Politisi PKS : Abaikan Hak Buruh, Pemerintah Pilih 'Selingkuh' Dengan Pengusaha

Rabu, 30 April 2014

Kalangan politisi Senayan mendukung dan dapat memahami kenapa kaum buruh melakukan unjuk rasa besar-besaran pada May Day yang diperingati setiap 1 Mei.

Menurut Anggota Komisi IX DPR, Indra, berbagai tuntutan yang sudah diwacanakan dalam beberapa hari ini oleh berbagai organisasi buruh, merupakan sebuah realitas atas keprihatinan kondisi perburuhan Indonesia, dan sekaligus merupakn refleksi kegagalan dan kelalian pemerintah dalam menjamin hak-hak buruh seperti yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ketua Departemen Advokasi Buruh DPP PKS ini mencatat, tuntutan buruh besok diantaranya adalah; peningkatan kesejahteraan, kerja layak, upah layak, penghapusan perbudakn modern dalam bentuk praktik outsourcing dan kerja kontrak yang menyimpang, jaminan kebesan brserikat, tolak PHK sepihak dan social security.

"Itu bukan tuntutan baru, ini merupakan tuntutan lama dan sudah sangat sering meraka tuntut dalam banyak momen," kata Indra dalam keterangannya, Rabu (30/4).

Kesemua poin-poin tuntutan itu, lanjut Indra, memang menjadi kewajiban pemerintah untuk memenuhi dan menjamin hak dasar buruh seperti yang diatur dalam UUD 1945, UU No 13/2003, UU No 21/2000 dan berbagai peraturan pelaksana lainnya.

"Saya menilai, persoalan mendasar kenapa akhirnya setiap May Day dan momen lain buruh terus berdemonstrasi, karena memang selama ini pemerintah telah gagal dan lalai memenuhi amanah konstitusi. Penegakan hukum atas pemenuhan hak dasar buruh selama ini sangat lemah. Dengan embel-embel ramah investasi, pemerintah sering berselingkuh dengan para pengusaha dan kapitalis yang pada akhirnya kerap kali mengabaikan pemenuhan hak-hak buruh seperti yang diatur dalam UU," demikian beber Indra.[rmol]

Read Post | komentar

Kronologis Terjadinya Penghitungan Suara Ulang di Kampar versi PKS

PKSMARPOYAN.ORG.KAMPAR. Hiruk pikuk Pemilu 2014 di Provinsi Riau belum usai, pasca proses penundaan rekapitulasi penghitungan suara yg ditunda KPU RI, karena adanya ketidaksinkronan data di 3 Kabupaten di Provinsi Riau.

Yang khusus menarik perhatian adalah proses penghitungan ulang di KPUD Kampar, dimana terjadi perdebatan yg sangat sengit antara Saksi parpol/caleg dengan KPUD Kampar, terutama Saksi PKS. Adalah Syahrul Aidi, Iskandar Halim, SH,Heri, SH dan Irwanto, merekalah saksi-saksi dari PKS yg bergantian bersuara untuk melakukan advokasi terhadap kejanggalan-kejanggalan yg terjadi pada proses penghitungan ulang suara di KPUD Kampar.

Penghitungan ulang ini tidak perlu terjadi jika sebelumnya Komisioner KPU Riau mau mengakomodir permintaan saksi, khususnya saksi PKS untuk menyelesaikan permasalahan yg ditemukan satu persatu, agar tidak menumpuk dan mudah untuk diselesaikan, itulah seperti yg diungkapkan Bang Delvin  via forum whatsapp for android (30/4) kepada pksmarpoyan.org, kader PKS yg turut memantau proses penghitungan suara ulang di KPUD Kampar.

Lebih lanjut dia menguraikan bahwasanya kejanggalan terjadi pertama kali ketika Saksi PKS menemukan di PPK Tapung Hulu ketidaksinkronan jumlah surat suara yg digunakan, yaitu antara surat suara DPD dengan DPR juga antara DPR dan DPRD yg jumlahnya hingga 1400.

Kotak-kotak suara yg dibuka kembali di KPUD Kampar
"KPUD Kampar sempat membantah dengan mengajukan data kekurangan surat suara, tapi kita berhasil membantah. Sebab di berita acara ada berkas surat suara yg digunakan termasuk surat tambahan 2%", tulisnya.

Menurutnya, disinyalir KPUD Kampar berusaha menutupi kesalahan yg dilakukan oleh PPK dan PPS yg secara sengaja dan terstruktur telah melakukan penambahan suara terhadap partai/ caleg tertentu.

Modus ini sebenarnya merupakan modus lama yg berulang kali dilakukan di setiap Pemilu atau Pemilukada khususnya di Kecamatan Tapung dan Tapung Hulu, yang sudah menjadi catatan hitam bagi KPUD Kampar.

"Disinilah permainan selama ini, sebab mereka tau, kalau sudah sampai ke KPUD maka tidak ada/akan sangat jarang dilakukan penghitungan/ membuka ulang kotak suara" tegas kader PKS yg sampai saat ini masih setiap mendampingi saksi PKS mengawal suara di KPUD Kampar. 

"Tapi penghitungan ulang ini bukan tanpa masalah, sebab yg dilakukan KPU saat ini hanya mencari suara sah dan tidak sah. Padahal yg kita inginkan mencari suara hingga menghitung ulang suara caleg dan partai. Jadi proses ini akan memakan waktu yg sangat panjang". tulisnya sembari menyampaikan agar masalah ini dapat dipahami oleh kader-kader PKS dan masyarakat sehingga tidak salah dalam menangkap dan mengartikan. (def)



Ditulis berdasarkan penuturan Bang Delvin via forum whatsapp for android hari ini (30/4)

Read Post | komentar

PKS Mengaku Diajak Gabung ke Poros SBY, Demokrat Berkilah

Jakarta : Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring mengaku partainya diajak bergabung dengan koalisi poros baru Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Namun Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan membantahnya.

Tifatul mengatakan tawaran itu muncul secara lisan di sela-sela acara Musrembang Nasional 2014 di Jakarta, Rabu (30/4/2014). Tifatul pun menegaskan PKS belum menjawab tawaran itu dan masih menunggu ajakan secara tertulis.

PKS, kata Tifatul, tak kapok berkoalisi dengan partai manapun. Selain Demokrat, PKS membuka kesempatan untuk berkoalisi dengan partai lain. Hingga kini, Partai Gerindra yang baru mengajak PKS berkoalisi secara tertulis. Namun, keputusan itu merupakan wewenang Majelis Syuro PKS.

Namun di lain tempat, Syarief Hasan membantah Partai Demokrat mengajak PKS bergabung dalam koalisi poros baru SBY. Meski demikian, Syarief menegaskan partainya memandang tak bisa membangun bangsa sendirian, melainkan bersama-sama dengan pihak lain. [metrotvnews]
Read Post | komentar

Formulir D1 Hilang, Penghitungan Ulang Di Kampar Kesulitan

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Riau kesulitan untuk mengetahui selisih suara, saat melakukan penghitungan suara ulang pada Kabupaten Kampar, sebab formulir D1 pleno Kecamatan tidak ditemukan.

Menurut anggota Bawaslu Riau Fitri Heriyanti saat dijumpai Riau24.com di ruangannya, Rabu (30/04/14) mengatakan, saat dilakukan supervisi pada Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) ditempat kejadian, mereka tidak mengetahui keberadaan formulir D1 itu.

