Malam Ini, PKS Marpoyan Adakan Pemira di Lapangan Futsal + Pesta Durian

Sabtu, 30 November 2013

Dalam rangka menyukseskan agenda PEMIRA Capres PKS yg dilaksanakan pada tanggal 29-30 November 2013, DPC PKS Marpoyan Damai, memanfaatkan momentum ini untuk menjalin keakraban dengan para kader-kader PKS Marpoyan Damai khususnya dari kalangan ikhwan (laki-laki).

Oleh karena itu, sesuai kesepakatan, malam ini DPC PKS Marpoyan Damai akan melaksanakan PEMIRA sambil bermain Futsal dan Makan Durian bersama, sehubungan di Pekanbaru sekarang juga sedang musim durian.

Berdasarkan, informasi yg dikirimkan via SMS Center PKS Marpoyan Damai, bahwasanya acara nanti malam akan dilaksanakan mulai pukul 20.00 wib dengan sebelumnya sholat isya berjama'ah di Masjid Al Mubin Jl. Paus dan kemudian berkumpul di ZALA Futsal Jl. Paus, Marpoyan Damai.

Nah, bagi kader-kader PKS Marpoyan Damai ataupun masyarakat umum yg ingin berpartisipasi silahkan hadir pada kegiatan ini dan sekaligus dapat berkontribusi menyalurkan suaranya pada Pemira CAPRES PKS kali ini, dan tentunya dapat makan durian gratis lho, maknyus, ditunggu ya.

Bagi yg mau hadir dan menyalurkan hak suaranya, ini dia 22 Capres PKS yg bakal kita pilih. (def)

Read Post | komentar

Warning : Korupsi Daerah 1,6 Kali Lebih Besar Dari Pusat

Peluang korupsi Pegawai Negeri Sipil (PNS)  di daerah sangat besar ketimbang di pusat.

Data dari Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) terungkap,  perbandingannya sekitar 1,6 kali lebih besar di daerah ketimbang di pusat, yang hanya 1,1 kali.  

“Peluangnya lebih besar di Pemda. Jadi hati-hati anak muda yang jadi PNS. Jangan mau dijadikan alat korupsi oleh atasannya,” kata Wakil Ketua PPATK, Agus Santoso.Agus menjelaskan, modus korupsi yang paling banyak dilakukan adalah pada pengadaan barang dan jasa.  

Biasanya korupsi ini dilakukan melalui mark up, alias barang itu dimahalkan harganya.  

“Modus lainnya adalah melalui pemberian perizinan usaha. Dari sini biasanya banyak bermunculan masalah percaloan, umumnya ada permintaan fee,” ungkapnya.  

Yang lainnya, lanjut Agus, modusnya melalui penerimaan daerah, biasanya lewat mark down.  

“Penerimaan yang seharusnya mencapai 100%, namun diselesaikan hanya 60%, lalu yang 10% masuk ke kantong oknum pejabat,” tuturnya.  

Lebih jauh, kata Agus, beberapa modus korupsi yang melalui pencucian uang terindikasi mencapai 67%. Hanya saja dari indikasi itu, 53,74% tindak pidana korupsi itu dilakukan di lingkungan Pemda.  

“Artinya memang korupsi ini cukup tinggi jadi match dengan data tadi, soal peluang korupsi PNS yang mencapai 1,6 kali,” terangnya.  
Tindak pidana korupsi yang begitu tinggi itu, sambungnya, bukan hanya terjadi di Jawa saja.  

“Kalau di Jawa itu sudah mencapai warna merah, tapi di luar Jawa juga begitu, misalnya Kaltim, Riau, Sumut, Maluku dan Sulawesi Selatan,” tambah dia.[suarapembaruan]
Read Post | komentar

KPK: Praktek Korupsi Terus Berevolusi

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi  (KPK), Abraham Samad mengatakan, praktek korupsi di Indonesia terus menerus berevolusi dari mudus yang sederhana berubah dengan cara yang lebih canggih.

