Kamis, 21 November 2013

Tahun 2015 Indonesia Pecah

Tahun 2015 Indonesia ”Pecah” ini merupakan hasil buah pikir dari seorang anak bangsa yang memiliki reputasi sebagai tokoh yang disegani di dunia internasional. Buku ini menyajikan perpaduan materi antara pengetahuan yang luas tentang konspirasi dunia internasional, kecermatan membaca perputaran alam, pemahaman mendalam tentang siklus sejarah, ketajaman analisis, visioner, kemampuan memprediksi masa depan, serta memberikan solusi cerdas untuk mengantisipasi multi krisis, sekaligus upaya membangun spirit bangsa agar Indonesia menjadi besar yang menghormati dunia internasional.

Buku ini menjadi primadona kaum politisi karena merupakan satu-satunya karya terbaik bangsa yang jeli mengupas perjalanan Indonesia sebagai bangsa, dan juga sebagai antisipasi kemungkinan terburuk yang bakal menimpa NKRI, yaitu bubar sebagai bangsa. Bercerainya negara-negara di Eropa itu terjadi pada abad moderen. Sebagai negara yang berasal dari kumpulan beragam etnis, kemampuan bertahan dalam ‘satu bangsa’ rata-rata hanya selama 70-an tahun. Bangsa Indonesia merupakan negara yang memiliki kumpulan suku paling heterogen di dunia, yaitu memiliki sekitar 300-an suku besar dan sub suku, 600-an bahasa daerah, 17.504 pulau. Jika sedikit salah mengurusnya, maka berakibat fatal. Fakta membuktikan bahwa lepasnya Provinsi ke-27 Timor Timur pada tahun 1999 menjadi negara Republik Demokrat Timor Leste (RDTL) dari ikatan NKRI.

Bagian pertama memuat Konspirasi Global Hancurkan Indonesia. Eksistensi Indonesia sebagai negara Islam terbesar dengan kekayaan alam terlengkap di dunia, mendorong kekuatan global berkepentingan menciptakan multi krisis bagi bangsa ini. Strategi yang dilakukan sangat rapi, nyaris tidak terdeteksi. Bersatu dan bersatu. Bersatu merupakan kunci utama, kunci sukses sebuah bangsa. Ketika Amerika Serikat punya agenda terselubung untuk mengacak-acak dunia, mereka menciptakan ’musuh bersama’ melalui serangan World Trade Centre (WTC) 11 September dijadikan sarana pemersatu bagi seluruh negeri demi kepentingan politik.Konspirasi global itu meliputi: serangan Jumat, Pecah Belah antar pemimpin, penyesatan opini, dan punya musuh bersama.

Bagian kedua memuat Strategi ”Satu Dolar” menguasai dunia. Strategi itu mencakup: Blok Pertama ’Supertop leader’, Blok Kedua ‘Dewan Strategi’, Blok Ketiga ‘Dewan Politik Global’, Blok Keempat ‘Dewan Keuangan Dunia’, Blok Kelima ‘Politik Luar Negeri’ Blok Keenam ’Globalisasi Ekonomi’, Blok Ketujuh ’Kapitalisme’, Blok Kedelapan ’Paham Babilonia’, Blok Kesembilan ’Metamorfosa Modernisasi’, Blok Kesepuluh ’Kemerosotan Moral Generasi Muda’, Blok Kesebelasan ’Occultisme, Blok Keduabelas Sekulerisme Agama Universal, Blok Ketiga Belas United Nations/PBB.

Bagian ketiga memuat Tujuh Strategi Dunia Menghancurkan Indonesia. Gerakan Illuminati International sebagai sumber kehancuran bangsa Indonesia, telah menetapkan (7) strategi kebijakan dasar meliputi: 1) memperlemah Negara Kesatuan (NKRI); 2) menghapus Ideologi Pancasila, 3) menempatkan uang sebagai dewa, 4) menghapus Rasa Cinta Tanah Air, 5) menciptakan sistem Multi Partai, 6) menumbuhkan sekularisme, dan 7) membentuk tata dunia baru.

Bagian keempat Posisi Geostrategis Indonesia memuat posisi Indonesia dalam peta dunia bagaikan ‘jantung’ kehidupan Planet Bumi. Indonesia melalui pulau Kalimantan dan Papua adalah ‘paru-paru’ yang memberi nafas bagi umat manusia di seluruh penjuru dunia. Tuhan telah menganugerahkan potensi sumberdaya alam laing lengkap kepada persada nusantara.
Bagian kelima Menyatukan Para Pemimpin Bangsa memuat hasil penelitian 10 tahun terakhir sejak jaringan Illmuminati Internasional yang sukses menciptakan krisis menghancurkan Indonesia, salah satu penyebab kenapa Indonesia sulit bangkit kembali dari keterpurukan, karena di antara para pemimpin susah bersatu.

