Soal PKN, Yusuf Mansur: Tiba-tiba Saya Jijik dengan Negara Ini

Rabu, 04 Desember 2013

Jakarta - Pekan Kondom Nasional (PKN) yang digelar Kementerian Kesehatan terus menuai kritik. Salah satu yang mengkritik pedas program yang dilakukan dengan cara membagi-bagikan kondom ke remaja, termasuk mahasiswa ini adalah Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran, Ustadz Yusuf Mansur.

Melalui akun twitternya, Yusuf Mansur mengaku sangat kecewa dengan kebijakan tersebut. Ia membandingkan dengan masalah polisi wanita mengenakan jilbab yang ditunda-tunda, sementara "kondomisasi" langsung bisa dijalankan dengan mudahnya.

"Jilbab ditunda2... Kondom malah dibebaskan sebebas2nya... Innaa lillaah... Innaa lillaah... Innaa lillaah...," tulis Yusuf Mansur.

Bahkan ustadz sekaligus da'i yang dikenal sering menyampaikan dakwah dengan kalem ini pun mengaku jijik dengan negara ini yang terkesan menyediakan fasilitas bagi remaja dan pemuda untuk melakukan hubungan intim sebelum nikah.

"Saya enggak bisa kalem nih... Hampir meledak2. Tiba2 saya merasa jijik hari ini dengan negara ini..."

Selengkapnya berikut kami kutip tweet-tweet Ustadz Yusuf Mansur  yang memiliki satu juta lebih follower ini:

"Ternyata bener ya? Ada bus pekan kondom, yg distikerin bergambar artis berpose panas. Yaaa Allah, koq negara tega banget yaaa."

"Menurut sebagian cerita, bus itu masuk ke kampus... Allahu akbar... Bagaimana mungkin pemerintah "setega" itu..."

"Apalagi di kampus2, kondom itu dibagikan, &yg bagi2in bilang, "Kamu jajal yaaa. Pake sama pacar kamu...". Duh, sedih banget saya..."

"Saya ga bisa kalem nih... Hampir meledak2. Tapi saya menyadari. Ini semua kompetisi. Trmasuk kompetisi amal saleh. Ttp kalem deh."

"Kita coba lbh giat, lbh masif, lbh elegant, dan berwibawa, dlm upaya menyelamatkan bangsa ini."

"Yg saya msh ga ngerti, jika benar, maka menkes adalah seorang perempuan... Seorang nenek, yg pastinya seorang ibu..."

"... Koq bisa memasang gambar seorang artis berpose panas menantang... Di mana naluri keperempuanannya? Keibuannya? Yaa Allah..."

"Selamatkan kami yaa Allah... Selamatkan anak2 keturunan kami... Jangan buat kami ga percaya sama pemerintah kami. Kami msh sayang sama mrk."

"Yaa Allah, beri hidayah, beri petunjuk, semua yg ingin menyelamatkan negara, trmasuk dari aids. Dg melakukan cara2 yg benar..."[sayangi.com]
Read Post | komentar

PKS Pekanbaru Gelar Turnamen Bola Voli

PEKANBARU  - Sebagai bentuk kepedulian PKS terhadap tumbuh kembangnya olahraga bola voli di Pekanbaru, DPD PKS Kota Pekanbaru melalui Bidang Generasi Muda dan Profesi akan menyelenggarakan turnamen bola voli terbuka.

Ketua Generasi Muda dan Profesi DPD PKS Pekanbaru yang juga ketua panitia pelaksana Yusriadi, SE mengatakan bahwa turnamen ini sebagai wujud kepedulian PKS terhadap olahraga bola voli di Pekanbaru khsususnya dan Riau umumnya.

“Sehingga dengan turnamen ini di harapkan dapat menyalurkan hobi dan minat pemuda di bidang olahraga bola voli sekaligus membantu PBVSI Kota Pekanbaru menemukan bibit-bibit pemain potensial yang dapat dibina kelak,” ujar Yusriadi.

Lebih lanjut Yusriadi menginformasikan turnamen bola voli  ini dilaksanakan mulai Ahad (8/12) dan akan dibuka oleh Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi, Sabtu, (7/12) mulai pukul 15.30 WIB dengan mempertandingkan laga ekshibisi di Lapangan Mufakat Voli Club (MVC) Jalan Fajar Gang Mufakat Kelurahan Labuhbaru Barat.

Sedangkan untuk technical meeting dilaksanakan pada hari Jumat (6/12) pukul 14.00 WIB di lapangan MVC.  “Kami minta agar seluruh peserta yang sudah mendaftar untuk hadir,” sebut Yusriadi yang juga Caleg PKS Dapil 5 DPRD Pekanbaru (Tampan-Payung Sekaki) ini.

