Amankan 6 Kursi, PKS Tembus 3 Besar di Bengkalis

Senin, 21 April 2014

BENGKALIS-Rapat pleno tingkat kabupaten yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bengkalis telah usai digelar. 

Dari data yang berhasil dirangkum media ini, diperoleh draft hasil para anggota DPRD Bengkalis yang akan menduduki kursi legislatif periode 2014-2019.

I.  PAN (8 Kursi)
   1. H. Heru Wahyudi
   2. Zamzami
   3. Fachrul Nizam
   4. Ita Azmi
   5. Andriyan Prama Putra
   6. Syaiful Ardi
   7. Rianto
   8. Abdul Kadir

II. Golkar (8 Kursi)
    9.  Indra Gunawan
   10. Aisyah
   11. Amril Mukminin
   12. Thamrin Mali
   13. Sihol Pangaribuan
   14. Hendri
   15. Syamsu Dalimunte
   16. Syahrial

III. PKS (6 Kursi)
   17. Zuhelmi
   18. Azmi R. Fatwa
   19. Susianto
   20. Fidel Fuadi
   21. Abi Bahrum
   22.  H. Jasmi

IV. PDI-P (5 Kursi)
   23. Sofyan
   24. Misran
   25. Daud Gultom
   26. Kaderismanto
   27. Simon Lumban Gaol

V. Gerindra (4 Kursi)
   28. Indrawan Sukmana
   29. Hadian
   30. Eddy Budiyanto
   31. Zamzami Harun

VI. Demokrat (4 Kursi)
  32. Sulaiman Zakaria
  33. Rismayeni
  34. Sukatli
  35. Azmi

VII. Nasdem (3 Kursi)
   36. Johan Wahyudi
   37. Pipit Lestari
   38. Franciska

VIII. PPP (2 Kursi)
   39. M. Tarmizi
   40. Suprana

IX. Hanura (2 Kursi)
   41. Leonardus Marbun
   42.  Zulkifli

X. PKB (1 Kursi)
   43. Irmi Syakib Arsalan

XI. PBB (1 Kursi)
   44. Mawardi

XII. PKPI (1 Kursi)
   45. Lamhot Nainggolan


*halloriau

Foto headline : Kampanye Nasional PKS di Kabupaten Bengkalis beberapa waktu yg lalu 
Read Post | komentar

MUI Minta Parpol Islam Tidak Sia-Siakan Suara

JAKARTA – Forum Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia (FUI MUI) mendorong partai politik Islam bersatu menggalang koalisi untuk memilih calon presiden dan wakil presiden sendiri. Berdasar hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, jika berkumpul dan bersatu parpol Islam sangat memungkinkan untuk mengajukan calon sendiri.

Harapan itu disampaikan Ketua Umum MUI Din Syamsudin, Senin (21/4) di Kantor Pusat MUI, Jakarta. Menurut Din, jika parpol berasas dan berbasis massa Islam seperti PKB, PAN, PPP, PKS dan PBB bersatu akan menjadi kekuatan besar yang sulit dikalahkan.

Lebih lanjut Din mengetuk hati para pimpinan parpol islam, yang memperoleh suara signifikan dalam Pileg 2014 tidak menyia-nyiakan suaranya.

“Suara yang besar ini jangan disia-siakan,” kata Din.

Hal senada disampaikan Ketua Umum Pengurus Tarbiyah Islamiyah, Basri bernanda. Dia berharap agar parpol Islam menunaikan amanah ada tanggung jawabnya untuk memenuhi harapan konstituen Muslim.     

Sebelumnya MUI menggelar rapat tertutup dengan para ulama dan 67 pimpinan ormas Islam. Tampak hadir dalam kesempatan itu perwakilan dari  PBNU, Muhammadiyah, Perti, PB Al-Washliyah,  Persis, Syarikat Islam Indonesia, Dewan Dakwah Islam Indonesia, Al-Irsyad, FPI, ICMI, dan sejumlah ormas lainnya.

Rapat yang berlangsung tiga jam tersebut merekomendasikan agar parpol Islam bersatu membentuk koalisi strategis. Dalam koalisi parpol Islam harus menjadi  leader bukan sekedar pelengkap.
Din mengemukakan, dalam waktu dekat ia akan mengumpulkan pimpinan parpol Islam untuk menyampaikan rekomendasi pertemuan FUI MUI tersebut.*


Read Post | komentar

Politik Uang di Pemilu 2014 Lebih 'Vulgar' Dan 'Brutal' Dari 2009

JAKARTA -- Pemantau pemilu dan pemerintahan, Kemitraan, menyatakan praktik politik uang pada Pemilu 2014 lebih masif, vulgar dan brutal dibanding pemilu periode 2009. Politik transaksional tidak hanya terjadi antara peserta pemilu dengan pemilih, tetapi juga antara peserta dengan penyelenggara pemilu.

