Politisi PKS : Abaikan Hak Buruh, Pemerintah Pilih 'Selingkuh' Dengan Pengusaha

Rabu, 30 April 2014

Kalangan politisi Senayan mendukung dan dapat memahami kenapa kaum buruh melakukan unjuk rasa besar-besaran pada May Day yang diperingati setiap 1 Mei.

Menurut Anggota Komisi IX DPR, Indra, berbagai tuntutan yang sudah diwacanakan dalam beberapa hari ini oleh berbagai organisasi buruh, merupakan sebuah realitas atas keprihatinan kondisi perburuhan Indonesia, dan sekaligus merupakn refleksi kegagalan dan kelalian pemerintah dalam menjamin hak-hak buruh seperti yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ketua Departemen Advokasi Buruh DPP PKS ini mencatat, tuntutan buruh besok diantaranya adalah; peningkatan kesejahteraan, kerja layak, upah layak, penghapusan perbudakn modern dalam bentuk praktik outsourcing dan kerja kontrak yang menyimpang, jaminan kebesan brserikat, tolak PHK sepihak dan social security.

"Itu bukan tuntutan baru, ini merupakan tuntutan lama dan sudah sangat sering meraka tuntut dalam banyak momen," kata Indra dalam keterangannya, Rabu (30/4).

Kesemua poin-poin tuntutan itu, lanjut Indra, memang menjadi kewajiban pemerintah untuk memenuhi dan menjamin hak dasar buruh seperti yang diatur dalam UUD 1945, UU No 13/2003, UU No 21/2000 dan berbagai peraturan pelaksana lainnya.

"Saya menilai, persoalan mendasar kenapa akhirnya setiap May Day dan momen lain buruh terus berdemonstrasi, karena memang selama ini pemerintah telah gagal dan lalai memenuhi amanah konstitusi. Penegakan hukum atas pemenuhan hak dasar buruh selama ini sangat lemah. Dengan embel-embel ramah investasi, pemerintah sering berselingkuh dengan para pengusaha dan kapitalis yang pada akhirnya kerap kali mengabaikan pemenuhan hak-hak buruh seperti yang diatur dalam UU," demikian beber Indra.[rmol]

Read Post | komentar

Kronologis Terjadinya Penghitungan Suara Ulang di Kampar versi PKS

PKSMARPOYAN.ORG.KAMPAR. Hiruk pikuk Pemilu 2014 di Provinsi Riau belum usai, pasca proses penundaan rekapitulasi penghitungan suara yg ditunda KPU RI, karena adanya ketidaksinkronan data di 3 Kabupaten di Provinsi Riau.

Yang khusus menarik perhatian adalah proses penghitungan ulang di KPUD Kampar, dimana terjadi perdebatan yg sangat sengit antara Saksi parpol/caleg dengan KPUD Kampar, terutama Saksi PKS. Adalah Syahrul Aidi, Iskandar Halim, SH,Heri, SH dan Irwanto, merekalah saksi-saksi dari PKS yg bergantian bersuara untuk melakukan advokasi terhadap kejanggalan-kejanggalan yg terjadi pada proses penghitungan ulang suara di KPUD Kampar.

Penghitungan ulang ini tidak perlu terjadi jika sebelumnya Komisioner KPU Riau mau mengakomodir permintaan saksi, khususnya saksi PKS untuk menyelesaikan permasalahan yg ditemukan satu persatu, agar tidak menumpuk dan mudah untuk diselesaikan, itulah seperti yg diungkapkan Bang Delvin  via forum whatsapp for android (30/4) kepada pksmarpoyan.org, kader PKS yg turut memantau proses penghitungan suara ulang di KPUD Kampar.

Lebih lanjut dia menguraikan bahwasanya kejanggalan terjadi pertama kali ketika Saksi PKS menemukan di PPK Tapung Hulu ketidaksinkronan jumlah surat suara yg digunakan, yaitu antara surat suara DPD dengan DPR juga antara DPR dan DPRD yg jumlahnya hingga 1400.

