Rabu, 02 Juli 2014

Kalau Serius Revolusi Mental, Jokowi Harus Terbuka Soal Kasus Transjakarta dan APBD

Revolusi mental yang digaungkan oleh calon presiden Joko Widodo bertolak belakang dengan apa yang terjadi. Pasalnya pasangan capres tersebut tidak menjelaskan mengenai adanya dugaan korupsi APBD dan busway yang saat ini terjadi.

Demikian disampaikan Pengamat Politik Igor Dirgantara saat dihubungi wartawan, Senin (30/6).

"Jika memang dia serius dengan revolusi mental, Jokowi harus terbuka dan menjelaskan segamblang-gamblangnya kepada publik soal bus Transjakarta dan APBD," katanya.

Merujuk pada paparan Jokowi, revolusi mental harus dimulai dari sang pemimpin. "Nah, sekarang saatnya momentum yang tepat. Warga Jakarta khususnya dan masayarakat Indonesia menunggu karena selama ini Jokowi bungkam soal dua kasus besar itu," tegasnya.

Dikatakan Igor kalau saat Jokowi sapaan Joko Widodo menjadi pusat perhatian. Sehingga sorotan dari masyarakat, lanjut dia, terutama ingkar janji untuk menjadi Gubernur DKI hingga genap 5 tahun.

Jika mantan walikota Surakarta ini tetap bersikap diam, maka kejujurannya semakin dipertanyakan. Hal ini ironis dengan pencitraan Jokowi selama ini.

"Jika dia masih bungkam maka jangan mengeluhkan soal kampanye hitam yang menggerus elektabilitasnya. Justru sekarang terlihat sikapnya sendiri yang membuatnya keterpilihannya merosot dan bukan karena black-campaig," pungkas pengajar Universitas Jayabaya ini.

Dalam kasus korupsi bus Transjakarta, Kejaksaan Agung sebelumnya telah menetapkan mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono sebagai tersangka. Dalam proyek senilai Rp1,5 triliun tersebut, Kejaksaan juga menetapkan tersangka lainnya, yakni Direktur Pusat Teknologi dan Sistem Transportasi di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Prawoto. [aktual]
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Indonesia Bangkit ! 2013 - Redesigned by @defio84 | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all