"Kasus Bank Century misalnya itu tidak akan dilakukan oleh orang-orang yang berpendidikan rendah melainkan dengan cara yang canggih. Kami menyebutnya "White collar crime" (kejahatan kerah putih)," kata Abraham dalam "The 2nd Indonesia Public Relations Awards and Summit (IPRAS) 2013" yang diselenggarakan Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat di Yogyakarta, Jumat (29/11).

Menurut dia, selain berevolusi, praktik korupsi di Indonesia juga telah mengalami regenerasi. Praktik itu kini terbukti dapat dilakukan oleh koruptor berusia lebih muda dibanding pendahulunya.

"Dulu korupsi dilakukan oleh orang berusia 50 tahun ke atas. Sekarang lebih muda ada yang 35 tahun. Bahkan salah satu pegawai pejabat yang pernah ditangkap KPK masih berusia 29 tahun," katanya.

Menurut dia, dengan praktik korupsi yang terus berevolusi tersebut secara signifikan menyebabkan angka kemiskinan dan hutang luar negeri bertambah.

"Hutang luar negeri kita saat ini telah mencapai Rp1.931 triliun, sementara jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan telah mencapai 29 juta jiwa," katanya.

Sementara itu, Samad mengatakan, untuk menghadapi bahaya laten korupsi yang terus berkembang, KPK juga harus keluar dari metode pemberantasan yang konvensional menuju metode yang lebih progresif.

"Kita harus keluar dari cara-cara yang ortodok dan tradisional agar dapat terus melakukan pemberantasan secara efektif,"katanya.

Adapun cara progresif yang ia maksudkan untuk saat ini di antaranya dengan melakukan pengintegrasian antara metode represif dengan pencegahan.

"Metode itu harus kami lakukan agar peran kita tidak seperti pemadam kebakaran saja," kata dia.
[suarapembaruan]
Read Post | komentar

Fahri Hamzah : Presiden Anis Matta mengajak melihat kembali sejarah kita dalam 3 gelombang dan masa peralihan


Presiden PKS Anis Matta memang merupakan seorang orator ulung, setiap orasi-orasinya diberbagai kesempatan sering membuat orang-orang yg mendengarnya tergugah.
Begitu juga dengan sosok yg satu ini, seorang Fahri Hamzah yg komentar-komentar tajamnya sering kita dengar saat diminta pendapatnya mengenai permasalahan-permasalahan bangsa yg aktual saat ini di tv-tv nasional.
 pksmarpoyan.org berikut mengutip kesan-kesannya dari tweet di akun twitternya (https://twitter.com/Fahrihamzah) perihal Orasi Presiden PKS Anis Matta di depan mahasiswa, dosen dan guru besar Universitas Indonesia pada Seminar Forum Guru Besar Universitas Indonesia, 28 November 2013.

  1. Menarik menyaksikan ceramah presiden @anismatta di depan mahasiswa, dosen dan guru besar UI. Lalu diuji..
  2. Presiden @anismatta berbeda dengan yang lain dalam hal bahwa mungkin hanya dia yang membuat refleksi di tahap awal..
  3. Presiden @anismatta mengajak melihat kembali sejarah kita dalam 3 gelombang dan masa peralihan..
  4. Kecuali kalau kita sejarawan barulah kita berani menawarkan ini di depan para profesor dan audiens yg kritis itu..
  5. Pembacaan yang benar akan membuat kita merumuskan masalah juga benar dan menemukan solusi yang tepat..
  6. Presiden @anismatta menganggap bahwa kita tak bisa mengandalkan perasaan sesaat dalam merumuskan masalah...
  7. Tapi presiden @anismatta mengajak kita membaca perasaan zaman yang telah kita lalui bersama sebagai bangsa.
  8. Inilah menarikanya presentasi presiden @anismatta di depan civitas akademika UI di kampus FKUI salemba..
  9. Selamat menyimak...juga pertanyaan kritis para guru besar perempuan.. 
 Part 1


Part 2


Read Post | komentar
 
© Copyright Indonesia Bangkit ! 2013 - Redesigned by @defio84 | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all