"Selanjutnya penghitungan suara ulang pada Kabupaten Kampar dilakukan dengan mengumpulkan formulir C1 atau rekap suara pada Tempat Pemungutan Suara (TPS)," ujarnya.

Dikatakan Fitri, penghitungan suara ulang ini sedang berlansung dari hari Senin lalu.

"Seperti yang diminta KPU RI kepada KPU Riau supaya melaksanakan rekomendasi Bawaslu Riau untuk melakukan penghitungan suara ulang pada tiga Kabupaten di Riau. Kita menginginkan agar rekapitulasi suara pada tingkat nasional dilakukan setelah rekomendasi itu sudah selesai dilakukan," pungkasnya. [riau24]

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Riau kesulitan untuk mengetahui selisih suara, saat melakukan penghitungan suara ulang pada Kabupaten Kampar, sebab formulir D1 pleno Kecamatan tidak ditemukan.

Menurut anggota Bawaslu Riau Fitri Heriyanti saat dijumpai Riau24.com di ruangannya, Rabu (30/04/14) mengatakan, saat dilakukan supervisi pada Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) ditempat kejadian, mereka tidak mengetahui keberadaan formulir D1 itu.

"Selanjutnya penghitungan suara ulang pada Kabupaten Kampar dilakukan dengan mengumpulkan formulir C1 atau rekap suara pada Tempat Pemungutan Suara (TPS)," ujarnya.

Dikatakan Fitri, penghitungan suara ulang ini sedang berlansung dari hari Senin lalu.

"Seperti yang diminta KPU RI kepada KPU Riau supaya melaksanakan rekomendasi Bawaslu Riau untuk melakukan penghitungan suara ulang pada tiga Kabupaten di Riau. Kita menginginkan agar rekapitulasi suara pada tingkat nasional dilakukan setelah rekomendasi itu sudah selesai dilakukan," pungkasnya. - See more at: http://www.riau24.com/berita/baca/20739-formulir-d1-tidak-ditemukan-penghitungan-suara-ulang-di-kampar-kesulitan/#sthash.z7OaTYnq.dpuf
Read Post | komentar

Maria Tidak Pernah Berani Minta Ke LHI Untuk Pengaruhi Mentan

JAKARTA – Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman menegaskan, Lutfi Hasan Ishaaq (LHI) tidak pernah mengetahui mengenai uang Rp 1 miliar yang diberikan perusahaan kepada Ahmad Fatanah.

Pasalnya uang Rp 1 miliar yang diberikan kepada Ahmad Fatanah (AF) bukan untuk LHI melainkan bantuan kemanusiaan di Papua dan Nusa Tenggara Timur sebagaimana yang disampaikan AF kepada pihaknya.

Menurut Maria dirinya tidak pernah meminta pertolongan kepada Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) untuk memengaruhi Menteri Pertanian Suswono untuk penambahan kuota.

“Saya tidak punya niat dan tidak punya keberanian meminta LHI untuk memengaruhi Menteri Suswono terkait penambahan kuota impor,” kata Maria Elizabeth dalam pledoi (pembelaan) yang dibacakannya di hadapan Majelis Hakim Tipikor, Selasa (29/4) di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Maria Elizabeth didakwa memberi uang suap untuk memperoleh tambahan kuaota impor daging sapi. Dalam dakwaan jaksa dinyatakan, uang tersebut diberikan kepada AF. 

Dalam persidangan tersebut Maria juga mengungkapkan, pertemuannya dengan LHI sama sekali tidak membahas masalah kuota impor. Namun membicarakan soal krisi daging, terutama soalnya maraknya peredaran daging celeng dan daging tikus.

 "Pada saat itu, tidak dibahas sedikit pun mengenai kuota impor," terang dia.

Karenanya Maria menolak tuduhan jaksa mengenai uang Rp 1 miliar yang diberikannya kepada AF diperuntukan untuk pengurusan kuota impor tersebut.

Selain itu ia juga membantah tuduhan jaksa bahwa ia penah memberikan uang Rp 300 juta kepada LHI melalui AF. "Saksi LHI tidak ada menerima uang sebanyak Rp300 juta dari Ahmad Fathanah," katanya,

Menurut Maria uang Rp 300 juta yang ia berikan adalah untuk membayar jasa Elda terkait pengurusan impor.  “Dimana dan atas alat bukti apa saya memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada Ustaz LHI sebagai penyelenggara negara dan Presiden PKS, tidak ada," katanya mempertanyakan dakwaan jaksa penuntut umum.

Pledoi yang dibacakan Maria merupakan jawaban atau pembelaan atas tuntutan jaksa, yang menuntutnya dengan hukum penjara empat tahun dan enam bulan penjara. Karena tidak merasa tidak melakukan yang dituduhkan jaksa, Maria meminta dibebaskan dari segala tuntutan.*


Read Post | komentar

Menanti Harmoni Militer-Islamis Pimpin Indonesia | by @AryaSandhiyudha

Daya tarik Islam bukan karena ia Klub orang-orang sholeh scr biologis; tapi sebab ia sahabat cahaya bagi yang terluka & tersisih utk jd sehat & mulia.

Daya tarik Islam sebab ia mbentang peluang bg siapapun dengan latar "serendah, selemah, sekecil" apapun dalam standard duniawi untuk mulia ukhrowi.

Daya tarik Islam sebab ia mencakup ruang pilihan hidup yang lengkap, hingga apapun potensi diri bisa jadi kontribusi madani, tiket ke Surga nanti.

Tiada pemerintah tanpa militer; Tiada militer tanpa uang; Tiada uang tanpa sejahtera; Tiada sejahtera tanpa keadilan & adminstrasi yang baik- IbnQutayba. 

('There can be no government. without an army; No army without money; No money without prosperity; & no prosperity without justice & good administration") -IbnQutayba

*Qutayba merupakan intelektual muslim abad ke-9, pandangannya tsb dikutip dlm Comparative Politics karya WR. Clark, M. Golder, & SN. Golder

Bila di lihat dari DPR-RI 2009-2014, terlihat bahwa perhatian PKS ke militer & pertahanan bukan baru. Ketua Komisi I sejak awal dari PKS Mahfudz Siddiq.

5 Ketua/Presiden PKS yang pernah di DPR-RI semuanya pernah di Komisi I (pertahanan): Hidayat Nur Wahid, Al Muzzammil Yusuf, Tifatul Sembiring, Luthfi Hasan Ishaaq, juga Anis Matta.

Bersama dengan semua pimpinan & anggota komisi I DPR-RI, aleg PKS yang Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq, mendorong banyak terobosan militer & pertahanan.

Jadi bukan hal mendadak, apalagi mengherankan, kalau benar nantinya akan ada penguatan relasi PKS dengan aktor militer & pertahanan lebih jauh.

Komisi I DPR-RI 09-14 justru jadi titik tolak era baru transformasi pertahanan, karena berhasil tetapkan Renstra & UU tentang Industri Pertahanan. Selama ini dunia militer mengeluhkan alutsista yang lemah yang digunakan aktor pertahanan untuk menjaga NKRI. UU Industri Pertahanan sejarah baru.