"Kami banyak mendengar dan menerima laporan, politi uang pada pemilu kali ini sangat masif, vulgar dan brutal bahkan ada yangmengatakan paling brutal dan vulgar dibanding pemilu-pemilu sebelumnya," kata Penasehat Pemantau Kemitraan Wahidah Suaib di Gedung Bawaslu, Jakarta, Senin (21/4).

Hasil pemantauan di lapangan, menurut Waidah, politik transksional melibatkan partai, caleg, saksi partai, kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dan panitia pemungutan suara (PPS). Mereka melakukan praktik haram itu untuk memenangkan caleg atau partai tertentu.

Mantan komisioner Bawaslu itu mengatakan, dari 1.062 orang yang dipantau Kemitraan di daerah, 129 orang melaporkan terjadi pembagian uang atau barang kepada pemilih. Agar memilih partai atau caleg tertentu menjelang hari pemungutan suara, 9 April 2014.

"Di Maluku 31 orang pelapor, di Papua 19 orang pelapor, di Jawa Tengah 56 orang pelapor, Sumatera Utara 19 orang pelapor, dan Nusa Tenggara Barat 4 orang pelapor," ujarnya.

Kemitraan juga menemukan indikasi pembagian uang atau iming-iming uang atau barang ke KPPS dilaporkan oleh 49 orang pemantau Kemitraan. Menurut Wahidah, kasus itu terjadi di Maluku (17 orang pelapor), Papua (12 orang pelapor), Jawa Tengah (14 orang pelapor), Sumatera Utara (3 orang pelapor), NTB (3 orang pelapor).

"Sedangkan pada hari-H pemungutan suara, terdapat 64 orang pemantau kami yang melapor bahwa melihat sendiri praktik politik uang," katanya.

Wahidah mengatakan, politik transaksional jelas melanggar azas independensi dan profesionalisme yang harusnya dimiliki penyelenggara. Politik uang sangat memprihatinkan karena dilakukan secara terang-terangan dan parahnya sebagai suatu yang lazim.

"Tak sedikit pemilih dan caleg geram, mengeluh, akan praktik politik yang. Sayang, sedikit yang peduli dan berani terbuka melapor ke pengawas," ungkap Wahidah.*



Read Post | komentar

1000 Suara Sempat Hilang, HNW Malah Tolak 100 Suara 'Siluman'

Calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta II Hidayat Nur Wahid mengaku sempat kehilangan 1000 suara hasil pencoblosan Pemilu 9 April lalu. 

“Suara saya di Kelurahan Tegal Parang sempat dicuri atau dikurangi dari 2300 sekian menjadi 1300 sekian, ada 1000 suara yang dicurangi, tapi itu hilang di tingkat kecamatan,” jelas Hidayat usai menghadiri sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/4).

Beruntung, 1000 suara yang hilang dari hasil coblosan di Kelurahan Tegal Parang, Jakarta Selatan itu bisa diselamatkan.

“Tapi alhamdulillah kader-kader kami saksi dari PKS sigap segera mengkritisi hal itu dan kami bisa menyelamatkannya dan bisa mengembalikan suara ,” sambung mantan Presiden PKS ini.

Anehnya, lanjut mantan Ketua MPR RI itu, suaranya sempat mengalami kenaikan melebihi hitungan tim PKS. Hidayat mengaku mendapat kelebihan 100 suara menjadi 2400 suara juga di Kelurahan Tegal Parang.

“Saya bilang, tolak kelebihan 100 itu karena itu bukti yang lain bahwa ini ada keamburadulan di dalam collecting suara dari tahapan-tahapan yang ada, dan itu memang layak dikritisi. Kelebihan suara itu ditolak, harus dibuang,”  ujar Hidayat.

Ketua Fraksi PKS DPR ini optimistis bakal lolos menjadi wakil rakyat lagi untuk periode 2014-2019. “Kami tetap bekerja, setiap hari terus mengawasi dan sejauh pantauan kami terkait perolehan saya sebagai caleg maupun partai, insya Allah kami bisa melampaui batas minimal yang diperlukan, bahkan melebihi dari satu kursi,” tandasnya. [pksbekasi]



*sumber: http://www.rmol.co/read/2014/04/19/151923/Meski-Sempat-Kehilangan-Suara,-Hidayat-Optimistis-Kembali-Lolos-ke-Senayan-
Read Post | komentar

Nasir Djamil Menang Telak di Banda Aceh

CALON anggota legislatif (caleg) DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), M. Nasir Djamil berhasil menempatkan posisi pertama perolehan suara di Banda Aceh. Dia meraup 10.196 suara dari 88.683 jumlah suara sah seluruh partai politik.

Perolehan itu berdasarkan rapat pleno rekapitulasi hasil pemilu legislatif (pileg) 2014 di Asrama Haji, Banda Aceh, Minggu dini hari, 20 April 2014.

