Jakarta – Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Andi Arief
memuji Provinsi Sumatera Barat dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).
“Tanpa hingar bingar penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Sumatra Barat
sampai Juli 2013 sudah mencapai Rp3,6 triliun. Salah satu terbesar realisasi di
Indonesia,” ujar Andi.
Dia memaparkan, tahun lalu, realisasi KUR yang disalurkan tujuh bank di
Sumbar mencapai Rp3 triliun. Pada 2011 realisasinya baru Rp1,8 triliun. Sejak
Pemerintah menggenjot KUR yang dimulai pada 2007, peningkatan realisasinya
setiap tahun mencapai 20-50%. Realisasi tahun ini masih akan terus bertambah.
Penyaluran KUR sebesar itu sudah menyentuh 169.227 debitur. Ditargetkan seluruh
pelaku UMKM di Sumbar yang melebihi 500.000 orang bisa mendapatkan KUR.
Menurut Andi, penyerapan KUR terbesar terjadi di sektor perdagangan, hotel,
dan restoran. Pada 2013, sektor tersebut menyerap Rp2 triliun dana KUR. Adapun
sektor pertanian menyerap Rp773 miliar dan sektor industri pengolahan menyerap
Rp131 miliar.
Andi mengatakan mayoritas pelaku UMKM di Sumbar bergerak di bidang
perdagangan. Porsi mereka mencapai 99%. Karena itu, penyaluran KUR
diprioritaskan di sektor tersebut. Selain itu, resiko kredit di sektor tersebut
juga terhitung kecil, yakni hanya 2,5%.
Andi pun memuji sikap Gubernur Sumbar Irwan Prajitno yang memposisikan dana
KUR sebagai hak masyarakat. Dia juga menekankan pentingnya mempelajari karakter
usaha masyarakatnya, mengadakan rapat reguler dengan delapan perbankan untuk
mamastikan bahwa program wajib sebagai salah satu cara meredam kemiskinan dan
mencipakan pengusaha lokal itu berjalan.[wartaekonomi]
0 komentar:
Posting Komentar