Palestina Suka Cita, Para Pejuang Telah Pulang

Rabu, 30 Oktober 2013


Tepi Barat – Israel membebaskan 26 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel sebagai bagian dari hasil pembicaraan kedua negara belum lama ini. Mereka rata-rata telah selama 20 tahun berada di tahanan Israel karena aktivitasnya memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Mereka termasuk dalam gelombang II pembebasan dari total 104 tahanan yang akan dibebaskan. Sebanyak 26 tahanan tersebut tiba, Rabu pagi (30/10/2013), di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Mereka disambut sebagai pahlawan yang baru pulang dari medan laga. Mereka disambut oleh keluarga dan warga yang mengelu-elukan mereka.

“Kami menyambut saudara-saudara kami, dan kami pastikan mereka pulang ke rumah masing-masing,” kata Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat berpidato menyambut kedatangan mereka di Ramallah, Tepi Barat.

“Hari ini kita bicara soal 104 tahanan, namun perjalanan kita tidak akan berhenti sampai semua tahanan dibebaskan. Tidak akan ada kesepakatan damai jika masih ada orang Palestina yang masih dikerangkeng,” tegas Abbas.

Di Tepi Barat dan Gaza, ratusan keluarga dan massa memadati jalanan menyambut para tahanan yang rata-rata telah berada di tahanan Israel selama 20 tahun. Mereka mengelu-elukan dan mengarak mereka diiringi tarian dan musik sambil mengibarkan bendera Palestina.

Di Gaza, pamandangan serupa juga terlihat di mana lima tahanan dibebaskan. Massa dan keluarga membentangkan spanduk bertuliskan, “Kami tak akan pernah melupakan pahlawan kami”.
“Ini merupakan hari kebahagiaan bagi keluarga dan semua orang Palestina,” ujar Tayser Shubair, yang sejak dini hari menanti pembebasan saudaranya di Gaza. Saudaranya, Hazem dijebloskan ke penjara pada 1994 sebagai balasan atas kematian seorang warga Israel.

“Saudara saya adalah pejuang kemerdekaan dan kami bangga kepadanya dan kami berterima kasih kepada presiden atas upayanya membebaskannya.”
Ribuan warga Palestina dijebloskan ke penjara oleh Israel sejak militer negara Yahudi itu menduduki wilayah Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur pada 1967. Para warga Palestina itu dipenjara dengan berbagai alasan, mulai dari melempar batu hingga membunuh warga Israel dengan cara pengeboman atau penembakan. [Al Jazeera/tjs]

Read Post | komentar

Tak kenal Henti, Tak Kenal Lelah


Assalammualaikum pembaca pksmarpoyan.org, berikut kami sajikan kembali karya-karya orisinil dari kader-kader PKS Marpoyan Damai dalam sesi SMS Cinta Kader Dakwah Part II, semoga bisa kita ambil hikmahnya :
"Pergerakan dalam Islam dimaknai sebagai penghambaan  manusia kepada Rabb nya, baik sebagai pribadi ataupun masyarakat demi memperjuangkan tegaknya Hukum dan ajaran Islam yg mendunia, Imam Syahid HASAN AL BANNA menjelaskan bahwa misi kita secara ringkas adalah menghadang gelombang pasang peradaban materi, kesenangan dan nafsu yg telah menjauhkan umat dari kepemimpinan Nabi saw dan petunjuk Al-Qur'an, dari yang menghalangi alam dari sentuhan cahaya petunjuk, yang membuat kemajuan Islam tertunda bertahun- tahun, sampai mereka angkat kaki dari tanah air kita dan kita bebas dari derita yg mereka timbulkan. 


Saudaraku kita tidak akan berhenti sampai disini lebih dari itu kita akan mengejar mereka hingga kerumah mereka, memerangi mereka di rumah mereka sendiri, sampai seluruh alam ini mengumandangkan nama Nabi Saw dan alam ini meyakini tegaknya Ajaran Islam yg lurus, disini lah akhir dakwah kita sampai tak ada lagi fitnah dan seluruh agama di peruntukkan hanya untuk Allah SWT. Allahu Akbar. "

Budiman S, SH - Kader PKS Marpoyan Damai
gambar : Google.
Read Post | komentar

Kampanye Produk Lokal, Nur Mahmudi Enggan Makan Pisang Impor

Kampanye mencintai produk dalam negeri terus digencarkan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail. Baik melalui wacana maupun kehidupan sehari-hari. Dalam sebuah acara silaturahim dan diskusi dengan segenap jajaran PT Lentera Jaya Abadi (LJA) di Jakarta Timur, Senin (28/10/2013), Nur Mahmudi menolak hidangan yang disediakan office boy. Di antaranya pisang, jeruk, roti dan air mineral.