Rapat tersebut diikuti oleh seluruh komisioner KIP Banda Aceh, Panwaslu Banda Aceh, PPK se Kota Banda Aceh, saksi partai politik, dan saksi calon anggota DPD RI.

Diurutan kedua, Nova Iriansyah dengan suara 5.265 dari Partai Demokrat. Kemudian dilanjut oleh Bactiar Aly dari Partai Nasdem dengan suara 4.213.

Sementara diposisi selanjutnya ditempati Sayed Fuad Zakaria dari Golkar, 3.611 suara, Anwar Ahmad dari PAN, 2.541 suara, Tgk Mohd. Faisal Amin dari PPP, 2.107, Cut Evita dari Gerindra, 1.388 suara, Rusli Muhammad dari PKB, 767 suara, Mukhlis Mukhtar dari Hanura, 727 suara, Zulmahdi Hasan dari PBB, 697 suara, Ratna Mutia dari PKPI, 461 suara, dan Moch. Nasir dari PDI Perjuangan, 332 suara.

Jumlah perolehan suara tersebut diambil dari sembilan kecamatan yang ada di Banda Aceh. Diantaranya Kecamatan Kutaraja, Meuraxa, Kuta Alam, Syiah Kuala, Ulee Kareng, Baiturrahman, Lueng Bata, Banda Raya, dan Jaya Baru. [pksbekasi]


*Sumber: http://atjehpost.com/articles/read/3011/PKS-Rajai-Suara-DPR-RI-di-Banda-Aceh#sthash.mJJdaCJ9.dpuf
Read Post | komentar

Janji Seorang Kader Dakwah


مِّنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُواْ مَا عَاهَدُواْ ٱللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَّن قَضَىٰ نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَّن يَنتَظِرُ وَمَا بَدَّلُواْ تَبْدِيلاً

Di antara orang orang mukmin itu ada orang orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada yang menunggu nunggu dan mereka sedikitpun tidak mengubah janji nya. ( QS Al Ahzab : 23 )

Ikhwah Fillah,

Para mufassirin berbeda pendapat tentang kepada siapa ayat ini turun. Paling tidak ada 2 pendapat, yang pertama adalah ayat ini turun berkaitan dengan Anas Ibnu Nadhar, seperti dalam sebuah hadist dari Anas bin Malik yang di riwayatkan oleh Bukhari. Anas Ibnun Nadhar ini tidak mengikuti perang badar. Hal itu sangat menyedihkannya. 

Dia berkata : ” Aku tidak mengikuti perang yang pertama kali dilakukan oleh Rasulullah. Jika aku di berikan kesempatan oleh Allah untuk mengikuti perang berikutnya bersama Rasulullah, sungguh Dia kan melihat apa yang akan aku lakukan “. 

Akhirnya dia ikut dalam perang uhud, dan beliau menemui syahid pada perang uhud ini dengan kurang lebih 80 luka. tidak ada yang mengenali jenazahnya, kecuali saudara perempuannya , yang bernama Ruba’i binti Nadhar melalui ujung jarinya. 

Pendapat yang kedua adalah ayat ini turun berkaitan dengan Thalhah bin abi Ubaidillah.

Ikhwah Fillah, diantara orang orang mukmin ada orang orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah SWT……….dalam tafsirnya Ibnul Jauzi, mengutip ada 4 pendapat tentang “janji ” itu. Tentang apa yang mereka janjikan.

أحدها: أنهم عاهدوا ليلة العقبة على الإِسلام والنصرة
.
Yang pertama, sesungguhnya mereka berjanji pada malam Aqabah untuk istiqomah dalam Islam dan dalam menolong agama Allah. Itulah janji mereka untuk tetap dalam keislaman mereka. Tetap dalam jalan dakwah. 

Tetap dalam menolong agama Allah SWT.
Allah SWT berfirman :
 ” Wahai orang orang yang beriman, jadilah kamu penolong penolong agama Allah …..” 
( QS 61 : 14 )

والثاني: أنهم قوم لم يشهدوا بدراً، فعاهدوا الله أن لا يتأخَّروا بعدها
.
Yang kedua, mereka adalah kaum yang tidak hadir dalam perang badr, dan mereka berjanji kepada Allah agar tidak ketinggalan dalam perang setelahnya. Itulah janji mereka. Ketika mereka kehilangan satu kesempatan beramal sholeh, ketinggalan dalam Jihad, mereka kemudian berjanji untuk tidak akan pernah ketinggalan lagi.
 
والثالث: أنهم عاهدوا أن لا يفرُّوا إِذا لاقَواْ، فصَدَقوا
.
Yang ketiga , sesungguhnya mereka berjanji tidak akan lari dari medan Jihad ketika mereka bertemu dengan musuh, dan mereka menepatinya. Itulah janji  mereka. Tidak akan mundur kebelakang. tidak akan lari dari medan Jihad. tidak akan meninggalkan Dakwah.

