SALAM PENCERAHAN – Kali ini kita akan membahas Skema Kejahatan Terbesar di Muka Bumi. Paling besar karena sangat luasnya cakupan dan dampak dari kejahatan ini. Bersiaplah, karena Anda akan sangat terkejut setelah membaca tulisan ini,
sebagaimana saya ketika pertama kali mengetahuinya. Karena, kejahatan
ini sangat dekat dengan kehidupan kita, namun tidak pernah kita sadari.
Bahkan ketika dulu kuliahpun saya pernah mempelajarinya, namun tidak
menyadari skema di balik itu. Betul! Kita terhipnotis untuk percaya dan menerima begitu saja.
Tulisan ini disajikan dengan bahasa yang ringan dan enak untuk dibaca, sebagai pengantar untuk memahami gambar skema kejahatan ini secara global dan utuh.
Dengan segala hormat, saya minta agar Anda menyebarkan tulisan ini,
sehingga lebih banyak yang mengetahui, menyadari dan tercerahkan.
Selamat membaca Skema Kejahatan Terbesar di Muka Bumi!
Saya Menginginkan Seluruh Dunia Plus 5%
-->Fabian sangat bahagia karena dia akan menyampaikan sebuah pidato ke
masyarakat besok. Dia selalu menginginkan kekayaan dan kekuasaan dan
sekarang impiannya akan segera menjadi kenyataan. Dia adalah seorang
tukang emas, mengukir emas dan perak menjadi perhiasan, tetapi semakin
lama semakin tidak puas karena harus bekerja keras dalam hidupnya.
Fabian menginginkan kesenangan, dan juga tantangan, dan sekarang rencana
barunya siap untuk dimulai.
-->Fabian sangat bahagia karena dia akan menyampaikan sebuah pidato ke
masyarakat besok. Dia selalu menginginkan kekayaan dan kekuasaan dan
sekarang impiannya akan segera menjadi kenyataan. Dia adalah seorang
tukang emas, mengukir emas dan perak menjadi perhiasan, tetapi semakin
lama semakin tidak puas karena harus bekerja keras dalam hidupnya.
Fabian menginginkan kesenangan, dan juga tantangan, dan sekarang rencana
barunya siap untuk dimulai.
Ekonomi Sistem Barter
Selama puluhan generasi, masyarakat terbiasa dengan sistem
perdagangan barter. Seseorang akan menghidupi keluarganya dengan
memproduksi semua yang mereka butuhkan ataupun mengkhususkan diri dalam
perdagangan produk tertentu. Kelebihan dari yang dia produksi, akan dia
tukarkan dengan kelebihan barang lain yang diproduksi orang lain.
Pasar setiap hari ramai dan bersemangat, orang-orang berteriak dan
melambaikan dagangannya. Sebelumnya pasar adalah tempat yang
menyenangkan, tetapi sekarang jumlah orang terlalu banyak, pertengkaran
pun semakin banyak. Tidak ada lagi waktu untuk ngobrol dan bercanda,
sebuah sistem yang lebih baik mulai diperlukan.
Secara umum, orang-orang relatif bahagia, dan mereka menikmati buah dari hasil kerja keras mereka.
Di setiap komunitas dibentuk sebuah pemerintahan yang sederhana yang
tugasnya menjaga agar kebebasan dan hak setiap anggota masyarakat
dilindungi dan untuk memastikan bahwa tak seorang pun akan dipaksa untuk
melakukan hal yang tidak dia inginkan oleh siapapun juga.
INI ADALAH TUJUAN SATU-SATUNYA DARI
PEMERINTAH (GOVERNMENT) DAN SETIAP ANGGOTA PEMERINTAH DIPILIH SECARA
SUKARELA OLEH ANGGOTA KOMUNITAS YANG ADA.
Namun, ada masalah yang tidak bisa mereka selesaikan di perdagangan
pasar sehari-hari… Apakah sebelah pisau senilai dengan dua keranjang
jagung? Apakah seekor kerbau lebih berharga dari seekor ayam…?
