PKS : Koalisi Sesama Partai Islam, Wacana Positif

Kamis, 06 Februari 2014

Jakarta - Partai poros tengah yang digawangi beberapa partai Islam diwacanakan melakukan koalisi dalam Pemilu 2014. Bagi PKS, koalisi sesama partai Islam sangat memungkinkan untuk dilakukan.

"Kalau saya melihat adanya koalisi antara partai Islam itu wacana positif. Kemungkinan itu terjadi cukup besar. Platform Islam, basis massa Islam, yang diperjuangkan kepentingan umat Islam," ujar Anggota Fraksi PKS DPR Indra.

Menurutnya, koalisi sesama partai Islam lebih mudah di realisasikan dari pada menjajaki partai lain untuk berkoalisi. "Kemungkinan koalisi partai Islam lebih besar dibandingkan partai lain," katanya.
Ia menegaskan, dengan adanya koalisi sesama partai Islam akan menambah suara yang kuat. Sebab, potensi partai Islam untuk meraup suara pada pemilihan umum nanti masih sangat besar.

"Karena partai Islam punya peran strategis yang perlu diperhitungkan," tukas Indra.*


Read Post | komentar

Saksi PKS Mumpuni, Dana Saksi No Problem !

Partai Keadilan Sejahtera tak ambil pusing jika akhirnya dana saksi itu tak jadi biayai negara. Sebab, menurut Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Mahfudz Siddiq, Rabu 5 Februari 2014, partainya sudah mempersiapkan dana untuk saksi.

DPP PKS, kata Mahfud, sudah memutuskan dana saksi di TPS akan dibiayai sendiri oleh para caleg DPRD tingkat II, DPRD tingkat I dan DPR.

"PKS menyiapkan dua orang, 1 saksi di dalam TPS dan 1 saksi di luar TPS. Selain itu juga siapkan 2 saksi di tingkat PPS, PPK dan 3 saksi KPU tingkat Kab/Kota dan KPU Provinsi serta saksi untuk KPU Pusat," kata Mahfud di Gedung DPR, Jakarta.

Para saksi itu, mayoritas adalah saksi yang dipakai untuk pemilu 2009 lalu, sehingga sudah terlatih dan berpengalaman.

"Mereka juga dilengkapi sistem dan sarana komunikasi informasi yang memungkinkan dokumentasi data rekap secara lengkap dan valid," kata dia.

Pada pemilu sebelumnya, dana untuk para saksi ini ditanggung oleh partai politik. Rencana pengalokasian uang negara untuk membiayai para saksi menimbulkan pro dan kontra. *


Read Post | komentar

Bukan Sekedar Retorika Mencintai Karya Anak Bangsa

gubernur sumbar
JAKARTA — Gubernur Irwan Prayitno atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menerima Penghargaan Cinta Karya Anak Bangsa dari Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (5/2). 

Penghargaan yang  diselenggarakan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia berdasarkan penilaian kepada seluruh daerah dalam Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN).

Dari hasil penilaian Tim Pusat, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berhasil menduduki Peringkat II lingkup Pemerintah Provinsi dari 15 Provinsi. Menurut Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, penghargaan ini merupakan sebuah motivasi yang baik untuk selalu memperhatikan produksi anak-anak bangsa di tengah persaingan global. Dia berharap perhatian dan komitmen bersama para bupati/wali kota, pengusaha dan stakeholder lainnya memberikan peluang besar terhadap produksi dalam negeri. “Terutama produksi anak-anak bangsa di Sumatera Barat,’ujarnya.

Menurutnya penghargaan tersebut  merupakan kebanggaan bersama masyarakat Sumatra Barat. Demi kemajuan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, kita tingkatkan kualitas dan kuantitas serta kita pergunakan produksi anak-anak bangsa sebagai kebanggaan bersama.”Cintailah produksi negeri sendiri, sebagai semangat meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” imbaunya.

