penyejuk Hatiku, Ayahku, Allah Taala, dan Rasul
Teladanku.
“Semuanya bergenre lagu religi,” aku Irwan yang di tengah
kesibukannya masih menyempatkan diri berbagi ilmu dengan mengajar di
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta. Setiap semester
(enam bulan, red), Irwan mengajar 12 kali, biasanya setiap Sabtu.
Sebetulnya, tak ada darah seni mengalir dalam diri pria kelahiran 20
Desember 1963 ini, baik dari sang bapak maupun ibunya. Boleh dibilang,
Irwan “terpaksa” bersentuhan dengan dunia seni. Bila boleh dibilang,
sebuah “kecelakaan”.
Ya, semua itu terjadi sejak Irwan menjadi gubernur. Boleh jadi Irwan
“terperangkap” dalam ungkapan “belum bisa menjadi pejabat, bila tak bisa
menyanyi”. Biasanya, setiap ada acara, pastilah Irwan diminta
membawakan lagu.
“Saya menyukai musik sejak tahun 2012. Setelah menjadi gubernur.
Karena, setiap acara, gubernur sering diminta untuk nyanyi. Akhirnya
(terpaksa) belajar nyanyi dan juga belajar main drum,” tutur penyuka
olahraga ekstrim itu.
Sudah menjadi karakternya, professor ini tak mau setengah-setengah
menggeluti sesuatu. Bila sesuatu sudah diputuskannya, sosok Irwan
bersungguh-sungguh mencapai keinginan itu. “Sampai pukul 00.00 pun,
pastilah akan saya pelajari. Alhamdulillah, akhirnya bisa,” kata Irwan
menjelaskan perjuangannya sampai bisa bermain musik dan melagu.
Rinaldi, salah seorang sahabat dekat Irwan, mengakui seperti itulah
(bersungguh-sungguh,red) seorang Irwan. “Beliau tak akan pernah
berhenti, bila keinginannya belum tercapai. Begitu juga dalam belajar
nyanyi atau main drum. Selepas seluruh pekerjaannya selesai, dia terus
belajar sampai berhasil,” aku Rinaldi.
Nah, berkat kerja kerasnya belajar menyanyi dan bemain music, kini
Irwan bertambah percaya diri. Bahkan, pada penutupan Pameran Teknologi
Tepat Guna di GOR H agus Salim, Irwan berkolaborasi dengan grup band
GiGi menyanyikan lagu “Akhirnya”. Jumat (7/2) lalu, Irwan disaksikan
seribu pasang mata tampil membawakan lagu “kau Istriku” diiringi
orchestra di Institut Seni Indonesia Padang Panjang (ISI). *
Nikmati yuukkk......
0 komentar:
Posting Komentar