Politisi Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) Fahri mengatakan korupsi sebagaimana penyakit apapun di dunia ini bisa
dicegah. Menurut Fahri korupsi adalah penyakit dalam tubuh organisasi negara
dan ada di negara manapun.
Menurut
pria yang saat ini masih menjabat sebagai anggota Komisi III DPR RI ini, niat
berkaitan dengan manusia dan kesempatan berkaitan dengan sistem.
"Selama
ini kita sibuk mengadvokasi niat orang, politisi busuk, PNS koruptor, polisi
kotor, dan lain-lain. Tapi kita gak pernah serius membangun sistem yang kuat;
regulasi yang pasti dan institusi yang terbuka. Kita sampai melegalkan
penyadapan tanpa kontrol untuk mengintip niat orang," katanya.
Padahal,
lanjut Fahri, manusia sama saja, kalau lingkungan baik dia tumbuh jadi baik.
Sebaliknya jika lingkungan buruk maka tidak saja penjahat, orang baik pun
cenderung jadi jahat.
"Sering
dicontohkan kalau orang Indonesia pergi ke Singapore tiba-tiba jadi disiplin
dan bersih. Sebaliknya, orang Singapore pergi ke Batam, hanya 30 menit naik
boat tiba-tiba jadi kacau," ungkapnya.
Fahri
juga mencontohkan, Polisi masuk KPK karena gaji dan kepuasan kerja tinggi maka
jadi baik. Nanti balik ke Polri gaji berkurang 5/6 dan suasana kerja tak enak,
praktik lama akan balik lagi.
"Lalu
apakah kita akan terus seperti 12 tahun ini gebuk sana sini tanpa hasil.
Padahal saya bisa tunjukkan bahwa ini semua bisa dicegah," jelasnya.
Dia
mengakui memang tidak mudah untuk memberantas korupsi, tapi itulah gunanya
kuasa besar KPK. Itulah mandat UU 30/2002.
"Mungkin
sulit memahami pikiran ini, tapi yang bahaya kalau memang ada yang gak mau
korupsi hilang," pungkasnya.[dm/pksnongsa.org]
0 komentar:
Posting Komentar