Allah SWT berfirman :
“Dan sungguh mereka sebelum itu telah berjanji kepada allah, tidak akan berbalik ke belakang ( mundur ), dan perjanjian dengan Allah akan di minta pertanggung jawabannya ” ( QS Al Ahzab:15 )

والرابع: أنهم عاهدوا على البأساء والضرَّاء وحين البأس

Yang keempat, sesungguhnya mereka berjanji untuk tetap teguh dalam kemelaratan, penderitaan, dan dalam kesulitan. Karena ini tabiat jalan dakwah. Jalan dakwah itu tidak menjanjikan kemewahan. Tidak memberikan dunia dan harta. Tapi itulah jalan yang penuh dengan ibtila dan cobaan. Tapi, inilah sebaik baiknya jalan.

Allah SWT berfirman :
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang muslim?” (QS Fushshilat : 33)”

Itulah janji mereka kepada Allah SWT. Dan diantara mereka ada yang gugur….ada yang meninggal dalam menepati janjinya…al mautu ‘alas shidqi wal wafa….mereka mendapatkan kematian dalam keadaan memenuhi janjinya…meninggal di dalam jalan Jihad, gugur di dalam jalan dakwah…mereka itulah antara lain Hamzah r.a, Mush’ab ibn Umair, para ashaabu Rasulillah yang gugur dalam perang badar dan perang uhud….mereka itulah para mujahid mujahid dakwah…. di antara mereka ada yang menunggu nunggu……mereka menunggu satu di antara dua - apakah Syahid di jalan Allah SWT ataukah kemenangan dan pertolongan dari Allah SWT….. dan mereka bersabar di dalam jalan jihad itu, dan mereka bersabar di dalam jalan dakwah itu….dan mereka tidak pernah mengubah janjinya….agar Allah SWT memberikan balasan kepada orang orang yang benar itu karena kebenarannya……agar Allah SWT membalasnya dengan SyurgaNya…

Allah SWT berfiman :
” Sesungguhnya Allah SWT telah membeli dari orang orang mukmin itu, diri mereka dan harta mereka dengan Syurga untuk mereka….” ( QS 9 :  111 )

Itulah janji mereka kepada Allah SWT. Sebagai kader dakwah, maka mereka inilah yang juga menjadi tauladan kita. Maka, sudah selayaknya para kader dakwah pun berjanji kepada Allah SWT, bukan kepada murobbi mereka, bukan kepada para qiyadah mereka, bukan kepada pimpinan dakwah para ustadz ustadz mereka….tapi janji mereka kepada Allah SWT agar senantiasa ber’amal dalam rangka menolong syari’atNya dan menolong dakwahNya…..agar tidak pernah terlintas di dalam fikiran untuk meninggalkan jalan dakwah…..agar tetap istiqomah di dalam jalan dakwah ini…… untuk mendapatkan RidhoNya…untuk mendapatkan SyurgaNya…*
 
 
 
Read Post | komentar

Hasil Coblos Ulang, PKS Unggul di Denpasar

DENPASAR -- Pencoblosan ulang di TPS 26 dan 27 Kampung Wanasari, Denpasar Utara berjalan aman dan lancar. 

Pemungutan suara ulang itu menyusul desakan agar KPU Denpasar melakukan pemilihan ulang, setelah ditemukannya ada pemilih yang mencoblos lebih dari sekali. 
 
Coblos ulang di dua TPS ini, sempat dikunjungi Komisioner KPU Pusat, Haedar Gumai. Pemilihan ulang di dua TPS itu memperebutkan satu kursi yang tersisa, yang bila mengacu hasil pemungutan suara 9 April menjadi milik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memperoleh suara sisa terbanyak. 

Dalam perolehan suara sisa itu PKS unggul dari PDI Perjuangan 82 suara. Sedangkan dalam pemungutan suara ulang di dua TPS itu perolehan suara PKS meningkat, sehingga selisih suara kedua partai menjadi 144.

Ketua DPW PKS Bali Mujiono mengatakan, dengan selisih suara sebesar itu, maka sudah dipastikan PKS berhak atas satu kursi yang tersisa di DPRD Kota Denpasar. "Kita harus mengawal perolehan suara ini sampai ke kecamatan dan kabupaten, dengan saksi-saksi dan bukti yang kita miliki," kata Mujiono, seusai penghitungan suara di dua TPS itu.

Dengan meningkatnya selisih suara PKS dari  PDI Perjuangan maupun partai-partai lainnya di Daerah Pemilihan Denpasar Utara, maka PKS semakin pasti mendapatkan tiga kursi di DPRD Kota Denpasar. Sementara sebelumnya, dalam Pleno KPU Denpasar yang berlangsung hingga Ahad sore, PKS dipastikan memperoleh dua kursi, masing-masing di Dapil Denpasar Selatan dan Dapil Denpasar Barat I.

Tiga kursi PKS di DPRD Depasar masing-masing atas nama Hilmun Nabi' (Denpasar Barat I), H Nuh Fatah (Denpasar Selatan) dan H Umar Dhany (Denpasar Utara).