Di awal acara diskusi itu, Nur Mahmudi sempat memeriksa isi kotak makanan ringan yang disediakan. Hingga usai acara, tiada yang dijamahnya.
"Maaf ya, saya tidak makan rotinya," ujar penggagas program One Day No Rice (Sehari Tanpa Nasi) ini kepada tuan rumah.

Nur Mahmudi menganggap, roti yang dihidangkan terbuat dari tepung terigu yang diimpor. Begitu pula dengan hidangan lainnya, dinilai barang-barang asal luar negeri.
Salah seorang asistennya pun meminta tuan rumah untuk mencarikan ubi rebus. Begitu hendak dicarikan ubi rebus yang biasa dijual pedagang gerobak, rupanya hujan keburu turun begitu derasnya sore itu.

“Minta air putih (biasa) aja,” pesan sang asisten.
Nur Mahmudi pun tetap semangat menjalani acara yang berlangsung sejak usai Ashar hingga azan Mahgrib itu. Meski hanya “ditemani” segelas air putih. 

Barang Impor Persulit Bangsa
Dalam penyampaiannya pada diskusi itu, dia berpesan, sikap mencintai produk lokal harus terus ditumbuhkan segenap komponen bangsa. Apalagi saat itu bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Baginya, Indonesia semakin terpuruk dengan maraknya imporisasi barang-barang asing. Akibatnya, masyarakat bangsa ini menjadi konsumtif terhadap produk impor.
“Ini adalah sebuah kekalahan bangsa yang sangat dahsyat. Yang agak sulit untuk membawa kita akan menjadi lebih maju dalam perspektif keseluruhan. Ini sudah ngomongnya bukan agama dan non agama,” terang pria murah senyum ini.

Meski demikian, Nur Mahmudi tidak memungkiri jika dirinya belum terlepas sepenuhnya dari produk-produk impor. Pasalnya, masih banyak produk asing di Indonesia yang dibutuhkan namun belum ada gantinya oleh produk dalam negeri.
“HP (handphone. Red) impor, karena belum ada subsidernya. Kalau ada subsider, ane (saya. Red) langsung ganti (HP),” dalih mantan Presiden Partai Keadilan ini.*[hidayatullah.com]
Read Post | komentar

“Jual-beli” Kasus LHI dan Sandiwara KPK

Bicara Jual beli, mungkin langsung terdetek dipikiran kita adalah sejumlah Rupiah yang dikeluarkan untuk memperoleh sesuatu. Namun padahal tidak, karena di dunia ini jual beli sudah ada sebelum uang kertas itu ada atau sebelum mata uang ada. ( Bisa di cari sendiri sejarah “Jual beli”). Begitupun kalau ada orang yang menyebutkan “Gudang Garam” pasti yang terbayang adalah nama sebuah perusahaan Rokok. Padahal yang dimaksud Gudangnya Garam atau tempat penyimpanan Garam.

Dalam kasus Bapak Luthfi Hasan Ishaq (LHI) yaitu presiden PKS sebelumnya, yang mengundurkan diri dari Presiden PKS juga dari Anggota DPR RI setelah penangkapan “Paksa” Oleh KPK dengan alasan tertangkap tangan. Walau tangan yang ditangkap bukan tangan LHI tapi orang yang “mengaku” dekat dengan LHI. Saya pikir sejarah itu tidak perlu saya ceritakan lagi, apalagi pembaca sudah sangat faham dengan kasus LHI ini. ( faham dengan pemahaman masing – masing tentunya : ada yang faham dengan vonis LHI memang Korupsi, ada yang faham LHI tak mungkin Korupsi, juga ada yang faham belum faham – faham, dan tidak banyak juga yang faham, EGP “memang gue pikirin..”) Anda termasuk orang yang mana..? ( jawab di hati saja)

Memang dalam Kasus LHI ini kalau masyarakat umum tidaklah terlalu berkepentingan boleh jadi tidakpun penting sama sekali, tapi lain halnya dengan “LAWAN” politik PKS. kasus LHI adalah senjata pamungkas untuk memberangus PKS sampai ke akar – akarnya (boleh jadi). Tegasnya PKS dalam menyuarakan anti korupsi telah membuat konglomerat hitam berang dan sangat geram. Jadi ubunnya adalah dengan menyeret LHI kepusaran Korupsi dengan Aktor Pelaksana adalah Fatotah alias Along (sudah divonis ) dan Elda yang hingga hari ini belum dijadikan tersangka oleh KPK.