Orang-orang menginginkan sistem yang lebih baik.Fabian mengiklankan diri kepada masyarakat, “Saya punya solusi atas masalah barter yang kita alami, dan saya mengundang kalian semua untuk sebuah pertemuan publik besok harinya.”
Munculnya Sistem Uang Emas
Besok harinya orang-orang pun berkumpul di tengah kota dan Fabian menjelaskan kepada mereka konsep tentang “uang”. Masyarakat yang mendengarkan pidatonya terkesan dan ingin mendengar lebih banyak.
“Emas yang saya produksi menjadi perhiasan adalah logam yang luar
biasa. Dia tidak akan berkarat, dan bisa bertahan sangat lama. Saya akan
membuat emas dalam bentuk koin dan kita akan menyebut setiap koin
dengan nama dolar”
Fabian menjelaskan konsep tentang nilai, dan bahwa “uang” akan
menjadi medium pertukaran barang, sebuah sistem yang lebih baik daripada
barter.
Salah satu dari anggota pemerintah bertanya “Tetapi orang tertentu
bisa menambang emas sendiri dan membuat koin untuk diri mereka sendiri”
“Ini tidak boleh diterima” kata Fabian. “Hanya koin-koin yang
disetujui pemerintah yang boleh digunakan, dan kita akan membuat stempel
khusus di koin-koin tersebut.” Ini kedengarannya masuk akal dan
orang-orang pun mulai menyarankan agar setiap orang mendapatkan sama
banyak. “Tetapi saya yang paling pantas mendapatkan lebih” kata si
pembuat lilin. “Tidak, saya lah yang berhak mendapatkan lebih,” kata si
petani. Dan pertengkaran pun dimulai.
Fabian membiarkan mereka bertengkar selama beberapa saat, kemudian
berkata, “Karena tidak ada kesepakatan di antara kalian semua, biarlah
saya yang menentukan angkanya buat Anda. Tidak ada batasan berapa koin
yang akan Anda dapatkan dari saya, semua tergantung kemampuan Anda untuk
membayar. Semakin banyak yang Anda dapatkan, semakin banyak yang harus
Anda kembalikan tahun depan.”
“Lalu apa yang akan kamu dapatkan?” kata salah satu pendengar.
“Karena saya yang menyediakan jasa ini, yaitu suplai uang, maka saya
berhak mendapatkan bayaran dari kerja kerasku. Untuk setiap 100 koin
yang Anda dapatkan dari saya, Anda akan membayarkan kembali kepadaku
sebanyak 105 koin tahun depannya. 5 koin ini adalah bayaranku, dan saya
akan menyebutnya bunga.”
Kedengarannya tidak terlalu buruk, lagipula 5% sepertinya tidak
banyak. Maka orang-orang pun setuju. Mereka sepakat untuk bertemu
seminggu kemudian dan memulai sistem baru ini.
Fabian tidak membuang waktu. Dia membuat koin emas siang dan malam,
dan seminggu kemudian dia pun siap dengan koinnya. Orang-orang antri
panjang di depan tokonya. Setelah dicek dan disetujui oleh pemerintah,
koin emas Fabian resmi diedarkan. Sebagian orang hanya meminjam sedikit
koin, setelah itu mereka segera pergi ke pasar mencoba sistem baru ini.
Masyarakat segera menyadari sisi baik dari sistem ini, dan mereka pun
mulai menilai harga setiap barang dengan koin emas atau dolar.
Orang-orang memberikan harga pada dagangannya sesuai dengan usaha untuk
memproduksi barang tersebut. Barang yang mudah diproduksi harganya lebih
rendah, dan barang yang sulit diproduksi harganya lebih mahal.