Di dalamnya termasuk Renstra anggaran mengikat setidaknya hingga 2024. Tak hanya untuk mencapai MEF tapi juga memacu kemandirian industri pertahanan. Tidak hanya concern pada senjatanya, namun juga manusianya.

Komisi I selama 2009-2014 meningkatkan anggaran untuk personil militer (bawah) secara bertahap. Perjalanan Komisi I juga bukti bahwa kebijakan pertahanan kini lebih integral. Ada sinergi industri pertahanan dengan industri strategis lainnya.

Kalau hari ini & ke depan di Indonesia ada kombinasi kepemimpinan Militer-Islamis. Itu adalah capaian termahal dan terunik dalam demokrasi dunia.

Bila di Barat seperti AS yang unik itu adalah memiliki pemimpin dari ras minor. Maka untuk negara-negara muslim yang unik itu adalah harmoni Militer-Islamis.

Militer Indonesia akan menjadi korps terunggul yang berhasil lepaskan dwifungsi, bisnis politik, jaga relasi dengan sipil, tapi juga relasi dengan Islamis. Juga bukti bahwa watak Islamis Indonesia juga perlu dimaknai ulang, sebab nyatanya ia amat berbeda secara praksis dengan yang ada di Timur Tengah.

Mungkin budaya kita jawabannya. Kekuatan karakter Ke-Indonesiaan yang membuat Militer dan Islamis bisa demikian lunak mengakomodasi demokrasi.

Kita insyaAllah tidak akan menapak tilas ketegangan militer-islamis seperti dalam perjalanan politik Mesir, Turki atau negara lainnya.

Negara Pancasila juga yang telah membuat NKRI ini memiliki potensi relasi kepemimpinan Militer-Islamis yg kian toleran; saling berkolaborasi. [pkssumut]

Tweet Senin, (28/04/14)
 
Arya Sandhiyudha AS 
@AryaSandhiyudha 

Ph.D Candidate at FATIH University, Turkey/ President of Indonesian Student Association in Turkey




 
Read Post | komentar

Suara Aman, PKS Kembali Dapat 4 Kursi DPRD Batam

Komisi Pemilihan Umum Kota Batam Kepulauan Riau akhirnya menyelesaikan perbaikan rekapitulasi suara hasil Pemilu dalam rapat pleno yang dilaksanakan di Tanjungpinang, Selasa (29/4). Setelah terjadi perdebatan dan skorsing beberapa kali saat dilakukan rapat sinkronisasi data hasil rekapitulasi KPU Batam dengan sejumlah saksi partai politik dan DPD RI, akhirnya Panwaslu Kota Batam mengeluarkan rekomendasi untuk dilakukan perbaikan rekapitulasi hasil penghitungan suara.

Dari hasil perbaikan tersebut PKS kembali mendapat 4 kursi untuk DPRD Kota Batam. Jumlah perolehan ini sama dengan perolehan pada Pemilu 2009 silam.

"Alhamdulillah suara kami kembali dan PKS dapat empat kursi di DPRD Batam, kalau dari perolehan suara berdasarkan rekapitulasi KPU sebelumnya kami hanya dapat satu kursi," kata saksi PKS, Fauzi.

Dalam perbaikan rekapitulasi hasil penghitungan suara di lima daerah pemilihan di Batam, perolehan suara caleg dan partai banyak yang berubah dari data yang dimiliki KPU di beberapa daerah pemilihan, namun sama dengan data yang dimiliki saksi serta Panwaslu Batam.

Sementara saksi dari Partai Golkar, Tibrani mengatakan pihaknya mendukung apa yang dilakukan KPU Batam sejauh itu sesuai aturan.

"Kami dari Partai Golkar dari dulu mengarahkan KPU berpedoman kepada PKPU 027 tahun 2013 tentang Tata Cara Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Ditingkat PPS, PPK, KPU kota/kabupaten dan Provinsi. Sebelum KPU Provinsi menerima laporan hasil rekapitulasi penghitungan dari KPU kabupaten/kota maka perbaikan itu masih bisa dilakukan," ujar Tibrani.

Mengenai rekomendasi yang dilakukan Panwaslu menurut Tibrani sudah sesuai karena Panwaslu punya hak untuk meluruskan.

"Suara Golkar tidak ada yang hilang, namun kursi Golkar terancam karena ada pembengkakan suara partai lain, serta mengancam posisi pimpinan DPRD baik kota maupun provinsi," ujar Tibrani.[dm/antarakepri]*



* http://www.pksnongsa.org/2014/04/suara-aman-pks-kembali-dapat-4-kursi.html
Read Post | komentar

Stress, Bisa Menguatkan Atau Melemahkan

1. Pada dasarnya #stress ada 2, yg positif dan negatif, yg menguatkan dan yg melemahkan

2. #stress yang menguatkan seperti apa? Contoh saat anda mengalami tekanan kerja, tekanan takut gagal, ini bisa menguatkan

3. #stress melemahkan seperti apa? Misalnya saat anda merasa segala sesuatu sudah di luar kendali, dan mulai menyalahkan

4. Bila anda pulang ke rumah, dan rasanya mau banting banting, atau menyalahkan orang2, stop, mungkin anda sdg #stress 

5. Bila anda kesal dan tak tahu darimana asalnya, stop mungkin anda sedang #stress 

6. Saat anda kesal, dan tak menerima situasi sedang tak bagus, lalu tak bisa move on, stop, mungkin anda sedang #stress 

7. Nah dari pengalaman, #stress itu pasti terjadi, saat kaya, miskin, menang, kalah, jomblo, nikah, semua dapat bagiannya

8. Yg beda cuma soal respon, yup, gimana anda menghadapi #stress tersebut, makin mudah menerima, makin mudah melepaskan

9. Pada prinsipnya manusia itu mudah beradaptasi, jadi yakin seyakinnya, kalau tekanan itu datang, memang itu jatah kt

10. Apa maksudnya? Artinya memang kita mampu dan bisa menghadapinya, cuma kadang2 gak ngeh aja #stress 

11. Makin nggak ngeh bahwa kita sanggup dan bisa, #stress itu makin terasa menekan

12. Sebaliknya makin nerima, dan ngeh kita bisa menghadapinya, makin lama kita makin lapang dan enjoy #stress

13. Nerima itu bukan berarti diam tak berdaya, nerima itu artinya berusaha untuk menjaga diri tetap tenang, dan bersikap sederhana #stress

14. Tentu bukan perkara mudah, tapi bisa berlatih dan belajar. End #stress



Tweet Selasa, 29 April 2014

By Irfan Aulia

https://twitter.com/UdaIrfan

Read Post | komentar

FITRA Dan ICW Temukan 37 Pidana Pemilu Dari Parpol dan Caleg di Riau

Berdasarkan hasil pemantauan dan klasifikasi data dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Riau dan Indonsia Corruption Watch (ICW), banyak ditemukan kecurangan serta pelanggaran baik dari partai politik maupun Caleg pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 9 April lalu, seluruh pelanggaran ini ditemukan dari 5 Daerah yang difokuskan, yakni Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Indragiri Hilir, Siak, dan Bengkalis.
 
"Pemantauan ini dilakukan sejak 11 Maret hingga 10 April 2014," papar Koordinator FITRA Riau, Usman kepada Riau24.com, saat ekspose hasil-hasil pemantauan politik uang tahun 2014, disalah satu Rumah makan di Pekanbaru, Senin (28/04/14).

