Tweeps dan Facebooker mendukung rencana pemasangan tombol panik
sebagai langkah penanggulangan aksi kejahatan di kota Bandung, Jawa
Barat. Publik dunia maya berharap pemasangan tombol panik ini juga
dilakukan di Jakarta.
Facebooker bernama Rizky Perdana menyarankan, tombol panik kelak dipasang di tempat yang rawan kejahatan, mulai dari gerai-gerai minimarket, perbankan, dan sejumlah tempat lainnya. Kelak tombol panik ini bisa dipasang mulai di setiap polsek hingga para pengendara motor.
Facebooker Keke Andreeva optimistis tombol panik akan mengurangi tingkat tindakan kriminal secara signifikan di Kota Bandung.
“Program bagus nih Gan. Seharusnya kota-kota lain juga mengikuti langkah Bandung pasang tombol panik,” tulisnya.
Facebooker Pipinvin menyarankan, pemasangan tombol panik juga dilakukan di Jakarta. Sebab, kata dia, ibukota rawan dengan tindak kriminal. “Ibukota banyak penjahat. Pasang sebanyak-banyaknya ditempat-tempat strategis,” sarannya.
Di Twitter, account @Tiadi23Ridwan menyatakan, tingkat kejahatan di kota-kota besar saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. “Untuk itu solusi kreatif semacam ini memang benar-benar dibutuhkan,” kicaunya.
Tweeps Seno Guntur Pambudi @senogp mengingatkan, dalam pengadaan alat tombol panik benar-benar sesuai dengan mekanisme yang berlaku. “Jangan jadikan program bagus ini untuk mengeruk keuntungan pribadi,” ingatnya.
Walikota Bandung Ridwan Kamil menyatakan, dalam waktu dekat tombol panik akan segera dipasang di tempat yang rawan kejahatan di kota Bandung. “Kita sedang menyiapkan teknologi tombol panik. Di semua Polsek, sampai pemotor bisa pakai ini. Nanti kalau ada warga yang memencet tombol panik ini, akan bunyi,” katanya.
Menurut Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, konsep tombol panik ini memang sudah banyak diaplikasikan di sejumlah negara. Tombol semacam ini juga sudah banyak di pasaran. Hanya saja belum diterapkan secara massal di Kota Bandung.
“Jadi, nanti yang punya tombol ini harus registrasi dulu. Tombolnya banyak di pasaran, tapi sistem servernya dari pemerintah. Kalau untuk belinya dimana, masih dimatangkan dulu. Bunyi tersebut tidak akan berhenti sebelum polisi membaca lokasi kejadian,” ujarnya.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi menyatakan, akan segera merealisasikan tombol panik. Kata dia, langkah tersebut akan lebih mudah membantu masyarakat bagi yang membutuhkan polisi. Ide tersebut sebelumnya pernah akan diterapkan, hanya belum terealisasi hingga saat ini.
“Nah ternyata Pak Wali dengan kita ini sama. Nanti selain di polsek juga akan disimpan di perbankan dan toko mas, selain untuk perorangan,” pungkasnya.*
Facebooker bernama Rizky Perdana menyarankan, tombol panik kelak dipasang di tempat yang rawan kejahatan, mulai dari gerai-gerai minimarket, perbankan, dan sejumlah tempat lainnya. Kelak tombol panik ini bisa dipasang mulai di setiap polsek hingga para pengendara motor.
Facebooker Keke Andreeva optimistis tombol panik akan mengurangi tingkat tindakan kriminal secara signifikan di Kota Bandung.
“Program bagus nih Gan. Seharusnya kota-kota lain juga mengikuti langkah Bandung pasang tombol panik,” tulisnya.
Facebooker Pipinvin menyarankan, pemasangan tombol panik juga dilakukan di Jakarta. Sebab, kata dia, ibukota rawan dengan tindak kriminal. “Ibukota banyak penjahat. Pasang sebanyak-banyaknya ditempat-tempat strategis,” sarannya.
Di Twitter, account @Tiadi23Ridwan menyatakan, tingkat kejahatan di kota-kota besar saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. “Untuk itu solusi kreatif semacam ini memang benar-benar dibutuhkan,” kicaunya.
Tweeps Seno Guntur Pambudi @senogp mengingatkan, dalam pengadaan alat tombol panik benar-benar sesuai dengan mekanisme yang berlaku. “Jangan jadikan program bagus ini untuk mengeruk keuntungan pribadi,” ingatnya.
Walikota Bandung Ridwan Kamil menyatakan, dalam waktu dekat tombol panik akan segera dipasang di tempat yang rawan kejahatan di kota Bandung. “Kita sedang menyiapkan teknologi tombol panik. Di semua Polsek, sampai pemotor bisa pakai ini. Nanti kalau ada warga yang memencet tombol panik ini, akan bunyi,” katanya.
Menurut Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, konsep tombol panik ini memang sudah banyak diaplikasikan di sejumlah negara. Tombol semacam ini juga sudah banyak di pasaran. Hanya saja belum diterapkan secara massal di Kota Bandung.
“Jadi, nanti yang punya tombol ini harus registrasi dulu. Tombolnya banyak di pasaran, tapi sistem servernya dari pemerintah. Kalau untuk belinya dimana, masih dimatangkan dulu. Bunyi tersebut tidak akan berhenti sebelum polisi membaca lokasi kejadian,” ujarnya.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi menyatakan, akan segera merealisasikan tombol panik. Kata dia, langkah tersebut akan lebih mudah membantu masyarakat bagi yang membutuhkan polisi. Ide tersebut sebelumnya pernah akan diterapkan, hanya belum terealisasi hingga saat ini.
“Nah ternyata Pak Wali dengan kita ini sama. Nanti selain di polsek juga akan disimpan di perbankan dan toko mas, selain untuk perorangan,” pungkasnya.*
*rmol
0 komentar:
Posting Komentar