“Jual beli” kasus ini tentunya di lakukan oleh Lawan politik PKS, ini terlihat dari beberapa kasus sebelumnya yang menimpa PKS, ada Yusuf Supendi (Yupe) yang menyerang PKS habis – habisan dengan bekal pernah menjadi Pendiri “PK” yaitu PKS sekarang dan Yupe juga pernah menjadi Anggota Dewan Syariat Pusat (DSP) nya PKS, dan ini yang membuat saya sangat tidak setuju dengan Yupe, karena dia telah melanggar Sumpahnya sendiri sebagai anggota DSP. Dan kini Yupe berlabuh ke Hanura. Namun sebelumnya ada kabar angin yang mengatakan bahwa Yupe dibayar oleh partai tertentu (hanya kabar angin). Setelah itu ada kasus Arifinto yang dipaksa “kepergok” sedang menyaksikan gambar “terlarang” via ipadnya yang baru 2 hari di beli, dan Arifinto pun mengundurkan diri dari Anggota DPR RI, paling tidak kasus tersebut menorah luka tersendiri didalam benak kader PKS. Tapi masih juga tersisa kejanggalan dalam kasus Arifinto ini, menurut kabar dari beberapa petinggi PKS bahwa pada hari yang sama ada 4 orang Anggota DPR RI Fraksi PKS termasuk arifinto mendapat SmS singkat dari OTK (orang tidak dikenal) yang isinya bahwa ada email penting yang harus segera di Buka. Memang kalau sudah takdir tidak bisa di hindar. Boleh jadi karena Arifinto baru memakai ipad jadi tidak sabar membuka email tersebut dengan tanpa curiga siapa yang mengirimnya. ( kalau memang kasus ini rekayasa berarti kita dapat menebak setelah kirim pesan, tentunya sudah ada pihak yang menunggu untuk memotret. Saya tidak menuduh sipemotret sengaja menunggu atau disuruh menunggu, tetapi “kalau” ) ya yang lebih tau sipemotret itu sendiri. Kebetulankan dia memotret?

“Jual Beli” Kasus LHI juga saya yakin ada, kesepakatan kesepakatan pasti dilakukan oleh pihak lawan PKS, bagaimana kalau kasus LHI di orbitkan atau di “percepat”. Kenapa saya katakan dipercepat ? ini salah satu yang saya sebut dengan “sandiwara” KPK. KPK tentunya memiliki tim yang tangguh dan sangat akurat informasinya sebelum melakukan penangkapan terhadap seseorang. Kalaupun disinyalir uang itu untuk LHI kenapa KPK terburu – buru menangkap Fatonah..? Kenapa Uangnya tidak ditunggu sampai ke LHI..? Jangan – jangan pemesan kasus tidak sabaran menunggu episode kasus selesai ataupun sutradara sudah kehabisan akal hingga kasus LHI ini di biarkan prematur atau di jual “Murah” alias biarlah LHI saja jadi Korban. Paling tidak menurut analisa saya dalam Kasus LHI ini target tumbalnya bukan saja LHI tapi, mulai Menteri Pertanian (Suswono), Anis Matta hingga Ust. Hilmi (ketua Majelis Syuro PKS) dan itu terlihat dengan jelas dari alur kasus semua nama – nama itu diseret oleh KPK untuk menjadi saksi dan tidak sedikit yang memprovokasi KPK untuk menetapkan mereka sebagai tersangka, dengan berbagai tuduhan yang nista.

