Meninggalnya Kiai Sahal Mahfudz, Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
(PBNU), menyisakan duka mendalam bagi umat Islam, dan juga warga
Indonesia secara umum.
"Saya atas nama pribadi dan pimpinan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Kaii Sahal Mahfudz," kata Ketua BKSAP DPR RI, Surahman Hidayat, beberapa saat lalu (Jumat, 24/1).
Surahman berharap, semua orang dapat mengambil pelajaran dari Kiasi Sahal, yang semasa hidupnya banyak memberikan kontribusi kepada bangsa.
"Semoga kita dapat melanjutkan perjuangannya," ungkap Surahman, yang merupakan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kiai Sahal meninggal dunia pada Jumat dinihari tadi (24/1) di kediamannya di kompleks pesantren Mathali'ul Falah, Kajen, Pati, Jawa Tengah.
Kiai Sahal, yang lahir pada pada 1937, merupakan kiai bersahaja namun kharismatik. Pimpinan Pesantren Maslakul Huda Pati ini merupakan salah satu tokoh NU yang berpengaruh.*
"Saya atas nama pribadi dan pimpinan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Kaii Sahal Mahfudz," kata Ketua BKSAP DPR RI, Surahman Hidayat, beberapa saat lalu (Jumat, 24/1).
Surahman berharap, semua orang dapat mengambil pelajaran dari Kiasi Sahal, yang semasa hidupnya banyak memberikan kontribusi kepada bangsa.
"Semoga kita dapat melanjutkan perjuangannya," ungkap Surahman, yang merupakan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kiai Sahal meninggal dunia pada Jumat dinihari tadi (24/1) di kediamannya di kompleks pesantren Mathali'ul Falah, Kajen, Pati, Jawa Tengah.
Kiai Sahal, yang lahir pada pada 1937, merupakan kiai bersahaja namun kharismatik. Pimpinan Pesantren Maslakul Huda Pati ini merupakan salah satu tokoh NU yang berpengaruh.*
*rmol
0 komentar:
Posting Komentar