Ketua MVC Wan Abdullah merasa bersyukur lapangan MVC dipilih PKS Pekanbaru sebagai tempat penyelenggaraan turnamen ini, dan ini akan semakin memotivasi para pemain tim MVC untuk bermain lebih baik.[riaupos]
Read Post | komentar

Tinggalkanlah Debat, Maka Bagimu Surga

Eloklah jika kita kembali membaca kisah-kisah para manusia terbaik zaman dahulu. Mereka tau bagaimana menasehati seseorang dengan baik tanpa menyakiti perasaannya. Mereka juga begitu tenang menghadapi kritikan, karena itu dibutuhkan untuk improvisasi diri bagaimanapun cara penyampaiannya. Mereka begitu lembut membalas semua cercaan dan hinaan, yang sangat bertolak belakang dengan realita yang ada, tanpa perdebatan.

Eloklah jika kita kembali membuka lembaran-lembaran buku kita yang sudah lama bertengger di lemari dan mungkin sudah berdebu. Sehingga ilmu yang kita punya beserta pengamalannya juga agak memudar dari yang seharusnya. Mari kita kembali menyimak kisah teladan yang menggelora tentang seorang manusia terbaik sepanjang zaman, yang akhlaknya adalah alqur'an, Nabi Muhammad saw. yang selalu menyelesaikan masalah tanpa masalah.

Dikisahkan ketika itu Rasulullah saw besama sahabat pulang dari perang khaibar. Mereka berjalan sangat jauh, sehingga mereka sangat letih. Ketika malam telah tiba, mereka berhenti disebuah tempat untuk istirahat dan tidur. Maka Rasulullah saw bertanya “Siapa yang bersedia berjaga malam ini agar membangunkan kita pada waktu shubuh?”. Dengan bersemangat Bilal menjawab: “Saya yaa Rasulallah... saya akan membangunkan Anda nanti”.

Maka Rasulullah saw dan para sahabat berbaring. Semuanya tertidur lelap saking letihnya. Bilal berjaga dan kemudian shalat malam sampai ia merasa letih sekali. Dia duduk bersandar ke perut ontanya sambil berusaha untuk terus berjaga. Namun akhirnya, diapun tertidur lelap sampai lewat waktu shubuh. Akibatnya, tak satupun yang terbangun ketika subuh sampai cahaya matahari menimpa wajah mereka.

Kemudian Rasulullah dan para sahabat terbangun. Mereka kalang-kabut melihat matahari yang mulai tinggi. Semua menatap tajam ke arah Bilal. Rasulullah pun menoleh kepada Bilal dan berkata: “Apa yang engkau perbuat kepada kami, wahai Bilal?”.

Bilal menjawab dengan ringkas dan padat tentang apa yang sebenarnya terjadi. Dia berkata: “Wahai Rasulullah... Jiwaku telah tertimpa oleh apa yang telah menimpa jiwa Anda...” Artinya 'saya juga manusia. saya sudah berusaha melawan kantuk, tapi tak berhasil. Saya dikalahkan oleh kantuk sebagaimana juga kalian dikalahkannya'. Rasulullah saw pun berkata “Engkau benar...”, lalu Beliau diam tanpa ada komentar lain. Karena tidak ada gunanya menyalahkan, mencela, apalagi memaki.

Ketika Rasulullah melihat para sahabat agak ribut dan gelisah, Beliau instruksikan para sahabat untuk melanjutkan perjalanan. Tidak seberapa jauh jaraknya, mereka berhenti, lalu berwudhu’ dan Rasulullah shalat mengimami mereka. Setelah salam, Rasulullah menghadap ke arah mereka dan berkata: “Apabila kalian lupa shalat... maka shalatlah ketika kalian teringat...!”.


Begitulah manusia terbaik sepanjang masa. Setiap tindakannya selalu mendidik dan membuat kita semakin dan semakin cinta kepadanya. Tindakannya beretika tak ada hati yang terluka, dan itu menunjukkan bahwa beliau memiliki level intelektualitas yang tinggi. Karena, dengan melihat cara seseorang merespon argumen yang bertentangan dengan apa yang dia sampaikan, kita dapat mengetahui siapa yang berpendidikan dan siapa yang kurang.

Berabad-abad kemudian, salah seorang pecinta Rasulullah yang menjadi tokoh pendiri pergerakan dakwah bersejarah, Ikhwanul Muslimin, jauh setelah wafatnya Rasulullah dan runtuhnya khilafah, dia hadir bak cahaya ditengah kegelapan khususnya bagi rakyat mesir. Beliau benar-benar berusaha meneladani akhlak Rasulullah di segala aspek. Marilah kita baca salah satu kisahnya yang mempesona.