Sebelum Kasus LHI bergulir. Masih ingat Misbakhun.. mantan Anggota DPR RI dari PKS salah tangkap dan akhirnya di vonis tidak bersalah setelah di penjara setahun lebih. Usai lepas dari penjara Misbakhun berencana mengajukan SBY ke Mahkamah Internasional, berikut kutipannya :

Misbakhun mengatakan bahwa dia akan melaporkan SBY ke Komnas HAM tingkat dunia yaitu Komnas HAM PBB. Demikian yang disampaikan oleh bekas anggota DPR/tim Century ini. Saya akan mengadukan tindak kriminal ini kepada Komnas HAM PBB, karena saya sudah dikriminalisasi oleh Pemerintah,” ujar Misbakhun di dalam acara dialog ‘Mahkamah Internasional atau Pengadilan Rakyat’ di Galeri Cafe, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (1/8). Misbakhun mengatakan, upaya yang di lakukan dirinya melaporkan SBY ke tingkat HAM PBB agar seluruh masyarakat dunia tahu kalau dirinya telah dikriminalisasi. “Supaya masyarakat dunia tahu kalau saya dikriminalisasi,” katanya. Menurutnya Misbakhun, pemerintahan SBY melakukan kriminalisasi terhadap dirinya agar semua rakyat Indonesia tahu bahwa dia bersalah. “Supaya saya di benci oleh seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Misbakhun…. (kutipan : http://m.aktual.co )

Yang mengelitik dalam pikiran saya, kemana Misbakhun sekarang…? Terakhir saya baca disebuah media online bahwa Misbakhun telah bergabung dengan Partai Golkar. Bagaimana dengan kemauannya untuk melaporkan SBY ke Mahkamah Internasional. Saya curiga (tapi tidak berdasar) jangan – jangan SBY pernah menelpon LHI untuk menyuruh agar Misbakhun tidak melanjutkan niatnya tersebut. Namun LHI bukanlah orang yang mudah di cucuk hidung. Dan boleh jadi SBY pakai cara sendiri untuk meredam Misbakhun dan akhirnya kasus LHI pun muncul. Ingat “Boleh Jadi”

Sandiwara KPK

Banyak sandiwara yang saya nilai mulai dari penangkapan, penyitaan mobil, pemunculan saksi – saksi, pemutaran rekaman rekaman, menafikan nama – nama baru yang tidak terkait dengan PKS, misal Sengman, Bunda putri. Elda hingga hari ini belum ditetapkan sebagai tersangka, dan yang terakhir memvonis Fatonah 17,5 tahun penjara dan fatonah menerimanya dengan senyuman seolah – olah mengatakan “ ya saya bersalah telah korupsi bersama LHI “. Tapi hingga hari ini KPK belum memiliki bukti yang kuat untuk menjerat LHI dengan pasal yang di tuduhkan. Saya takutkan Kasus ini akan “diperjual belikan” lagi oleh “oknum” pihak pihak lain untuk tidak diselesaikan dan harus dilarut – larutkan hingga Pemilu 2014 nanti. (hanya tulisan) semoga tidak terjadi. (Langit senja/Kompasiana)

Read Post | komentar

Hamdani MS,S.IP, eks PRESMA UNRI, KETUA DPC PKS yg sukses bisnis properti

daftar caleg dprd pekanbaru, caleg pks pekanbaru

Dilahirkan pada 1 Desember 1981 dari keluarga guru yang hidup sederhana dan berbahagia. Hamdani tumbuh dan berkembang seperti layaknya anak-anak kebanyakan.  Ayahnya bernama H.Makhasin (Alm) seorang guru dan juga seorang ustadz yang banyak berdakwah sekeliling Pekanbaru.  Ayahnya keturunan jawa, tepatnya di sebuah daerah bernama Kebumen, Jawa Tengah. Ibunya juga seorang guru, tepatnya di MTsN Jl.Amal Hamzah, ibunya bersuku Melayu Riau  Kampar.

Hamdani kecil sebenarnya adalah merupakan seorang anak yang cukup pemalu. Tapi seiring berjalannya waktu sifat pemalunya berganti menjadi seorang yang cukup mandiri dan berani bahkan bisa dibilang “agak bandel’. Dan karena “kebandelannya” ini Hamdani satu-satunya dari lima bersaudara yang “dikirim” dan disekolahkan di Pesantren, tepatnya Pesantren Dar-el Hikmah Pekanbaru. Ibunya menuturkan Hamdani dimasukkan ke pesantren karena kerap bermain tidak ingat waktu, bahkan kalau sudah asik bermain layangan sampai memanjat loteng rumah sediri,bahkan loteng rumah tetanggapun sering dipanjatnya. Apalagi kalau main game seperti video game yang sedang “in” pada zamannya, bisa bisa magrib baru pulang kenangnya.

