Masyarakat Yogyakarta Terpikat dengan Gaya Debat Prabowo-Hatta

Rabu, 02 Juli 2014

Menjelang 9 Juli, sambutan masyarakat Yogyakarta terhadap pasangan Prabowo-Hatta semakin menguat. Kalangan muda dan kalangan menengah pun sangat antusias terhadap Prabowo, terutama berkait dengan visi dan misi pasangan nomer 1 yang ingin membuka lapangan kerja seluas luasnya.

"Kami menerangkan kepada masyarakat bahwa Prabowo Hatta punya komitmen untuk membuka lahan pertanian agar menyerap tenaga kerja. Program ini ternyata banyak mendapat sambutan positif," kata Koordinator Posko Relawan Patriot Indonesia Raya (Patria) Yogyakarta, Shadiq Al-Banjari, beberapa saat lalu (Rabu, 2/7).

Shadiq menjelaskan, masyarakat yang dia temui menganggap visi misi serta penampilan pasangan Prabowo-Hatta di televisi khususnya mencerminkan wajah kepemimpinan Indonesia yang santun sekaligus memiliki gambaran yang lugas tentang program yang akan dilakukan.

"Dalam debat di televisi, Prabowo maupun Hatta tidak pernah menyerang lawan, tetapi lebih mengajukan program-program yang akan dilakukan. Ini banyak menarik simpati masyarakat," katanya.

Shadiq juga mengharapkan agar para pendukung capres tidak melempar fitnah dan mudah dikompori oleh orang orang yang tidak bertanggungjawab. Lebih baik menonjolkan keunggulan masing masing capres daripada menjelek jelekkan capres lain.

"Karena ujungnya bisa menimbulkan konflik dan merugikan masyarakat karena tidak bisa menilai program program secara jernih," demikian Shadiq.
Read Post | komentar

Elektabilitas Jokowi-JK Anjlok bukan karena Kampanye Hitam, Tapi Rakyat Sudah Cerdas

Naiknya popularitas dan elektabilitas calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto jelang Pemilihan Presiden pada 9 Juli 2014 saat ini telah membuat panik tim pro Jokowi.

Tim Prabowo yakin pada Pilpres nanti, masyarakat dengan cerdas bisa membandingkan kedua capres yang ujung-ujungnya akan memilih Prabowo sebagai presiden mendatang.

Demikian dikatakan anggota Tim Sukses Prabowo-Hatta, Fahri Hamzah kepada wartawan di DPR, Jakarta, Rabu (2/7).

"Saya ingin memberikan penjelasan bahwa kekhawatiran dan ketakutan pihak Jokowi saat ini bisa dipahami karena  popularitas dan elektabilitas Prabowo sudah melewati  Jokowi. Hal ini menurut saya disebabkan beberapa hal yang sebenarnya bisa dijelaskan dengan sangat logis yang sejalan dengan pemikiran masyarakat Indonesia yang semakin rasional dalam memilih," ujar Fahri.

Menurut dia, kesalahan tim Pro Jokowi yang pertama adalah karena estimasi yang terlalu tinggi (overestimate) terhadap kemampuan Jokowi dan menganggap rakyat akan serta merta memilih calon yang selama empat tahun (red 2 tahun sebagai walikota Solo dan 2 tahun sebagai gubernur DKI) telah dicover media dari satu sisi saja tanpa ada diskusi dan perdebatan serta tanpa pembanding dengan luar biasa.

Dalam empat tahun di-cover oleh media, kata dia lagi,  terjadi peristiwa yang membuat keyakinan mereka meningkat sampai ada yang berani mengatakan tak perlu Pilpres, Jokowi pasti menang.Bahkan salah satu tim suksesnya ada yang berani sesumbar kalau Jokowi kalah potong lehernya.

"Itu kesalahan karena politik itu selalu ada dinamika dan tidak stagnan," tekannya.

Rakyat yang dinamis, jelasnya, dan yang telah mengalami proses demokrasi selama 16 tahun pasca reformasi, telah sangat banyak belajar dan tidak bisa lagi dibohongi dengan argumentasi sepihak tanpa dasar yang kerap mereka lakukan demi menjual calonnya.

Mereka berusaha meyakinkan rakyat secara sepihak yang pada awalnya mungkin terlihat berhasil, namun pada akhirnya rakyat sadar bahwa ada kesalahahpahaman. Rakyat memiliki pemahaman sendiri dalam menentukan calon pemimpinnya.