Kotak-kotak suara yg dibuka kembali di KPUD Kampar
"KPUD Kampar sempat membantah dengan mengajukan data kekurangan surat suara, tapi kita berhasil membantah. Sebab di berita acara ada berkas surat suara yg digunakan termasuk surat tambahan 2%", tulisnya.

Menurutnya, disinyalir KPUD Kampar berusaha menutupi kesalahan yg dilakukan oleh PPK dan PPS yg secara sengaja dan terstruktur telah melakukan penambahan suara terhadap partai/ caleg tertentu.

Modus ini sebenarnya merupakan modus lama yg berulang kali dilakukan di setiap Pemilu atau Pemilukada khususnya di Kecamatan Tapung dan Tapung Hulu, yang sudah menjadi catatan hitam bagi KPUD Kampar.

"Disinilah permainan selama ini, sebab mereka tau, kalau sudah sampai ke KPUD maka tidak ada/akan sangat jarang dilakukan penghitungan/ membuka ulang kotak suara" tegas kader PKS yg sampai saat ini masih setiap mendampingi saksi PKS mengawal suara di KPUD Kampar. 

"Tapi penghitungan ulang ini bukan tanpa masalah, sebab yg dilakukan KPU saat ini hanya mencari suara sah dan tidak sah. Padahal yg kita inginkan mencari suara hingga menghitung ulang suara caleg dan partai. Jadi proses ini akan memakan waktu yg sangat panjang". tulisnya sembari menyampaikan agar masalah ini dapat dipahami oleh kader-kader PKS dan masyarakat sehingga tidak salah dalam menangkap dan mengartikan. (def)



Ditulis berdasarkan penuturan Bang Delvin via forum whatsapp for android hari ini (30/4)

Read Post | komentar

PKS Mengaku Diajak Gabung ke Poros SBY, Demokrat Berkilah

Jakarta : Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring mengaku partainya diajak bergabung dengan koalisi poros baru Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Namun Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan membantahnya.

Tifatul mengatakan tawaran itu muncul secara lisan di sela-sela acara Musrembang Nasional 2014 di Jakarta, Rabu (30/4/2014). Tifatul pun menegaskan PKS belum menjawab tawaran itu dan masih menunggu ajakan secara tertulis.

PKS, kata Tifatul, tak kapok berkoalisi dengan partai manapun. Selain Demokrat, PKS membuka kesempatan untuk berkoalisi dengan partai lain. Hingga kini, Partai Gerindra yang baru mengajak PKS berkoalisi secara tertulis. Namun, keputusan itu merupakan wewenang Majelis Syuro PKS.

Namun di lain tempat, Syarief Hasan membantah Partai Demokrat mengajak PKS bergabung dalam koalisi poros baru SBY. Meski demikian, Syarief menegaskan partainya memandang tak bisa membangun bangsa sendirian, melainkan bersama-sama dengan pihak lain. [metrotvnews]
Read Post | komentar

Formulir D1 Hilang, Penghitungan Ulang Di Kampar Kesulitan

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Riau kesulitan untuk mengetahui selisih suara, saat melakukan penghitungan suara ulang pada Kabupaten Kampar, sebab formulir D1 pleno Kecamatan tidak ditemukan.

Menurut anggota Bawaslu Riau Fitri Heriyanti saat dijumpai Riau24.com di ruangannya, Rabu (30/04/14) mengatakan, saat dilakukan supervisi pada Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) ditempat kejadian, mereka tidak mengetahui keberadaan formulir D1 itu.

"Selanjutnya penghitungan suara ulang pada Kabupaten Kampar dilakukan dengan mengumpulkan formulir C1 atau rekap suara pada Tempat Pemungutan Suara (TPS)," ujarnya.

Dikatakan Fitri, penghitungan suara ulang ini sedang berlansung dari hari Senin lalu.

"Seperti yang diminta KPU RI kepada KPU Riau supaya melaksanakan rekomendasi Bawaslu Riau untuk melakukan penghitungan suara ulang pada tiga Kabupaten di Riau. Kita menginginkan agar rekapitulasi suara pada tingkat nasional dilakukan setelah rekomendasi itu sudah selesai dilakukan," pungkasnya. [riau24]

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Riau kesulitan untuk mengetahui selisih suara, saat melakukan penghitungan suara ulang pada Kabupaten Kampar, sebab formulir D1 pleno Kecamatan tidak ditemukan.

