Umat Islam diharapkan tidak
antipati dalam masalah pergantian kepemimpinan, khususnya keikutsertaan dalam
Pemilihan Umum (Pemilu).
“Kita tidak boleh cuek soal
kepemimpinan. Jika kaum Muslimin cuek, mudharatnya lebih besar. Akhirnya
kekuasaan dimenangkan oleh orang-orang diluar Islam”jelas Dr Daud Rasyid pada “Pengajian
Politik Islam” (PPI), Ahad, 12 Januari 2014 di Masjid Agung Al Azhar,
Kebayoran Baru, Jakarta.
Sepakat dengan Daud Rasyid, Ketua
MUI Pusat, KH. Cholil Ridwan juga menyadari kepercayaan masyarakat terhadap
Partai Politik (Parpol) Islam menurun tajam sejak banyak petinggi partai
tersangkut kasus korupsi.
Anggota Dewan Pembina Dewan Da’wah
Islamiyah Indonesia (DDII) itu menyayangkan jika umat Islam akhirnya tidak ikut
memilih pemimpin alias Golput.
“Koruptor para petinggi partai Islam
adalah hal yang berbeda dengan Parpol itu sendiri. Partainya tetap partai
Islam. Soal korupsi, itu urusannya sama Allah,” tukas Cholil. Dengan mengikuti
PPI, diharapkan masyarakat mampu mendapat pencerahan dan berperan pada Pemilu
mendatang.
“Suara orang awam dengan suara orang
partai, jumlahnya sama yaitu satu. Tapi ketidaktahuan orang awam terhadap
partai Islam, membuatnya memberikan begitu saja suaranya pada partai lainnya,”
jelas Kiai Cholil.
Daud Rasyid Sitorus, salah satu
pembicara PPI, menceritakan jalannya percakapan antara Ali Bin Abi Thalib dan
Ibnu Abbas RA mengenai alasan dirinya masuk sebagai anggota Dewan Syura.
Percakapan keduanya terekam dalam
kitab Ahkam Shulthoniyah yang mengulas tentang hukum ketatanegaraan.
“Ini adalah persoalan besar umat
Islam. Dan aku tidak melihat suatu alasan mengapa aku berada di luar,” tutur
Ali seperti tertulis pada kitab klasik berumur 500 tahun itu ditirukan Daud.
Menurut Daud, Syeikh Imam Al Mawardi, penulis
kitab itu menjelaskan terperinci pasca penyerahan mandat kepemimpinan oleh Umar
bin Khathab pada Dewan Syura.
Ali menjadi bagian Dewan Syura untuk
ikut mempertimbangkan siapa di antara enam kandidat yang akan menggantikan
Umar. Karena itu, kedua pembicara ini
mengajak umat Islam ikut terlibat dalam pergantian pemimpin.*
0 komentar:
Posting Komentar