Dari lima Daerah tersebut, maka  berhasil diklasifikasikan mulai dari Kabupaten Bengkalis, terdapat 16 kasus. Terdiri dari 14 kasus politik uang, dan 2 menggunakan fasilitas Negara berupa mobil dinas (Mobdin).

Selanjutnya Pekanbaru, ditemukan sebanyak 13 kasus. Yaitu 10 politik uang, 1 kasus pengguna fasilitas Negara dan 3 sarana ibadah dan pendidikan. Berikutnya di Kabupaten Siak. Disini terdapat 7 temuan kasus politik uang, lanjut di Kabupaten Kampar, ada 4 kasus temuan politik uang, dan selanjutnya Inhil terdapat 4 kasus terdiri 2 politik uang dan 2 pengguna sarana ibadah.

"Beberapa jenis pelanggaran yang dilakukan oleh Caleg maupun Partai Politik, pelanggaran didominasi oleh pelanggaran pidana politik uang sebanyak 34 kasus, kemudian pelanggaran menggunakan sarana dan fasilitas ibadah dan pendidikan sebanyak empat kasus serta pengguna faslitas negara 3 kasus," terangnya dihadapan awak Media.

Lebih lanjut Usman juga membeberkan temuan kasus berdasarkan klasifikasi pelanggaran yang dilakukan Partai, mulai dari Parpol yang terbanyak melakukan pelanggaran, yakni Partai Demokrat ada 9 kasus terdiri dari 7 kasus politik uang dan 2 kasus menggunakan fasilitas Negara.

Selanjutnya disusul oleh Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 6 kasus politik uang dan 1 kasus pengguna fasilitas umum, dan Partai Golongan Karya (Golkar) dengan temuan 6 kasus politik uang.

"Sedangkan untuk pelaku yang melakukan pelanggaran Caleg DPRD Kabupaten/kota sebanyak 22 kasus, DPRD provinsi sebanyak 15 temuan dan Caleg DPR RI 9 kasus, dan DPD RI 3 kasus,"imbuhnya lagi.

Lebih jauh ia menyatakan, kendala dan tantangan yang dihadapi tim pemantau seperti ancaman dari kandidat dan tim sukses, serta terhadap pelapor dan saksi harus ada dilakukan pelindungan, sebab Panwaslu dan Bawaslu tidak ada menyembunyikan identitas saksi atau pelapor. [riau24]
Read Post | komentar

Anis Matta : PKS Mulai Bahas Detail Koalisi dengan Gerindra

Selasa, 29 April 2014

JAKARTA -— Presiden PKS Anis Matta mengatakan, pendekatan yang dilakukan Gerindra kepada PKS akan serius mereka tanggapi. “Sebelumnya komunikasi politik dilakukan secara personal, tidak resmi, itu bertujuan menggali informasi, bukan deal politik dan tanpa media. sekarang kita ingin masuk ke detil tidak bersifat umum dan normative lagi,” papar dia dalam kicauan akun twitternya @anismatta Selasa (29/4).

Anis berujar, ia dan segenap pimpinan PKS sudah mempertimbangkan sejumlah aspek sehingga sampai pada keputusan awal untuk serius menjajaki tawaran Gerindra. Anis berujar, dengan Gerindra, diskusi mengenai format koalisi yang diperlukan untuk syarat 20 persen hingga strategi pemenangan intens dibicarakan.

Tak hanya itu, pembicaraan seputar konsep pengelolaan pemerintahan jika menang serta pola koalisi parlemen sebagai oposisi jika kalah pun turut PKS diskusikan dengan Gerindra. “Dari hasil pendalaman itulah nanti kami akan mengambil keputusan tentang koalisi secara final,” ujarnya. [ROL]
Read Post | komentar

PKS Lampung Sukses Naikkan Jumlah Kursi DPRD Se-Lampung

 BANDAR LAMPUNG - Ditengah situasi yang dinamis bahkan sering disebut sebagai pemilu paling keras dibanding sebelumnya, pemilu 2014 ini PKS Lampung justru mengalami peningkatan-peningkatan, baik disisi jumlah suara maupun jumlah kursi. Berdasarkan pleno KPU, dibandingkan pemilu 2009 lalu, jumlah suara PKS Lampung di tingkat DPRD Provinsi tahun 2014 ini meningkat 22,6 persen atau sebesar 88.431 suara dari sebelumnya 302.835 suara menjadi 391.266 suara. 


Dengan peningkatan tersebut, PKS juga bertambah kursi dari sebelumnya 7 (tujuh) di tahun 2009 menjadi 8 (delapan) kursi di tingkat DPRD Provinsi Lampung.   Sementara untuk tingkat DPRD Kota/Kabupaten se Lampung, PKS juga mengalami peningkatan suara. Dari sebelumnya 260.895 di tahun 2009 menjadi 306.776 pada tahun 2014, atau terjadi kenaikan sebesar 14,95 persen. 

Dengan peningkatan tersebut diprediksi PKS Lampung akan mengalami peningkatan jumlah kursi di tingkat DPRD Kota/Kabupaten se Lampung, dari sebelumnya 47 kursi menjadi 49 kursi. Penambahan kursi ini, diluar upaya penambahan 3 kursi dari 3 Kota/kabupaten di Mahkamah Konstitusi. 

Begitu pula di tingkat DPR RI, secara keseluruhan meskipun jumlah kursi tetap, PKS mengalami peningkatan suara sebesar 14,06 persen dari sebelumnya 303.326 suara pada tahun 2009 menjadi 352.971 suara. Menurut Ketua PKS Lampung, Gufron Azis Fuadi, kenaikan-kenaikan tersebut patut kita syukuri. “Atas rahmat Allah SWT, prestasi-prestasi ini membuktikan bahwa kesolidan dan kerja keras seluruh elemen dalam pemenangan pemilu membuahkan hasil yang signifikan dan membuktikan pula bahwa masyarakat Lampung masih percaya dengan PKS” kata Gufron.

 Gufron juga menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh kader, caleg, dan simpatisan yang telah bekerja keras memenangkan PKS. “Mudah-mudahan kerja keras dan segala yang telah di keluarkan baik tenaga, waktu bahkan biaya di balas Allah dengan kebaikan-kebaikan yang berlipat ganda”  ujar Gufron.

Sementara itu, menanggapi kenaikan suara PKS di tingkat DPRD Kota/Kabupaten, Provinsi dan DPR RI  Analis Kebijakan Publik, FISIP Unila, Dedi Hermawan yang di hubungi melalui telefon seluler menyampaikan bahwa kenaikan suara PKS khususnya di Provinsi Lampung menunjukkan bahwa ditengah badai yang satu tahun belakangan menghantam partai tersebut, soliditas kader, caleg dan struktur terlihat solid dan efektif bekerja dalam pemenangan pemilu. 

“Dugaan saya, pemilu tahun ini adalah puncak soliditas kader-kader PKS dibanding pemilu-pemilu sebelumnya” kata Dedi. Disamping sisi soliditas kader, caleg dan struktur PKS, kepemimpinan Anis Matta sebagai Presiden PKS juga tampak efektif mensolidkan dan menggerakkan seluruh resource (sumber daya) yang di miliki oleh PKS. 

