Dirut TVRI Dipecat gara-gara Penayangan Konvensi Partai Demokrat, PKS malah membela

Selasa, 19 November 2013

Pemecatan Direktur Utama TVRI patut disesalkan karena melanggar kesimpulan rapat segi tiga antara Dewan Pengawas, Direksi TVRI, dan Komisi I DPR.

Dalam rapat tersebut telah disepakati adanya  kesimpulan bahwa Komisi I membentuk panja terkait masalah ini. Sedangkan direksi TVRI akan mengklarifikasi hal-hal yang disampaikan dewan pengawas TVRI.

"Sementara direksi TVRI tetap menjalankan tugasnya sampai terjadi kesepakatan baru terkait masalah terkait ketidakindependenan yang dituduhkan  kepada manajemen TVRI terkait penayangan Konvensi Partai Demokrat," kata anggota Komisi I dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Syahfan Badri Sampurno, dalam keterangan beberapa saat lalu (Selasa, 19/11/2013)

Menurut Syahfan, Dewan Pengawas tidak perlu memecat, paling tidak sampai urusan RKA/KL yang masih memerlukan kerja-kerja direksi untuk menyampaikannya.

"Jadi pemecatan itu terlalu terburu-buru, padahal kita masih memerlukan kerja-kerja direksi untuk menjelaskan masalah yang dituduhkan," demikian Syahfan.[rmol]
Read Post | komentar

Fakta Baru : Uang Suap dari Indoguna untuk DP Mobil dari Fatanah bukan LHI

JAKARTA -- Felix Rajali mengaku berkomunikasi dengan Ahmad Fathanah sebelum ditangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Hotel Le Meridian pada 28 Januari 2013 lalu. 

Karyawan William mobil ini menjelaskan saat itu dirinya janjian bertemu dengan Fathanah di Hotel Le Meridian, untuk mengambil uang senilai 400 juta sebagai uang DP mobil. "Jadi Fathanah memanggil saya ke hotel untuk mengambil uang  sekitar pukul 17.00 atau 18.00 WIB di Hotel Le Meridian," ujar Felix saat bersaksi untuk terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Senin (18/11/2013).

Felix menjelaskan, saat itu dirinya tidak sempat bertemu dengan Fathanah. Beberapa kali ia mencoba menelepon dan mendatangi resepsionis Hotel Le Meridian. Namun, ia tak juga bertemu dengan Ahmad Fathanah.

Belakangan, Felix tahu Fathanah ditangkap penyidik KPK. Informasi tersebut ia dapatkan dari istri Ahmad Fathanah, Septi Sanustika lewat sambungan telepon.

"Di jalan menuju pulang. Karena ditunggu enggak datang, saya tanya Fathanah ke resepsionis, tapi pada enggak kenal. Lalu saya pulang meninggalkan hotel. Lalu istrinya telepon saya, bapak di tangkap," terang Felix.

Diketahui Ahmad Fathanah saat ditangkap penyidik KPK dirinya membawa uang Rp 1 miliar dari PT Indoguna Utama. Uang ini diketahui sebagai komisi sebagian kecil dari komisi 40 miliar terkait pengurusan kuota impor dagung sapi di Kementerian Pertanian, hasil kesepakatan antara Maria Elizabeth Liman, pemilik PT Indoguna Utama dengan Fathanah .

sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2013/11/18/uang-suap-indoguna-untuk-dp-mobil
Read Post | komentar

Tempo Kupas Berita dengan Data Salah dan Tidak Valid


Tempo sering memberitakan berdasarkan pesanan terutama bagi pesanan lawan politik seperti suka memberitakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), akhir-akhir ini. Selama Februari 2013, tiga dari empat edisi majalah Tempo mengambil isu PKS sebagai headline.

Pada edisi 3 Februari 2013, cover majalah Tempo berjudul “Suap Sapi Berjanggut” lengkap dengan gambar sapi berlogo PKS sedang memakan uang. Pada edisi 10 Februari 2013, cover majalah itu bergambar LHI dan Anis Matta yang sedang memasak daging. Tertulis judul besar di cover “Hangus!”, dengan headline “Partai Putih di Pusaran Kasus Hitam.”