Tapi di Pesantrenlah, bakat kepemimpinan Hamdani mulai terlihat. Di Pesantren Dar-El Hikmah semenjak kelas 1 MTs (sejajar dengan smp) nilai-nilai kepemimpinan, kemandirian dan tanggung jawab mulai terpupuk. Karena seluruh santri memang dilatih untuk dapat mandiri dan disiplin. Sejak MTs, Hamdani sudah ditunjuk menjadi ketua kelas, ketua kamar, bahkan sempat menjadi pengurus inti konsulat pekanbaru (siswa dari berbagai provinsi di riau, kepri bahkan ada yang dari luar negeri). Kemudian di Madrasah Aliyah Dar-el Hikmah, Hamdani juga diamanahkan sebagai pengurus OSDH (seperti OSIS), hingga dalam kepengurusan tersebut sempat menjadi wakil ketua OSDH untuk mengurus lebih kurang 1000 an santri.

Bakat kepemimpinan tersebut semakin menguat ketika Hamdani masuk kampus. Mulai kuliah pada tahun 2000 sebagai mahasiswa “undangan ”melalui jalur Penelusuran Bibit Unggul Daerah (PBUD) yang masuk tanpa tes, Hamdani mengambil jurusan Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universtitas Riau. Ketertarikannya terhadap kepemimpinan, kemampuan berdiplomasi, komunikasi dan ilmu politiklah yang membawanya mengambil jurusan tersebut. Hamdani sempat bercita-cita menjadi seorang diplomat atau bahkan Menteri Luar Negeri. Semenjak awal kuliah Hamdani sudah bergelut dengan organisasi internal dan eksternal Kampus yang merupakan sebagai laboratorium dan tempat mengaplikasikan keilmuan yang didapat dalam materi kuliah di FISIP UNRI (sekarang UR - red).

Dalam organisasi internal kampus, Hamdani tercatat dalam sejarah organisasi kampus sebagai aktifis semenjak semester awal. Hamdani ditunjuk sebagai ketua tingkat di Hubungan Internasional, kemudian pernah menjabat pengurus inti di KOMAHI (HMJ) di jurusan HI. Kemudian berturut-turut sebagai pengurus dan bahkan ketua lembaga dakwah kampus, tepatnya di LSMI Al-Madani FISIP UNRI yang sukses mengantarkannya sebagai kader dakwah pertama di FISIP UNRI menjadi sorang Gubernur Mahasiswa (ketua BEM tingkat Fakultas) FISIP UNRI dengan sistem pemilihan langsung (PEMIRA) yang dilakukan oleh seluruh mahasiswa dengan hasil yang lumayan banyak. 

Dan puncaknya dalam organisasi internal kampus pada tahun 2005, hamdani dipilih melalui mekanisme Pemilihan Raya mahasiswa se UNRI sebagai presiden Mahasiswa universitas Riau dengan selisih suara yang cukup spektakuler dari kompetitor lainnya. Diawal kepemimpinan sebagai presiden mahasiswa UNRI, BEM UNRI sudah mengadvokasi permasalahan mahasiwa terkait biaya kuliah dan alhamdulillah berhasil dengan berkurangnya biaya kuliah untuk mahasiswa baru yang kurang mampu, hingga mengadvokasi tanah masyarakat yang bersengketa dengan pihak POLDA Riau. Dan masih banyak prestasi yang dibuat dan ditorehkan untuk mahasiswa UNRI dan masyarakat Riau.

Dengan model kepemimpinan dan kekuatan serta kesolidan jaringan dan integritas aktifis dakwah yang dikenal dengan rohis kampus, kepemimpinan ditingkat fakultas dan universitas di universitas Riau dapat direbut dan jalani oleh aktifis dakwah. Bahkan sampai ada seloroh atau candaan dikalangan aktifis pergerakan dikampus, jika ingin jadi Gubernur atau Presiden Mahasiswa jadi anak rohis dulu. Karena Alhamdulillah hingga saat ini yang menjadi Presiden Mahasiswa di Universitas Riau  berasal dari kalangan aktifis dakwah kampus.