“Menurut saya, ini entry point, bahwa disamping sebagai pemimpin, Anis Matta juga mampu mensolidkan dan kemudian memotivasi seluruh kader dan  resource yang dimiliki PKS untuk bergerak memenangkan partai tersebut” ungkap Dedi. Satu hal lagi yang tak kalah penting menurut Akademisi FISIP Unila tersebut bahwa kepemimpinan PKS di daerah juga menjadi variabel yang tidak bisa di kesampingkan. 

 “Karena bagaimanapun juga pemimpin PKS di daerah langsung bersentuhan dengan kader-kader dan simpatisan partai” ujar Dedi. “Sehingga kemudian pemimpin PKS di daerah, Lampung misalnya, dinilai berhasil memompa semangat kader untuk bergerak memenangkan PKS, dan mampu membedakan persoalan pribadi dengan persoalan institusi’ pungkas Dedi. [Humas PKS Lampung/ Que]    
Read Post | komentar

Tifatul: PKS Dalami Isu HAM Prabowo


Jakarta - Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto kerap dikaitkan dengan pelanggaran HAM di akhir periode rezim Orde Baru. PKS yang tengah gencar berkomunikasi dengan Gerindra pun tak luput mempertimbangkan isu tersebut.

Anggota majelis syuro PKS Tifatul Sembiring mengungkapkan partainya mendalami isu HAM yang dikaitkan dengan Prabowo.

"Ya itu juga sedang didalami dan ada juga jawaban dari Pak Prabowo-nya. Apa situasi yang terjadi saat itu kan juga belum clear juga bagi kita. Kalau ada tuduhan-tuduhan, ya macam-macam lah ya," kata Tifatul di gedung Setneg, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2014).

Tifatul mengatakan, akar rumput PKS dan komunitas Islam pada umumnya menyampaikan aspirasi ke partainya soal koalisi pilpres. Menurutnya, banyak yang menginginkan PKS membentuk koalisi partai Islam sebelum berkoalisi dengan partai nasionalis.

"Komunikasi banyak juga yang usulkan ke Prabowo. Ada juga yang usulannya kita kuatkan dulu koalisi partai-partai Islam. Sebenarnya saya ingin perkuat partai Islam untuk bargaining power saja. Kalau kita bersatu kan kuat tuh, mau jadi capres, cawapres, belakangan saja. Atau kita enggak usah jadi apa-apa deh. Yang penting kita bersatu," tuturnya.

Menteri Komunikasi dan Informasi ini mengungkapkan kepastian koalisi dengan Gerindra akan diumumkan sebelum tanggal pendaftaran capres ke KPU.

"Saya pikir sebelum 18 Mei kita putuskan, kita akan ada lagi sidang majelis syuro sebelum itu,"imbuhnya. [detik]
Read Post | komentar

Aher : Hari Buruh, Perusahaan Wajib Liburkan Karyawan

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) berjanji akan memberikan sanksi kepada perusahaan yang tidak meliburkan karyawannya saat Hari Buruh Internasional atau Mayday pada 1 Mei. Seperti diketahui, Pemerintah Pusat telah menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional.

”Tentu saja kalau ada melanggar (tidak libur) akan ada sanksi. Urusan sanksi belakangan. Gampang,” tegas Aher saat ditemui di Mapolda Jabar, Selasa (29/4/2014).

Aher mengungkapkan, pemerintah daerah tidak mengeluarkan surat pemberitahuan libur kepada perusahaan-perusahaan karena hal ini merupakan kebijakan pusat.

“Semua perusahaan harus libur. Kasih lah kesempatan karyawan dan pekerja merayakan Hari Buruh Internasional,” ucapnya.

Sementara itu, kepada pekerja, Aher mengimbau agar Hari Buruh Internasional dirayakan dengan hal positif.

“Dengan catatan, acara itu menarik dan tidak mengganggu ketertiban dan keamanan,” tukasnya. [okezone]
Read Post | komentar

Fahri Hamzah: Mari Kita Baca Prabowo Apa Adanya

Kedekatan elite-elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Partai Gerindra dan Prabowo Subianto terbaca jelas.

Kedua partai mungkin saja membangun komunikasi politik dalam pertemuan-pertemuan tertutup, tetapi elite PKS tidak segan berkicau di media sosial menggambarkan "kemesraan" di antara mereka.

Kemarin, lewat akun @anismatta Presiden PKS Anis Matta lebih tegas menyatakan bahwa Gerindra dan PKS sudah memasuki tahap pembicaraan serius dan mendetail. Terutama soal format koalisi, bentuk pemerintahan, bagaimana cara pemenangan, bahkan sampai bagaimana jika kalah di Pilpres.

Kicauan Anis dilanjutkan oleh Wasekjen DPP PKS, Fahri Hamzah. Sama-sama di dunia twitter, pada dinihari tadi @fahrihamzah berkicau "menyanjung" capres Gerindra, Prabowo Subianto.

Dimulai dari pertanyaan refleksi apakah perlu membangun pemerintahan yang kuat, Fahri mengajak pembacanya membandingkan semua hal dari capres-capres yang ada misalnya Jokowi, Prabowo, Aburizal Bakrie dan Dahlan Iskan.

"PKS mengajak publik sekarang membaca Prabowo dan membandingkannya dengan yang lain," kata dia.

"Ajakan ini ajakan waras, jangan pakai emosi. Mari baca Prabowo apa adanya," ajaknya lagi.

Dia bilang, yang mendukung capres lain tidak perlu sakit hati. Karena kalau calon yang didukung adalah orang baik, maka dengan sendiri pasti tampak. Inilah demokrasi menurut Fahri.

"Kami juga mencoba mengenal lebih dari yang kami kenal. Tapi keluarga Prabowo memang legenda di Indonesia. Bukan hanya dia, keluarganya sangat dikenal," tambah Fahri.

"Silakan Google atau ke Wikipedia dan cari nama-nama Prabowo Subianto atau Djojohadikusumo, selamat Qiyam," tutupnya. [RMOL]
Read Post | komentar

Mencermati Manuver PKS Dalam Pilpres by @sangpemburu99


Dinamika politik menjelang Pilpres 2014 makin menarik dicermati. Partai2 saling bermanuver menggalang koalisi.
  
Salah satu partai yg cukup menyedot perhatian adalah PKS. Publik menunggu-nunggu langkah apa yg akan diambil partai ini menyongsong pilpres.
      
Mengapa langkah PKS cukup menarik perhatian publik? Bukankah sempat ada kesan bahwa partai2 lain cenderung enggan "berkawan" dgn PKS?
  
Kesan itu terbangun setelah PKS melakukan berbagai langkah berani dgn mengambil sikap berbeda dgn Partai Demokrat terkait bbrp isu strategis
  
Masih ingat isu Bank Century? Masih ingat isu angket mafia pajak? Isu kenaikan harga BBM? Dlm isu2 itu PKS berani berseberangan dgn PD.
  
PD yg notabene merupakan pimpinan koalisi dan partai terbesar sempat dibuat frustrasi dgn sikap PKS yg "tdk bisa dikendalikan" dan "bandel".
  
Bahkan akibat sikap berani PKS itu, portofolio PKS di kabiet dikurangi dgn dicopotnya Menristek Suharna Surapranata.
  