"Dan saya melihat tim Pro Jokowi saat ini panik luar biasa  karena pada akhirnya selama proses Pemilu ini, publik kemudian memiliki kesempatan membandingkan secara aple to aple antara Prabowo dan Jokowi seperti dalam bersikap, berbicara, melakukan hubungan masyarakat, berbicara ke dunia, penyampaian visi misi dan sebagainya. Kesempatan membandingkan dua sosok calom pemimpin ini juga mempengaruhi pilihan masyarakat," katanya.

Dia mengatakan, elit partai kemudian langsung sadar, kalangan menengah juga sadar karena mereka bersifat pragmatis dan hanya akan memilih pemimpin yang bisa meyakinkan. Sementara, masyarakat bawah mengalami proses pendewasaan yang luar biasa,.

Kesempatan membandingkan membuat masyarakat yang tadinya belum memilih atau swing voters akan menjatuhkan pilihannya pada Prabowo dan tidak sedikit juga yang tadinya hendak memilih Jokowi menjadi batal memilihnya.

"Ini semua bukan karena black campaign karena tim kami tidak pernah melakukan hal itu. Apa yang terjadi pada Jokowi saat ini di mana dia ditelanjangi adalah proses politik itu sendiri sehingga masyarakat pun tahu dan menyadari bahwa Jokowi tidak mantab, tidak jujur, inkonsisten, tidak amanah, tidak menepati janji, munafik dan sebagainya,” papar Juru Debat Tim Kampanye Prabowo-Hatta ini lagi. [rmol]
Read Post | komentar

Hari Pencoblosan Pilpres Adalah Hari Libur Nasional

Pemerintah resmi memutuskan hari pencoblosan dan pemungutan suara pemilihan umum presiden dan wakil presiden, 9 April 2014 sebagai Hari Libur Nasional.

Keputusan ini sesuai dengan UU Nomor 42/2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, dan Peraturan KPU Nomor 4/2014, Presiden SBY pada 30 Juni 2014 telah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24/2014 tentang Penetapan Hari Pemungutan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 sebagai Hari Libur Nasional.

Dalam Keppres itu, presiden menetapkan, bahwa hari Rabu, tanggal 9 Juli 2014 sebagai Hari Libur Nasional untuk pemungutan suara Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.

Presiden juga menetapkan, hari dan tanggal lain yang ditetapkan oleh KPU untuk pemilihan lanjutan atau susulan (jika ada) sebagai hari libur nasional.

"Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan," bunyi diktum kedua Keppres tersebut seperti dikutip dari situs Setkab RI, Rabu (2/7).

Sebelumnnya, Husni Kamil Manik Cs melalui Peraturan KPU Nomor 4/2014 telah menetapkan, bahwa hari Rabu, tanggal 9 Juli 2014, sebagai hari dan tanggal pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.[rmol]
Read Post | komentar

Camelia Malik Blusukan ke Pasar-pasar Dukung Prabowo-Hatta

SEMARANG -- Camelia Malik bersama sejumlah artis ibukota, Rabu, beraksi dari pasar ke pasar di Semarang, Jawa Tengah, untuk menyosialisasikan Capres/Cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Pasar yang dikunjungi, Pasar Karang Ayu dan Pasar Yaik Permai.

Sejumlah artis yang mendampingi Camelia Malik, seperti Della Puspita dan Daus "OB". Warga tidak menyangka kedatangan artis itu hingga berebutan ingin bersamalaman dan berfoto.

Para artis itu juga mengingatkan warga untuk tidak golput pada 9 Juli 2014 mendatang dan memilih nomor satu. Sembari membagi-bagikan kaos dan pin kepada masyarakat.

"Ibu-ibu jangan lupa yak tanggal 9 Juli, pilih nomor 1," kata sejumlah artis bergantian.

Seorang pedagang buah di Pasar Yaik Permai, Sujiarti, mengharapkan agar Prabowo terpilih menjadi presiden karena akan memperhatikan soal keamanan dan kesehatan.

"Keamanan dan kesehatan ya," kata Sujiarti memberikan pesan buat Prabowo Subianto melalui Fadli Zon.

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta, Fadli Zon, menyatakan kehadirannya di Semarang sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat mengenai sosok Prabowo.

"Pak Prabowo kan orang Banyumas, beliau juga keluarga besarnya dan nenek moyangnya di Jawa Tengah, jadi kita berharap dukungannya juga untuk Prabowo," katanya. [rol]
Read Post | komentar

Masyarakat Indonesia di Prancis Dukung Prabowo-Hatta

Masyarakat Indonesia di Prancis telah mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Mereka mendeklarasikan dukungannya Capres-Cawapres Nomor urut satu itu di taman Champs de Mars Eiffel, yang menjadi ikon Kota Paris, Prancis, akhir pekan lalu.