Kemenangan PKS di dua TPS di Kampung Wanasari disambut dengan suka cita oleh para pendukung PKS, khususnya pendukung caleg Umar Dhany. Begitu Mujiono menjelaskan bawha PKS menang dengan selisih suara yang meningkat, sepontan para pendukung mengarak Umar Dhany yang sedang duduk di atas sebuah kursi tamu keliling kampung.

Adapun hasil perolehan suara hasil coblos ulang di TPS 26 Wanasari yakni dari daftar pemilih tetap 397 suara, PKS memperoleh 266 suara dan PDI Perjuangan 39 suara, selebihnya milik partai-partai lainnya. Sementara bila mengacu hasil pencoblosan 9 April lalu, PKS 218 suara dan PDI Perjuangan 60 suara. Di TPS 27 hasil coblos ulang PKS 66 suara, sedangkan PDI Perjuangan 25 suara, pencoblosan sebelumnya, PKS 72 suara dan PDI Perjuangan 33 suara. *



Read Post | komentar

Poros Koalisi Kenegaraan Berbasis Keummatan


Dahulu, mereka girang gembira, sekali pun hartanya habis, rumahnya terbakar dan anaknya tewas di medan pertempuran, kini mereka muram dan kecewa sekalipun telah hidup dalam negara yang merdeka, yang mereka inginkan dan cita-citakan sejak berpuluh dan berates tahun yang lampau… semua orang menghitung pengorbanannya dan minta dihargai. 

Sengaja ditonjol-tonjolkan kemuka apa yang telah dikorbankannya itu, dan menuntut supaya dihargai masyarakat. Dahulu mereka berikan pengorbanan untuk masyarakat dan sekarang dari masyarakat itu pula mereka harapkan pembalasannya yang setimpal …. Sekarang timbul penyakit bakhil. Bakhil keringat, bakhil waktu dan merajalelanya sifat serakah. Orang tidak bekerja sepenuh hati lagi. Orang sudah keberatan memberikan keringatnya sekalipun untuk tugasnya sendiri. (M.Natsir)[1]


Nasionalisme Indonesia Sesungguhnya

Cinta dan pengorbanan tanpa pamrih untuk kemaslahatan negara dan bangsa adalah nasionalisme yang sebenarnya. Cinta kampung halaman adalah naluri dan fitrah yang dianugerahkan kepada manusia. Tidakkah kita melihat burung-burung yang bermigrasi, melakukan perjalanan ribuan mil akan kembali ke habitat aslinya walaupun akan melewati tantangan berupa kerasnya cuaca atau iklim yang berbeda. 

Ini adalah fitrah manusia yang tidak bisa dipungkiri. Tidaklah seorang manusia dianggap sempurna kecuali memiliki rasa cinta terhadap negerinya dan rindu padanya, berambisi atasnya, berjuang dengan jiwa dan hartanya untuk membelanya, bahkan berusaha mengerahkan seluruh potensi untuk menjaga kemuliaanya, kekuatannya dan kekayaannya. 

Maka sangat musykil jika dalam pilpres saat sekarang ini ada calon pemimpin Indonesia belum apa-apa sudah menyerahkan lehernya kepada pihak asing. Menjual aset bangsa sehingga kita menjadi bangsa budak. Ini bukanlah nasionalisme walaupun setiap hari sosok ini digadang-gadang berbagai media merupakan sosok yang paling nasionalis. 

Ketika nasionalisme diiringi oleh spiritualitas dan religiulisme maka ia akan menghasilkan keteladanan. Keteladanan dalam berkorban dan keberanian, tidak takut terhadap tipu daya musuh, kebencian orang-orang yang membenci, para penghambat yang hina dina. Sungguh telah banyak terjadi gerakan pembebasan bangsa di atas dunia ini yang diperjuangkan generasi awal yang tangguh yang rela berkorban dengan semangat cinta yang tulus dicuri oleh generasi yang tumbuh diatas hidangan materialisme, sekularis dan atheis. 

Mereka runtuh menerima pengaruh asing baik itu berbentuk tekanan politik, embargo ekonomi dan penjajahan pemikiran anak bangsa. 

Para penghianat serakah dan bakhil ini dibesar-besarkan media milik para pemilik modal yang culas. Menjual dan menguasai kebutuhan rakyatnya. Menjual perasaan dan pemikiran mereka, menghianati tanah air mereka, mencari dukungan kekuatan dari musuh-musuh eksternal atas nama kestabilan dan kepentingan rakyat. Akhirnya akan datang waktu ketika jati diri mereka tersingkap dan tipu daya mereka akan dikalahkan oleh nasionalisme murni yang berintikan cinta dan pengorbanan tulus bagi kepentingan bangsa dan negara. 