Dan tidak berhenti sampai disitu. Banyak elit PD mendesak SBY untuk "menendang" PKS dari Setgab.
  
PKS jg sempat tdk diundang dlm bbrp rapat Setgab. Intinya, PKS dikucilkan dan saat itu hampir semua org menduga PKS akan sgr "ditendang".
  
Namun apa yg terjadi? Ternyata sampai hari ini, menjelang berakhirya masa kekuasaannya, SBY tetap tidak berani mengeluarkan PKS dari kabinet
  
Sikap SBY ini sempat membuat frustrasi sebagian elit Demokrat seperti @ulil dan @ruhutsitompul yg sudah gerah dgn manuver PKS.
  
Tapi apa mau dikata, SBY punya pertimbangan dan perhitungan sendiri dg membiarkan PKS tetap di kabinet sampai berakhir pemerintahannya.
  
Dari kasus itu akhirnya dimunculkan "imej" bahwa PKS itu bukan kawan koalisi yang baik. PKS tidak konsisten, PKS mau menang sendiri, dsb.
  
Namun ternyata imej itu tidak terbukti, paling tidak fakta yg tersaji dlm beberapa hari ini. Ternyata masih banyak yg berminat m'gandeng PKS
  
Kemarin terungkap bahwa kubu ARB dan Prabowo sudah intens berkomunikasi dgn PKS. Bahkan Prabowo sdh menyampaikan surat resmi ajakan koalisi.
  
Sempat mencuat juga rencana SBY membentuk poros baru dgn menggandeng PAN, PKB dan PKS. Intinya, msh banyak yg berminat melamar PKS.
  
Lalu pertanyaannya, mengapa PKS msh dianggap menarik untuk diajak berkoalisi dlm Pilpres mendatang? Apa mereka gak mau belajar dr Demokrat?
  
Menurut saya, setidaknya ada bbrp faktor yg membuat PKS masih banyak dilirik untuk diajak berkoalisi memenangkan pilpres mendatang.
  
(1/2) Pertama, perolehan suara PKS yg mencapai kurang lebih 7%. Hasil ini jauh di atas hasil survei berbagai lembaga yg memprediksi ..
  
(2/2) capaian suara PKS akan terjun bebas, bahkan ada yg memprediksi PKS tdk lolos PT 3%.
   
Raihan suara PKS itu telah menjungkirbalikkan prediksi berbagai lembaga survei, termasuk lembaga2 yg "sudah punya nama".
  
Fakta itu membuat bargaining position PKS tetap kuat. Makanya tak heran, kubu ARB dan Prabowo intens mendekati PKS utk diajak berkoalisi.
  
Dan hal itu makin diperkuat fakta bahwa capaian suara PKS itu hanya mengandalkan kerja mesin partai. Mengapa demikian?
  
Tidak ada 1 caleg pun di PKS yang berstatus sebagai artis/pesohor. Bandingkan dgn partai2 lainnya yg berlomba memasang artis sbg calegnya.
  
Apalagi perolehan kursi PKS di DPR yang besar kemungkinan tidak kalah dengan kursi PKB yg perolehannya di atas PKS (9%).
  
Ini tdk lepas dr sebaran basis massa PKS yg cukup merata (tdk "numpuk" di satu wilayah spt PKB) shg menguntungkan dalam hal perolehan kursi.
  
Faktor jumlah kursi ini juga penting mjd pertimbangan khususnya bila dikaitkan dgn dukungan parlemen utk mengamankan kebijakan pemerintah.
  
Faktor kedua yang membuatnya masih menarik/dilirik partai lain utk diajak koalisi dlm pilpres mendatang adalah kinerja mesin politiknya.
  
Sejak keikutsertaannya dlm pemilu 1999, kinerja mesin PK/PKS dikenal cukup handal karena didukung kader2 yang militan dan mau berkorban.
  
Di pileg 2014 kemarin misalnya, peran saksi2 dr PKS sangat menonjol dibanding saksi partai lain dlm proses pemungutan & penghitungan suara.
  
Militansi kader PKS dlm menjaga dan mengamankan suaranya juga terbukti membuat pihak2 yg akan berbuat curang berpikir dua kali.
  
(1/1) Saksi2 yg militan spt saksi2 dari PKS ini tentunya sangat diperlukan dlm pilpres nanti. Shg tdk tertutup kemungkinan,..
  
(2/2) ... saksi2 dr PKS lah yg justru lebih diandalkan daripada saksi2 dari parpol si capres itu sendiri. Ini jg terukti di pemilu 2009 dulu
  
Dengan dua faktor utama tersebut, maka tak heran kalau PKS masih menjadi primadona utk diajak koalisi (tentunya di luar kubu Jokowi/PDIP).
  
Lalu kemana arah pilihan PKS untuk berkoalisi? Berdasarkan inforasi dari bang @Fahrihamzah lewat kultwitnya kemarin, sdh cukup jelas.
  
Ya, nampaknya pilihan berkoalisi PKS jatuh ke capres partai @Gerindra , Prabowo Subianto. Ini sesuai dugaan saya spt kultwit terdahulu :)
  
Dan menurut hemat saya, pilihan bergabung mengusung Prabowo adalah pilihan terbaik dari terbatasnya pilihan yg ada. Pilihan paling rasional.
  
Idealnya memang PKS bersama2 partai2 berbasis Islam lainnya (PKB, PAN, PPP, PBB) menggalang poros terpisah utk mengusung capres sendiri.
  
Namun realita politik yg kita saksikan berbicara lain. Bersatunya partai2 berbasis Islam itu baru sebatas wacana.
  
Ketiadaan "figur pemersatu" dan ego masing2 partai mjd hambatan terbentuknya poros partai berbasis Islam itu.
  
Hanya PKS yg nampak serius dgn wacana itu. Sedangkan yg lain hanya sekedar "menggugurkan kewajiban". Mau bukti?
  
Hanya PKS lah yg mengirim wakilnya scr "fullteam". Ada presiden partai, sekjen, dan jajaran pengurus DPP.
  
Sedangkan partai2 lain hanya mengirimkan perwakilan "seadanya" saja. Dari sini saja sdh nampak PKS yg paling bisa menepikan ego politiknya.
  
Setelah wacana poros partai2 berbasis Islam kandas, apakah PKS harus berdiam diri? Tentu saja tidak.
  
PKS harus menentukan pilihan di tengah amat terbatasnya pilihan itu. PKS harus memilih yang paling rasional. Pilihan terbaik dr yg ada.
  
Yang jelas, PKS "tidak mungkin" bergabung dgn PDIP mendukung Jokowi. Mengapa? Anda semua tentu sudah tahu jawabannya :D cc @MustofaNahra
  
Lalu bagaimana dgn pilihan bergabung dgn Golkar mengusung Ical? Ada banyak catatan di sini yg harus dicermati.
  
Elektabilitas ARB yg tak kunjung terdongkrak dan dukungan internal Golkar kpd ARB yg tdk maksimal adalah catatan penting yg hrs dilihat.
  
Lalu bagaimana dgn pilihan berabung ke kubu SBY yg "konon" akan membentuk poros baru mengusung capres sendiri? Pilihan ini jg problematik.
  
(1/1) Pertama, tdk ada figur alternatif yg kemungkinan didukung poros bentukan SBY yg elektabilitasnya cukup memadai.
  
