Jakarta -
Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto kerap dikaitkan dengan
pelanggaran HAM di akhir periode rezim Orde Baru. PKS yang tengah gencar
berkomunikasi dengan Gerindra pun tak luput mempertimbangkan isu
tersebut.
Anggota majelis syuro PKS Tifatul Sembiring mengungkapkan partainya mendalami isu HAM yang dikaitkan dengan Prabowo.
"Ya itu juga sedang didalami dan ada juga jawaban dari Pak Prabowo-nya. Apa situasi yang terjadi saat itu kan juga belum clear juga bagi kita. Kalau ada tuduhan-tuduhan, ya macam-macam lah ya," kata Tifatul di gedung Setneg, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2014).
Tifatul mengatakan, akar rumput PKS dan komunitas Islam pada umumnya menyampaikan aspirasi ke partainya soal koalisi pilpres. Menurutnya, banyak yang menginginkan PKS membentuk koalisi partai Islam sebelum berkoalisi dengan partai nasionalis.
"Komunikasi banyak juga yang usulkan ke Prabowo. Ada juga yang usulannya kita kuatkan dulu koalisi partai-partai Islam. Sebenarnya saya ingin perkuat partai Islam untuk bargaining power saja. Kalau kita bersatu kan kuat tuh, mau jadi capres, cawapres, belakangan saja. Atau kita enggak usah jadi apa-apa deh. Yang penting kita bersatu," tuturnya.
Menteri Komunikasi dan Informasi ini mengungkapkan kepastian koalisi dengan Gerindra akan diumumkan sebelum tanggal pendaftaran capres ke KPU.
"Saya pikir sebelum 18 Mei kita putuskan, kita akan ada lagi sidang majelis syuro sebelum itu,"imbuhnya. [detik]
Anggota majelis syuro PKS Tifatul Sembiring mengungkapkan partainya mendalami isu HAM yang dikaitkan dengan Prabowo.
"Ya itu juga sedang didalami dan ada juga jawaban dari Pak Prabowo-nya. Apa situasi yang terjadi saat itu kan juga belum clear juga bagi kita. Kalau ada tuduhan-tuduhan, ya macam-macam lah ya," kata Tifatul di gedung Setneg, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2014).
Tifatul mengatakan, akar rumput PKS dan komunitas Islam pada umumnya menyampaikan aspirasi ke partainya soal koalisi pilpres. Menurutnya, banyak yang menginginkan PKS membentuk koalisi partai Islam sebelum berkoalisi dengan partai nasionalis.
"Komunikasi banyak juga yang usulkan ke Prabowo. Ada juga yang usulannya kita kuatkan dulu koalisi partai-partai Islam. Sebenarnya saya ingin perkuat partai Islam untuk bargaining power saja. Kalau kita bersatu kan kuat tuh, mau jadi capres, cawapres, belakangan saja. Atau kita enggak usah jadi apa-apa deh. Yang penting kita bersatu," tuturnya.
Menteri Komunikasi dan Informasi ini mengungkapkan kepastian koalisi dengan Gerindra akan diumumkan sebelum tanggal pendaftaran capres ke KPU.
"Saya pikir sebelum 18 Mei kita putuskan, kita akan ada lagi sidang majelis syuro sebelum itu,"imbuhnya. [detik]
0 komentar:
Posting Komentar