Poros Keteladanan

Keteladanan mengalahkan kekuatan perkataan. Pemimpin adalah matahari bangsa, semangat, energi penggerak dinamika perubahan bangsa untuk mencapai harapan, tujuan dan cita-citanya.  Indonesia membutuhkan pemimpin yang ketika berada di tampuk pemerintahan bisa mewujudkan pemerintahan yang bersih dan dan berpihak kepada rakyat. 

Poros koalisi keummatan dan kenegaraan yang akan terbentuk harus menjadi poros keteladanan yang mempunyai standarisasi sebagai berikut: 

Pertama, Keteladanan kepemimpinan harus harus menjadi garda terdepan dalam gerakan politik santun, penjaga moral dan etika politik dalam setiap proses demokrasi sehingga terhindar dari praktik politik kotor, menghalalkan segala cara dan menggunakan kekerasan atau premanisme. 

Kedua, Keteladanan kepemimpinan juga tidak terjebak dalam pragmatisme politik, menghormati hak dan kewajiban orang lain serta menghargai perbedaan di masyarakat. 

Ketiga, keteladan kepemimpinan dapat melakukan pendekatan persuasif dan tidak mengekslusifkan diri serta bergabung dalam berbagai aktivitas kemasyarakatan sehingga timbul kedekatan dan kepercayaan dari masyarakat. 

Keempat, berkontribusi aktif dan yang terbaik kepada negara seperti pernyataan Presiden Amerika Seikat ke 35 Jhon F Kennedy:” jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakanlah apa yang kamu berikan kepada negaramu!.” [2]Atau pernyataan KH Ahmad Dahlan:” Hidup-hidupkanlah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah!” 

Sosok-sosok pemimpin yang akan menjadi Poros keteladanan adalah hasil rekrutmen dan pembinaan pengkaderan dari Rahim Partai-partai politik dan Organisasi kemasyarakatan yang ada di Indonesia. Potensi-potensi terbaik umat dan rakyat yang tertapis di berbagai organisasi kemasyarakatan dan partai politik bukanlah penganut dan pendukung saja namun mereka adalah pelopor kebaikan. 

Sesungguhnya semua orang adalah pemimpin, setidaknya untuk dirinya sendiri. Dalam tataran struktural kenegaraan dibutuhkan kepemimpinan dalam berbagai sektor yang mengutamakan spesialisasi tertentu. Karena negara adalah organisasi besar suatu bangsa yang sepakat untuk bekerjasama dalam mewujudkan harapan, tujuan dan cita-cita bersama. Kepemimpinan akan bertenaga apabila ada kerjasama yang apik dalam sistem yang tertata rapi untuk menggapai harapan, tujuan dan cita-cita bersama bangsa. 

Semua potensi-potensi bangsa harus berkolaborasi dalam harmoni dan rentak yang sama. Banyak sekali beban-beban berat yang tidak bisa kita pikul sendiri. Persis seperti manusia itu sendiri. Keteladanan kepemimpinan nasional Indonesia harus bisa menjadi otak, hati dan tulang punggung Indonesia. Inilah harapan besar yang harus diemban dan diwujudkan oleh poros koalisi keummatan dan kenegaraan dalam pilpres 2014 ini. 

Power Keummatan dan Kenegaraan

Pedoman memilih dan memilah pemimpin telah dijelaskan Allah dalam Surat At-Taubah ayat 128. Ada kalimat Rasul min anfusikum di sana.Kata anfus bisa dibaca dua cara yaitu: 

1.     Anfusikum: maknanya paling dikenal. Rekam keturunan. Maksudnya individu yang merupakan bibit unggul. Kualitas individunya unggul dari sisi bibit, bobot dan bebetnya. 

2.     Anfasakum: maknanya paling terbaik. Rekam karya (track recordnya). Berhubungan dengan dengan rekam jejaknya berkontribusi kebaikan, rahmat, keberkahan dalam mengadvokasi kepentingan ummat, bangsa dan negara dalam ruang lingkup keluarga, kemasyarakatan, organisasi social, partai politik, daerah, bangsa dan dunia internasional. 

Sosok inilah yang akan menjadi otak dibalik pemikiran politik memajukan bangsa, menjadi hati, sumber keteladanan dan kredibilitas moral dan terakhir menjadi tulang pungung yang merupakan kekuatan semangat kerja untuk mengadvokasi kepentingan bangsa dan negara. 

Kebaikan pemimpin yang terpilih tersebut harus sudah diketahui dan dinikmati oleh keluarga, masyarakat sekitarnya bangsa negara bahkan melewati batas-batas regional dan internasional. Jadi bukan hanya dikenal di suatu daerah saja. 

Pemimpin seperti inilah yang seharusnya menjadi pilihan untuk menentukan tokoh pilpres 2014 dari koalisi keummatan dan kenegaraan saat sekarang ini. Bisa saja dari pertemuan silaturrahim partai politik dan organisasi kemasyarakatan yang sedang digadang-gadang saat sekarang capres dan cawapres bisa saja calonnya berasal dari partai politik yang suaranya kecil atau dari tokoh salah satu dari organisasi kemasyarakatan yang ada. 

