Jakarta - Indonesia membutuhkan seorang pemimpin yang tegas dan
pemberani. Sosok sesuai dengan filosofi Jawa soal pemimpin masa depan di
Indonesia.
Ahli filsafat Jawa asal STAIN Salatiga, Jawa
Tengah Benny Ridwan menilai kondisi saat ini mirip dengan ramalan
Jayabaya ratusan ribu tahun yang lalu.
"Kondisi politik Indonesia
menjelang pemilihan Presiden ini seperti menanti sosok Satrio Wirang.
Dalam mitologi Jawa kuno dikenal tokoh Satrio Wirang. Satrio Wirang ini
merupakan sosok satria pemberani, tegas, memiliki prinsip kuat dan
sangat cinta pada negaranya," ujar Benny di Jakarta, Rabu (28/5/2014).
Dia
menjelaskan, sosok satrio wirang ini memang sering terlupakan oleh
masyarakan. Sebab sosok ini selalu menjadi korban yang dipersalahkan.
"Sosok
ini ering dipersalahkan dan selalu menjadi korban fitnah yang keji.
Selalu berbuat baik tetapi tetap saja dituduh bersalah walau kesalahan
tersebut bukan dia yang berbuat," jelasnya.
Benny menjelaskan,
Satrio Wirang ini memang tidak sepopuler tokoh Satrio Piningit. Karena
dalam kehidupannya selalu difitnah. Namun, dia tetap bekerja keras
mengabaikan fitnah yang menimpa dirinya. Hati dan kehidupannya sudah
terbiasa dengan fitnah dan cemooh.
"Satrio Wirang ini sebenarnya
memiliki watak yang keras dan mudah tersinggung tapi cepat melupakan dan
memaafkan kesalahan orang lain pada dirinya. Pada akhirnya, Satrio
Wirang ini mampu memimpin negara berkat kemampuannya memahami keadaan
dan mengarahkan nasibnya untuk sesuatu yang positif bagi negaranya,"
paparnya.
Ketika ditanya apakah tokoh Satrio Wirang tersebut
dapat merujuk pada sosok Prabowo sebagai calon presiden, Benny enggan
berspekulasi.
Namun jika dilihat dari karakter Satrio Wirang memiliki kesamaan dengan sosok Prabowo Subianto.
"Tapi
kalau merujuk pada sifat dan karakternya memang lebih dekat dengan
sosok Prabowo. Bahkan dalam sejumlah keyakinan, Satrio Wirang itu, ya,
Satrio Piningit, yaitu satrio yang dipermalukan karena fitnah. Dia
tersimpan dalam sejarah nusantara dan akan muncul kembali bila waktunya
sudah tiba. Dia merupakan satrio pinilih, satria yang dipilih oleh
kehendak sejarah dan direstui oleh para leluhur nusantara," tandasnya. [inilah]
0 komentar:
Posting Komentar