Dilahirkan pada
1 Desember 1981 dari keluarga guru yang hidup sederhana dan berbahagia. Hamdani
tumbuh dan berkembang seperti layaknya anak-anak kebanyakan. Ayahnya bernama H.Makhasin (Alm) seorang guru
dan juga seorang ustadz
yang banyak berdakwah sekeliling Pekanbaru. Ayahnya keturunan jawa, tepatnya di sebuah
daerah bernama Kebumen, Jawa Tengah.
Ibunya juga seorang guru, tepatnya di MTsN Jl.Amal Hamzah, ibunya bersuku Melayu Riau Kampar.
Hamdani kecil
sebenarnya adalah merupakan seorang anak yang cukup pemalu. Tapi seiring
berjalannya waktu sifat pemalunya berganti menjadi seorang yang cukup mandiri dan berani bahkan
bisa dibilang “agak bandel’. Dan karena
“kebandelannya” ini Hamdani
satu-satunya dari lima bersaudara yang “dikirim” dan disekolahkan di Pesantren, tepatnya Pesantren Dar-el Hikmah
Pekanbaru. Ibunya menuturkan Hamdani dimasukkan ke pesantren karena kerap bermain tidak
ingat waktu, bahkan
kalau sudah asik bermain layangan sampai memanjat loteng rumah sediri,bahkan
loteng rumah tetanggapun sering
dipanjatnya. Apalagi kalau main game seperti video game yang sedang “in” pada
zamannya, bisa
bisa magrib baru pulang kenangnya.
Tapi di Pesantrenlah,
bakat kepemimpinan Hamdani mulai terlihat. Di Pesantren Dar-El Hikmah semenjak
kelas 1 MTs (sejajar dengan smp) nilai-nilai kepemimpinan, kemandirian dan
tanggung jawab mulai terpupuk. Karena
seluruh santri memang dilatih untuk dapat mandiri dan disiplin. Sejak MTs, Hamdani sudah ditunjuk
menjadi ketua kelas, ketua kamar, bahkan sempat menjadi pengurus inti konsulat pekanbaru
(siswa dari berbagai provinsi di riau, kepri bahkan ada yang dari luar negeri). Kemudian di Madrasah Aliyah Dar-el
Hikmah, Hamdani juga diamanahkan
sebagai pengurus OSDH (seperti OSIS), hingga dalam kepengurusan tersebut sempat
menjadi wakil ketua OSDH untuk mengurus lebih kurang 1000 an santri.
Bakat kepemimpinan
tersebut semakin menguat ketika Hamdani
masuk kampus. Mulai kuliah pada tahun 2000 sebagai mahasiswa “undangan ”melalui jalur Penelusuran
Bibit Unggul Daerah (PBUD) yang masuk tanpa tes, Hamdani mengambil jurusan Hubungan
Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universtitas Riau.
Ketertarikannya terhadap kepemimpinan, kemampuan berdiplomasi, komunikasi dan
ilmu politiklah yang membawanya mengambil jurusan tersebut. Hamdani sempat
bercita-cita menjadi seorang diplomat atau bahkan Menteri Luar Negeri. Semenjak
awal kuliah Hamdani sudah bergelut dengan organisasi internal dan eksternal
Kampus yang merupakan sebagai laboratorium dan tempat mengaplikasikan keilmuan
yang didapat dalam materi kuliah di FISIP UNRI (sekarang UR - red).
Dalam organisasi
internal kampus, Hamdani
tercatat dalam sejarah organisasi kampus sebagai aktifis semenjak semester
awal. Hamdani ditunjuk sebagai ketua tingkat di Hubungan Internasional,
kemudian pernah menjabat pengurus inti di KOMAHI (HMJ) di jurusan HI. Kemudian
berturut-turut sebagai pengurus dan bahkan ketua lembaga dakwah kampus,
tepatnya di LSMI Al-Madani FISIP UNRI yang sukses mengantarkannya sebagai kader
dakwah pertama di FISIP UNRI menjadi sorang Gubernur Mahasiswa (ketua BEM
tingkat Fakultas) FISIP UNRI dengan sistem pemilihan langsung (PEMIRA) yang dilakukan oleh
seluruh mahasiswa dengan hasil yang lumayan banyak.
Dan puncaknya dalam
organisasi internal kampus pada tahun 2005, hamdani
dipilih melalui mekanisme Pemilihan
Raya mahasiswa se UNRI sebagai presiden Mahasiswa universitas Riau dengan
selisih suara yang cukup spektakuler dari kompetitor lainnya. Diawal
kepemimpinan sebagai presiden mahasiswa UNRI, BEM UNRI sudah
mengadvokasi permasalahan mahasiwa terkait biaya kuliah dan alhamdulillah
berhasil dengan berkurangnya biaya kuliah untuk mahasiswa baru yang kurang
mampu, hingga mengadvokasi
tanah masyarakat yang bersengketa dengan pihak POLDA Riau. Dan masih banyak
prestasi yang dibuat dan ditorehkan untuk mahasiswa UNRI dan masyarakat Riau.