Alan adalah seorang tukang jam. Satu-satunya di kotanya. Jam yang dia
buat sangatlah mahal, tetapi orang-orang bersedia membayar untuk
mendapatkan jam yang dia buat. Dan kemudian ada seorang lain yang juga
mulai membuat jam dan menjualnya dengan harga yang lebih murah. Alan pun
terpaksa menurunkan harga jamnya. Kedua orang ini bersaing memproduksi
jam dengan kualitas terbaik dengan harga yang lebih murah. Ini adalah asal muasal dari apa yang kita sebut kompetisi.
Hal yang sama terjadi juga kepada para kontraktor, operator
transportasi, akuntan, petani, dan lainnya. Para pembeli selalu memilih
transaksi yang menurut mereka paling menguntungkan, mereka memiliki
kebebasan untuk memilih. Tidak ada perlindungan buatan semacam lisensi
ataupun cukai tarif untuk menghambat orang-orang memulai perdagangan.
Standar hidup masyarakat mulai meningkat, dan tak lama kemudian
orang-orang pun tidak bisa membayangkan sebuah sistem perdangan tanpa
uang.
Dibangun di Atas Pondasi Hutang
Setahun kemudian, Fabian pun mulai mendatangi orang-orang yang
berhutang kepadanya. Orang-orang tertentu memiliki koin emas lebih dari
yang mereka pinjam, tetapi ini berarti ada orang lainnya yang memiliki
lebih sedikit dari yang mereka pinjam, sebab jumlah koin yang dibuat
pada awalnya memang terbatas jumlahnya. Orang-orang yang memiliki koin
lebih membayar kepada Fabian dan juga 5% bunganya, tetapi mereka
kemudian meminjam lagi kepadanya untuk melanjutkan sistem perdagangan di
tahun mendatang.
Sebagian orang mulai menyadari untuk pertama kalinya seperti apa
rasanya hutang. Sebelum mereka bisa meminjam kembali kepada Fabian, kali
ini mereka harus menjaminkan aset-aset kepadanya, dan mereka pun
melanjutkan perdagangan selama setahun mendatang, mencoba mendapatkan 5
koin lebih untuk setiap 100 koin yang mereka pinjam dari Fabian.
Saat itu, belum ada seorang pun yang menyadari bahwa seluruh
masyarakat, sekalipun mengembalikan semua hutang koin mereka, tetap
tidak bisa melunasi hutang mereka kepada Fabian, karena kelebihan 5%
koin emas yang merupakan kewajiban mereka tidak pernah diedarkan oleh
Fabian. Tak seorang pun selain Fabian yang mengetahui bahwa adalah
hal yang mustahil bagi masyarakat ini untuk bisa melunasi hutang
mereka bila ditambahkan dengan bunga, uang yang tidak pernah dia
edarkan.
Memang benar Fabian sendiri juga membuat koin untuk dirinya sendiri
dan koin ini akan beredar di masyarakat, namun tidak mungkin dia sanggup
mengkonsumsi 5% dari semua barang di masyarakat.
Di dalam toko emasnya, Fabian memiliki sebuah ruang penyimpanan yang
sangat kuat, dan sebagian masyarakat merasa lebih aman kalau menitipkan
koin emas mereka kepada Fabian untuk disimpan. Fabian akan menagih
sejumlah uang tertentu sebagai jasa penyimpanan untuk orang-orang
tersebut. Sebagai bukti atas deposit emas mereka, Fabian memberikan
mereka selembar kertas kwitansi.
Orang-orang yang membawa kwitansi dari Fabian ini bisa menggunakan
kertas ini untuk membeli barang sama halnya seperti menggunakan koin
emas. Dan lama-kelamaan kertas-kertas ini beredar di masyarakat sebagai
uang sama seperti koin emas.[rz]
Bersambung..........................
* Tulisan ini diterjemahkan dari artikel Larry Hannigan, merupakan bab I pada buku Masa Lalu Uang dan Masa Depan Dunia (Pustaka Pohon Bodhi)
** Sekali lagi, kiranya artikel ini
dibagikan sehingga lebih banyak yang sadar dan tercerahkan, seperti Anda
yang telah tercerahkan. Terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar