DENPASAR - Minggu 20 Okt, I Gede Suteje namanya. Pria beragama Hindu
ini sejak beberapa tahun belakangan bersama dalam barisan PKS. I Gede bahkan
tercatat sebagai salah seorang calon anggota legislatif (caleg) partai bernomor
pilih 3 ini untuk Daerah pemilihan Kab.Karangasem.
Pada acara Pembekalan Calon Anggota
Dewan (CAD) se-Provinsi Bali di ruang serbaguna Dewan Pimpinan Wilayah (DPW)
PKS Bali di Denpasar Sabtu(19/10) malam, caleg asal Kabupaten Karang Asem ini
menyinggung proses bergabungnya dengan PKS.
Gede memaparkan, ia akhirnya jatuh
cinta pada PKS setelah mengetahui dan merasakan partai ini "jawaban"
atas masa depan Bali, bahkan Indonesia.
"Saya dan teman-teman Bali
lainnya merasakan keteduhan di bawah payung PKS. Kesan seram yang dibayangkan
sebagian sahabat di sini terhadap PKS, ternyata bertolak belakang dengan
fakta," ungkap I Gede Suteje.
Simpatisan, kader, hingga pengurus
PKS, Gede menambahkan, ternyata sahabat yang bersahaja. Seluruh unsur PKS,
katanya, menjunjung tinggi nilai toleransi dan menghargai keberagaman yang
tumbuh di masyarakat Bali khususnya.
"Partai ini juga memiliki visi
jauh ke depan bagi Indonesia, bukan untuk kelompok agama tertentu. Bahkan, visi
lebih jauh, PKS juga berjuang mewujudkan peradaban kemanusian dan dunia yang
lebih adil," tegas Gede lagi, seraya menambahkan diri siap memenangkan PKS
di daerahnya.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) Anis Matta di acara tersebut mengamini I Gede Suteje.
Hari yang sama, Anis Matta juga
menghadiri acara lesehan bersama ratusan kader dan simpatisan PKS se-Bali di
Al-Banna School, Denpasar. Selain memompa semangat juang hadirin, Anis menjawab
berbagai pertanyaan seputar dinamika politik di pentas nasional dan daerah.
Memotivasi kader dan simpatisan PKS,
Anis Matta menyatakan, kehidupan siapapun akan menjadi indah sepanjang
orientasinya adalah karya. Jika yang bersangkutan fokus pada upaya memberi,
semangat berkontribusi, bukan berorientasi terhadap jabatan dan keuntungan
material tertentu, maka hari-harinya jauh lebih tenang serta produktif.
"Selanjutnya, bila kita sepakat
untuk selalu memberi, maka mau tidak mau siapapun harus selalu meningkatkan
kapasitas dan kapabilitas diri," tegas Anis Matta. (DPP)
0 komentar:
Posting Komentar