Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq menyatakan percobaan tindakan
penyadapan yang dilakukan Australia terhadap pejabat Indonesia
menunjukkan bahwa Australia bukan tetangga yang baik, bahkan berbahaya.
"Indonesia
keliru memposisikan Australia sebagai mitra strategis karena ternyata
Australia memperlakukan pejabat Indonesia seperti ancaman atau musuh
yang harus dan perlu disadap," kata Mahfudz di Jakarta, Senin.
Menurut dia, sebagai tetangga dekat jika ada keperluan Australia tinggal ketuk pintu dan kerja sama secara resmi dan terbuka.
"Bagaimana kalau ada tetangga dekat justru mengintai dan mengintip tetangganya dan dengan diam-diam," tanya Wasekjen PKS itu.
Presiden
SBY, kata Mahfudz, harus secara langsung bicara tentang hal ini.
"Bahkan seharusnya meninjau ulang semua bentuk kerjasama dengan
Australia. Hingga ada penjelasan resmi dari pihak Australia akan
kebenaran berita ini dan mereka minta maaf jika itu benar terjadi," kata
Mahfudz.
Diberitakan intelijen Australia coba menyadap
pembicaraan telepon yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan
istrinya serta beberapa menteri senior, demikian dilaporkan media,
Senin.
Dokumen rahasia yang dibocorkan oleh Edward Snowden dan
diterima media penyiaran Australia Broadcasting Corporation serta harian
The Guardian itu menyebutkan bahwa Presiden SBY dan sembilan orang
terdekatnya menjadi target penyadapan.[suaranews]
0 komentar:
Posting Komentar