Rabu, 30 Oktober 2013

Hamdani MS,S.IP, eks PRESMA UNRI, KETUA DPC PKS yg sukses bisnis properti

daftar caleg dprd pekanbaru, caleg pks pekanbaru

Dilahirkan pada 1 Desember 1981 dari keluarga guru yang hidup sederhana dan berbahagia. Hamdani tumbuh dan berkembang seperti layaknya anak-anak kebanyakan.  Ayahnya bernama H.Makhasin (Alm) seorang guru dan juga seorang ustadz yang banyak berdakwah sekeliling Pekanbaru.  Ayahnya keturunan jawa, tepatnya di sebuah daerah bernama Kebumen, Jawa Tengah. Ibunya juga seorang guru, tepatnya di MTsN Jl.Amal Hamzah, ibunya bersuku Melayu Riau  Kampar.

Hamdani kecil sebenarnya adalah merupakan seorang anak yang cukup pemalu. Tapi seiring berjalannya waktu sifat pemalunya berganti menjadi seorang yang cukup mandiri dan berani bahkan bisa dibilang “agak bandel’. Dan karena “kebandelannya” ini Hamdani satu-satunya dari lima bersaudara yang “dikirim” dan disekolahkan di Pesantren, tepatnya Pesantren Dar-el Hikmah Pekanbaru. Ibunya menuturkan Hamdani dimasukkan ke pesantren karena kerap bermain tidak ingat waktu, bahkan kalau sudah asik bermain layangan sampai memanjat loteng rumah sediri,bahkan loteng rumah tetanggapun sering dipanjatnya. Apalagi kalau main game seperti video game yang sedang “in” pada zamannya, bisa bisa magrib baru pulang kenangnya.

Tapi di Pesantrenlah, bakat kepemimpinan Hamdani mulai terlihat. Di Pesantren Dar-El Hikmah semenjak kelas 1 MTs (sejajar dengan smp) nilai-nilai kepemimpinan, kemandirian dan tanggung jawab mulai terpupuk. Karena seluruh santri memang dilatih untuk dapat mandiri dan disiplin. Sejak MTs, Hamdani sudah ditunjuk menjadi ketua kelas, ketua kamar, bahkan sempat menjadi pengurus inti konsulat pekanbaru (siswa dari berbagai provinsi di riau, kepri bahkan ada yang dari luar negeri). Kemudian di Madrasah Aliyah Dar-el Hikmah, Hamdani juga diamanahkan sebagai pengurus OSDH (seperti OSIS), hingga dalam kepengurusan tersebut sempat menjadi wakil ketua OSDH untuk mengurus lebih kurang 1000 an santri.

Bakat kepemimpinan tersebut semakin menguat ketika Hamdani masuk kampus. Mulai kuliah pada tahun 2000 sebagai mahasiswa “undangan ”melalui jalur Penelusuran Bibit Unggul Daerah (PBUD) yang masuk tanpa tes, Hamdani mengambil jurusan Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universtitas Riau. Ketertarikannya terhadap kepemimpinan, kemampuan berdiplomasi, komunikasi dan ilmu politiklah yang membawanya mengambil jurusan tersebut. Hamdani sempat bercita-cita menjadi seorang diplomat atau bahkan Menteri Luar Negeri. Semenjak awal kuliah Hamdani sudah bergelut dengan organisasi internal dan eksternal Kampus yang merupakan sebagai laboratorium dan tempat mengaplikasikan keilmuan yang didapat dalam materi kuliah di FISIP UNRI (sekarang UR - red).

Dalam organisasi internal kampus, Hamdani tercatat dalam sejarah organisasi kampus sebagai aktifis semenjak semester awal. Hamdani ditunjuk sebagai ketua tingkat di Hubungan Internasional, kemudian pernah menjabat pengurus inti di KOMAHI (HMJ) di jurusan HI. Kemudian berturut-turut sebagai pengurus dan bahkan ketua lembaga dakwah kampus, tepatnya di LSMI Al-Madani FISIP UNRI yang sukses mengantarkannya sebagai kader dakwah pertama di FISIP UNRI menjadi sorang Gubernur Mahasiswa (ketua BEM tingkat Fakultas) FISIP UNRI dengan sistem pemilihan langsung (PEMIRA) yang dilakukan oleh seluruh mahasiswa dengan hasil yang lumayan banyak. 

Dan puncaknya dalam organisasi internal kampus pada tahun 2005, hamdani dipilih melalui mekanisme Pemilihan Raya mahasiswa se UNRI sebagai presiden Mahasiswa universitas Riau dengan selisih suara yang cukup spektakuler dari kompetitor lainnya. Diawal kepemimpinan sebagai presiden mahasiswa UNRI, BEM UNRI sudah mengadvokasi permasalahan mahasiwa terkait biaya kuliah dan alhamdulillah berhasil dengan berkurangnya biaya kuliah untuk mahasiswa baru yang kurang mampu, hingga mengadvokasi tanah masyarakat yang bersengketa dengan pihak POLDA Riau. Dan masih banyak prestasi yang dibuat dan ditorehkan untuk mahasiswa UNRI dan masyarakat Riau.

