Gerakan Menghafal Alqur’an yang dicanangkan sejak setahun lalu di
Payakumbuh, di launching Walikota Riza Falepi, dalam acara di aula
Dinas Pendidikan Payakumbuh, Jum’at (1/11). Ditandai dengan pemukulan bedug
oleh Walikota Riza Falepi, didampingi Wakil Ketua DPRD H. Sudirman Rusma, Ketua
MUI H. Mismardi, Ketua LKAAM IZ.Dt. Rajo Simarajo dan Kadisdik H. Hasan Basri
Sy, S.Pd dan Ketua Dewan Pendidikan Sevindra Juta.
Terhitung 1 November, 30 menit sebelum pelajaran dimulai, seluruh sekolah
mulai dari SD hingga SLTA di Payakumbuh, wajib menghafal Alqur’an. Pemko
merencanakan, pada tahun 2014 mendatang, pelajar yang hafal Alqur’an 30 juz,
akan dikirim umrah ke Tanah Suci Mekah. Sebelumnya, dalam rangkaian kegiatan
gerakan Menghafal Alqur’an, diadakan lomba menghafal Alqur’an tingkat SD sampai
SLTA.
Program menghafal Alqur’an bagian dari visi dan misi pasangan Walikota
Payakumbuh Riza Falepi dan Wakil Walikota Suwandel Muchtar, untuk mewujudkan
SDM berkualitas, religius, pro rakyat, berbasis ilmu pengetahuan dan
pendidikan yang berlandaskan kepada adat basandi syarak, syarak basandi
kitabullah.
Salah bentuk aplikasi visi tersebut, dengan mendorong pelajar dan masyarakat,
untuk terus mencintai Alqur’an, dengan membaca, menghafal dan menggali
nilai-nilai yang terkandung dalam kita suci tersebut, ucap Kadisdik H. Hasan
Basri Sy, S.Pd, melaporkan dalam acara lounching menghafal Alqur’an tersebut.
Persiapan ini telah dilakukan sejak enam bulan lalu, dengan melakukan seminar
dengan SKPD terkait stakeholder lainnya.
Walikota Riza Falepi yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini
dalam sambutannya mengatakan, terbongkarnya kasus video asusila pelajar sebuah
SMP di Surabaya, merupakan tamparan bagi dunia pendidikan nasional. Kasus ini
bukan intuk dipertentangkan, sebaliknya disikapi dengan tindakan poisitif,
mencari solusi meningkatkan keimanan dan ketaqwaan masyarakat secara luas, dan
pelajar secara khusus.
"Kita di Payakumbuh, jauh hari telah memulai gerakan menghafal Alqur’an
di tengah masyarakat, aplikasi dari program Kementerian Agama, berupa magrib
mengaji. Kemudian lounching menghafal Alqur’an, khusus kepada pelajar di kota
ini, merupakan wujud dari program Pendidikan Akhlak Mulia (PAM)," tutur
Walikota Riza Falepi.
Walikota Riza mengakui, arus globalisasi yang begitu cepat menyebabkan
tranformasi sosial berjalan sangat cepat, "perubahan diberbagai sektor
teknologi, akses informasi yang kian mudah bagi pelajar terkontaminasi dengan
budaya asing," tambahnya.
Karena itu, menurut walikota, guna membatasi hal demikian, membentengi
generasi muda dari segala keumungkinan yang mengancam eksistensi dan karakter
diri mereka, harus benar-benar diperhatikan. Bila tidak, bukan tidak mungkin,
pada suatu saat nanti generasi muda kota ini, akan dihadapkan pada krisis moral
berkepanjangan.
Menurut Kabid Pendidikan Formal dan Informal H. Agustion, setiap sekolah
mulai dari SD hingga SLTA, dilengkapi dengan buku panduan pendidikan Akhlak
Mulia. Sedangkan, setiap pelajar dilengkapi dengan buku penghubung yang setiap
hari ditandatangani orang tua murid, apakah putera-puteri mereka benar-benar
melaksanakan shalat lima waktu dan mengaji serta menghafal Alqur’an.
Setiap hari disekolah, para pelajar yang telah hafal ayat Alqur’an, wajib
menyetor ayat tersebut kepada guru. Untuk selanjutnya, pelajar bersangkutan
melafazkan ayat tersebut di depan kelas.
Program Pendidikan Akhlak Mulia dan Menghafal Alqur’an yang diluncurkan
pemko itu, diapresiasi oleh DPRD, MUI dan LKAAM serta Kementerian Agama
Payakumbuh. Wakil Ketua DPRD Sudirman Rusma, mengatakan, DPRD akan terus
mengawal program ini, agar terus berjalan sebagaimana diharapkan.
Sementera, Ketua MUI Mismardi dan Ketua LKAAM Dt. Rajo Simarajo, akan ikut
mendorong warga, anak kemenakan menyukseskan program tersebut. Pendidikan
Akhlak Mulia diyakini akan mampu melahirkan anak negeri ini yang beriman dan berakhlak mulia. [pks.or.id]
0 komentar:
Posting Komentar