Relawan Prabowo-Hatta di Prancis, Harris Simaremare, kepada Antara London Senin waktu setempat mengatakan bahwa sebanyak 80-an warga negara Indonesia di Prancis terdiri atas pekerja migran, pelajar, dan mahasiswa yang memiliki pandangan sama bertemu dan mendukung pasangan Prabowo-Hatta.

Isi Deklarasi dari masyarakat Indonesia tersebut antara lain memberikan dukungan secara penuh pasangan Prabowo-Hatta sebagai capres-cawapres pada Pemilu Presiden 9 Juli 2014.

Mereka kemudian mengumpulkan tanda tangan dukungan masyarakat untuk pasangan Prabowo-Hatta.

Hadir dalam acara ini pengurus dan perwakilan parpol pengusung Capres No.1 (Koalisi Merah Putih) yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra, dan juga tokoh-tokoh masyarakat warga negara Indonesia yang sudah lama tinggal di Prancis.

Acara yang digagas Tim Relawan Pendukung Prabowo-Hatta ini dimulai dengan menyanyikan bersama lagu Indonesia Raya dan sambutan Tim Relawan Prabowo-Hatta Prancis, Yeti Aritonang.

Dalam sambutannya Yeti Aritonang menyatakan, acara ini adalah wadah silaturrahim bagi warga Indonesia yang tinggal di Prancis untuk menunjukkan dukungannya terhadap kebutuhan Indonesia akan pemimpin yang kuat, tangguh, dan mampu membawa Indonesia lebih terhormat dimata dunia internasional.

Kesadaran akan kebutuhan ini membawa masyarakat Indonesia di Prancis mendukung pasangan capres nomor 1, ujarnya.

Para relawan untuk Capres-Cawapres nomor 1 menyatakan akan bekerja secara sukarela dan sesuai kemampuan untuk memenangkan pasangan Prabowo-Hatta dengan mengajak masyarakat lainnya dan mengampanyekan pasangan ini secara beretika, bermartabat dan menjaga nilai-nilai persatuan bangsa.

Acara diteruskan dengan orasi dari masing-masing perwakilan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih. Hadir berorasi yaitu perwakilan PKS dan Partai Gerindra.

Koordinator tim relawan Prabowo-Hatta dari PKS Prancis, Saldhyna, mengatakan, dalam orasinya Indonesia butuh figur yang kuat dan mampu mengayomi seluruh keberagaman masyarakat Indonesia. Selain itu Indonesia juga butuh pemimpin yang kuat dan ikhlas bekerja untuk rakyat Indonesia.

Semangat masyarakat tetap tinggi walaupun acara deklarasi disertai dengan hujan rintik di kota Paris, demikian Harris Simaremare.

Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014 diikuti pasangan capres dan cawapres, Prabowo .Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. [suarapembaruan]
Read Post | komentar

Kalau Serius Revolusi Mental, Jokowi Harus Terbuka Soal Kasus Transjakarta dan APBD

Revolusi mental yang digaungkan oleh calon presiden Joko Widodo bertolak belakang dengan apa yang terjadi. Pasalnya pasangan capres tersebut tidak menjelaskan mengenai adanya dugaan korupsi APBD dan busway yang saat ini terjadi.

Demikian disampaikan Pengamat Politik Igor Dirgantara saat dihubungi wartawan, Senin (30/6).

"Jika memang dia serius dengan revolusi mental, Jokowi harus terbuka dan menjelaskan segamblang-gamblangnya kepada publik soal bus Transjakarta dan APBD," katanya.

Merujuk pada paparan Jokowi, revolusi mental harus dimulai dari sang pemimpin. "Nah, sekarang saatnya momentum yang tepat. Warga Jakarta khususnya dan masayarakat Indonesia menunggu karena selama ini Jokowi bungkam soal dua kasus besar itu," tegasnya.

Dikatakan Igor kalau saat Jokowi sapaan Joko Widodo menjadi pusat perhatian. Sehingga sorotan dari masyarakat, lanjut dia, terutama ingkar janji untuk menjadi Gubernur DKI hingga genap 5 tahun.

Jika mantan walikota Surakarta ini tetap bersikap diam, maka kejujurannya semakin dipertanyakan. Hal ini ironis dengan pencitraan Jokowi selama ini.

"Jika dia masih bungkam maka jangan mengeluhkan soal kampanye hitam yang menggerus elektabilitasnya. Justru sekarang terlihat sikapnya sendiri yang membuatnya keterpilihannya merosot dan bukan karena black-campaig," pungkas pengajar Universitas Jayabaya ini.