Dengan model kepemimpinan dan kekuatan serta kesolidan jaringan dan integritas
aktifis dakwah yang dikenal dengan rohis kampus, kepemimpinan ditingkat
fakultas dan universitas di universitas Riau dapat direbut dan jalani oleh
aktifis dakwah. Bahkan sampai ada seloroh atau candaan dikalangan aktifis
pergerakan dikampus, jika ingin jadi Gubernur atau Presiden Mahasiswa jadi anak
rohis dulu. Karena
Alhamdulillah hingga saat
ini yang menjadi Presiden Mahasiswa
di Universitas Riau berasal dari
kalangan aktifis dakwah kampus.
Untuk urusan organisasi
eksternal kampus, dari sekian banyak organisasi eksternal kampus, Hamdani lebih
tertarik dengan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia disingkat KAMMI dan
pilihannya tersebut jatuh pada KAMMI. Sebagai organisiasi eksternal dan ekstra
parlementer (parlemen jalanan) yang muatan, visi misi dakwah dan keislamannya
lebih kental. Di KAMMI, “karir” Hamdani dimulai dari mengikuti
pelatihan/training pengkaderan mulai dari Daurah Marhalah 1 (DM 1) hingga DM 3. Dari sebagai
kader biasa di KAMMI tingkat komisariat hingga pernah tercatat sebagai
sekretaris KAMMI di komisariat UNRI,”karir” paling puncak di KAMMI dipercaya
sebagai ketua Pembinaan Satuan (BINsat) KAMMI Daerah Riau tahun 2003-2005.
Perkenalan Hamdani pada Partai Keadilan Sejahtera (dulu
PK) Semenjak munculnya reformasi pada tahun 1998 dan terbentunya PK setelah
reformasi tersebut. Mengenal PK semenjak 1999 atau semenjak Madrasah aliyah di
Pesantren Dar-el Hikmah oleh seorang guru di Dar-El Hikmah. Dan pada tahun 2000
sudah terlibat dalam pengajian / holaqoh di Partai Dakwah tersebut.
Ketertarikan pada PK dan selanjutnya menjadi PKS karena PKS memiliki karakter
khusus yang tidak dimiliki oleh partai politik lainnya, bahkan oleh partai
politik Islam yang lebih senior darinya. Karakter
khusus tersebut yaitu
kekuatan visi, misi, soliditas, keikhlasan pendukungnya, serta kekuatan kader
yang luar biasa. Dengan kekuatan kader yang rata-rata orang terpelajar saja
sebenarnya sudah cukup menjadi alasan untuk bergabung dan memilih PKS sebagai
partai yang harus diperjuangkan, ditambah lagi PKS tidak hanya sebagai parpol
“ansich” ia juga sebagai Partai Dakkwah dengan kekuatan dan militansi kader
yang luar biasa
itu dan insyaallah siap
memimpin indonesia.
Sebagai seorang
mantan aktifis mahasiswa, Hamdani terus ingin memberikan kontribusi bagi
perbaikan bangsa dan negara yg dicintai. Maka bergabungnya Hamdani kedalam
partai Dakwah ini adalah sebuah keniscayaan dan sebuah saluran yang sangat tepat
untuk memaksimalkan kotribusi. Semenjak tamat kuliah, Hamdani langsung dilirik
PKS sebagai penggerak Partai di tingkat kecamatan, selanjutnya mulai tahun 2009
ia dicalonkan oleh PKS sebagai calon legislatif (Caleg) tingkat kota pekanbaru
nomor urut 4 di dapil 3 (Marpoyan Damai-Bukit Raya-Tenayan Raya). Walaupun Hamdani
belum terpilih untuk menjalankan tugas kedewanan, tapi di dapil tersebut PKS
mendapatkan 2 kursi legislatif.
Selanjutnya sejak tahun 2009 setelah pemilu,
Hamdani diamanahkan sebagai Ketua DPC PKS Marpoyan Damai hingga saat ini, yaitu
selama dua periode. 2009-2011, 2011-2014. Dan pada pemilu legislatif 2014 ini
kembali dicalonkan oleh PKS dengan nomor
urut 1 di Dapil 4 (Marpoyan
Damai-Bukit Raya). Dan sebagai partai dakwah, PKS mengajarkan pada seluruh
kadernya bahwa amanah pantang untuk diminta, tapi bila sudah diamanahkan dan
diperintahkan maka seorang kader harus bekerja keras dan maksimal untuk
menjalankan dan memenangkannya. Karena
itulah, siapapun kader PKS yang terbina memalui holaqoh dan pengajian-pengajiannya
memegang teguh prinsip tersebut dan insya
Allah siap memenangkan PKS menjadi nomor 1 di
Pekanbaru dan Provinsi Riau, insya Allah.
