Selasa, 14 Januari 2014

Selasa Tanpa Rokok Ala Ridwan Kamil


WALIKOTA Bandung Ridwan Kamil melakukan langkah yang terbilang berani. Mulai Selasa (7/1) kemarin dia menggulirkan program Selasa Tanpa Rokok.

Walikota anyar ini menyadari program ini tidak  mudah, dan akan banyak penentangan. Karena sangat boleh jadi industri rokok terganggu dengan program ini. Bukan tidak mungkin jika program ini sukses, omset pabrikan rokok bakal turun signifikan di Bandung.

RK, begitu ia dipanggil, di awal-awal program ini memilih cara lunak (soft). Dia rajin mensosialisasikan program ini melalui akun twiternya @ridwankamil. Misalnya dia menulis  “Warga Bandung, jangan lupa Selasa besok kita mulai no smoking day. #SelasaTanpaRokok.”

Tweet yang disebar Senin 6 Januari 2013 malam itu pun mendapat respon beragam. Ada yang serius mendukung. Ada yang mendukung bari hereuy atau sambil becanda. Tapi ada juga menolak.

Namun secara umum respon masyarakat Bandung terhadap program ini cukup bagus.  “Sejauh ini respons masyarakat selalu bagus,” katanya di Balaikota Bandung, Selasa kemarin.

Memang masih terlalu dini menilai program ini bakal berjalan atau tidak. Karena baru saja dimulai dan disosialisasikan.

Sejatinya program ini sejalan dengan pola hidup sehat yang gencar di kampanyekan berbagai kalangan. Kesadaran untuk hidup sehat di masyarakat pun makin meningkat. Pola hidup sehat tanpa rokok, alkohol, dan narkoba perlahan tapi pasti makin banyak penggemarnya.

Tentu ada penentangan, tetapi melihat fenomena yang ada, program ini asalkan diseriusi sangat besar peluangnya untuk berhasil.

Tetapi yang perlu diingat, bagian terpenting dari sebuah program yang mengajak masyarakat adalah keteladanan. Keteladanan dari seluruh aparat, mulai dari pejabat paling tinggi sampai paling rendah untuk menaati aturan main yang sudah dibuat.

Tanpa itu jangan harap masyarakat mau ikut program itu. Alih-alih mendukung masyarakat malah akan mencibir.

Untungnya sang Walikota dan Wakilnya sejalan dalam hal ini. Kalau tidak bakal berabe. Contohnya program bersepeda ke kantor di hari Jumat yang dicanangkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Program ini cukup baik, bukan saja menekan konsumsi BBM dan polusi udara, tetapi juga menyehatkan.

Namun sang wakil gubernur nampaknya kurang pas dengan program ini. Karena masih saja ke kantor menggunakan mobil. Jauh alasannya.

Ini jelas preseden yang kurang baik. Karena sikap itu berpotensi di-copy paste pejabat di bawahnya. Program yang bagus bisa jadi sia-sia karena kurang kompaknya pimpinan.

Karena Walikota dan wakilnya senafas, bisa diharapkan program Selasa Tanpa Rokok ini berhasil. Sehingga slogannya kelak berubah tidak lagi Selasa Tanpa Rokok tetapi menjadi Hidup Tanpa Rokok.*



Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Indonesia Bangkit ! 2013 - Redesigned by @defio84 | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all