Senin, 09 Desember 2013
Hampir lima miliar catatan lokasi ponsel dilacak oleh badan keamanan Amerika, NSA setiap hari, lapor Washington Post. Data itu disebutkan membantu NSA melacak individu-individu untuk membantu operasi antiteror badan itu.
Washington Post menyebutkan koneksi
ponsel dengan menara terdekat saat pengguna bergerak memungkinan NSA
untuk melakukan pelacakan.
Para pejabat intelijen mengatakan kepada harian
itu bahwa informasi yang didapat digunakan untuk informasi intelijen
tentang apa yang mereka sebut sasaran asing.
Langkah itu dikecam oleh kelompok hak digital dan menuntut agar operasi NSA itu dihentikan.
Berita ini muncul di tengah upaya Microsoft
untuk menggunakan lebih banyak enkripsi lagi guna mencegah penyadapan
NSA dan para konsumennya.
Post mengatakan NSA melacak gerakan dan hubungan individu-individu dengan cara "yang tidak terbayangkan sebelumnya".
Informasi tentang program ini tercantum dalam
dokumen yang dibocorkan kepada Post oleh mantan analis intelijen NSA,
Edward Snowden.
Badan mata-mata ini disebutkan telah
mengumpulkan begitu banyaknya data, sekitar 27 terabyte, menurut dokumen
yang dilihat Washington Post.
Ratusan juta alamat internet dikumpulkan NSA
Sebuah dokumen yang dibocorkan oleh Edward Snowden
menduga Badan Keamanan Nasional AS mengumpulkan 250 juta alamat internet
setiap tahunnya.
Pengumpulan tersebut, dari alamat email Amerika
Serikat maupun di luar negeri serta akun pesan kilat, dipaparkan dalam
sebuah dokumen yang dibocorkan ke Koran The Washington Post.
Dengan menyelidiki secara seksama
daftar alamat itu maka NSA bisa menemukan hubungan tersembunyi dari
orang-orang yang menjadi perhatian mereka.
Perusahaan-perusahaan layanan internet yang terlibat mengatakan tidak memberikan akses langsung kepada badan keamanan
Amerika Serikat itu.
Dalam satu hari tahun lalu, misalnya, NSA
menghimpun 444.743 alamat dari Yahoo, 105.068 dari Hotmail, 82.857 dari
Facebook, serta 33.697 dari Gmail.
Sementara sekitar 22.881 alamat diambil dari berbagai pemberi jasa internet lainnya, seperti diberitakan The Washington Post.
Angka itu diperoleh dari presentasi Powerpoint yang diduga milik NSA.Dokumen ini merupakan bagian dari sejumlah
dokumen rahasia yang dibocorkan oleh Edward Snowden, yang pernah bekerja
untuk pemerintah Amerika Serikat.
Dia diburu oleh pemerintah AS dan berdiam di Rusia setelah mendapat suaka
di negara itu.
Alamat warga AS
Pengumpulan data tentang alamat internet itu,
tambah Washington Post, berlangsung di luar Amerika Serikat dan
dilakukan ketika pengguna masuk ke emailnya atau saat mengirim pesan dan
menyesuaikan alamat untuk layanan atau aplilasi berbeda.
Menurut dokumen yang dibocorkan tersebut,
informasi alamat dilakukan sedikitnya di 18 titik akses yang
dikendalikan oleh perusahaan telekomunikasi yang beroperasi di luar AS.
Karena komunikasi dari AS juga bisa mengalir ke
luar negeri maka daftar alamat dari warga AS juga bisa masuk dalam titik
akses internasional tersebut, yang dikenal sebagai Sigads (Signals
Intelligence Activity Designators).
Kenyataan ini menjadi penting karena Presiden
Barack Obama sebelumnya mengatakan warga AS tidak masuk dalam sasaran
pemantauan keamanan.
Alamat internet biasanya terdiri dari nama dan
alamat email namun juga bisa berisi nomor telepon, alamat rumah, serta
informasi bisnis maupun keluarga.
Banyak layanan internet yang secara otomatis menyusun daftar alamat kontak tujuan begitu sebuah email dikirim.
Menanggapi berita ini, Yahoo mengatakan akan
mengenkripsi komunikasi email mulai tahun depan sementara Facebook
menyerukan transparansi lebih besar dalam pengumpulan data dan Microsot
menyatakan pengungkapan terbaru ini meningkatkan 'keprihatinan yang
serius'. [bbc.co.uk]