Siap Coblos PKS, Mbak Yuni Titip Doa Agar Segera Berhijab

Rabu, 02 April 2014

PKSMARPOYAN.ORG. PEKANBARU. PKS emang keren, PKS Partai Kita Semua, memang bukan sekedar slogan. 

Buktinya banyak simpatisan dari berbagai kalangan, yang tua, yang muda, tukang ojek, pedagang keliling, yang berjilbab rapi, yang belum berhijab, bahkan ada yang disebut orang "preman" juga simpatik kepada Partai yang satu ini. 

Ini pengalaman saya berkenalan dengan Mba Yuni di sebuah Toko Buku sewaktu turun langsung dalam program GESIT (Gerakan Silaturahmi) di Kelurahan Tangkerang Barat, Pekanbaru. Sembari memperkenalkan diri bahwa saya diamanahkan sebagai Caleg PKS Dapil 4 DPRD Pekanbaru, terjadi dialog singkat antar kami, dengan penuh semangat. Mba Yuni berkata bahwa dirinya juga simpatik sama PKS, Insya Allah 9 April nanti pilih PKS, meskipun saya belum berhijab ujarnya. 

Alhamdulillah PKS disukai semua kalangan, menutup pertemuan kami dia menitipkan pesan mohon doa' agar suatu saat akan berhijab juga. [nn]


 
Diceritakan oleh Nurhayatun Nufus, S.Pt, Caleg Dapil 4 DPRD Pekanbaru dari PKS (kiri, berjilbab)
Read Post | komentar

Anis Matta Tiba - Tiba Muncul di Arena CFD Pekanbaru

Minggu, 30 Maret 2014 Car Free Day (CFD) diramaikan dengan anak muda Gen-AMPM (Anis Matta Pemimpin Muda) Riau dan GK (Garuda Keadilan) Riau. 

AMPM Riau memperkenalkan sosok seorang tokoh dari Partai Keadilan Sejahtera, yaitu Anis Matta untuk Presiden Republik Indonesia.

 AMPM & GK menghibur masyarakat Pekanbaru dengan mengadakan event permainan Histeria "Kampong Dolanan" bertepatan di Jl. Diponegoro. Permainan yang diberikan pun beragam, ada ular tangga raksasa, bulu tangkis, lompat tali, congkak, dan beragam permainan tradisional lainnya.

Dibalik maraknya games online, Permainan tradisional sengaja diberikan kepada masyarakat Pekanbaru agar lebih fresh dan kembali mengingatkan kita akan permainan asli negeri ini. Masyarakat Pekanbaru begitu antusias dan terhibur mengikuti permainan tradisional ini. Semoga AMPM kembali mampu menghibur masyarakat seluruh Indonesia.


By Rogi Pawalogi (Korwil AMPM Riau)



Read Post | komentar

Dokter Relawan Tsunami Aceh Ini Siap 'Pikul' Amanah Rakyat Riau

Caleg Yang Tak Kenal Lelah, Mungkin itu sebutan yang tepat untuk menggambarkan sosok Caleg DPR RI PKS Dapil 2 No. Urut 4 ini. drg. H. Aznan Wahyudi, demikian nama lengkap sang dokter. Entah sudah berapa ratus kilometer sudah ditempuhnya untuk menyapa dan memeriksa orang-orang yang sakit.

Ditemani istri tercinta, dr. Ratih Indriani, berdua tak jarang harus meninggalkan buah hati tercinta hanya untuk bertemu dan bersilaturrahiim dengan masyarakat di dapilnya. 

Kegiatan yang penuh kepedulian ini tidak saja ditekuninya saat menjadi Caleg saja, namun sebelumnya dokter ini sudah kerap turun ke wilayah bencana. Salah satunya adalah saat Tsunami Aceh 2004 silam. 