Menurut anggota Bawaslu Riau Fitri Heriyanti saat dijumpai Riau24.com di ruangannya, Rabu (30/04/14) mengatakan, saat dilakukan supervisi pada Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) ditempat kejadian, mereka tidak mengetahui keberadaan formulir D1 itu.

"Selanjutnya penghitungan suara ulang pada Kabupaten Kampar dilakukan dengan mengumpulkan formulir C1 atau rekap suara pada Tempat Pemungutan Suara (TPS)," ujarnya.

Dikatakan Fitri, penghitungan suara ulang ini sedang berlansung dari hari Senin lalu.

"Seperti yang diminta KPU RI kepada KPU Riau supaya melaksanakan rekomendasi Bawaslu Riau untuk melakukan penghitungan suara ulang pada tiga Kabupaten di Riau. Kita menginginkan agar rekapitulasi suara pada tingkat nasional dilakukan setelah rekomendasi itu sudah selesai dilakukan," pungkasnya. - See more at: http://www.riau24.com/berita/baca/20739-formulir-d1-tidak-ditemukan-penghitungan-suara-ulang-di-kampar-kesulitan/#sthash.z7OaTYnq.dpuf
Read Post | komentar

Maria Tidak Pernah Berani Minta Ke LHI Untuk Pengaruhi Mentan

JAKARTA – Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman menegaskan, Lutfi Hasan Ishaaq (LHI) tidak pernah mengetahui mengenai uang Rp 1 miliar yang diberikan perusahaan kepada Ahmad Fatanah.

Pasalnya uang Rp 1 miliar yang diberikan kepada Ahmad Fatanah (AF) bukan untuk LHI melainkan bantuan kemanusiaan di Papua dan Nusa Tenggara Timur sebagaimana yang disampaikan AF kepada pihaknya.

Menurut Maria dirinya tidak pernah meminta pertolongan kepada Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) untuk memengaruhi Menteri Pertanian Suswono untuk penambahan kuota.

“Saya tidak punya niat dan tidak punya keberanian meminta LHI untuk memengaruhi Menteri Suswono terkait penambahan kuota impor,” kata Maria Elizabeth dalam pledoi (pembelaan) yang dibacakannya di hadapan Majelis Hakim Tipikor, Selasa (29/4) di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Maria Elizabeth didakwa memberi uang suap untuk memperoleh tambahan kuaota impor daging sapi. Dalam dakwaan jaksa dinyatakan, uang tersebut diberikan kepada AF. 

Dalam persidangan tersebut Maria juga mengungkapkan, pertemuannya dengan LHI sama sekali tidak membahas masalah kuota impor. Namun membicarakan soal krisi daging, terutama soalnya maraknya peredaran daging celeng dan daging tikus.

 "Pada saat itu, tidak dibahas sedikit pun mengenai kuota impor," terang dia.

Karenanya Maria menolak tuduhan jaksa mengenai uang Rp 1 miliar yang diberikannya kepada AF diperuntukan untuk pengurusan kuota impor tersebut.

Selain itu ia juga membantah tuduhan jaksa bahwa ia penah memberikan uang Rp 300 juta kepada LHI melalui AF. "Saksi LHI tidak ada menerima uang sebanyak Rp300 juta dari Ahmad Fathanah," katanya,

Menurut Maria uang Rp 300 juta yang ia berikan adalah untuk membayar jasa Elda terkait pengurusan impor.  “Dimana dan atas alat bukti apa saya memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada Ustaz LHI sebagai penyelenggara negara dan Presiden PKS, tidak ada," katanya mempertanyakan dakwaan jaksa penuntut umum.

Pledoi yang dibacakan Maria merupakan jawaban atau pembelaan atas tuntutan jaksa, yang menuntutnya dengan hukum penjara empat tahun dan enam bulan penjara. Karena tidak merasa tidak melakukan yang dituduhkan jaksa, Maria meminta dibebaskan dari segala tuntutan.*


Read Post | komentar

Menanti Harmoni Militer-Islamis Pimpin Indonesia | by @AryaSandhiyudha

Daya tarik Islam bukan karena ia Klub orang-orang sholeh scr biologis; tapi sebab ia sahabat cahaya bagi yang terluka & tersisih utk jd sehat & mulia.

Daya tarik Islam sebab ia mbentang peluang bg siapapun dengan latar "serendah, selemah, sekecil" apapun dalam standard duniawi untuk mulia ukhrowi.

Daya tarik Islam sebab ia mencakup ruang pilihan hidup yang lengkap, hingga apapun potensi diri bisa jadi kontribusi madani, tiket ke Surga nanti.

Tiada pemerintah tanpa militer; Tiada militer tanpa uang; Tiada uang tanpa sejahtera; Tiada sejahtera tanpa keadilan & adminstrasi yang baik- IbnQutayba. 

('There can be no government. without an army; No army without money; No money without prosperity; & no prosperity without justice & good administration") -IbnQutayba

*Qutayba merupakan intelektual muslim abad ke-9, pandangannya tsb dikutip dlm Comparative Politics karya WR. Clark, M. Golder, & SN. Golder

Bila di lihat dari DPR-RI 2009-2014, terlihat bahwa perhatian PKS ke militer & pertahanan bukan baru. Ketua Komisi I sejak awal dari PKS Mahfudz Siddiq.

5 Ketua/Presiden PKS yang pernah di DPR-RI semuanya pernah di Komisi I (pertahanan): Hidayat Nur Wahid, Al Muzzammil Yusuf, Tifatul Sembiring, Luthfi Hasan Ishaaq, juga Anis Matta.

Bersama dengan semua pimpinan & anggota komisi I DPR-RI, aleg PKS yang Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq, mendorong banyak terobosan militer & pertahanan.

Jadi bukan hal mendadak, apalagi mengherankan, kalau benar nantinya akan ada penguatan relasi PKS dengan aktor militer & pertahanan lebih jauh.

Komisi I DPR-RI 09-14 justru jadi titik tolak era baru transformasi pertahanan, karena berhasil tetapkan Renstra & UU tentang Industri Pertahanan. Selama ini dunia militer mengeluhkan alutsista yang lemah yang digunakan aktor pertahanan untuk menjaga NKRI. UU Industri Pertahanan sejarah baru.

Di dalamnya termasuk Renstra anggaran mengikat setidaknya hingga 2024. Tak hanya untuk mencapai MEF tapi juga memacu kemandirian industri pertahanan. Tidak hanya concern pada senjatanya, namun juga manusianya.

Komisi I selama 2009-2014 meningkatkan anggaran untuk personil militer (bawah) secara bertahap. Perjalanan Komisi I juga bukti bahwa kebijakan pertahanan kini lebih integral. Ada sinergi industri pertahanan dengan industri strategis lainnya.

Kalau hari ini & ke depan di Indonesia ada kombinasi kepemimpinan Militer-Islamis. Itu adalah capaian termahal dan terunik dalam demokrasi dunia.

Bila di Barat seperti AS yang unik itu adalah memiliki pemimpin dari ras minor. Maka untuk negara-negara muslim yang unik itu adalah harmoni Militer-Islamis.

Militer Indonesia akan menjadi korps terunggul yang berhasil lepaskan dwifungsi, bisnis politik, jaga relasi dengan sipil, tapi juga relasi dengan Islamis. Juga bukti bahwa watak Islamis Indonesia juga perlu dimaknai ulang, sebab nyatanya ia amat berbeda secara praksis dengan yang ada di Timur Tengah.

Mungkin budaya kita jawabannya. Kekuatan karakter Ke-Indonesiaan yang membuat Militer dan Islamis bisa demikian lunak mengakomodasi demokrasi.

Kita insyaAllah tidak akan menapak tilas ketegangan militer-islamis seperti dalam perjalanan politik Mesir, Turki atau negara lainnya.

