Ibu Negara Ani Yudhoyono memang terlihat powerfull terhadap Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono. Karena itu wajar muncul anggapan wanita
bernama lengkap Kristiani Herrawati itu bisa memengaruhi kebijakan
suaminya dalam menjalankan pemerintahan.
"Memang dia powerfull. Itu masak akal. Mungkin kita bisa lihat asal-muasalnya. Dia putri Pak Sarwo Edhie. Pak SBY orang biasa dari Pacitan. Status sosialnya jauh di bawah Bu Ani," jelas Gurubesar Psikologi Politik Universitas Indonesia Prof. Hamdi Muluk kepada Rakyat Merdeka Online (Senin, 16/12).
Sarwo Edhie Wibowo merupakan tokoh militer saat itu. Komandan Kepala Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (saat ini disebut Kopassus) berperan besar dalam penumpasan Pemberontakan Gerakan 30 September PKI.
Seperti SBY, menurut Prof. Hamdi Presiden RI ke-2, Soeharto, juga demikian. Soeharto berasal dari Kemusuk, dusun terpencil di daerah Argomulyo, Godean, sebelah barat kota Yogyakarta. Sementara istrinya, Ibu Tien berasal dari keluarga ningrat, Keraton Solo. Karena itu, Ibu Tien juga sangat berpengaruh dalam pemerintahan Orde Baru.
Meski begitu menurutnya, tidak semua status sosial itu menyebabkan seseorang orang lebih dominan dalam hubungan keluarga Kepala Pemerintahan. Contohnya, Presiden ke-3 BJ Habibie.
"Kadang-kadang tidak seperti itu juga. Bu Ainun Habibie berasal dari keluarga ningrat juga, dari kalangah berada. Pak Habibie juga dari kalangan berada. Tapi jauh lebih tinggi Bu Ainun. Tapi Bu Ainun tidak seperti itu (dominan). Jadi kembali ke kepribadian seseorang," tandasnya.
Ani Yudhoyono dianggap mempengaruhi kabinet mencuat setelah The Weekly Australian memuat berita berjudul: Why did Australia's spy agencies listen in on the Indonesian first lady? (Mengapa Badan Intelijen Australia Menyadap Ibu Negara Indonesia), pada edisi Sabtu, 14 Desember 2013.
Media tersebut mengutip bocoran Wikileaks tentang alasan penyadapan terhadap Ibu Ani Yudhoyono dari informasi sejumlah badan intelijen di Australia. Bocoran Wikileaks berupa kabel diplomatik yang dikirim Kedutaan Besar AS di Jakarta 17 Oktober 2007 untuk para diplomat Amerika di Canberra, Australia, dan CIA.
Ibu Ani, di bocoran itu dijuluki “cabinet one” sebagai bukti pengaruh yang kuat terhadap Presiden SBY. Peran Ibu Ani sebagai gatekeeper, memberi pandangan dan persepektif atas kebijakan. Para diplomat juga dikabarkan penasaran dan menilai Keluarga Presiden memiliki ambisi tinggi terhadap anak sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono.
Pihak Istana sudah membantah pemberitaan tersebut.
"Memang dia powerfull. Itu masak akal. Mungkin kita bisa lihat asal-muasalnya. Dia putri Pak Sarwo Edhie. Pak SBY orang biasa dari Pacitan. Status sosialnya jauh di bawah Bu Ani," jelas Gurubesar Psikologi Politik Universitas Indonesia Prof. Hamdi Muluk kepada Rakyat Merdeka Online (Senin, 16/12).
Sarwo Edhie Wibowo merupakan tokoh militer saat itu. Komandan Kepala Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (saat ini disebut Kopassus) berperan besar dalam penumpasan Pemberontakan Gerakan 30 September PKI.
Seperti SBY, menurut Prof. Hamdi Presiden RI ke-2, Soeharto, juga demikian. Soeharto berasal dari Kemusuk, dusun terpencil di daerah Argomulyo, Godean, sebelah barat kota Yogyakarta. Sementara istrinya, Ibu Tien berasal dari keluarga ningrat, Keraton Solo. Karena itu, Ibu Tien juga sangat berpengaruh dalam pemerintahan Orde Baru.
Meski begitu menurutnya, tidak semua status sosial itu menyebabkan seseorang orang lebih dominan dalam hubungan keluarga Kepala Pemerintahan. Contohnya, Presiden ke-3 BJ Habibie.
"Kadang-kadang tidak seperti itu juga. Bu Ainun Habibie berasal dari keluarga ningrat juga, dari kalangah berada. Pak Habibie juga dari kalangan berada. Tapi jauh lebih tinggi Bu Ainun. Tapi Bu Ainun tidak seperti itu (dominan). Jadi kembali ke kepribadian seseorang," tandasnya.
Ani Yudhoyono dianggap mempengaruhi kabinet mencuat setelah The Weekly Australian memuat berita berjudul: Why did Australia's spy agencies listen in on the Indonesian first lady? (Mengapa Badan Intelijen Australia Menyadap Ibu Negara Indonesia), pada edisi Sabtu, 14 Desember 2013.
Media tersebut mengutip bocoran Wikileaks tentang alasan penyadapan terhadap Ibu Ani Yudhoyono dari informasi sejumlah badan intelijen di Australia. Bocoran Wikileaks berupa kabel diplomatik yang dikirim Kedutaan Besar AS di Jakarta 17 Oktober 2007 untuk para diplomat Amerika di Canberra, Australia, dan CIA.
Ibu Ani, di bocoran itu dijuluki “cabinet one” sebagai bukti pengaruh yang kuat terhadap Presiden SBY. Peran Ibu Ani sebagai gatekeeper, memberi pandangan dan persepektif atas kebijakan. Para diplomat juga dikabarkan penasaran dan menilai Keluarga Presiden memiliki ambisi tinggi terhadap anak sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono.
Pihak Istana sudah membantah pemberitaan tersebut.
sumber : rmol.co
0 komentar:
Posting Komentar