Sebulan lebih dirinya harus berkutat dengan bau menyengat para korban tsunami baik yang sudah meninggal maupun yang masih hidup. Saat itu, sang dokter menjadi relawan dibawah naungan Bulan Sabit Merah Indonesia.

Saat di Riau pun, jiwa kepedulian sang dokter kembali tersentak. Melalui Rumah Relawan Riau yang didirikannya, sang dokter gigi ini gigih mensupport berbagai program pendidikan untuk anak-anak tak mampu dan juga dibidang medis tentunya. Kegiatan yang heroic ini justru kian meningkat saat dirinya diberi amanah sebagai caleg dari PKS.

Hampir setiap hari, sang dokter mengunjungi daerah pemilihannya yang terkadang agak tidak masuk akal. Namun, amanah -demikian dirinya menyebutnya- harus dituntaskan. Yang unik adalah saat dirinya ditanya bagaimana kalau penduduk dapil itu sudah punya pilihan. Dengan tersenyum dirinya menjawab,”saya datang ke sini untuk bersilaturrahiim dan menambah saudara. Bagi saya, bapak ibu jika sudah punya pilihan tak apa, karena saya hanya menjalankan ‘amanah’ saja. Dan semua sudah tertulis di lauhul mahfuz.”

Tak jarang dirinya harus pulang hingga dini hari lantaran jarak tempuh wilayahnya yang begitu jauh dengan medan yang cukup menantang. Namun, pagi hari dirinya sudah siap berangkat untuk kembali menyapa masyarakat. “Puasa, minum madu dan habbatussaudah, ditambah sholat malam dan baca qur’an adalah kuncinya. Lelah dan sakit, ya namanya manusia bisa saja, namun bismillah dengan puasa dan lainnya, in shaa Allah, Allah akan memberikan kekuatan,” jawab sang dokter gigi saat ditanya apakah tidak takut sakit dan lelah.

Hmm, layak ditiru tipsnya ini. Terima kasih ya dokter mau berbagi tips. Tetap semangat.


by Adi W

drg aznan wahyudi
drg. Aznan Wahyudi



Read Post | komentar

Kisah Caleg PKS Menjadi Tim Sukses Caleg PKS Yang Lain, Pahlawan Dalam Diam by @ewahyudie

Waktu tengah beranjak di sepertiga malam. Hujan rintik jatuh ke bumi diiringi suara katak bersahutan. Dingin. Angin berembus menjelajah sela dedaunan. Saat itu, ketika kebanyakan manusia terlelap dibalik kehangatan selimut, dua orang manusia terlihat sibuk menyusuri sepanjang jalan, menapaki gang demi gang. Menerobos hujan. Hanya bermodalkan sepeda motor butut.

Senyap keduanya bergerak penuh kehati-hatian. Gerakan-gerakan cepatnya menandakan keberadaan mereka tak ingin diketahui orang lain. Namun sangat disayangkan, sepasang mata Ustadz Narlis ternyata berhasil mengawasi gerak-gerik mereka. Sang Ustadz pun perlahan mendekat.
“Siapa itu?” tanya Ustadz Narlis. Kedua orang itu terperanjat kaget.

“Afwan (maaf-red), ini ana, Ustadz. Satu lagi putra ana,” sosok yang lebih besar menjawab tergagap.
Ustadz Narlis tak kalah terkejut. Temaram lampu dan rintik hujan ternyata mengaburkan pandangan beliau dari sosok yang sejatinya telah ia kenali.

“Subhanallah…antum sedang apa hujan-hujanan seperti ini?,” tanya Ustadz.
“Ana…afwan, Ustadz. Ana sedang memasang stiker milik caleg-caleg PKS. Ana ingin turut membantu kemenangan dakwah ini, Ustadz,” tuturnya.

“Lho bukannya antum caleg juga?”

“Betul sekali, Ustadz. Ana caleg. Tapi demi Allah, ana tak memiliki dana untuk membuat stiker, baliho dan atribut lainnya. Untuk biaya hidup saja kesulitan…,” sesaat lelaki ini menghela nafas dalam.

