Selasa, 08 April 2014

Pak RW Caleg PKS Ini Bentuk Tim Tangkap Tangan Politik Uang di Daerahnya

Kreatifitas masyarakat untuk menciptakan Pemilu yang berkualitas dan jauh dari money politik perlu diberi apresiasi. Seperti yang dilakukan di Desa Simpang Baru, Panam, Pekanbaru, Riau. Untuk mengantisipasi ''siraman'' uang atau bingkisan di daerah tersebut, salah satu RW (rukun warga) sudah membentuk Tim Tangkap Tangan.

Ketua RW 09 Simpang Baru, Kampar, Mulyadi,A.Md kepada GoRiau.com, Senin (7/4/2014) nengatakan, Tim Tangkap Tangan dibentuk untuk mengantisipasi pemberian uang dan bingkisan kepada warga yang akan memilih.

''Tim tangkap Tangan berada di setiap perumahan dan RT yang ada di lingkunngan RW 09 yang terdiri dari 13 RT dan perumahan, dengan total anggota 130 orang lebih,'' ujarnya.

Dikatakannya, selain membentuk Tim Tangkap Tangan, pihaknya juga menghimbau warga agar tidak Golput serta membuka semua atribut kampanye milik semua Caleg, tanpa terkecuali.

Pemilu Legislatif, tambahnya, menjadi harapan baru bagi perubahan daerah dan bangsa karena itu anggota dewan yang dihasilkan dari Pemilu nanti harus merupakan perwakilan suara rakyat. Baik buruknya perwakilan ditentukan oleh warga itu sendiri.

Sayangnya, selama ini, tambahnya, pesta demokrasi, penentuan nasib dan pembangunan daerah sepertinya tidak akan menghasilkan anggota DPRD berkualitas bahkan akan banyak menghasilkan Anggita Dewan koruptor.

''Karena itu kita sejak awal sudah menolak caleg yang membodoh-bodohi warga dengan pemberian-pemberian seperti minyak goreng,bahan baju, jilbab, uang, wireless dan lain sebagainya,'' ujarnya. *



Mulyadi, Amd, pada pemilu 2014 ini juga terdaftar sebagai Caleg DPRD Kota Pekanbaru Dapil 5 (Tampan - Payung Sekaki) No. Urut 10 dari PKS.

Kreatifitas masyarakat untuk menciptakan Pemilu yang berkualitas dan jauh dari money politik perlu diberi apresiasi. Seperti yang dilakukan di Desa Simpang Baru, Panam, Pekanbaru, Riau. Untuk mengantisipasi ''siraman'' uang atau bingkisan di daerah tersebut, salah satu RW (rukun warga) sudah membentuk Tim Tangkap Tangan.
Ketua RW 09 Simpang Baru, Kampar, Mulyadi,A.Md kepada GoRiau.com, Senin (7/4/2014) nengatakan, Tim Tangkap Tangan dibentuk untuk mengantisipasi pemberian uang dan bingkisan kepada warga yang akan memilih.

''Tim tangkap Tangan berada di setiap perumahan dan RT yang ada di lingkunngan RW 09 yang terdiri dari 13 RT dan perumahan, dengan total anggota 130 orang lebih,'' ujarnya.

Dikatakannya, selain membentuk Tim Tangkap Tangan, pihaknya juga enghimbau warga agar tidak Golput serta membuka semua atribut kampanye milik semua Caleg, tanpa terkecuali.

Pemilu Legislatif, tambahnya, menjadi harapan baru bagi perubahan daerah dan bangsa karena itu anggota dewan yang dihasilkan dari Pemilu nanti harus merupakan perwakilan suara rakyat. Baik buruknya perwakilan ditentukan oleh warga itu sendiri.

Sayangnya, selama ini, tambahnya, pesta demokrasi, penentuan nasib dan pembangunan daerah sepertinya tidak akan menghasilkan anggota DPRD berkualitas bahkan akan banyak menghasilkan Anggita Dewan koruptor.

''Karena itu kita sejak awal sudah menolak caleg yang membodoh-bodohi warga dengan pemberian-pemberian seperti minyak goreng,bahan baju, iilbab, uang, wireless dan lain sebagainya,'' ujarnya. ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/politik/untuk-caleg-jangan-bagibagi-uang-atau-bingkisan-di-daerah-ini-pak-rwnya-sudah-buat-tim-tangkap-tangan.html#sthash.iwlhaLog.dpuf
Kreatifitas masyarakat untuk menciptakan Pemilu yang berkualitas dan jauh dari money politik perlu diberi apresiasi. Seperti yang dilakukan di Desa Simpang Baru, Panam, Pekanbaru, Riau. Untuk mengantisipasi ''siraman'' uang atau bingkisan di daerah tersebut, salah satu RW (rukun warga) sudah membentuk Tim Tangkap Tangan.
Ketua RW 09 Simpang Baru, Kampar, Mulyadi,A.Md kepada GoRiau.com, Senin (7/4/2014) nengatakan, Tim Tangkap Tangan dibentuk untuk mengantisipasi pemberian uang dan bingkisan kepada warga yang akan memilih.

''Tim tangkap Tangan berada di setiap perumahan dan RT yang ada di lingkunngan RW 09 yang terdiri dari 13 RT dan perumahan, dengan total anggota 130 orang lebih,'' ujarnya.

Dikatakannya, selain membentuk Tim Tangkap Tangan, pihaknya juga enghimbau warga agar tidak Golput serta membuka semua atribut kampanye milik semua Caleg, tanpa terkecuali.

Pemilu Legislatif, tambahnya, menjadi harapan baru bagi perubahan daerah dan bangsa karena itu anggota dewan yang dihasilkan dari Pemilu nanti harus merupakan perwakilan suara rakyat. Baik buruknya perwakilan ditentukan oleh warga itu sendiri.

Sayangnya, selama ini, tambahnya, pesta demokrasi, penentuan nasib dan pembangunan daerah sepertinya tidak akan menghasilkan anggota DPRD berkualitas bahkan akan banyak menghasilkan Anggita Dewan koruptor.

''Karena itu kita sejak awal sudah menolak caleg yang membodoh-bodohi warga dengan pemberian-pemberian seperti minyak goreng,bahan baju, iilbab, uang, wireless dan lain sebagainya,'' ujarnya. ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/politik/untuk-caleg-jangan-bagibagi-uang-atau-bingkisan-di-daerah-ini-pak-rwnya-sudah-buat-tim-tangkap-tangan.html#sthash.iwlhaLog.dpuf
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Indonesia Bangkit ! 2013 - Redesigned by @defio84 | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all