Negara Pancasila juga yang telah membuat NKRI ini memiliki potensi relasi kepemimpinan Militer-Islamis yg kian toleran; saling berkolaborasi. [pkssumut]

Tweet Senin, (28/04/14)
 
Arya Sandhiyudha AS 
@AryaSandhiyudha 

Ph.D Candidate at FATIH University, Turkey/ President of Indonesian Student Association in Turkey




 
Read Post | komentar

Suara Aman, PKS Kembali Dapat 4 Kursi DPRD Batam

Komisi Pemilihan Umum Kota Batam Kepulauan Riau akhirnya menyelesaikan perbaikan rekapitulasi suara hasil Pemilu dalam rapat pleno yang dilaksanakan di Tanjungpinang, Selasa (29/4). Setelah terjadi perdebatan dan skorsing beberapa kali saat dilakukan rapat sinkronisasi data hasil rekapitulasi KPU Batam dengan sejumlah saksi partai politik dan DPD RI, akhirnya Panwaslu Kota Batam mengeluarkan rekomendasi untuk dilakukan perbaikan rekapitulasi hasil penghitungan suara.

Dari hasil perbaikan tersebut PKS kembali mendapat 4 kursi untuk DPRD Kota Batam. Jumlah perolehan ini sama dengan perolehan pada Pemilu 2009 silam.

"Alhamdulillah suara kami kembali dan PKS dapat empat kursi di DPRD Batam, kalau dari perolehan suara berdasarkan rekapitulasi KPU sebelumnya kami hanya dapat satu kursi," kata saksi PKS, Fauzi.

Dalam perbaikan rekapitulasi hasil penghitungan suara di lima daerah pemilihan di Batam, perolehan suara caleg dan partai banyak yang berubah dari data yang dimiliki KPU di beberapa daerah pemilihan, namun sama dengan data yang dimiliki saksi serta Panwaslu Batam.

Sementara saksi dari Partai Golkar, Tibrani mengatakan pihaknya mendukung apa yang dilakukan KPU Batam sejauh itu sesuai aturan.

"Kami dari Partai Golkar dari dulu mengarahkan KPU berpedoman kepada PKPU 027 tahun 2013 tentang Tata Cara Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Ditingkat PPS, PPK, KPU kota/kabupaten dan Provinsi. Sebelum KPU Provinsi menerima laporan hasil rekapitulasi penghitungan dari KPU kabupaten/kota maka perbaikan itu masih bisa dilakukan," ujar Tibrani.

Mengenai rekomendasi yang dilakukan Panwaslu menurut Tibrani sudah sesuai karena Panwaslu punya hak untuk meluruskan.

"Suara Golkar tidak ada yang hilang, namun kursi Golkar terancam karena ada pembengkakan suara partai lain, serta mengancam posisi pimpinan DPRD baik kota maupun provinsi," ujar Tibrani.[dm/antarakepri]*



* http://www.pksnongsa.org/2014/04/suara-aman-pks-kembali-dapat-4-kursi.html
Read Post | komentar

Stress, Bisa Menguatkan Atau Melemahkan

1. Pada dasarnya #stress ada 2, yg positif dan negatif, yg menguatkan dan yg melemahkan

2. #stress yang menguatkan seperti apa? Contoh saat anda mengalami tekanan kerja, tekanan takut gagal, ini bisa menguatkan

3. #stress melemahkan seperti apa? Misalnya saat anda merasa segala sesuatu sudah di luar kendali, dan mulai menyalahkan

4. Bila anda pulang ke rumah, dan rasanya mau banting banting, atau menyalahkan orang2, stop, mungkin anda sdg #stress 

5. Bila anda kesal dan tak tahu darimana asalnya, stop mungkin anda sedang #stress 

6. Saat anda kesal, dan tak menerima situasi sedang tak bagus, lalu tak bisa move on, stop, mungkin anda sedang #stress 

7. Nah dari pengalaman, #stress itu pasti terjadi, saat kaya, miskin, menang, kalah, jomblo, nikah, semua dapat bagiannya