“Ana mohon izin, Ustadz. Biarlah ana menjadi tim sukses bagi saudara-saudara ana yang lainnya. Ana ikhlas demi dakwah ini, Ustadz,” tulus lelaki ini berujar.

Hujan, dingin, angin. Ketiganya belum jua berhenti. Kalimat demi kalimat sang lelaki menghunjam kesadaran Ustadz Narlis. Membawa beliau menelusuri kiprah dalam pengabdiannya kepada dakwah ini. Namun Ustadz Narlis sadar, nun jauh di lubuk hati beliau mengakui, lelaki di hadapannya adalah orang yang penuh ikhlas dan berjuang karena Allah Swt semata.

“Demi Allah, mulai malam ini, antum adalah murabbi ana,” Ustadz Narlis tak kuasa menahan tangis. Beliau memeluk erat lelaki di hadapannnya. “Antum telah mengajarkan ana tentang keikhlasan yang luar biasa,” sang Ustadz melanjutkan. Keduanya berpelukan dalam jalin persaudaraan. Erat. Hangat. Saling menumpahkan air mata.

Ustadz Narlis begitu terenyuh. Yang ia kenal, lelaki di hadapannya begitu bersahaja. Tak pernah mengeluhkan kesulitan hidup kepada ikhwah lainnya. Hingga saat ia diamanahkan untuk menjadi calon anggota dewan pun, tak tampak raut gusar di wajahnya. 

Namun apa yang dilakukannya malam itu begitu luar biasa. Ia membantu memasang stiker dan atribut milik caleg-caleg dari PKS lainnya. Ia mampu menepis segala keserakahan akan jabatan dan lebih mengutamakan kemenangan perjuangan dakwah yang diretas Partai Keadilan Sejahtera.

“Ana mohon, jangan sebutkan nama ana kepada siapapun, ustadz. Biarlah hanya Ustadz dan Allah Swt yang tahu apa yang kami lakukan untuk dakwah ini,” sang lelaki berpesan.

“Ana berjanji tidak menyebut nama antum. Namun ana akan mengisahkan pertemuan kita ini sebagai pembelajaran bagi ana dan seluruh ikhwah kita,” demikian Ustadz Narlis menjawab.

Sejenak kemudian sang lelaki dan anaknya pergi. Meneruskan apa yang mereka kerjakan. Perlahan, sosok keduanya menghilang dalam gelap malam. Suara sepeda motornya lapat. Menghilang. Jauh. Dalam. Membawa segenap cita-cita kemenangan dakwah.

Dan Sang Ustadz tak henti meneteskan air mata. Untuk sebuah pelajaran berharga. Tentang keikhlasan, perjuangan, dan pengejawantahan nilai-nilai tarbiyah yang tak terkirakan di hadapannya. Tentang seorang caleg yang ikhlas membantu caleg lainnya dalam kesenyapan. Tentang sosok pejuang. Tentang sosok pahlawan yang bekerja dalam diam.

Pun tentang sebuah janji, untuk sebuah nama. Yang harus dijaga dalam hati. Hingga nanti di penghujung waktu. Hingga nanti, saat bersua di Jannah-Nya. Semoga. [pkssumut]



Oleh: Eko Cecep Wahyudi
On Twitter @ewahyudie

_______
Dikisahkan oleh Ustadz Narlis, MA – Ketua Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Provinsi Riau
Read Post | komentar (1)

