JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) optimistis dalam pemilihan
umum (pemilu), Rabu (9/4), partai politiknya akan mendapatkan dukungan
besar dari publik. Hal ini disampaikan Wakil Sekjen DPP PKS Fahri
Hamzah dalam pernyataannya, Selasa (8/4).
"PKS belum pernah turun peringkat dari partai nomor 7 di Pemilu 1999,
lalu nomor 6 di Pemilu 2004, dan nomor 4 di Pemilu 2009 lalu. Wajar
kalau sekarang naik ke tiga besar dan memimpin koalisi," katanya.
Dia yakin akan hal ini, karena menyaksikan geliat massa dan opini
publik selama kampanye. Menurutnya, PKS yakin publik Indonesia bakal
memberikan dukungan yang mengejutkan partai saat pencoblosan.
Karena itu, menurut anggota Komisi III DPR ini, posisi yang paling
mungkin bagi PKS nanti adalah memimpin koalisi pemerintahan atau
oposisi. "Kami merasa bahwa situasi ini hanya memberikan dua pilihan
dengan kejutan itu."
Dia menilai, sudah bukan saatnya lagi bagi PKS ikut-ikutan dalam
pemerintahan tanpa posisi yang jelas dalam kepemimpinan nasional seperti
di masa yang lalu."
Sebelumnya, kata dia, PKS menjadi partai Islam yang menyatakan
posisinya sejak awal dengan mengajukan tiga calon presiden sendiri hasil
pemilu raya internal. Sementara partai politik lain mempertimbangkan
untuk merapat ke salah satu capres.
Ketika ditanya soal koalisi dan wakil presiden yang mau dipilih,
Fahri berpendapat, pimpinan DPR yang ada sekarang ini termasuk sumber
mitra koalisi dan kepemimpinan nasional yang potensial. "Mereka adalah
tim kepemimpinan nasional yang telah membuktikan kinerja dan kekompakan
selama ini," katanya. *
0 komentar:
Posting Komentar