Untuk urusan organisasi eksternal kampus, dari sekian banyak organisasi eksternal kampus, Hamdani lebih tertarik dengan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia disingkat KAMMI dan pilihannya tersebut jatuh pada KAMMI. Sebagai organisiasi eksternal dan ekstra parlementer (parlemen jalanan) yang muatan, visi misi dakwah dan keislamannya lebih kental. Di KAMMI, “karir” Hamdani dimulai dari mengikuti pelatihan/training pengkaderan mulai dari Daurah Marhalah 1 (DM 1) hingga DM 3. Dari sebagai kader biasa di KAMMI tingkat komisariat hingga pernah tercatat sebagai sekretaris KAMMI di komisariat UNRI,”karir” paling puncak di KAMMI dipercaya sebagai ketua Pembinaan Satuan (BINsat) KAMMI Daerah Riau tahun 2003-2005.

Perkenalan  Hamdani pada Partai Keadilan Sejahtera (dulu PK) Semenjak munculnya reformasi pada tahun 1998 dan terbentunya PK setelah reformasi tersebut. Mengenal PK semenjak 1999 atau semenjak Madrasah aliyah di Pesantren Dar-el Hikmah oleh seorang guru di Dar-El Hikmah. Dan pada tahun 2000 sudah terlibat dalam pengajian / holaqoh di Partai Dakwah tersebut. Ketertarikan pada PK dan selanjutnya menjadi PKS karena PKS memiliki karakter khusus yang tidak dimiliki oleh partai politik lainnya, bahkan oleh partai politik Islam yang lebih senior darinya. Karakter khusus tersebut yaitu kekuatan visi, misi, soliditas, keikhlasan pendukungnya, serta kekuatan kader yang luar biasa. Dengan kekuatan kader yang rata-rata orang terpelajar saja sebenarnya sudah cukup menjadi alasan untuk bergabung dan memilih PKS sebagai partai yang harus diperjuangkan, ditambah lagi PKS tidak hanya sebagai parpol “ansich” ia juga sebagai Partai Dakkwah dengan kekuatan dan militansi kader yang luar biasa itu dan insyaallah siap memimpin indonesia.   

Sebagai seorang mantan aktifis mahasiswa, Hamdani terus ingin memberikan kontribusi bagi perbaikan bangsa dan negara yg dicintai. Maka bergabungnya Hamdani kedalam partai Dakwah ini adalah sebuah keniscayaan dan sebuah saluran yang sangat tepat untuk memaksimalkan kotribusi. Semenjak tamat kuliah, Hamdani langsung dilirik PKS sebagai penggerak Partai di tingkat kecamatan, selanjutnya mulai tahun 2009 ia dicalonkan oleh PKS sebagai calon legislatif (Caleg) tingkat kota pekanbaru nomor urut 4 di dapil 3 (Marpoyan Damai-Bukit Raya-Tenayan Raya). Walaupun Hamdani belum terpilih untuk menjalankan tugas kedewanan, tapi di dapil tersebut PKS mendapatkan 2 kursi legislatif. 

Selanjutnya sejak tahun 2009 setelah pemilu, Hamdani diamanahkan sebagai Ketua DPC PKS Marpoyan Damai hingga saat ini, yaitu selama dua periode. 2009-2011, 2011-2014. Dan pada pemilu legislatif 2014 ini kembali dicalonkan oleh PKS dengan nomor urut 1 di Dapil 4 (Marpoyan Damai-Bukit Raya). Dan sebagai partai dakwah, PKS mengajarkan pada seluruh kadernya bahwa amanah pantang untuk diminta, tapi bila sudah diamanahkan dan diperintahkan maka seorang kader harus bekerja keras dan maksimal untuk menjalankan dan memenangkannya. Karena itulah, siapapun kader PKS yang terbina memalui holaqoh dan pengajian-pengajiannya memegang teguh prinsip tersebut dan insya Allah siap memenangkan PKS menjadi nomor 1 di Pekanbaru dan Provinsi Riau, insya Allah.

Setelah selesai wisuda tepatnya tahun 2007, Hamdani memberanikan diri untuk menikahi seorang gadis berdarah batak yang bernama Roma Nauli Pane,ST yang masih satu almamater, tapi beda Fakultas. Gadis asal Sipirok yang lahir dan besar di Pekanbaru itu dinikahi dengan proses yang di PKS dikenal dengan proses “ta”aruf” yang sebenarnya berasal dari nilai Islam untuk urusan membina rumah tangga. Hingga saat ini Hamdani dan Roma Nauli dikarunia Allah sepasang buah hati; anak pertama seorang putri yang diberi nama Zahrani Putri el Hamra, dan yang kedua bernama Muhammad Sayyid Azzam El Hamra. Dengan harapan kedua buah hati tersebut menjadi da”i dan Da’iyyah yang lebih baik, lebih hebat dan lebih banyak kontribusinya untuk Islam dan ummat.

Disisi kekuatan ekonomi, Hamdani sadar betul bahwa dengan ekonomi yang kuat maka insya Allah bangsa akan maju dan mandiri. Maka tak heran rasanya sejak tamat kuliah, Hamdani disamping bekerja sebagai seorang Staff Ahli Fraksi PKS untk menajamkan sisi keilmuan, juga mengambil jalan sebagai seorang enterpreneur dan menjadi seorang pengusaha.  Semenjak tahun 2007 ia mendirikan badan usaha berupa CV. Dan menjadi direkturnya di CV tersebut.Cukup banyak usaha yang pernah digeluti oleh Hamdani mulai dari usaha distributor pupuk, kedai juice, makanan, kolam ikan, investasi, laundry, pulsa, bahkan percetakan. Jatuh bangun dalam usahanya sudah merupakan makanan sehari-hari dalam berbisnis, bahkan kalau diteliti lebih lanjut lebih banyak jatuhnya daripada bangunnya usaha yang dijalaninya. 

Dan itupulalah yang menjadikan Hamdani semakin matang dan tertantang dalam bisnis. Alhamdulillah sejak tahun 2010 berbekal tanah mertua yang tidak seberapa, tapi cukup untuk  dua rumah type 70, Hamdani mengumpulkan seluruh modal yang didapat dari beberapa bisnis sebelumnya dan mulai beralih profesi menjadi Developer bersama partner kepercayaan semenjak bisnis percetakan. Dari hasil rumah tersebut Hamdani berhasil mengembangkan bisnis perumahannya dibeberapa titik di Pekanbaru dan di Pelalawan. Hingga saat ini masih sebagai developer perumahan dan juga mulai merambah proyek-proyek BUMN sebagai kotraktor yang melaksanakan proyek. Hamdani berharap semakin kaya dan mapan seorang kader dakwah, insya Allah semakin banyak manfaatnya untuk dakwah Islam dan semakin banyak bisa membantu orang lain. Sebagaimana sabda rasul “Harta yang terbaik adalah harta yang berada ditangan orang yang beriman”.

Disamping diamanahkan sebagai Caleg PKS di Dapil 4 Pekanbaru (Marpoyan Damai-Bukit Raya) dengan nomor urut 1 dan sebagai seorang pengusaha properti, ada satu lagi yang insya Allah dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yaitu sebagai seorang SEFTer. Ilmu SEFT (Spriritual Emotional Freeedom Tehnique ) ilmu untuk membantu pengobatan dari masalah/sakit yang ringan hingga masalah yang berat. Dari sakit atau masalah fisik sampai masalah emosi. Ilmu ini didapat baru setelah ramadhan 1434 H ini.dan Alhamdulillah dengan ilmu tersebut  telah  membantu masyarakat pekanbaru dengan mengadakan preview dan bakti sosial.   

Dan akhirnya dengan takbir yang lantang serta semangat dakwah yang tak pernah lekang dan diringi dengan do’a dan munajat pada Allah demi melihat indonesia yang jauh lebih adil, sejahtera,  bermartabat dan mandiri, maka dengan kerendahan hati, Hamdani memohon do’a serta dukungan kepada masyarakat Pekanbaru, khususnya kecamatan Marpoyan Damai dan Bukit Raya untuk berjuang di DPRD Kota Pekanbaru memperjuangkan aspirasi masyarakat untuk DPRD dan Pekanbaru yang lebih baik dengan menebarkan Cinta, Kerja dan Harmoni. 

Read Post | komentar
 
© Copyright Indonesia Bangkit ! 2013 - Redesigned by @defio84 | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all