Suatu hari, Imam Hasan Al-banna menyampaikan sebuah hadis dalam pengajian rutin yang beliau isi. Setelah menyampaikan hadis tersebut, tiba-tiba seorang lelaki yang kebetulan mengikuti kajian beliau sejak awal berteriak "itu hadits dho'if! Tidak bisa menjadi landasan!" Kurang lebih begitu bunyi teriakannya. Mendengar itu, sang Imam hanya tersenyum dan melanjutkan kajiannya. Si laki-laki tadi menganggap bahwa beliau setuju dengan argumennya.

Namun, setelah majelis bubar, imam hasan memanggil laki-laki tadi dan mengajaknya bicara. "Akhi.." Ujar Imam Al-banna "sebenarnya hadits yang saya sampaikan tadi shahih, nanti coba akhi cek lagi.." Lanjutnya.
Mendengar itu, laki-laki tadi menjawab "kalau begitu, kenapa ustadz tadi hanya senyum seolah membenarkan perkataan saya?"

Sambil tersenyum Al-banna berkata "jika saya tadi tetap menggenggam pendapat saya yang benar, dan menentang dan mendebat akhi, tentu akhi nanti akan menjadi malu dan ukhuwah kita akan merenggang. Persaudaraan kita jauh lebih penting daripada mempertahankan pendapat meskipun kita benar".
Mendengar jawaban dahsyat itu, si laki-laki menangis haru. Sungguh luar biasa ustadz ini.

Begitulah. Seorang yang berilmu, dia tahu kapan harus mempertahankan argumen, kapan harus berdebat dan menahan perdebatan untuk kembali didiskusikan secara tertutup. Benarlah hadits Rasulullah tentang jaminan Allah untuk orang-orang yang yang meninggalkan debat meskipun ia benar.

"Aku menjamin sebuah rumah di dasar sorga bagi orang yang meninggalkan debat walaupun ia dalam kebenaran. Aku menjamin sebuah rumah di tengah sorga bagi orang yang meninggalakn dusta walaupun saat bercanda. Aku menjamin sebuah rumah di puncak sorga bagi orang yang berakhlak mulia." (HR Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu majah dari Abu Umamah, dishahihkan oleh Imam Albany). [kasurau]

Read Post | komentar

Disebut-sebut 'peserta' arisan tender di SKK Migas, 3 Partai ini membantah


JAKARTA - Dalam sidang kasus suap SKK Migas saksi yang juga tersangka dalam kasus ini, Deviardi alias Ardi, menyebut adanya arisan dalam tender minyak yang akan diberikan kepada biru, kuning, merah dan hijau yang diduga merupakan simbol warna partai. Tetapi tiga partai yang disebut Ardi ini pun membantah.

Wakil Sekjen Partai Demokrat, Saan Mustopa mengaku belum mengetahui mengenai isi persidangan. Tetapi pihaknya sudah mengantisipasi jika disebutkan terkait dalam kasus SKK Migas. “Kita berharap ada perlakuan yang proporsional dari semua pihak. Itu saya belum tahu, partai pasti sudah mengantisipasi semua,” kata Saan yang ditemui usai acara di Jakarta, (2/12).

Menurut Saan dugaan keterlibatan Ketua Komisi VII DPR, Sutan Bhatoegana yang disebut-sebut meminta Tunjangan Hari Raya (THR) kepada Rudi Rubiandini saat masih sebagai Kepala SKK Migas, Saan berkelit hal itu merupakan kewenangan partai yang akan melakukan konfirmasi. “Saya belum mendengarnya, itu kebijakan dari partai. Soal-soal itu kami mempercayakan kepada institusi penegak hukum, Demokrat tidak ada kepentingan untuk intervensi pelaksanaan penanganan kasus di sana,” kata Saan.

Hal senada juga disampaikan Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristyanto. pihaknya memastikan tidak ada permintaan dana dari PDI Perjuangan kepada SKK Migas. DPP PDI Perjuangan juga sudah meminta Fraksi PDIP di DPR untuk melakukan klarifikasi. Jika ada yang menerima uang Tunjangan Hari Raya (THR) pada Bulan Puasa 2013 lalu, ia meminta kepada anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PDIP untuk mengaku. ”Kami sudah instruksikan Komisi VII kalau terlibat pidana dan gratifikasi untuk secepatnya mengaku dan kami akan memberikan sanksi. Tapi selama ini belum ada (yang mengaku),” kata Hasto.

Politisi Partai Golkar, Indra J Pilliang, juga mengaku tidak mengetahuinya. Adanya penyebutan warna partainya itu, ia meminta agar mengkonfirmasikannya kepada Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR, Setya Novanto. ”Tanya Ketua Fraksi saja, itu bukan kewenangan DPP. Itu kan baru masalah persidangan, kita serahkan ke fraksi, tanya ke Novanto (Setya Novanto) dan Nurul (Nurul Arifin),” katanya (ROL/TC/EK) [bijaks]
Read Post | komentar

Menteri PKS ini peduli nasib penyandang disabilitas

Sebagai bentuk kepedulian terhadap penyandang disabilitas, pada peringatan tahun ini Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) membuat kesepakatan untuk memenuhi kuota kerja penyandang disabilitas sebesar 1 persen.

