Pemantauan yang dilakukan oleh pemerintah Palestina di Gaza menyebutkan
lebih dari 5200 jiwa saat ini berada di 13 pusat penampungan dua di
antaranya merupakan penampungan UNRWA
Sahabatalaqsha.com – Minggu lalu selama empat hari Jalur Gaza yang sudah 7,5 tahun dikepung
zionis israel diserang badai musim dingin dan banjir. foto: Business
Insider
BismillahirRahmanirRahim
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
Saudaraku yang kucintai Muhammad Fanni Rahman, dan saudara-saudaraku relawan dan pendukung Sahabat Al-Aqsha semoga Allah menjagamu dan memantapkan langkahmu dalam kebaikan dan keberhasilan. Ya Allah kabulkanlah…
Saudaraku
yang mulia, ketika tengah malam hari Kamis (12 Desember 2013), air bah
dengan deras menerjang puluhan bahkan ratusan rumah di Gaza. Dan para
penduduk waktu itu tidak sempat untuk menyelamatkan barang-barang
miliknya meski hanya sedikit saja.
Air
bah datang setinggi antara 2 sampai 4 meter di berbagai lokasi. Hampir
saja peristiwa itu merenggut nyawa banyak anak-anak secara tiba-tiba
sedangkan para penduduk dalam keadaan tidur.
Air
itu mengepung mereka sampai datangnya para petugas kepolisian dan
Pertahanan Rakyat dengan perahu-perahu untuk mengevakuasi mereka ke
tempat penampungan. Ratusan pengungsi pun menempati sekolah yang
didirikan oleh lembaga pengungsian setelah rumah mereka tenggelam
setelah badai musim dingin menerjang Gaza selama 4 hari.
Pemantauan yang dilakukan oleh pemerintah Palestina di Gaza menyebutkan lebih
dari 5200 jiwa saat ini berada di 13 pusat penampungan dua di antaranya
merupakan penampungan UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi Palestina).
Pihak medis yang berwenang menyatakan, pihaknya
melakukan penanganan atas 80 kasus cedera, 4 orang dalam keadaan kritis
sedangkan dua meninggal dikarenakan bancana ini.
Badai
musim dingin dan banjir yang menimpa Gaza menyebabkan ribuan keluarga
mengungsi ini sekali lagi menyingkap dampak dari pengepungan selama 7,5
tahun. Di mana banyak bangunan yang pondasinya keropos serta kurangnya
peralatan yang dibutuhkan oleh regu penyelamat.
Sebenarnya
Emir Qatar telah mengirimkan kapal bahan bakar untuk menyuplai
pembangkit listrik Gaza yang sejak dua bulan berhenti beroperasi karena
kehabisan bahan bakar dan bantuan senilai 10 juta dolar untuk korban
bencana banjir.
Kabarnya,
pemerintah Mahmoud Abbas menolak bantuan itu masuk kecuali setelah
pihak Qatar membayar pajak sebesar 10 juta dolar. Subhanallah… Dan
rakyat Gaza sendiri saat ini masih menderita karena pengepungan, dan
penderitaan itu semakin berat setelah kudeta As-Sisi terhadap Presiden
Muhammad Mursi, dimana rezim As-Sisi menghancurkan terowongan-terowongan
yang sebelumnya digunakan oleh penduduk Gaza untuk memasukkan bahan
makanan dan kebutuhan pokok.
Rakyat
Gaza juga masih menderita disebabkan penutupan pintu Rafah
terus-menerus, dimana rakyat Gaza tidak boleh keluar kecuali mereka yang
memiliki visa di luar atau yang sakitnya sudah parah. Itupun dengan
cara yang amat dipersulit dimana dalam sebulan hanya ada kesempatan 6
hingga 8 hari dan itu hanya berlaku 4 jam tiap harinya.
Bersama dengan surat ini disertakan foto-foto bencana banjir dan musim dingin di Gaza.
Semoga Allah menolong rakyat Gaza. Jangan lupa doakan kami dari kejauhan. Doakan kami setiap usai kalian menegakkan shalat.
Hanya kepada Allah kami menyandarkan diri dan harapan.
Salam rindu kami dari Gaza yang Mewakili Kehormatan Umat Islam sedunia,
Wassalaamu’alaykum,
Abu Muhammad Ziad, Al-Sarraa Foundation for Humanitarian Relief
sumber : sahabatalqsa.com/hidayatullah.com
0 komentar:
Posting Komentar