Dalam kasus korupsi bus Transjakarta, Kejaksaan Agung sebelumnya telah menetapkan mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono sebagai tersangka. Dalam proyek senilai Rp1,5 triliun tersebut, Kejaksaan juga menetapkan tersangka lainnya, yakni Direktur Pusat Teknologi dan Sistem Transportasi di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Prawoto. [aktual]
Read Post | komentar

Prabowo-Hatta sedang mendapatkan angin buritan yang kencang

Calon Wakil Presiden Hatta Rajasa menegaskan akan menjadikan Jawa Barat sebagai lumbung suara guna memenangi pemilihan presiden.

Hatta Rajasa dalam deklarasi pemenangan Prabowo-Hatta Cipacing dan sekitarnya di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mengatakan provinsi di Barat Pulau Jawa tersebut memiliki jumlah penduduk terbanyak dan menjadi indikator kemenangan dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.

"Belum pernah ada sejarahnya presiden terpilih, Pak SBY dalam dua kali pemilihan, yang terpilih tidak memenangkan Jawa Barat. Jawa Barat indikator kemenangan pemilihan. Memenangkan Jawa Barat berarti memenangakan pemilihan," kata Hatta.

Hatta mengatakan, saat ini Prabowo-Hatta terus mendapatkan tambahan dorongan yang mendongkrak elektabilitas.

"Prabowo-Hatta sedang mendapatkan angin buritan yang kencang, data survei terakhir memenangkan di angka 60 persen di Jabar. Tapi jangan lengah, karena survei berlaku di saat survei. Marilah kita bekerja keras tiada henti, mengajak semuanya untuk sama-sama mencoblos nomor satu," kata Hatta.

Sementara salah satu tokoh pemuda perwakilan dalam kesempatan itu mengatakan, acara tersebut juga menunjukan bahwa Cipacing bukan basis Jokowi.

Agenda tersebut juga diisi oleh deklarasi Sayap Garuda yang beranggotakan para pemuda di sekitar Jatinagor, Sumedang.

Pada kesempatan itu, sekitar 150 kursi yang ditata di ruangan dalam Rumah Makan Sukahati Cipacing tersebut, dipenuhi oleh para pendukung Hatta Rajasa.

Beberapa perwakilan pendukung, di antaranya perwakilan Mahasiswa, Komunitas Pengusaha Senapan, Komunitas Masjid serta para pendukung lainnya diberi kesempatan menyampaikan aspirasinya. [antaranews]
Read Post | komentar

Wakil Ketua MUI Desak Obor Rahmatan Lil Alamin Minta Maaf

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin membantah pernah memberikan pernyataan apapun pada tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin. Media itu dibuat sebagai tandingan dari tabloid Obor Rakyat.

"Saya tidak pernah memberi pernyataan apapun ke Obor Rahmatan Lil Alamin. Saya meminta klarifikasi dari pihak Obor Rahmatan Lil Alamin,” tegasnya di Jakarta, Selasa 1 Juli 2014.  

Selain itu, ia mendesak pengelola media pro ke pasangan calon presiden dan wakilnya, Joko Widodo-Jusuf Kalla itu untuk meminta maaf kepada publik. Klarifikasi ini baginya sangatlah penting terutama jelang waktu pencoblosan yang tinggal beberapa hari lagi.

Ma'ruf memastikan sikapnya hingga saat ini netral dan tidak berpihak pada salah satu pasangan capres-cawapres. Apa yang dilakukan Obor Rahmatan Lil Alamin dianggapnya sebagai pencatutan nama tanpa klarifikasi.

Sebelumnya Obor Rahmatan Lil Alamin dalam salah satu cover terbitannya, memuat sembilan sosok ulama kharismatik dengan judul “Fatwa Sembilan Kiai, Jokowi-JK Lebih Maslahat”.

Kesembilan tokoh itu di antaranya, Ketum MUI yang juga Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, KH Maruf Amin, Gus Mus (KH Mustofa Bisri), KH Solahudin Wahid, Gus Ali (Sidoarjo), dan KH Hasyim Muzadi. Ini yang dipermasalahkan oleh Wakil Ketua MUI.

Diketahui, tabloid ini dibuat oleh pemenang konvensi Partai Demokrat, Dahlan Iskan. Ia mengakuinya dalam sebuah jumpa pers di Hotel JS Luwansa, Jumat pekan lalu.