Sedangkan pada edisi 24 Februari 2013, bertepatan dengan Pilgub Jabar, majalah tempo memajang gambar Aher membawa buku tabungan di cover depan, dengan judul “Runyam Aher Bank Dibobol.”

Tempo online (tempo.co) agaknya juga tidak kalah “bernafsu” untuk “menyerang” PKS. Itu terlihat dari tindakan “gegabah” merilis berita hasil Pilgub Jabar yang bisa dikesankan menggiring opini bahwa pasangan Ahmad Heryawan – Deddy Mizwar kalah.


“Hasil Real Count KPU, Rieke-Teten Unggul 47 Persen” demikian judul awal di laman http://www.tempo.co/read/news/2013/0.../24/078463394. Meskipun isinya adalah perkembangan perhitungan manual KPUD Jabar, prosentase yang ditulis salah fatal. “Peringkat pertama ditempati Rieke-Teten 3.172 (47 persen). Disusul Aher-Deddy Mizwar 3.069 (45,5 persen). Dede-Laksamana 2.094 (31 persen). Yance-Tatang 1.890 (28 persen). Dikdik-Toyib 211 (3.1 persen),” tulis Tempo.co, Ahad (24/2). Jika dijumlahkan, total prosentase suara melebihi 100 persen, yakni 154,6 persen. Setelah diprotes, judul berita itu pun diganti menjadi “Hasil Sementara KPU, Rieke-Teten Unggul.”


sumber : nusantara-mancanegara.pelitaonline.com/news/2013/11/13/tempo-kupas-berita-dengan-data-salah-dan-tidak-valid#.UorQuSey3De

Read Post | komentar

Dian Sukheri, Caleg PKS DPRD Pekanbaru Dapil 4

dian sukheri, caleg dprd kota pekanbaru, caleg dprd pekanbaru dari pks




Bang Dian, begitu beliau sering disapa oleh kader-kader PKS Pekanbaru, pemuda 36 tahun ini merupakan sosok yg cukup familiar dikenal, karena disamping sebagai pejabat publik yaitu Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru beliau juga merupakan aktor yg berperan dalam aksi-aksi kader PKS di Kota Pekanbaru.

Kini, untuk yg kedua kalinya pada Pemilu Legislatif 9 April 2014 nanti beliau di calonkan kembali oleh DPD PKS Pekanbaru untuk berjuang di legislatif sebagai Caleg DPRD Kota Pekanbaru Dapil 4 No. Urut 2.







Berikut biodata singkatnya :
Nama Lengkap
Dian Sukheri, S.IP

Umur
36 Tahun

Pendidikan Terakhir
S1 Ilmu Pemerintahan Universitas Riau

Pekerjaan Sekarang
Anggota DPRD Kota Pekanbaru 2009 - 2014

Jumlah Tanggungan
2 Orang (1 Istri 1 Anak)

Nama Istri
Masnah
Read Post | komentar

Ini Dia Posyandu Lansia Ala PKS #AYTKTM

Dewan Pengurus Ranting (DPRa) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pengadegan, Jakarta Selatan meluncurkan "Posyandu Lansia", program ini merupakan layanan bantuan bagi warga lanjut usia (lansia) yang bertempat tinggal di RW 06 Kelurahan Pengadegan, Kecamatan Pancoran, Ahad (17/11/2013).

Ketua DPRa PKS Pengadegan, Ainul Yaqin mengatakan bahwa saat ini jumlah lansia sudah mencapai 28 juta jiwa atau sekitar delapan persen dari jumlah penduduk Indonesia dan 1,8 juta di antaranya terlantar. Diperkirakan bahwa akan ada 69,4 juta warga lansia di Indonesia pada tahun 2025, tiga juta di antaranya diperkirakan akan menderita dementia.

"Penduduk lansia di Indonesia pada 2050 diperkirakan akan melonjak hingga mencapai 71,6 juta jiwa, sementara kemampuan pemerintah untuk menangani yang terlantar baru bisa menjangkau sebagian kecil dari jumlah tersebut," papar Ainul Yaqin.