Ini dilakukan sebagai bentuk perwujudan terhadap penghormatan, perlindungan, dan pemajuan hak-hak penyandang disabilitas dalam segala aspek kehidupan. Acara Hari Disabilitas Internasional yang dilaksanakan di Graha Kemensos dihadiri oleh ratusan penyandang disabilitas. “Kemiskinan dan disabilitas identik. Mata rantai saling mengikat sehingga menimbulkan risiko keterpurukan dan keterbatasan penyandang cacat,” kata Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, saat peringatan hari Disabilitas International (HDI), di kantor Kemensos, seperti dilansir sayangi.com (4/12).

Berdasarkan data Organisasi Buruh Internasional (ILO), sebanyak 10% penduduk Indonesia atau sekitar 24 juta orang merupakan penyandang disabilitas. Sedangkan data Kemenakertrans pada 2010, baru sekitar 11 juta orang yang tercatat memiliki pekerjaan. Sementara data Pusdatin 2009 memperlihatkan bahwa hanya 10,2% penyandang disabilitas yang memiliki keterampilan dan sisanya 89,8% tidak memiliki keterampilan. Padahal 34,1% penyandang disabilitas berada pada kelompok usia 15-39 tahun yang merupakan kelompok usia produktif.

Salim menambahkan, pada Pasal 13 UU No 4 tahun 1997 tentang PCA menegaskan bahwa setiap penyendang cacat mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan jenis dan derajat kecacatan-nya. Pasal 14 menegaskan bahwa perusahaan negara dan swasta memberikan kesempatan dan perlakuan yang sama. “Dalam penjelasan pasal 14 ditegaskan BUMN, BUMD termasuk swasta dan koperasi wajib mempekerjakan minimal 1 orang penyandang cacat untuk 100 orang karyawan yang memenuhi syarat dan kualifikasi pekerjaan,” katanya. (bijaks)
Read Post | komentar

3 Faktor Marajalelanya Korupsi Versi Insed

JAKARTA - Direktur Institute for Social Empowerment and Democracy (Insed), DR Musni Umar, mengatakan ada tiga penyebab merajalelanya korupsi di Indonesia yakni faktor budaya, faktor sistem dan faktor manusia.

"Faktor budaya, berhubungan dengan budaya upeti sebagai warisan penjajahan Belanda. Prakteknya, pemerintah Belanda menempatkan pejabat pribumi di suatu daerah dan akan ndipertahankan jika berhasil melaksanakan kebijakannya dan memberi upeti kepada pejabat Belanda," kata Musni Umar, saat peluncuran bukunya berjudul "Korupsi di Era Demokrasi", di gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (28/11).

Kasus Rudi Rubiandini dalam korupsi di SKK Migas lanjutnya, contoh yang kongrit. Dia menduga, Rudi harus memberi upeti kepada yang memberi jabatan sehingga mendorong dia untuk korupsi.
Sedangkan dari sisi faktor sistem, sistem politik yang saat ini diamalkan oleh bangsa ini mendorong korupsi menjadi luas dan merata. "Pertama bersifat bottom up yaitu pemberian dari bawahan ke atasan dan horizontal seperti pengusaha memberi dana kepada calon gubernur, bupati dan walikota hingga presiden yang akan bertarung, serta bersifat top down dimana ada praktek menyogok rakyat agar dia dipilih," ujarnya.

Korupsi dalam bentuk pemberian uang atau barang dari peserta kepada wong cilik ini ujar Musni, akan terus marak dalam pemilu 2014. "Bahkan oknum-oknum PPK juga akan disuap untuk mengamankan perolehan suaranya sehingga lolos jadi anggota parlemen," ungkapnya.

Begitu juga dalam Pemilu presiden dan wakil presiden 9 Juli mendatang. pemberian upeti kepada pemilih juga akan berlangsung secara massif dan terstruktur dan tidak tertutup kemungkinan akan terjadinya permasalahan di IT (information technologi) di KPU hingga memenangkan salah satu pasang calon, imbuhnya.

Sementara dari faktor manusia, korupsi biasa terjadi karena bagi wong cilik korupsi dilakukan karena dorongan kebutuhan primer (corruption by need). "Sedangkan korupsi bagi wong gedhe karena serakah (corruption by greed). Contohnya korupsi BLBI yang seolah ditelan bumi," tegasnya. (fas/jpnn)
Read Post | komentar
 
© Copyright Indonesia Bangkit ! 2013 - Redesigned by @defio84 | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all