Sikap psikologis yang harus ada pada masing-masing partai-politik dan organisasi kemasyarakakatan yang sedang duduk bermusyawarah saat sekarang ini adalah: 

  • Menyeimbangkan sifat percaya diri dan tahu diri
  • Menghilangkan sifat putus asa untuk mencapai konsensus bersama
  • Berjiwa sosial, peduli, lapang dada dan mengembangkan semangat bekerjasama
  • Tanggap melihat peluang di tengah dinamika perpolitikan nasional yang sangat dinamis.
  • Open mind dapat menerima perubahan untuk kebaikan tanpa menghilangkan jati diri
  •  Kemoderenan berbasis keyakinan dan keimanan sebagai modal untuk berinteraksi dengan dunia Internasional. 

Keputusan Politik Hari Ini Adalah Sejarah Bangsa Esok Hari

Keteladanan kepemimpinan adalah ‘power keummatan’ bangsa dan negara. Eksistensipartaipolitik dan organisasi kemasyarakatan adalah memilih dan memilah individu-individu unggul  di negarakesatuan Republik Indonesia yang demokratis untuk kemudian dipilih menjadi pemimpin-pemimpin dan tokoh-tokohnya yang ditawarkan kepada ummat melalui media yang tersedia secara alami dan natural. 

Mereka di pilih oleh ummat karena prestasi dan rekam jejaknya, media hanya sebagai wadah katalisator saja. Bukan seperti saat sekarang ini media menjadi wadah propaganda dan manipulasi sosok pemimpin yang belum jelas bibit,bobot dan bebebetnya serta rekam jejak prestasinya. 

Pembinaan dan kaderisasi adalah kekuatan utama dari ummat dan negara. Sultan Muhammad al Fatih di akhir hayat berpesan kepada anaknya: 

“Tak lama lagi aku akan menghadap Allah Swt. Namun aku sama sekali tidak menyesal, sebab aku meninggalkan pengganti seperti kamu. Maka jadilah engkau seorang yang adil, saleh dan pengasih. Rentangkanlah perlindunganmu terhadap seluruh rakyat mu tanpa perbedaan. 

Bekerjalah kamu menyebarkan Islam sebab ini merupakan kewajiban raja-raja di bumi. Janganlah kamu lengah dan lengah dalam menegakkan agama. Janganlah kamu memakai orang-orang yang tidak peduli agama menjadi pembantumu. Jangan pula kamu mengangkat orang-orang yang tidak menjauhi dosa-dosa besar dan larut dalam kekejian.[3]

Rekrutmen dan pembinaan yang berlangsung dalam setiap rahim ormas dan parpol di Indonesia ini adalah proses memilih dan memilah pemimpin.Kepemimpinan bagi bangsa dan negara tercermin dalam pribadi pemimpin yang ulamanegarawandannegarawan yang ulama. Di sampinglahirnyakader-kader bangsa pada bidangnya secara spesifik pada keulamaan dan kebangsaannya. 

Epilog
Semua yang dilakukan hari ini adalah ikhtiar manusiawi manusia, maka kita memohon kepada Allah swt keberpihakan-Nya, dan pertolongan-Nya karena keterlibatan kita semua dalam perbaikan bangsa, negara dan dunia ini untuk mendapatkan ridho Allah bagi kehidupan kita semua baik di dunia maupun di akhirat.




H. Sofyan Siroj, Lc, MM
Direktur Utama Qolbu Re-engineering (QR) Foundation
Jl. Cipta Karya Panam Pekanbaru- Riau


[1]Jangan berhenti tangan mendayung, nanti arus membawa hanyut, M. Natsir.
[2]www.dakwatuna.com/kontribusi pemuda dalam membangun keteladanan politik, Endang Rahman Hakim
[3]www.islampos.com ketika adab berpolitik hilang, Nuim Hidayat, peneliti INSIST.
Read Post | komentar

Di Cilegon, Jagoan Petahana PKS Ini Juara Untuk Suara DPR RI

CILEGON - Rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan legislatif (pileg) yang digelar oleh KPU Cilegon dan berlangsung di Kantor KPU Cilegon Jalan Abdul Hadi, Kelurahan Bendungan Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, semalam menempatkan jagoan petahana PKS sebagai juara untuk suara DPR-RI.

Fathullah Hasyim, Ketua KPU Kota Cilegon menyebutkan urutan suara untuk suara caleg DPR-RI secara perorangan, caleg petahana PKS Zulkieflimansyah memperoleh 9.637 suara. Partai Golkar menempati urutan kedua dengan nama calegnya Yayat Biaro dengan perolehan suara sebanyak 9.257.

 "Puteri Menteri Agama Suryadharma Ali, Kartika Yudhisti, hanya ada di posisi ketiga. Puteri Ketua PPP ini hanya memperoleh suara caleg dengan jumlah 8.569 suara," ungkap Fathullah kepada Tajuk, Minggu (20/4).