Kami Lawan Sampai Kiamat !!! by @defio84

  1. serangan apapun tak hentikan kami, kami lawan sampai kiamat !!!
  2. Cinta kami kepada bangsa ini lebih berharga dari jiwa kami sekalipun, mata uang mana pun tak mampu menggoyahkannya !!!
  3. kami tak terlalu galau jika anak istri kurang perhatian di rumah, tapi kami lebih galau jika negara ini dibiarkan dikuras dan dihabisi !!!
  4. Apalagi hanya godaan kekuasaan, kekuasaan hanyalah alat menyelesaikan ketidakadilan ini !!!
  5. Indonesia, jika engkau bedah hati-hati kami, lihatlah betapa putih perjuangan ini untukmu !!!
  6. tak berharap puji dan pundi-pundi duniawi, hanya ridha dari sang pencipta dan diganjar syurgaNya !!!
  7. tidur kami tak nyenyak bukan pikirkan apa yg dimakan besok, tapi apa yg kami bisa kerjakan untuk kalian percaya !!!
  8. raga ini rasanya telah lelah, tapi jiwa ini terbang tinggi membayangkan negeri yg sejahtera !!!
  9. mata ini rasanya sudah sayu tapi kaki ini ingin terus bergerak dan berkarya untuk cita-cita mulia itu !!!
  10. cita akan majunya Indonesia !!!
  11. itulah nilai-nilai yg kami pelajari dari partai ini !!!
  12. kami bergabung bukan tanpa sebab, bukan asal
  13. tapi sepenuhnya ingin mengabdi, berkontribusi !!!
  14. tapi, semua itu adalah pilihan, ketika kalian memilih bersama kami, doakan kami tetap istiqomah
  15. akhirnya, semua itu hanya yg menggerakkan hatilah yg punya kuasaNya
  16. kami semaikan cinta dan karya kami untuk Partai Keadilan Sejahtera )3( !!!

disaat mencoba menangkal serangan PKS Haters
by @defio84


foto by TokGuruAqzia
Read Post | komentar

PKS Belum Memenangkan Apapun

Duri - Keberhasilan pagelaran Kampanye Akbar PKS di berbagai kota di Indonesia masih sangat membekas di hati banyak kader dan simpatisan PKS. Tak lain, jumlah massa yang hadir selalu saja membludak. Dari Kampanye Nasional di Gelora Bung Karno, kota-kota besar tingkat provinsi, hingga kota Kecamatan kecil seperti Duri selalu menyajikan antusiasme para simpatisan dan kader PKS yang luar biasa.

Namun demikian, menurut Wakil Ketua DPD PKS Bengkalis Ustadz Edi Mustika Putra, bila tolok ukurnya kemenangan Pemilu 2014, PKS belumlah memenangkan apapun di tahun ini sebelum Pemilu benar-benar digelar 09 April mendatang.

"Alhamdulillah, seluruh aksi dan agenda-agenda PKS selalu disambut antusias masyarakat, simpatisan, serta kader dengan segala bentuk kontribusinya. Namun, marilah kita beristighfar. Boleh kita merasa senang. Namun jangan ada euforia yang berlebihan. Syukuri saja apa yang ada sebagai anugerah dari Allah swt," tutur Ustadz Edi Mustika.

"Kita belum memenangkan apapun. Target terdekat adalah pemenangan dakwah di Pemilu 2014 ini, dan itu belum berlangsung. Saya menghimbau sebagai seorang Ayah, Saudara, untuk antum semua. Tetaplah tawadhu', tetaplah berserah diri kepada Allah swt, dan tetaplah bekerja melayani masyarakat untuk mengharap ridha Allah semata."

"Seperti kata para Qiyadah kita; Aroma kemenangan itu sudah dekat! Duhai, Ikhwah. Jangan sampai hanya aroma yang kita dapati. Mari jemput kemenangan yang sesungguhnya atas izin Allah swt. Sekali lagi, saat ini kita belum menang! Karenanya, jangan berpuas diri! Tetaplah bekerja, berkerja, dan bekerja dengan penuh cintas..." tutup Ustadz yang dikenal bersahaja ini. (ewa)*


Read Post | komentar
 
© Copyright Indonesia Bangkit ! 2013 - Redesigned by @defio84 | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all