Sehingga, lanjut Ainul perlu adanya sebuah gerakan yang peduli terhadap para lansia tersebut. "Adanya Posyandu Lansia dari PKS di tengah-tengah masyarakat diharapkan dapat menjadi motor penggerak di dalam menangani permasalahan sosial yang dihadapi para warga lanjut usia. Lembaga tersebut diharapkan dapat menjadi jembatan bagi pelaksanaan program yang diberikan pemerintah," tutur Ainul.

Acara yang digelar sejak pukul 9.00 hingga pukul 11.00 wib itu menghadirkan pengurus Bidang Perempuan (Bidpuan) DPRa PKS Pengadegan sebagai pemateri yang memberikan penyuluhan kesehatan. Selain penyuluhan, para lansia juga diminta untuk melakukan pengecekan kesehatan. "Selanjutnya untuk pengontrolan kesehatan, mereka akan diberikan semacam kartu lansia yang akan mencatat semua info hasil cek kesehatan para lansia tersebut," pungkas Ainul.[pks.or.id]
Read Post | komentar

Politisi PKS : Australia Tetangga yang Berbahaya

Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq menyatakan percobaan tindakan penyadapan yang dilakukan Australia terhadap pejabat Indonesia menunjukkan bahwa Australia bukan tetangga yang baik, bahkan berbahaya. 

"Indonesia keliru memposisikan Australia sebagai mitra strategis karena ternyata Australia memperlakukan pejabat Indonesia seperti ancaman atau musuh yang harus dan perlu disadap," kata Mahfudz di Jakarta, Senin. 

Menurut dia, sebagai tetangga dekat jika ada keperluan Australia tinggal ketuk pintu dan kerja sama secara resmi dan terbuka. 

"Bagaimana kalau ada tetangga dekat justru mengintai dan mengintip tetangganya dan dengan diam-diam," tanya Wasekjen PKS itu. 

Presiden SBY, kata Mahfudz, harus secara langsung bicara tentang hal ini. "Bahkan seharusnya meninjau ulang semua bentuk kerjasama dengan Australia. Hingga ada penjelasan resmi dari pihak Australia akan kebenaran berita ini dan mereka minta maaf jika itu benar terjadi," kata Mahfudz. 

Diberitakan intelijen Australia coba menyadap pembicaraan telepon yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan istrinya serta beberapa menteri senior, demikian dilaporkan media, Senin.
Dokumen rahasia yang dibocorkan oleh Edward Snowden dan diterima media penyiaran Australia Broadcasting Corporation serta harian The Guardian itu menyebutkan bahwa Presiden SBY dan sembilan orang terdekatnya menjadi target penyadapan.[suaranews]
Read Post | komentar

Jawaban soal isu Mobil LHI yg disebut disembunyikan DPP PKS

Sidang lanjutan terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq mendengar keterangan saksi tambahan terkait dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi dan pencucian uang.
Salah seorang saksi bernama Okeu Setiaji menuturkan, pernah memberikan duit Rp1 miliar kepada Luthfi. 

“Kami berikan uang Rp1 miliar cash kepada beliau (Luthfi Hasan Ishaaq) sebagai infak,” kata Okeu saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (18/11/2013). 

Duit tersebut, diketahui buat membeli mobil. Okeu yang juga Kader PKS, menghendaki PKS punya mobil bagus. Apalagi, kata dia, saat itu hendak ada kunjungan tamu dari luar negeri.
“Agar diberikan kendaraan yang layak ketika terima tamu dari luar negeri,” jelasnya. 

Namun, Okeu mengaku tak tahu mobil itu dibeli atas nama siapa. Yang pasti, kata dia, duit yang diberikan buat membeli mobil. 

Mobil tersebut diketahui adalah VW Caravelle yang dibeli atas nama Luthfi Hasan Ishaaq. Namun dalam persidangan terungkap, mobil sempat coba disembunyikan menjadi aset milik PKS untuk menghindari penyitaan oleh KPK. Karena memang Mobil VW Carevelle tersebut dibeli dan diperuntukkan untuk partai, bukan individu Luthfi Hasan Ishaaq. [suaranews]

Read Post | komentar
 
© Copyright Indonesia Bangkit ! 2013 - Redesigned by @defio84 | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all