Haber7 mengabarkan, akibat tidak adanya rumah sakit yang
memiliki fasilitas lengkap di wilayah Gaza, Amal sempat dirujuk ke rumah
sakit di Mesir. Namun karena pintu perbatasan Rafah ditutup sejak
pemerintahan kudeta berkuasa di Mesir, terpaksa sang bayi dibawa ke
salah satu rumah sakit di Israel.
Namun itu pun tidak membuahkan hasil yang maksimal. Pada akhirnya
Amal dipulangkan kembali ke Gaza dan sempat mendapatkan perawatan di
Rumah Sakit Anak En-Nasr.
“Kita menerima Amal sebagai salah satu syahidah di Gaza. Amal juga
seperti anak-anak Palestina lainnya yang dirampas haknya mendapatkan
obat-obatan dan fasilitas perawatan. Ini adalah takdir anak-anak
Palestina,” kata Haniya.
“Kita mohon kepada Allah semoga ia dimasukkan ke dalam barisan para
syahidah. Seperti apa yang rakyat Palestina persembahkan sebelumnya,
dengan rendah hati kita juga mempersembahkannya sebagai hadiah kepada
Allah,” imbuh Haniya saat upacara pemakaman.
Upacara pemakaman tersebut juga dihadiri oleh beberapa menteri, wakil rakyat, dan pemimpin partai Palestina. [tajuk/MAF]
Foto : PM Palestina Ismail Haniya membawa sendiri jenazah cucunya ke pemakaman. Foto: haber7
0 komentar:
Posting Komentar