Bagian keenam Rakyat Rindukan Pemimpin ‘Bergandengan Tangan’ memuat hasil penelitian para pakar di seluruh dunia disertai bukti yang ada kesebaran suatu negara ditentukan oleh kekuatan persatuan. Hancurnya suatu bangsa bersumber dari perpecahan. Suatu bangsa dapat menjadi besar bila seluruh pemimpin dan rakyat bersatu. Negeri ini ada karena para pejuang kemerdekaan dulu bersatu, punya tekad satu: merdeka atau mati. Mereka bersatu melawan penjajah.

Bagian ketujuh Bangsa Tiga Kali Bersatu memuat tentang: 1) Sumpah Palapa dan Sumpah Pemuda, 2) Belajar dari Sriwijaya dan Majahpahit. Berbagai peninggalan masa silam telah menunjukkan nenek moyang dulu sudah memiliki peradaban yang jauh lebih unggul dibanding bangsa Eropa. Fenomena perpecahan bagi Republik Indonesia sudah tampak di depan mata, melalui semangat Otonomi Daerah, para Bupati dan Wali Kota menjelma menjadi ”Raja-Raja Kecil’ di daerah. Mereka sering memandang sebelah mata keberadaan pemerintah pusat.

Bagian kedelapan ”Gong Perdamaian Nusantara” Sarana Pemersatu dan Spirit Bangsa memuat semangat reformasi yang menggelora menuntut segala bentuk perubahan dibarengi kelahiran UU Otonomi Daerah, menyebabkan terjadinya semacam erosi nasionalisme di sebagian warga masyarakat. Rasa cinta tanah air kebanggan sebagai bangsa Indonesia mengalami dekadensi.

Bagian kesembilan ”Gong Perdamaian Dunia” Mengangkat Martabat Indonesia memuat beberapa fakta seperti: 1) Gunung Perdamain dari Gunung Muria, 2) Menyatukan Manusia di Planet Bumi, 3) GPD pertama dipasang di negera China, 4) GPD kedua di Negara India, 5) GPD dipasang di Bulan, 6) Tahun 2015 di Pasang di seluruh Dunia.

Bagian kesepuluh Jaringan Super Rahasia Misteri ’666’ memuat konspirasi global yang berusaha menghancurkan bangsa Indonesia agar pecah menjadi 17 Negara Merdeka, yang dikomando oleh suatu gerakan Illmuniati International melalui jaringan The Luciferians Consoiration dengan operator lapangan Fremansaory. Jaringan tingkat tinggi dunia yang kini berkuasa mengendalikan bumi dengan kata sandi ’666’. Kantor pusat didirikan di Brussel-Belgia berbentuk salib terbalik dengan sandi puncak angka ’666’.

Bagian kesebelas Peta Indonesia tahun 2015 memuat tatanan dunia baru. Peta dunia diredesign untuk menyusun negara-negara baru. Dengan patron dunia berada dalam satu sistem, satu mata uang dan satu agama, jaringan Illmuniati International sangat yakin mampu mengubah peta dunia sesuai konspirasinya. Peta Republik Indonesia telah di-redisgn dengan memecah menjadi ’17 Negera baru” (Provinsi Timor-Timur sudah dilepas menjadi negara merdeka sendiri).

Bagian keduabelas memuat Penyebab 2015 Indonesia ’Pecah’, yakni kepingan-kepingan negara kecil itu didasarkan atas: 1) Ikatan primordial (kesamaan etnis), 2) ikatan ekonomis (kepentingan bisnis), 3) ikatan kultural (kesamaan budaya), 4) ikatan ideologis (kepentingan politik), dan 7) ikatan religius (kesadaran membangun negara berdasarkan agama). Penyebab lain Indonesia bakal ’pecah’ karena a) telah kehilangan figur tokoh pemersatu dan menunggu kelahiran tokoh seperti Bung Karno dan Bung Harto, mungkin baru tiba ’Tujuh Abad Mendatang’, b) pertengkaran berkepanjangan sesama anak bangsa, c) pengaruh konspirasi global, d) faktor NAMA. Nama adalah doa, pengharapan atau bahkan obsesi dan Kalah Pilpres 2014, ’Bikin Negara baru’. (Hugo Warami – staf peneliti puspadaya Unipa). [rdzmn]
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Indonesia Bangkit ! 2013 - Redesigned by @defio84 | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all