(2/2) Kedua, pebentukan poros itu baru wacana. Tdk ada jaminan partai2 spt PAN, PKB mau diajak PD bergabung membuat poros baru.
  
Dan pilihan berikutnya adalah bergabung ke @Gerindra mengusung Prabowo sbg capres. Inilah pilihan yg paling rasional. Mengapa demikian?
  
Pertama, Prabowolah capres yg paling berpeluang utk menandingi elektabilitas Jokowi. Setidaknya ini berdasarkan survei2 yg ada.
  
Kedua, Gerindra adalah partai yg sedang "naik daun" (the rising star), spt PD dan PKS di tahun 2004.
  
Artinya mesin politik Gerindra yg solid dgn didukung dana yg memadai merupakan "advantage" tersendiri utk menopang kemenangan Prabowo.
  
Dan ketiga, dari semua capres yg ada, Prabowo lah yg terlihat paling intens dan serius mengajak PKS berkoalisi memenangkan pilpres.
  
Dengan demikian, bergabung dgn @Gerindra mengusung @Prabowo08 adalah pilihan terbaik bagi PKS saat ini di antara pilihan2 lainnya yg ada.
  
Namun tentu saja setiap pilihan politik ada risikonya, termasuk pilihan PKS bergabung dgn Gerindra mendukung Prabowo.
  
Lalu apakah mendukung Prabowo merupakan pilihan ideal bagi PKS. Jelas tidak!! Tapi PKS tdk bisa berdiam diri hanya mjd penonton.
  
Namun ketidakidealan itu bisa sedikit dikurangi dgn membuat komitmen politik yg jelas antara PKS dan Gerindra. Termasuk bila nanti kalah.
  
Dan menurut saya, PKS dan Gerindra harus berkomitmen bila nanti kalah, harus tetap beroposisi, tidak bergabung ke kubu pemenang.
  
Lalu apakah cukup hanya Gerindra dan PKS yg mengusung Prabowo dlm pilpres mendatang? Menurut saya tidak cukup!
  
Dibutuhkan paling tidak 1 partai lagi untuk bergabung mendukung Prabowo.
  
Kalau melihat kecenderungan konstelasi politik saat ini, partai yg berpeluang besar mengusung Prabowo adalah PAN dan Hanura.
  
PAN itu "fleksibel" bisa kemana saja, asal mau mencalonkan Hatta Rajasa sbg cawapresnya. Sdgkan Hanura juga berpeluang bergabung, mengapa?
  
Kita lihat Wiranto sudah "rujuk" dgn Prabowo. Perang dingin di antara mereka sejak peristiwa 1998 nampaknya sdh berakhir.
  
Dan Wiranto saya kira juga cukup realistis melihat perolehan suara partai Hanura yg menduduki peringkat terbawah dr 10 partai yg lolos PT.
  
Bagaimana dgn PKB? Nampaknya partai ini sdh kepincut dgn Jokowi dan bergabung dgn PDIP, meski harus "meninggalkan" si raja dangdut...
  
Artinya, kemungkinan besar Wiranto tdk akan memaksakan diri maju sbg capres/cawapres. Meski opsi sbg cawapres Ical juga masih terbuka.
  
...yg telah berkontribusi besar mengerek perolehan suara PKB kemarin. Soal janji mau mencapreskan Rhoma? Ah, seribu alasan bisa dibuat..
  
Bagaimana dgn PPP? Nampaknya partai ini ada sinyal bakal bergabung ke kubu PDIP pasca "kemenangan" kubu Emron Pangkapi dan Romi atas SDA.
  
Lalu bagaimana dengan Demokrat? Saran saya, cuekin saja! :D Kalau Golkar? Hehe, partai ini msh sibuk dgn masalah internalnya yg gak solid.
  
Kalau Golkar dan Demokrat gagal mendapat kawan, bisa saja mereka bersatu :) ARB bisa dipasangkan dgn pemenang konvensi Demokrat.
  
Dengan demikian akan ada 3 kubu. 1. PDIP-Nasdem-PKB-PPP, 2. Gerindra-PKS-PAN-Hanura, dan 3. Golkar-PD. Namun "formasi" ini bisa berubah...
  
Bila Demokrat memilih bergabung dgn Gerindra mengusung Prabowo. Dan Golkar? Tak ada pilihan lain kecuali bergabung dgn PDIP!
  
Sehingga pilpres nanti akan terjadi head to head antara kubu Jokowi dan Prabowo.
  
Kalau sampai terjadi duel head to head antara Jokowi vs Prabowo, ini akan menjadi pertarungan sengit. Gajah vs Gajah.
  
Namun nampaknya itu belum akan terjadi, setidaknya di putaran pertama. Saya tetap menduga ada minimal 3 pasang capres cawapres di putaran I.
  
Dan pada putaran kedua, barulah akan terjadi head to head antara kubu Jokowi vs Prabowo dgn membawa gerbong masing2.
  
Lalu bagaimana PKS harus bermain dalam pertarungan itu? Tak ada kata lain, PKS harus ikut bermain dgn "totalitas". Jangan setengah2.
  
Lepas bagaimana nanti hasilnya, itu tidak menjadi masalah. Kalah sekalipun bukan kiamat bagi PKS. Mengapa demikian?
  
Pertama, PKS masih bisa menjalankan fungsinya dgn optimal sbg oposisi yg kuat di parlemen.
  
Apalagi bila ada komitmen dgn Gerindra dan partai2 pendukung lainnya untuk KONSISTEN menjadi oposisi bila kalah dlm pertarungan pilpres.
  
Kedua, meski di tingkat pusat PKS menjadi oposisi, namun di tingkat lokal PKS masih bisa berjuang memenangkan pertarungan melalui Pilkada.
  
Beberapa daerah sampai sejauh ini sudah dimenangkan PKS baik di tingkat propinsi maupun tingkat kabupaten/kota.
  
Di daerah2 di mana kepala daerahnya adalah kadernya, PKS masih bisa membuktikan dedikasinya untuk kemashlahatan masyarakat banyak.
  
Sekali lagi saya hanya berpesan melalui kultwit ini, bila nanti jago PKS kalah dlm pilpres, tetap KONSISTEN untuk jadi OPOSISI!
  
Jangan mau dibujuk untuk bergabung dlm pemerintahan sang capres rival. Ini demi marwah partai, kader, dan segenap simpatisan.
  
(1/1) Dan dgn konsisten berperan sebagai oposisi yang kuat dgn mengkritisi kebijakan2 yg merugikan kepentingan rakyat banyak, maka PKS ..
  
(2/2)..telah memiliki "tabungan" untuk pertarungan 5 tahun yang akan datang.
  
Jadi saya ucapkan selamat berjuang kepada PKS beserta segenap kader dan simpatisannya. Tanamkan "tsiqoh" kepada para pimpinannya.
  
(1/1) Apapaun keputusan yang diambil terkait pilpres nanti, itu semua adalah ijtihad politik yang diambil berdasarkan syuro dgn pertimbangan
  
(2/2)...kemashlahatan umat, bukan demi mengejar kekuasaan an sich.
  