Dengan model kepemimpinan dan kekuatan serta kesolidan jaringan dan integritas aktifis dakwah yang dikenal dengan rohis kampus, kepemimpinan ditingkat fakultas dan universitas di universitas Riau dapat direbut dan jalani oleh aktifis dakwah. Bahkan sampai ada seloroh atau candaan dikalangan aktifis pergerakan dikampus, jika ingin jadi Gubernur atau Presiden Mahasiswa jadi anak rohis dulu. Karena Alhamdulillah hingga saat ini yang menjadi Presiden Mahasiswa di Universitas Riau  berasal dari kalangan aktifis dakwah kampus.

Untuk urusan organisasi eksternal kampus, dari sekian banyak organisasi eksternal kampus, Hamdani lebih tertarik dengan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia disingkat KAMMI dan pilihannya tersebut jatuh pada KAMMI. Sebagai organisiasi eksternal dan ekstra parlementer (parlemen jalanan) yang muatan, visi misi dakwah dan keislamannya lebih kental. Di KAMMI, “karir” Hamdani dimulai dari mengikuti pelatihan/training pengkaderan mulai dari Daurah Marhalah 1 (DM 1) hingga DM 3. Dari sebagai kader biasa di KAMMI tingkat komisariat hingga pernah tercatat sebagai sekretaris KAMMI di komisariat UNRI,”karir” paling puncak di KAMMI dipercaya sebagai ketua Pembinaan Satuan (BINsat) KAMMI Daerah Riau tahun 2003-2005.

Perkenalan  Hamdani pada Partai Keadilan Sejahtera (dulu PK) Semenjak munculnya reformasi pada tahun 1998 dan terbentunya PK setelah reformasi tersebut. Mengenal PK semenjak 1999 atau semenjak Madrasah aliyah di Pesantren Dar-el Hikmah oleh seorang guru di Dar-El Hikmah. Dan pada tahun 2000 sudah terlibat dalam pengajian / holaqoh di Partai Dakwah tersebut. Ketertarikan pada PK dan selanjutnya menjadi PKS karena PKS memiliki karakter khusus yang tidak dimiliki oleh partai politik lainnya, bahkan oleh partai politik Islam yang lebih senior darinya. Karakter khusus tersebut yaitu kekuatan visi, misi, soliditas, keikhlasan pendukungnya, serta kekuatan kader yang luar biasa. Dengan kekuatan kader yang rata-rata orang terpelajar saja sebenarnya sudah cukup menjadi alasan untuk bergabung dan memilih PKS sebagai partai yang harus diperjuangkan, ditambah lagi PKS tidak hanya sebagai parpol “ansich” ia juga sebagai Partai Dakkwah dengan kekuatan dan militansi kader yang luar biasa itu dan insyaallah siap memimpin indonesia.   

Sebagai seorang mantan aktifis mahasiswa, Hamdani terus ingin memberikan kontribusi bagi perbaikan bangsa dan negara yg dicintai. Maka bergabungnya Hamdani kedalam partai Dakwah ini adalah sebuah keniscayaan dan sebuah saluran yang sangat tepat untuk memaksimalkan kotribusi. Semenjak tamat kuliah, Hamdani langsung dilirik PKS sebagai penggerak Partai di tingkat kecamatan, selanjutnya mulai tahun 2009 ia dicalonkan oleh PKS sebagai calon legislatif (Caleg) tingkat kota pekanbaru nomor urut 4 di dapil 3 (Marpoyan Damai-Bukit Raya-Tenayan Raya). Walaupun Hamdani belum terpilih untuk menjalankan tugas kedewanan, tapi di dapil tersebut PKS mendapatkan 2 kursi legislatif. 

Selanjutnya sejak tahun 2009 setelah pemilu, Hamdani diamanahkan sebagai Ketua DPC PKS Marpoyan Damai hingga saat ini, yaitu selama dua periode. 2009-2011, 2011-2014. Dan pada pemilu legislatif 2014 ini kembali dicalonkan oleh PKS dengan nomor urut 1 di Dapil 4 (Marpoyan Damai-Bukit Raya). Dan sebagai partai dakwah, PKS mengajarkan pada seluruh kadernya bahwa amanah pantang untuk diminta, tapi bila sudah diamanahkan dan diperintahkan maka seorang kader harus bekerja keras dan maksimal untuk menjalankan dan memenangkannya. Karena itulah, siapapun kader PKS yang terbina memalui holaqoh dan pengajian-pengajiannya memegang teguh prinsip tersebut dan insya Allah siap memenangkan PKS menjadi nomor 1 di Pekanbaru dan Provinsi Riau, insya Allah.

