Kamis, 03 April 2014
JAKARTA - Sepekan jelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu), Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
semakin yakin target suara menjadi tiga besar nasional dan Jawa Tengah.
Hal itu merujuk kepada naiknya elektabilitas PKS ini dalam rilis survey
terbaru.
Selain itu, banyaknya massa yang hadir dalam setiap
kampanye akbar yang digelar PKS semakin menguatkan argumen bahwa suara
PKS akan naik secara signifikan.
Ketua Umum Dewan Pengurus
Wilayah (DPW) PKS Jateng, Abdul Fikri menyatakan rasa optimismenya
terkait dukungan terhadap PKS yang terus menanjak di provinsi ini.
Setelah Jawa Barat dan DKI Jakarta, Jateng akan menjadi lahan suara baru
bagi PKS. Ini merujuk kepada tiga kampanye terakhir di Semarang dan
Kota Tegal dihadiri tak kurang dari 30 ribu massa, walaupun tanpa
kehadiran jurkam nasional ataupun hiburan artis papan atas.
Karena
itu, tidak salah jika kampanye nasional PKS hari terakhir tanggal 5
April besok digelar sekaligus di dua kota Jateng, yaitu Salatiga dan
Solo. Kampanye ini akan dihadiri langsung oleh Presiden PKS Anis Matta
dan Sekjend Taufiq Ridho.
"Agenda kampanye nasional ini juga
sebagai sarana untuk mengecek kesiapan para kader dalam mensukseskan
suara PKS di Jateng,” kata Fikri, Kamis (3/4/2014) di Semarang.
Adapun
alasan dipilihnya Salatiga dan Solo di penutup kampanye nasional PKS
ini karena bagi PKS kedua kota tersebut merupakan simbol atau
representasi Indonesia. Salatiga adalah simbol miniatur Indonesia.
Walaupun tidak luas wilayahnya, di Salatiga penduduknya sangat
multietnis. Terdiri atas berbagai penganut agama dan kepercayaan.
Mereka hidup damai, rukun, saling menghormati dan berkembang secara
dinamis.
"Dengan dipilihnya Salatiga, PKS ingin mengirimkan
pesan ke publik, walaupun menyandang sebagai partai Islam, PKS terbuka
untuk bekerjasama dengan siapapun tanpa memandang latar belakang suku
dan agama selama untuk kemajuan bangsa," tegas Fikri yang juga merupakan
Caleg DPR RI Dapil 9 yang meliputi Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan
Kabupaten Brebes.
Sedangkan alasan Solo sebagai lokasi rangkaian
akhir kampanye, karena kota tersebut merupakan salah satu simbol pusat
kebudayaan Jawa, kata pria asli Tegal ini. Pihaknya ingin menegaskan,
PKS dan para kadernya selalu tumbuh berkembang bersama dan selaras
dengan budaya lokal setempat.
“Di Solo ini misalnya, para kader
PKS selalu mewarnai corak aktivitasnya dengan semangat budaya dan
filosofis adiluhung Jawa," ujarnya.
Terpisah, panitia pengarah
kampanye Solo, Hadi Santoso menyatakan setidaknya total 20 ribu massa
siap menyemarakkan gelaran kampanye terakhir PKS tersebut. Hadi juga
menyebut bahwa PKS ingin menutup kampanye dengan santun dan beretika,
sehingga dipilih Solo sebagai tempat kampanye.
“Kampanye identik
dengan persaingan, perseteruan dan saling berkompetisi yang mengarah
pada saling menjegal, menyindir dan mencela yang lain. Sehingga kita
menutup kampanye nasional kita di Solo karena kota ini merupakan simbol
budaya, seni dan keindahan, PKS ingin mengakhiri rangkaian kampanye ini
dengan nuansa cinta yang disentuh dengan sisi budaya,” pungkas pria yang
juga Caleg PKS DP IV Jateng yang meliputi Sragen, Wonogiri dan
Karanganyar ini.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, rencananya
kampanye akbar di Salatiga akan digelar di Lapangan Tingkir sekitar
pukul 09.00 WIB yang dilanjutkan dengan pawai keliling kota. Sementara
di Solo, kampanye nasional PKS dipusatkan di GOR Manahan Solo mulai
pukul 13.00. Dalam kedua kegiatan kampanye tersebut akan dimeriahkan
oleh berbagai hiburan kesenian tradisional Indonesia.*
Foto Headline : Massa Kampanye PKS Riau beberapa waktu yg lalu