Namun untuk urutan suara partai dan caleg, Partai Golkar memimpin perolehan suara sejumlah 38.993 suara, berada di urutan kedua Partai Gerindra dengan jumlah suara 23.887 dan di posisi ketiga PDI Perjuangan dengan jumlah 22.456 suara.

 "Untuk partai urutannya Golkar, Gerindra, dan baru kemudian PDIP," ujar Fathullah.

Berikut hasil penghitungan rekapitulasi Kota Cilegon untuk tingkat DPR-RI, jumlah suara partai, serta caleg yang paling banyak mendapatkan suara. Susunan berdasar nomor urut partai:

1. Partai Nasdem, jumlah suara 13.280. Caleg suara terbanyak, Mamat Rahayu, jumlah suara 3.096.
2. PKB, total jumlah suara 10.590. Caleg suara terbanyak, Vicki Rhoma Irama, jumlah suara 4.080.
3. PKS, jumlah suara, 17.267. Caleg suara terbanyak, Zulkieflimansyah, jumlah suara 9.637.
4. PDIP, jumlah suara 22.456. Caleg suara terbanyak, Sophar Maru Hutagalung, jumlah suara 2.967.
5. Partai Golkar, jumlah suara 38.993. Caleg suara terbanyak, Yayat Biaro, jumlah suara 9.257.
6. Partai Gerindra, jumlah suara 23.887. Caleg suara terbanyak, Desmond Junaidi Mahesa, jumlah suara 7.745.
7. Partai Demokrat, jumlah suara 9.343. Caleg suara terbanyak, Ahmad Rifai Suftiadi, jumlah suara 1.968.
8. PAN, jumlah suara 16.948. Caleg suara terbanyak, Ade Miftah, jumlah suara 6.004.
9. PPP, jumlah suara 18.187. Caleg suara terbanyak, Kartika Yudhisti, jumlah suara 8.569.
10. Partai Hanura, jumlah suara 6.246. Caleg suara terbanyak, Patrika Susana, jumlah suara 1.573.
11. PBB, jumlah suara 3.989. Caleg suara terbanyak, Udja Dhianda, jumlah suara 1.159.
12. PKPI, jumlah suara 766. Caleg suara terbanyak, Andy Sujadi, jumlah suara 125.

Kuota untuk kursi DPR-RI dari dapil Banten 2 (Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon) yang tersedia hanyalah 6 Kursi. Para caleg ini masih harus menunggu hasil rekapitulasi dari Kabupaten dan Kota Serang untuk dapat kursi ke Senayan.*



Read Post | komentar

H. Abdullah, Caleg PKS Pemilik Sah Satu Kursi di DPRD Pelalawan

Dari hasil sejumlah perolehan suara perorangan calon legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Pelalawan, H. Abdullah politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meraih 1061 suara dari total suara PKS 2992 suara.

Jumlah 12 kursi yang diperebutkan pada Dapil I Kabupaten Pelalawan yang meliputi Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kecamatan Langgam dan Kecamatan Bandar Sei Kijang ini juga membuat persaingan dalam memperebutkan kursi di DPRD Kab. Pelalawan menjadi sangat sengit. Selain itu, semua caleg yang mencalonkan diri juga sangat ambisius dan beroptimis tinggi.

Saat dikonfirmasi terkait perolehan suara yang menempatkan dirinya diurutan teratas di PKS, H. Abdullah mengatakan sangat berterima kasih atas dukungan warga Pangkalan Kerinci dan sekitarnya yang telah mendukung dan mendoakannya.

"Terimakasih yang sebesar besarnya kepada masyarakat Pangkalan Kerinci dan sekitarnya, yang memberikan kepercayaannya kepada saya sehingga dalam perolehan suara saya menempati urutan teratas di PKS, Alhamdulillah, Selanjutnya saya siap mengembalikan kepercayaan masyarakat, melayani dan mendampingi masyarakat serta memenangkan PKS Pelalawan di pemilu 2019 yang akan datang" ungkapnya.

Adapun 12 Caleg yang berhasil menduduki kursi DPRD Pelalawan dari Dapil I berdasarkan hasil Perhitungan Suara pada Sidang Pleno KPUD Pelalawan Hari Sabtu (19/04/2014) :

1. Ir. Rustam Sinaga (Nasdem)
2. H. Abdullah (PKS)
3. Syafrizal (PDIP)
4. Saniman (PDIP)
5. Fatmalena (PG)
6. Afrizal (PG)
7. Faizal, SE., M.Si (Gerindra)
8. Monang Pasaribu (PD)
9. Beny Ilham (PAN)
10. Junaidi Purba (PPP)
11. Eliman M (Hanura)
12. Mardemis (PBB)




Read Post | komentar
 
© Copyright Indonesia Bangkit ! 2013 - Redesigned by @defio84 | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all