Dari seribu pedagang kaki lima di lima kabupaten dan kota di Sumatera
Barat, sekitar 998 PKL menerima bantuan dana hibah modal untuk
berdagang. Anggaran tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Sumatera
Barat, Irwan Prayitno melalui acara launching penyaluran dana hibah
modal bagi PKL melalui koperasi dan Lauching Bantuan Kemasan bagi
Koperasi atau kelompok, di Basko Hotel sekitar pukul 16.00 WIB, Kamis
(21/11).
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengatakan dalam sambutannya, pemberian bantuan dana sekitar Rp. 2 Miliar tersebut bagi pedagang kaki lima di lima kabupaten dan kota di Sumatera Barat merupakan salah satu langkah awal dalam mengembangkan ekonomi pasar. Hibah yang disedot melalui anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Sumbar tahun 2013 diberikan secara cuma-cuma melalui Dinas Koperasi untuk membantu para pedagang (individu-red) dengan besar bantuan hibah sekitar Rp. 2 juta per pedagang.
"PKL secara karakter sudah memenuhi persyaratan sebagai pedagang tetap, hanya terkendala pada modal. Oleh karenanya kita membantu dengan modal Rp. 2 Juta per orang, agar usaha dagang dapat berkembang. Pemberian hibah tersebut dilihat dari masa berdagang," sebut Irwan Prayitno, Kamis (21/11).
Lanjutnya, sebelumnya usaha para PKL yang memiliki modal sekitar Rp. 300 ribu tersebut diambil dari sub agen atau para pemilik modal yang kemudian untung dari hasil penjualan disetor, dalam konteksnya para PKL baik baru dan lama tentunya sangat susah untuk mengembangkan usahanya.
"Melihat hal tersebut, pemerintah daerah berupaya memberikan modal bagi mereka untuk mengembankan usahanya, dengan demikian laju perekonomian tumbuh dan berkembang," paparnya.
Masing-masing kabupaten yang menerima bantuan tersebut antara lain, kabupaten Limapuluh Kota dengan enam koperasi dengan total Rp. 396 juta, kabupaten Tanahdatar dengan satu koperasi bantuan Rp. 400 juta, kota Payakumbuh dengan dua koperasi mendapat bantuan Rp. 400 juta, kota Bukittinggi dengan tiga koperasi dengan jumlah bantuan Rp. 400 juta dan kota Padang dengan satu koperasi total bantuan Rp. 400 juta.
Irwan Prayitno yg juga salah satu dari 22 Capres PKS ini berharap kepada pimpinan masing-masing kabupaten dan kota untuk tetap mendukung program tersebut agar menjadi program percontohan di Sumatera Barat dan Nasional. [padangtoday]
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengatakan dalam sambutannya, pemberian bantuan dana sekitar Rp. 2 Miliar tersebut bagi pedagang kaki lima di lima kabupaten dan kota di Sumatera Barat merupakan salah satu langkah awal dalam mengembangkan ekonomi pasar. Hibah yang disedot melalui anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Sumbar tahun 2013 diberikan secara cuma-cuma melalui Dinas Koperasi untuk membantu para pedagang (individu-red) dengan besar bantuan hibah sekitar Rp. 2 juta per pedagang.
"PKL secara karakter sudah memenuhi persyaratan sebagai pedagang tetap, hanya terkendala pada modal. Oleh karenanya kita membantu dengan modal Rp. 2 Juta per orang, agar usaha dagang dapat berkembang. Pemberian hibah tersebut dilihat dari masa berdagang," sebut Irwan Prayitno, Kamis (21/11).
Lanjutnya, sebelumnya usaha para PKL yang memiliki modal sekitar Rp. 300 ribu tersebut diambil dari sub agen atau para pemilik modal yang kemudian untung dari hasil penjualan disetor, dalam konteksnya para PKL baik baru dan lama tentunya sangat susah untuk mengembangkan usahanya.
"Melihat hal tersebut, pemerintah daerah berupaya memberikan modal bagi mereka untuk mengembankan usahanya, dengan demikian laju perekonomian tumbuh dan berkembang," paparnya.
Masing-masing kabupaten yang menerima bantuan tersebut antara lain, kabupaten Limapuluh Kota dengan enam koperasi dengan total Rp. 396 juta, kabupaten Tanahdatar dengan satu koperasi bantuan Rp. 400 juta, kota Payakumbuh dengan dua koperasi mendapat bantuan Rp. 400 juta, kota Bukittinggi dengan tiga koperasi dengan jumlah bantuan Rp. 400 juta dan kota Padang dengan satu koperasi total bantuan Rp. 400 juta.
Irwan Prayitno yg juga salah satu dari 22 Capres PKS ini berharap kepada pimpinan masing-masing kabupaten dan kota untuk tetap mendukung program tersebut agar menjadi program percontohan di Sumatera Barat dan Nasional. [padangtoday]
0 komentar:
Posting Komentar