Setelah selesai wisuda tepatnya tahun 2007, Hamdani memberanikan diri untuk menikahi seorang gadis berdarah batak yang bernama Roma Nauli Pane,ST yang masih satu almamater, tapi beda Fakultas. Gadis asal Sipirok yang lahir dan besar di Pekanbaru itu dinikahi dengan proses yang di PKS dikenal dengan proses “ta”aruf” yang sebenarnya berasal dari nilai Islam untuk urusan membina rumah tangga. Hingga saat ini Hamdani dan Roma Nauli dikarunia Allah sepasang buah hati; anak pertama seorang putri yang diberi nama Zahrani Putri el Hamra, dan yang kedua bernama Muhammad Sayyid Azzam El Hamra. Dengan harapan kedua buah hati tersebut menjadi da”i dan Da’iyyah yang lebih baik, lebih hebat dan lebih banyak kontribusinya untuk Islam dan ummat.

Disisi kekuatan ekonomi, Hamdani sadar betul bahwa dengan ekonomi yang kuat maka insya Allah bangsa akan maju dan mandiri. Maka tak heran rasanya sejak tamat kuliah, Hamdani disamping bekerja sebagai seorang Staff Ahli Fraksi PKS untk menajamkan sisi keilmuan, juga mengambil jalan sebagai seorang enterpreneur dan menjadi seorang pengusaha.  Semenjak tahun 2007 ia mendirikan badan usaha berupa CV. Dan menjadi direkturnya di CV tersebut.Cukup banyak usaha yang pernah digeluti oleh Hamdani mulai dari usaha distributor pupuk, kedai juice, makanan, kolam ikan, investasi, laundry, pulsa, bahkan percetakan. Jatuh bangun dalam usahanya sudah merupakan makanan sehari-hari dalam berbisnis, bahkan kalau diteliti lebih lanjut lebih banyak jatuhnya daripada bangunnya usaha yang dijalaninya. 

Dan itupulalah yang menjadikan Hamdani semakin matang dan tertantang dalam bisnis. Alhamdulillah sejak tahun 2010 berbekal tanah mertua yang tidak seberapa, tapi cukup untuk  dua rumah type 70, Hamdani mengumpulkan seluruh modal yang didapat dari beberapa bisnis sebelumnya dan mulai beralih profesi menjadi Developer bersama partner kepercayaan semenjak bisnis percetakan. Dari hasil rumah tersebut Hamdani berhasil mengembangkan bisnis perumahannya dibeberapa titik di Pekanbaru dan di Pelalawan. Hingga saat ini masih sebagai developer perumahan dan juga mulai merambah proyek-proyek BUMN sebagai kotraktor yang melaksanakan proyek. Hamdani berharap semakin kaya dan mapan seorang kader dakwah, insya Allah semakin banyak manfaatnya untuk dakwah Islam dan semakin banyak bisa membantu orang lain. Sebagaimana sabda rasul “Harta yang terbaik adalah harta yang berada ditangan orang yang beriman”.

Disamping diamanahkan sebagai Caleg PKS di Dapil 4 Pekanbaru (Marpoyan Damai-Bukit Raya) dengan nomor urut 1 dan sebagai seorang pengusaha properti, ada satu lagi yang insya Allah dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yaitu sebagai seorang SEFTer. Ilmu SEFT (Spriritual Emotional Freeedom Tehnique ) ilmu untuk membantu pengobatan dari masalah/sakit yang ringan hingga masalah yang berat. Dari sakit atau masalah fisik sampai masalah emosi. Ilmu ini didapat baru setelah ramadhan 1434 H ini.dan Alhamdulillah dengan ilmu tersebut  telah  membantu masyarakat pekanbaru dengan mengadakan preview dan bakti sosial.   

Dan akhirnya dengan takbir yang lantang serta semangat dakwah yang tak pernah lekang dan diringi dengan do’a dan munajat pada Allah demi melihat indonesia yang jauh lebih adil, sejahtera,  bermartabat dan mandiri, maka dengan kerendahan hati, Hamdani memohon do’a serta dukungan kepada masyarakat Pekanbaru, khususnya kecamatan Marpoyan Damai dan Bukit Raya untuk berjuang di DPRD Kota Pekanbaru memperjuangkan aspirasi masyarakat untuk DPRD dan Pekanbaru yang lebih baik dengan menebarkan Cinta, Kerja dan Harmoni. 

Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Indonesia Bangkit ! 2013 - Redesigned by @defio84 | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all