Politisi
perempuan dari Partai Amanat Nasional (PAN) Wanda Hamidah mengakui
pernah meminjam data form C1 dari PKS saat ia terpilih sebagai anggota
DPRD DKI Jakarta periode 2009-2014. Hal ini diungkapkan Wanda pada akun
Twitternya @wanda_hamidah, Kamis (24/4) lalu.
Wanda menceritakan hal itu bermula ketika dirinya sempat 'bersitegang' dengan caleg incumbent dari partainya sendiri. "5
tahun lalu hampir 'dilibas' oleh incumbent dari partai sendiri, diminta
KPUD membuktikan dengan C1.. caleg mana yang punya C1 lengkap? Konyol.
Alhamdulillah 5 tahun lalu dipinjamkan DPD PKS Jaksel C1 mereka. Terima
kasih karena saksi partai saya bekerja untuk incumbent, bukan partai,"
katanya.
Menurut anggota dewan yang juga selebriti ini sangat sulit untuk mengawal suara rakyat dengan jujur. "Sulit sekali memang mengawal suara rakyat dengan jujur. Tidak ada perbaikan penyelenggaran pemilu jurdil," lanjutnya.
Dia
juga menyampaikan keprihatinannya kepada para caleg yang bersih dan
kredibel, yang tidak mau bermain curang, walau akhirnya mereka
tersingkir. "Prihatin kepada caleg bersih dan kredibel yang tak mau bermain curang dan akhirnya tersingkir," ujar Wanda.
Menurut Wanda, sesungguhnya politik uang bisa tak marak, jika kinerja wakil rakyat bisa terukur. Seperti
perdebatan ayam atau telur dulu. Rakyat dan (calon) wakilnya saling
menyalahkan. Kata rakyat "loe sih kerja engga beneeer. korup mulu!" Kata
caleg "loe sih milih yang ngasih duit!," urai Wanda.
Akankah
kita yang katanya kaum "terdidik dan menengah" bisa memberikan
pencerahan dan mengalahkan suara mereka yang termakan politik uang,"
demikian Wanda.[dm/pksnongsa.org]
0 komentar:
Posting Komentar