MESIR - Sekitar 40 perempuan yang mendukung presiden
terguling Mohamed Morsi telah tewas dan 500 lainnya ditangkap sejak
penggulingan pemimpin terpilih Morsi pada 3 Juli.
"Kudeta telah melakukan kejahatan terhadap perempuan dan melanggar norma-norma
dan konvensi internasional," kata gerakan "Perempuan menentang
kudeta" dalam sebuah laporan yang dikutip oleh Anadolu Agency pada hari
Sabtu (30/11).
Menurut kelompok ini, korban pertama terjadi di Delta Nil di provinsi Mansoura
pada tanggal 19 Juli ketika empat wanita tewas dalam unjuk rasa pro-demokrasi
pendukung Morsi.
Kelompok pro-demokrasi mengatakan bahwa "pembunuhan terhadap perempuan
terus berlangsung" sampai pada protes duduk pro-Morsi di Kairo pada
pertengahan Agustus, di mana ratusan orang, termasuk banyak wanita, tewas.
Laporan itu mengatakan bahwa 250 perempuan pendukung Morsi ditangkap di tiga
hari pertama yang diikuti penggusuran protes duduk pro-Morsi.
Sebanyak 22 pendukung perempuan juga ditangkap di Alexandria selama demonstrasi
pro-Morsi pada tanggal 31 Oktober, kata gerakan itu.
Pada hari Rabu (27/11), pengadilan Alexandria menghukum 14 demonstran perempuan
yang divonis 11 tahun penjara atas tuduhan "melakukan pertemuan ilegal dan
bergabung dengan kelompok yang dilarang". [tajuk]
0 komentar:
Posting Komentar