Sekian kultwit tentang "MENCERMATI MANUVER PKS DALAM PILPRES 2014" ini. Semoga bisa menambah wawasan dan mencerahkan. Wassalam.




https://twitter.com/SangPemburu99
Read Post | komentar

Peternak Ayam Ini Melenggang Ke Gedung Rakyat

 KLATEN – Slamet Riyadi mungkin tidak akan menyangka perjalanan hidupnya akan berubah. Calon anggota legislatif (Caleg) nomor urut 2 Dapil V (Pedan, Bayat, Kalikotes, Trucuk) Klaten yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut berhasil duduk di kursi parlemen Kabupaten Klaten dalam Pemilu 2014.

Pria yang kesehariannya beternak ayam tersebut berhasil melaju ke DPRD Klaten dengan meraih 1.612 suara. Perolehan suara Slamet tersebut merupakan paling banyak dibandingkan sepuluh Caleg lain di Dapil tersebut.

Alhasil, suaranya pun terkatrol dari perolehan sisa suara di Dapil tersebut. Total, di Dapil V PKS mendapatkan 8.614 suara. Pria yang saat muda aktif di lembaga dakwah kampus dan mengajar anak TPA.

Hasil tersebut memang di luar dugaan. Apalagi, pria kalem yang bertempat tinggal di Dusun Sidorejo RT 004/RW 013, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat itu tidak pernah membayangkan menjadi anggota dewan.

Menceritakan kisahnya, Slamet adalah seorang peternak ayam di desanya. Pria kelahiran Klaten, 14 Mei 1980 telah memiliki empat kandang dengan 10.000 ekor ayam.

Selain beternak, Slamet yang telah dikaruniai tiga orang anak tersebut juga berprofesi sebagi kontraktor. Menurutnya, menjadi anggota dewan bukanlah keinginannya. “Menjadi anggota dewan ini adalah amanah dari teman-teman dan saya akan berkomitmen memperjuangkan kepentingan rakyat,” paparnya saat ditemui wartawan di kantor DPC PKS Klaten, Rabu (23/4/2014).

Pria yang bergabung dengan PKS sejak 1999 tersebut mengaku tidak pernah meracuni masyarakat dengan politik kotor seperti bagi-bagi uang. Dalam Pemilu 2014, dia mengandalkan 300 relawan dari tujuh desa, yakni Krakitan, Krikilan, Jotangan, Paseban, Kebon, Wiro dan Tawangrejo yang ada di Kecamatan Bayat.

“Saya tidak bagikan amplop, tetapi cara yang saya gunakan adalah dengan menjaga hubungan dengan sejumlah relawan seperti ngopeni kelompok tani, pengurus RT/RW hingga masyarakat,” kata alumni Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2004 ini.

Dengan usaha kerasnya itu, dia berhasil duduk di kursi parlemen dengan suara yang cukup pas-pasan. Namun, dia mengaku tetap mensyukuri kesempatan yang telah diberikan tersebut.

Pria yang menjadi Pengurus DPD PKS Klaten dan Koordinator Dapil V tersebut ingin melakukan perbaikan di berbagai sektor pelayanan. “Perbaikan itu di antaranya, rumah tidak layak huni, sektor pertanian, lingkungan, kesehatan hingga pendidikan,” jelas anak keempat dari lima bersaudara ini.

Sebelumnya,putra dari Mulyo Samirah dan Mulyo Diharjo itu juga pernah maju menjadi anggota DPRD Klaten pada Pemilu 2009. Namun, dia gagal karena hanya mendapatkan 1.200 suara.[pkslaweyan]



Read Post | komentar

'Unpredictable' Suara PKS Di Kalsel by Aboe Bakar Al Habsyi


1. Pertama sekali, Saya ucapkan terima kasih kepada bubuhan Banjar sabarataan yang kembali memilih saya. ...

2. Terima kasih karena mempercayai saya kembali untuk mewakili Kalsel di DPR RI selama 5 tahun kedepan ...

3. Harus diakui bahwa pada Pemilu kali ini saya harus puas menempati posisi kedua, untuk perolehan suara pribadi caleg ‪#‎Pemilu‬ 

4.Tidak seperti pada pemilu 2009, dimana saya bisa menempati urutan pertama untuk perolehan suara pribadi caleg  

5. Meskipun demikian, saya masih bisa berdiri tegak tanpa harus menekuk muka. Karena perolehan suara tersebut ada murni aspirasi masyarakat. ‪#‎Pemilu‬ 

6. Saya tidak melakukan permainan uang, karena memang tidak ada anggaran untuk money politic. 

7. Saya sangat bersyukur, ditengah badai yang menimpa PKS, suara saya pribadi masih mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

 
26. Seolah tidak terjadi apapun dilapangan, sehingga nihil penindakan hukum untuk persoalan money politic ini.

27. Kami sangat merasakan dampak langsung dari praktik politik uang tersebut, banyak suara PKS yang hilang lantaran termakan rupiah.

28. Seperti disalah satu kabupaten yang merupakan basis PKS, suara kami tergerus hingga separuhnya.

29. Di wilayah tersebut kami memiliki lebih dari 30ribu lebih anggota yang sudah memiliki KTA

30. Namun, pada faktanya kami hanya memperoleh 20ribuan suara di daerah tersebut  

31. Ini membuktikan bahwa anggota kami yg berKTA& dirawat secara berkala dng berbagai kegiatanpun akhirnya juga termakan dgn poltik transaksional ‪#‎Pemilu‬

32. Saya kira, ini adalah catatan penting untuk Pemilihan Umum kedepan.  

33. Penegakan hukum, utamanya penindakan terhadap praktik politik uang harus dilakukan secara tergas oleh pengawas pemilu dan penegak hukum.‪#‎Pemilu‬ 

34. Bila perlu ditambahkan unsur pidana money politic, sehingga ancaman pidana tidak hanya dikenakan kepada pemberi uang, melainkan juga penerimanya.‪#‎Pemilu‬ 

35. Persoalan serius lainnya adalah keseriuan KPU untuk menyiapkan perangkat

36. Di dapil saya banyak TPS yang tidak dilengkapi C1 berhologram, bahkan banyak yg hanya di kasih foto kopian

37. Bukankah jauh hari sebelum KPU telah tahu jumlah TPS secara pasti, kenapa bisa kekurangan form C1 ?

38. Padahal form c1 ini adalah bukti otentik untuk parpol dalam pembuktian sengketa hasil pemilu, lantas gimana kalo cuman fotocopyan ?

39. Sepertinya lobang ini sengaja dibuat, agar suara masih bisa dimainkan

40. Praktik main curang juga masih terlihat, ada 15 TPS di Gambut, Martapura suara PKS tidak diinput ke form D1

41. Karena 15 TPS yang tidak diinput tersebut, PKS kalah 60 suara untuk DPRD Propinsi, kami kehilangan satu kursi

42. Sampai saat ini kami tetap perjuangkan agar suara PKS di 15 TPS tersebut diinput, meski nanti harus ke MK, Waja sampai kaputing

43. Saya berharap, Pleno KPU hari ini langsung mengkoreksi suara di 15 TPS tersebut, tak perlu berbelit, tak usah ke MK

44. Banyak pelajaran dari 2014, semoga pemilu kedepan akan lebih baik.....




https://twitter.com/aboebakar15 
Read Post | komentar
 
© Copyright Indonesia Bangkit ! 2013 - Redesigned by @defio84 | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all