Dahlan menjelaskan awal pembuatan tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin berasal dari ide teman-teman relawan. Menurut Dahlan, para relawan ingin membuat pemberitaan yang baik dan berimbang, daripada berita palsu seperti yang dilakukan tabloid Obor Rakyat. [viva]
Read Post | komentar

PKS Gelar Kajian Rutin Sepanjang Ramadhan

 
Jakarta (30/6) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menambah jadwal pengajian rutin selama bulan Ramadhan. Pengajian yang biasanya diselenggarakan sekali dalam sepekan, khusus bulan Ramadhan menjadi dua kali. Hal ini disampailkan oleh Ketua Bidang Kaderisasi, Musyafa Ahmad Rahim, Senin (30/6) di Jakarta.

"Dengan izin Allah Bidang Kaderisasi bekerja sama dengan Humas PKS di tingkat pusat menghadirkan kegiatan Ramadhan, yaitu pengajian setiap senin sore dan kamis sore hingga berbuka puasa," tuturnya.

Musyafa menambahkan, selain pengajian rutin setiap senin dan kamis sore, Kaderisasi PKS juga mengadakan kuliah tujuh menit (kultum) setiap menjelang berbuka puasa dan sholat tarawih berjamaah di aula DPP PKS.

"Selain pengajian senin dan kamis sore, kami juga mengadakan kultum setiap selasa, rabu dan jumat menjelang waktu berbuka puasa, dan setelah sholat isya berjamaah dilanjutkan sholat tarawih dengan imam dari anak-anak kader PKS," tambahnya.

Diantara narasumber kajian dan kultum di DPP PKS selama Ramadhan yaitu selain Ketua Bidang Kaderisasi DPP PKS, Musyafa Ahmad Rahim, juga Pimpinan Pondok Pesantren Darul Hikmah Bekasi KH. Ahzami Samiun Jazuli, Pengasuh Pondok Pesantren Baitul Qur'an-Depok dan Ponpes El Tahfidz Nurul Fikri Cileungsi-Bogor KH. Muslih Abdul Karim, Dr. Ali Ahmadi, MA, dan beberapa anggota Dewan Syariah Pusat (DSP) PKS lainnya.


Ketua Bidang Kaderisasi DPP PKS
Ust. Musyafa Ahmad Rahim, MA (081511755590)
 
[Humas DPP PKS]
Read Post | komentar

Prabowo: Indonesia Bisa Didikte atau Berdiri Sendiri?


YOGYAKARTA - Capres Prabowo Subianto membakar semangat relawan dan simpatisan di Ndalem Probosutejan, Ngasem, Yogyakarta, Selasa, 1 Juli malam. Di hadapan para laskar dan simpatisan, Prabowo terlihat berapi-api menyampaikan orasi politiknya.

"Hari-hari terakhir kita justru harus kerja keras, dari semua unsur, kita tak boleh lengah, kita tidak boleh santai menentukan pemimpin," kata Prabowo Subianto disambut seruan takbir 'Allahu Akbar', Selasa (1/7/2014).

Prabowo menyampaikan orasi politik usai bertemu dengan Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X di Ndalem Kraton Kilen, Yogyakarta. Sebelumnya, mantan Danjen Kopassus itu ngabuburit dan Salat Magrib di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta.

"Pada 9 Juli nanti yang kita pertaruhkan untuk menentukan pemimpin. Apakah Indonesia bisa didikte atau berdiri di atas kaki sendiri," ucapnya.

Prabowo berjanji, jika terpilih menjadi pemimpin negeri ini akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terhormat. Selain itu, di bawah kepemimpinannya akan membangun Indonesia dari semua sisi.

"Kita Bangsa Indonesia bangsa terhormat, tidak bisa dibeli, tidak bisa dibohongi, jangan terprovokasi," imbuhnya.

Prabowo juga menyampaikan terima kasih pada warga Yogyakarta yang sudah sukarela memberikan dukungan kepadanya. Dia menyebut ada sekira 300 relawan mendeklarasikan dukungan di Rumah Merah Putih DIY, Jalan Patimura No 1 Kotabaru, Yogyakarta.

"Terima kasih relawan Yogya, saya dapat laporan dari Pak Herry Zudianto di rumah Patimura ada 300-an kelompok relawan secara sukarela mendaftar memberikan dukungan," katanya.

Prabowo juga menyebut kesolitan tim koalisi merah putih harus dipupuk hingga membuahkan hasil yang optimal. Terlebih, saat ini sudah ada dukungan resmi dari Partai Demokrat.

"Sekarang Demokrat ke koalisi Merah Putih, kita semua harus solid, rapatkan barisan untuk meraih dukungan dari rakyat," tutupnya. [okezone]
Read Post | komentar
 
© Copyright Indonesia Bangkit ! 2013 - Redesigned by @defio84 | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all