Dari hasil evaluasi Tim  P3DN Provinsi Sumatera Barat, penggunaan produksi dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa dil ingkungan pemprov Sumbar mencapai Rp 52,75 miliar (68,66 %) dan nilai pengadaan barang dan jasa Rp 76.83 miliar. Pengadaan barang impor dilakukan pada barang-barang, yang belum diproduksi secara cukup baik.*




Read Post | komentar

Siapapun Kita Berhak Menggoreskan Succes Story

Siapapun berhak menggoreskan success story, termasuk para pengamen jalanan. Profesi yang sering kita pandang dengan sebelah mata, meskipun sering mendoakan kita di bus AKAP “Semoga selamat sampai tujuan”. Biasanya kita pura – pura tidur kalo ndak punya uang recehan.

Untuk menjadi bintang, banyak pihak yang mengikuti kursus, menggabungkan diri dengan agency sampai mengikuti ajang pencarian bakat. Namun, banyak juga yang menempuh cara berbeda. Mereka juga tetap bisa menggapai mimpinya. Siapa saja contohnya?

Pertama, Mbah Surip
Sosok ini termasuk pengikutnya Bob Marley. Lagu Hits-nya tentu saja “Tak Gendong”. Sayang, ternyata puncak kariernya berada di ujung usianya. Mungkin karena kelelahan atau hal – hal lain, beliau akhirnya tutup usia. Hm,.. yang jelas karena masa kontraknya habis.

Kedua, Tegar
Sosok ini masih bocah, sekitar 12-an tahun. Lagu Hits-nya tentu saja “Aku yang dulu bukanlah yang sekarang”. Tegar Septian memang besar sebagai anak jalanan. Semoga kita bisa kembali menikmati kreasinya, karena jalannya yang masih panjang.

Ketiga, Pujiono

Ini bukan Syekh Puji, tapi Pujiono yang berasal dari Cilacap City (sedikit ‘ashobiah nich). Lagunya “Manisnya Negeriku” sedang naik daun. Sedikit mengingatkan kita dengan lagu-lagunya Koes Plus, atau Jamal Mirdad dengan Nusantaraku. Kita mulai mengenalnya diajang Indonesia Idol season 5. Meski ditolak para juri, namun diterima oleh publik. Dia kalah dipanggung kontes, tapi memenangkan hati rakyat. Saluuut… Angkat topi pokoknya.


Sederhana, ceria, penuh keluguan. Mereka tampil PD, penuh improvisasi dan kreativitas. Lirik lagunya bagus, karena sejak awal tidak ada niat untuk dikomersilkan. Benar – benar karya emas seniman jalanan. Merekalah The Real Idol.

Pesannya sederhana. Siapapun kita, kita berhak menggoreskan success story. No matter what they call us. Man Jadda wa Jada !!! *


*fb status Eko Jun
Read Post | komentar

PKS Usul Dana Saksi Dialihkan untuk Pengamanan Pemilu

Dana saksi pemilu sebesar Rp 700 miliar lebih baik dialihkan untuk pengamanan pemilu.

Demikian disampaikan Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboebakar Alhabsy, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Kamsi, 6/2).

"Kami sendiri dari PKS sudah menyiapkan dana saksi secara mandiri. Insya Allah tanpa dibantu oleh dana dari pemerintah, kami akan mengupayakan pemenuhan saksi untuk setiap TPS," tegas Aboebakar yang juga anggota Komisi III.

Soal pengalihan dana, Aboebakar mengingatkan bahwa pengamanan pemilu harus dipersiapkan dengan matang dan harus menjadi prioritas. Hal ini untuk memberikan jaminan agar hajatan nasional ini bisa berlangsung dengan aman, damai, jujur dan demokratis.

Menurut Aboebakar, bila Kementerian Keuangan tidak dapat dipenuhi anggaran standar yang diajukan oleh Polri, seharusnya juga dapat diupayakan anggaran minimal yang selama ini sudah disebut yaitu Rp 1,6 triliun.

Pengalihan dana saksi ini diyakini Aboebakar bisa menutupi kekurangan anggaran pengamanan,. *


Read Post | komentar
 
© Copyright Indonesia Bangkit ! 2013 - Redesigned by @defio84 | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all