8. Yg beda cuma soal respon, yup, gimana anda menghadapi #stress tersebut, makin mudah menerima, makin mudah melepaskan

9. Pada prinsipnya manusia itu mudah beradaptasi, jadi yakin seyakinnya, kalau tekanan itu datang, memang itu jatah kt

10. Apa maksudnya? Artinya memang kita mampu dan bisa menghadapinya, cuma kadang2 gak ngeh aja #stress 

11. Makin nggak ngeh bahwa kita sanggup dan bisa, #stress itu makin terasa menekan

12. Sebaliknya makin nerima, dan ngeh kita bisa menghadapinya, makin lama kita makin lapang dan enjoy #stress

13. Nerima itu bukan berarti diam tak berdaya, nerima itu artinya berusaha untuk menjaga diri tetap tenang, dan bersikap sederhana #stress

14. Tentu bukan perkara mudah, tapi bisa berlatih dan belajar. End #stress



Tweet Selasa, 29 April 2014

By Irfan Aulia

https://twitter.com/UdaIrfan

Read Post | komentar

FITRA Dan ICW Temukan 37 Pidana Pemilu Dari Parpol dan Caleg di Riau

Berdasarkan hasil pemantauan dan klasifikasi data dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Riau dan Indonsia Corruption Watch (ICW), banyak ditemukan kecurangan serta pelanggaran baik dari partai politik maupun Caleg pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 9 April lalu, seluruh pelanggaran ini ditemukan dari 5 Daerah yang difokuskan, yakni Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Indragiri Hilir, Siak, dan Bengkalis.
 
"Pemantauan ini dilakukan sejak 11 Maret hingga 10 April 2014," papar Koordinator FITRA Riau, Usman kepada Riau24.com, saat ekspose hasil-hasil pemantauan politik uang tahun 2014, disalah satu Rumah makan di Pekanbaru, Senin (28/04/14).

Dari lima Daerah tersebut, maka  berhasil diklasifikasikan mulai dari Kabupaten Bengkalis, terdapat 16 kasus. Terdiri dari 14 kasus politik uang, dan 2 menggunakan fasilitas Negara berupa mobil dinas (Mobdin).

Selanjutnya Pekanbaru, ditemukan sebanyak 13 kasus. Yaitu 10 politik uang, 1 kasus pengguna fasilitas Negara dan 3 sarana ibadah dan pendidikan. Berikutnya di Kabupaten Siak. Disini terdapat 7 temuan kasus politik uang, lanjut di Kabupaten Kampar, ada 4 kasus temuan politik uang, dan selanjutnya Inhil terdapat 4 kasus terdiri 2 politik uang dan 2 pengguna sarana ibadah.

"Beberapa jenis pelanggaran yang dilakukan oleh Caleg maupun Partai Politik, pelanggaran didominasi oleh pelanggaran pidana politik uang sebanyak 34 kasus, kemudian pelanggaran menggunakan sarana dan fasilitas ibadah dan pendidikan sebanyak empat kasus serta pengguna faslitas negara 3 kasus," terangnya dihadapan awak Media.

Lebih lanjut Usman juga membeberkan temuan kasus berdasarkan klasifikasi pelanggaran yang dilakukan Partai, mulai dari Parpol yang terbanyak melakukan pelanggaran, yakni Partai Demokrat ada 9 kasus terdiri dari 7 kasus politik uang dan 2 kasus menggunakan fasilitas Negara.

Selanjutnya disusul oleh Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 6 kasus politik uang dan 1 kasus pengguna fasilitas umum, dan Partai Golongan Karya (Golkar) dengan temuan 6 kasus politik uang.

"Sedangkan untuk pelaku yang melakukan pelanggaran Caleg DPRD Kabupaten/kota sebanyak 22 kasus, DPRD provinsi sebanyak 15 temuan dan Caleg DPR RI 9 kasus, dan DPD RI 3 kasus,"imbuhnya lagi.

Lebih jauh ia menyatakan, kendala dan tantangan yang dihadapi tim pemantau seperti ancaman dari kandidat dan tim sukses, serta terhadap pelapor dan saksi harus ada dilakukan pelindungan, sebab Panwaslu dan Bawaslu tidak ada menyembunyikan identitas saksi atau pelapor. [riau24]
Read Post | komentar
 
© Copyright Indonesia Bangkit ! 2013 - Redesigned by @defio84 | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all