Investigasi:
Beberapa bukti dan petunjuk mengenai peranan Ahmad Olong Fedeli Luran
alias Ahmad Fathanah sebagai 'asset' Badan Intelijen CIA, Mossad -
israel dan ASIS Australia, serta menjalankan perannya sebagai sleeping
agent yang berkoordinasi dengan pihak pemerintah Indonesia.
Olong kemudian disusupkan ke PKS melalui kedekatan hubungannya yang
sudah pernah terjalin sebelumnya dengan Luthfi Hassan Ishaq, Presiden
PKS.
Berikut ini petunjuk dan bukti hasil investigasi asatunews.com di Darwin Australia beberapa waktu yang lalu :
1. Fakta bahwa hukuman terhadap Ahmad Olong Fadeli Luran yang semula
maksimum 20 tahun, dikurangi menjadi 5 tahun penjara dan dikurangi lagi
menjadi 3 tahun penjara oleh Pengadilan Magistrat Darwin, Australia.
2. Fakta bahwa Olong (Fathonah) hanya 2 tahun 3 bulan saja ditahan di
Penjara / Lembaga Permasyarakatan (LP) Berrimah, Darwin, Australia.
3. Fakta bahwa selama ditahan di LP Berrimah, Olong mendapatkan
kunjungan dari beberapa agen Mossad - Israel perwakilan Singapura, CIA
dan agen intelijen senior dari Indonesia.
4. Fakta bahwa, sebelum Olong 'dibebaskan' dari LP Berimmah, Darwin pada
sekitar Januari 2010, sudah ada terjadi aktivitas transfer pada
rekening bank atas nama Ahmad Fathonah, nama baru Ahmad Olong Fedeli
Luran.
5. Bahwa untuk membuka rekening di bank mana pun diperlukan bukti
indentitas si pembuka rekening berupa KTP atau Paspor. Adalah mustahil
bagi Olong untuk bisa membuat sendiri KTP atau indentitas lain dengan
nama baru Ahmad Fathonah. Sudah pasti Olong mendapatkan bantuan dari
'orang berkuasa dan berpengaruh' untuk kepentingan pembuatan KTP dan
pembukaan rekening bank atas nama Ahmad Fatonah.
6. Fakta bahwa terdakwa lain, Warga Negara Indonesia yang juga didakwa
terlibat dalam kejahatan penyelundupan imigran gelap ke Australia, yakni
Beni, Muhammad Tahir dan Hadi Ahmadi, tidak mendapatkan perlakuan
khusus dan istimewa sebagaimana didapatkan Ahmad Olong.
7. Bahwa perbedaan perlakuaan pemerintah Australia terhadap terdakwa
lain : Beni, Tahir dan Ahmadi, semata - mata karena mereka dinilai tidak
punya potensi untuk direkrut dan 'dibina' menjadi 'aset' pemerintah
Australia, Israel atau pun Amerika serikat.
8. Fakta bahwa rekening bank atas nama Ahmad Fathonah sudah aktif dan
memiliki saldo besar pada tahun 2009, atau jauh sebelum Fathonah
dibebaskan dan kembali ke Jakarta pada awal 2010 adalah bukti adanya
campur tangan pihak 'ketiga' ketika operasi intelijen tersebut akan
dimulai.
9. Fakta bahwa sekembalinya Olong/Fathonah di Jakarta, dia hanya fokus
pada infiltrasi ke elit - elit PKS melalui akses pertemanan lamanya
dengan LHI, Presiden PKS saat itu.
10. Fakta bahwa Olong / Fathonah bersikap sangat aktif dalam mengikuti
setiap pertemuan - pertemuan bisnis yang terkait dengan kekuasaan PKS di
pemerintahan SBY. Olong / Fathonah terkenal sangat royal dan mumpuni
dalam menjalankan perannya mendekati elit - elit PKS dan menamkan
kepercayaan keluarga besar PKS terhadap dirinya.
11. Fakta bahwa Ahmad Olong / Fathonah bukanlah kader PKS.
12. Fakta bahwa Olong / Fathonah sangat aktif mempengaruhi perilaku elit
PKS terutama LHI, Presiden PKS khususnya untuk bersikap materialistik
hedonis dan poligami dengan gadis - gadis muda yang diumpankannya kepada
LHI.
13. Fakta bahwa Olong/ Fathonah sengaja menjalin hubungan dengan puluhan
wanita muda dan cantik. Terutama wanita - wanita selebritis dan media
darling yang dapat didekatinya dan bersedia dinikahinya.
14. Fakta bahwa Olong/ Fathonah sengaja menghambur - hamburkan uang
untuk hadiah, membeli properti, perhiasan - perhiasan mahal, mobil -
mobil mewah dan lain - lain.
15. Fakta bahwa olong / Fathonan mencatat semua pengeluaran, pembelian,
hadiah, transfer dan transaksi lainnya yang berhubungan dengan elit -
elit PKS dan wanita - wanita cantik yang menjadi pacar atau istrinya
itu. (Bersambung)
sumber : asatunews.com
0 komentar:
Posting Komentar