Setelah selesai
wisuda tepatnya tahun 2007, Hamdani
memberanikan diri untuk menikahi seorang gadis berdarah batak yang bernama Roma
Nauli Pane,ST yang masih satu almamater, tapi beda Fakultas. Gadis asal Sipirok
yang lahir dan besar di Pekanbaru
itu dinikahi dengan proses yang di PKS dikenal dengan proses “ta”aruf” yang
sebenarnya berasal dari nilai Islam untuk urusan membina rumah tangga. Hingga saat ini
Hamdani dan Roma Nauli dikarunia Allah sepasang buah hati; anak pertama seorang putri
yang diberi nama Zahrani Putri el Hamra, dan yang kedua bernama Muhammad Sayyid
Azzam El Hamra. Dengan harapan kedua buah hati tersebut menjadi da”i dan
Da’iyyah yang lebih baik, lebih hebat dan lebih banyak kontribusinya untuk
Islam dan ummat.
Disisi kekuatan
ekonomi, Hamdani
sadar betul bahwa dengan ekonomi yang kuat maka insya Allah bangsa akan maju
dan mandiri. Maka tak heran rasanya sejak tamat kuliah, Hamdani disamping
bekerja sebagai seorang Staff Ahli Fraksi PKS untk menajamkan sisi keilmuan,
juga mengambil jalan sebagai seorang enterpreneur dan menjadi seorang pengusaha.
Semenjak tahun 2007 ia mendirikan badan
usaha berupa CV. Dan menjadi direkturnya di CV tersebut.Cukup banyak usaha yang
pernah digeluti oleh Hamdani mulai dari usaha distributor pupuk, kedai juice,
makanan, kolam ikan, investasi, laundry, pulsa, bahkan percetakan. Jatuh bangun
dalam usahanya sudah merupakan makanan sehari-hari dalam berbisnis, bahkan
kalau diteliti lebih lanjut lebih banyak jatuhnya daripada bangunnya usaha yang
dijalaninya.
Dan itupulalah yang menjadikan Hamdani semakin matang dan
tertantang dalam bisnis. Alhamdulillah sejak tahun 2010 berbekal tanah mertua
yang tidak seberapa, tapi cukup untuk
dua rumah type 70, Hamdani
mengumpulkan seluruh modal yang didapat dari beberapa bisnis sebelumnya dan
mulai beralih profesi menjadi Developer bersama partner kepercayaan semenjak
bisnis percetakan. Dari hasil rumah tersebut Hamdani berhasil mengembangkan
bisnis perumahannya dibeberapa titik di Pekanbaru
dan di Pelalawan. Hingga saat ini masih sebagai developer perumahan dan juga
mulai merambah proyek-proyek BUMN sebagai kotraktor yang melaksanakan proyek.
Hamdani berharap semakin kaya dan mapan seorang kader dakwah, insya Allah semakin banyak
manfaatnya untuk dakwah Islam dan semakin banyak bisa membantu orang lain.
Sebagaimana sabda rasul “Harta yang terbaik adalah harta yang berada ditangan
orang yang beriman”.
Disamping
diamanahkan sebagai Caleg PKS di Dapil 4 Pekanbaru (Marpoyan Damai-Bukit Raya) dengan
nomor urut 1 dan sebagai seorang pengusaha properti, ada satu lagi yang insya Allah dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat yaitu sebagai seorang SEFTer. Ilmu SEFT (Spriritual
Emotional Freeedom Tehnique )
ilmu
untuk membantu pengobatan dari masalah/sakit yang ringan hingga masalah yang
berat. Dari sakit atau masalah fisik sampai masalah emosi. Ilmu ini didapat
baru setelah ramadhan 1434 H ini.dan Alhamdulillah
dengan ilmu tersebut telah membantu masyarakat pekanbaru dengan
mengadakan preview dan bakti sosial.
Dan akhirnya
dengan takbir yang lantang serta semangat dakwah yang tak pernah lekang dan
diringi dengan do’a dan munajat pada Allah demi melihat indonesia yang jauh
lebih adil, sejahtera, bermartabat dan
mandiri, maka dengan kerendahan hati, Hamdani memohon do’a serta dukungan
kepada masyarakat Pekanbaru, khususnya kecamatan Marpoyan Damai dan Bukit Raya
untuk berjuang di DPRD Kota Pekanbaru memperjuangkan aspirasi masyarakat untuk
DPRD dan Pekanbaru
yang lebih baik dengan menebarkan Cinta, Kerja dan Harmoni.